Anda di halaman 1dari 30

Gangguan Mental

Perilaku akibat
Penggunaan
Shabu
Tiffany
11.2015.397
Pembimbing : dr.Dan Hidayat SpKJ (K)
AMFETAMIN
Senyawa kimia yang bersifat stimulansia
(Amphetamine Type Stimulant atau ATS).

Dulu amfetamin sulfat digolongkan dalam ilmu


kedokteran sebagai obat obesitas, epilepsi,
narkolepsi dan depresi,parkinsonisme pasca
ensefalitis.

Pada tahun 1960 dan 1970 disalahgunakan oleh


siswa/mahasiswa (tahan tidak tidur untuk belajar)
dan untuk diet agar badan tetap langsing (diet
pil).
Pada masa itu beredar amfetamin sulfat dalam bentuk
suntikan yang disebut dnegan istilah amfet

Derivate amfetamin dipasarkan di Indonesia dalam


bentuk : ectasy (MDMA, 3,4 methilenedioxy-
methamphetamine) dan shabu (methamphetamine).

Kedua zat digunakan sebagai alasan klasik :for fun,


recreational use, meningkatkan libido dan
memperkuat sex performance.
Cara penggunaan ATS tergantung pada jenis yang
digunakan sebagai berikut:

Amfetamin dapat berupa tablet atau suntikan


Ecstasy : digigit dengan gigi sedikit demi sedikit
kemudian ditelan
Shabu : Cara penggunaannya dibakar dengan
menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya
dihisap, atau dibakar dengan menggunakan botol kaca
yang dirancang khusus / bong plastik.
EPIDEMIOLOGI
Usia 18-25 tahun mempunyai tingkat penggunaan
paling tinggi (9 persen melaporkan menggunakan
sekurangnya satu kali dan 1 persen sebagai
pengguna sekarang ini.)

Kelompok usia 12 sampai 17 tahun adalah cukup


tinggi
NEUROFARMAKOLOGI
Amfetamine menghambat re uptake dan secara
langsung melepaskan dopamin yang baru disintesa.

Amfetamine memblok re uptake norepinefrin dan


juga menyebabkan pelepasan norepinefrin baru

Amfetamine tidak mempunyai efek yang kuat pada


sistem serotoninergik.

Stimulasi pada pusat motorik di daerah media otak


depan (medial forebrain) menyebabkan peningkatan
dari kadar norepinefrin dalam sinaps dan
menimbulkan euforia serta meningkatkan libido.
Stimulasi pada ascending reticular activating
system (ARAS) menimbulkan peningkatan
aktivitas motorik dan menurunkan rasa lelah.

Stimulasi pada sistim dopaminergik pada otak


menimbulkan gejala yang mirip dengan
skizofrenia dari psikosa amfetamine.
DIAGNOSIS
DSM-IV menuliskan kriteria diagnostik hanya
untuk intoksikasi amfetamin, putus amfetamin,
dan gangguan berhubungan amfetamin yang
tidak spesifik ditempat lain di dalam bagian
gangguan berhubungan amfetamin.

ICD-10kelainan mental dan tingkah laku yang


disebabkan oleh amfetamin diklasifikasikan ke
dalam golongan F15
(PPDGJ III) F15 Gangguan Mental dan Perilaku
Akibat penggunaan Stimulansia lain termasuk
Kafein
F1x.0 Intoksikasi Akut
F1x.1 Penggunaan Yang Merugikan
F1x.2 Sindrom Ketergantungan
F1x.3 Keadaan Putus Zat
F1x.4 Keadaan Putus Zat dengan Delirium
F1x.5 Gangguan Psikotik
F1x.6 Sindrom Amnestik
F1.x.7 Gangguan Residual atau Onset Lambat
F1x.8 Gangguan Mental dan Perilaku Lainya
F1X.9 Gangguan Mental dan Perilaku YTT
Ketergantungan dan
Penyalahgunaan
Dapat menyebabkan penurunan cepat
kemampuan seseorang untuk mengatasi
kewajiban dan ketegangan yang berhubungan
dengan pekerjaan dan keluarga.

Orang yang menyalahgunakan amfetamin


memerlukan dosis amfetamin yang semakin
tinggi untuk mendapatkan perasaan melambung
yang biasanya, dan tanda fisik penyalahgunaan
amfetamin
Problem fisik
Malnutrisi akibat kehilangan nafsu makan
Denyut jantung meninggi
Gangguan ginjal, emboli paru dan stroke
Hepatitis
(HIV/AIDS bagi mereka yang menggunakan suntikan
amfetamin )
Problem Psikiatri
Perilaku agresif
Confusional state, psikosis paranoid sampai
skizofrenia
Kondisi putus zat menyebabkan : lethargy, fatigue,
serangan panic, gangguan tidur
Depresi berat sampai suicide
Halusinasi (terutama ecstacy dan shabu)
Problem Sosial
Tindak kekerasan (berkelahi)
Kecelakaan lalu lintas
Aktivitas criminal

Sebab Kematian
Suicide
Serangan jantung
Tindak kekerasan, kecelakaan lalu lintas
Dehidrasi
Efek lain yang ditimbulkan :
Otak menjadi lebih bertenaga untuk berpikir berat
dan bekerja keras
Muncul kondisi arogan yang tanpa sengaja
(Halusinasi)
Mempunyai rasa percaya diri yang berlebih dan
merasa lebih happy.
Berbicara terus dengan cepat dan terus menerus
Intoksikasi
Kriteria diagnostik untuk intoksikasi amfetamin
menurut DSM-IV:
A. Pemakaian amfetamin atau zat yang berhubungan
(misalnya methylphenidate) yang belum lama terjadi.

B. Perilaku maladaptif atau perubahan perilaku yang


bermakna secara klinis (misalnya euforia atau
penumpulan afektif, perubahan sosiabilitas,
kewaspadaan berlebihan, kepekaan interpersonal,
kecemasan, ketegangan, atau kemarahan, perilaku
stereotipik, gangguan pertimbangan, atau gangguan
fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang
selama atau segera setelah pemakaian amfetamin
atau zat yang berhubungan.
C. Dua (atau lebih) hal berikut berkembang selama atau segera
sesudah pemakaian amfetamin atau zat yang berhubungan;
(1) takikardia atau bradikardia
(2) dilatasi pupil
(3) peninggian atau penurunan tekanan darah
(4) berkeringat atau menggigil
(5) mual atau muntah
(6) tanda-tanda penurunan berat badan
(7) agitasi atau retardasi psikomotor
(8) kelemahan otot, depresi pernapasan, nyeri dada, atau aritmia
jantung
(9) konfusi, kejang, diskinesia, distonia, atau koma

D. Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak


lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain
Sebutkan jika: dengan gangguan persepsi
Delirium pada Intoksikasi
Amfetamin
Biasanya disebabkan oleh dosis tinggi
amfetamin atau pemakaian amfetamin yang terus
menerus, sehingga gangguan tidur
mempengaruhi presentasi klinis.

Kombinasi amfetamin dan zat lain dan


penggunaan amfetamin oleh seseorang yang
mempunyai cedera otak yang telah ada
sebelumnya juga dapat menyebabkan
perkembangan delirium
Gangguan Psikotik Terinduksi Amfetamin

Efek penggunaan jangka panjang /jangka pendek


dengan dosis yang besar

Sangat mirip dengan skizofrenia paranoid

Menonjolnya halusinasi visual , afek yang


biasanya sesuai, hiperaktivitas, konfusi, dan
inkoherensi, dan sedikit bukti gangguan berpikir
(sebagai contohnya, kekenduran asosiasi).

Untuk diagnosis yang tepat dapat digunakan tes


urin

Pengobatan = antagonis reseptor dopamin


Gangguan Mood Terinduksi
Amfetamin
Intoksikasi = ciri mood manik dan campuran

Putus = ciri mood depresif


Gangguan Kecemasan Terinduksi
Amfetamin
Menyebabkan gejala yang mirip dengan yang
dilihat pada ganguan obsesif-kompulsif, gangguan
panik, dan ganggguan fobik
Disfungsi Seksual Terinduksi
Amfetamin
Walaupun amfetamin sering kali digunakan untuk
meningkatkan pengalaman seksual, dosis tinggi
dan pemakaian jangka panjang adalah
disertai dengan impotensi dan disfungsi seksual
lainnya
Gangguan Tidur Terinduksi
Amfetamin
Intoksikasi amfetamin disertai dengan insomnia
dan tidur yang buruk

Putus amfetamin dapat disertai dengan


hipersomnolensi dan mimpi yang menakutkan.
Putus Amfetamin
Kriteria diagnostik untuk putus amfetamin menurut DSM-IV:
A. Penghentian (atau penurunan) amfetamin (atau zat yang
berhubungan) yang sudah lama atau berat
B. Mood disforik dan dua (atau lebih) perubahan fisiologis berikut,
yang berkembang dalam beberapa jam sampai beberapa hari
setelah kriteria A:
(1) kelelahan
(2) mimpi yang gamblang dan tidak menyenangkan
(3) insomnia atau hipersomnia
(4) peningkatan nafsu makan
(5) retardasi atau agitasi psikomotor
C. Gejala dalam kriteria B menyebabkan penderitaan yang
bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaan, atau fungsi penting lain
D. Gejala bukan karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik
diterangkan oleh gangguan mental lain
EFEK MERUGIKAN
Kurang mengancam
Mengancam Kehidupan Kehidupan
Kemarahan
Pucat
Sianosis
Infark miokardium
Demam
Hipertensi berat
Nyeri kepala
Gejala neurologis Takikardia
dari kedutan palpitasi,
tetani-kejang-koma Mual,muntah
(dosis tinggi) Napas sesak
Tremor
Ataksia
PENATALAKSANAAN
Non Medika Mentosa Medika Mentosa
Sesuai dengan
Psikoterapi gangguan
Individual spesifiknya (ex:
antipsikotik jangka
pendek)
Psikoterapi Keluarga

Diazepam (valium)
Psikoterapi untuk mengobati
Kelompok agitasi dan
hiperaktivitas pasien
PENCEGAHAN
Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi
Pendidikan, penyebaran informasi mengenai biaya
narkoba, pendekatan melalui keluarga

Sekunder
Penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan
Fase initial,dan fase detoksifikasi
Tersier
Upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah
memakai dan dalam proses penyembuhan
Fase stabilisasi untuk mempersiapkan pengguna
kembali ke masyarakat, dan fase sosialisasi dalam
masyarakat
Kegiatan berupa konseling, membuat kelompok
dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif
KESIMPULAN
Amfetamin adalah kelompok obat psikoaktif sintetis
yang disebut stimulan SSP

Amphetamine menyebabkan efek-efek perilaku


karena efeknya pada neurotransmitter di otak
termasukdopamin,serotonin, dannorepinefrin.

Otak menjadi lebih bertenaga untuk berpikir berat


dan bekerja keras, kondisi arogan, pupil akan
berdilatas, nafsu makan menurun, tekanan darah
naik secara signifikan, rasa percaya diri yang berlebih
dan merasa lebih happy, banyak ngomong dan
meningkatkan pola komunikasi dengan orang lain,
kewaspadaan dan daya tahan tubuh juga meningkat.
Pengobatan yang dapat dilakukan adalah
lingkungan rawat inap dan penggunaan cara
pengobatan yang bermacam-macam (psikoterapi
individual, keluarga, dan kelompok)

Antipsikotik, baik phenothiazine atau haloperidol,


dapat diresepkan untuk beberapa hari pertama.
Tanpa adanya psikosis, diazepam (valium) adalah
berguna untuk mengobati agitasi dan
hiperaktivitas pasien

Anda mungkin juga menyukai

  • Case THT
    Case THT
    Dokumen33 halaman
    Case THT
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Jurding THT
    Jurding THT
    Dokumen12 halaman
    Jurding THT
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Jurding THT
    Jurding THT
    Dokumen12 halaman
    Jurding THT
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen3 halaman
    JUDUL
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Cover PENE (1) Fix
    Cover PENE (1) Fix
    Dokumen4 halaman
    Cover PENE (1) Fix
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Vertigo PKC Aya
    Vertigo PKC Aya
    Dokumen21 halaman
    Vertigo PKC Aya
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Hemoroid
    Hemoroid
    Dokumen7 halaman
    Hemoroid
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Acne
    Acne
    Dokumen21 halaman
    Acne
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen3 halaman
    JUDUL
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Hemoroid
    Hemoroid
    Dokumen7 halaman
    Hemoroid
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen3 halaman
    JUDUL
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen3 halaman
    JUDUL
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Lapjag 6 Maret
    Lapjag 6 Maret
    Dokumen15 halaman
    Lapjag 6 Maret
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Jurding Anak
    Jurding Anak
    Dokumen13 halaman
    Jurding Anak
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Gastritis 2
    Gastritis 2
    Dokumen30 halaman
    Gastritis 2
    Olivia Halim Kumala
    Belum ada peringkat
  • PBL Blok 25
    PBL Blok 25
    Dokumen19 halaman
    PBL Blok 25
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Asma Bronkhiale
    Asma Bronkhiale
    Dokumen19 halaman
    Asma Bronkhiale
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Case Mel
    Case Mel
    Dokumen58 halaman
    Case Mel
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Case Anastesi Tarakan
    Case Anastesi Tarakan
    Dokumen23 halaman
    Case Anastesi Tarakan
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Trauma Wajah
    Trauma Wajah
    Dokumen20 halaman
    Trauma Wajah
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Asma Bronkhiale
    Asma Bronkhiale
    Dokumen19 halaman
    Asma Bronkhiale
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen3 halaman
    JUDUL
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Gastritis 2
    Gastritis 2
    Dokumen30 halaman
    Gastritis 2
    Olivia Halim Kumala
    Belum ada peringkat
  • PBL Blok 26
    PBL Blok 26
    Dokumen29 halaman
    PBL Blok 26
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen4 halaman
    JUDUL
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen4 halaman
    JUDUL
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen4 halaman
    JUDUL
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Gambar THT
    Gambar THT
    Dokumen1 halaman
    Gambar THT
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Fraktur
    Jurnal Fraktur
    Dokumen2 halaman
    Jurnal Fraktur
    Christina Tiffany Roelan
    Belum ada peringkat