pasca trauma Trisna surya kencana 2010730108 Terpaparnya seseorang oleh peristiwa traumatik akan menimbulkan respons takut sehingga otak dengan sendirinya akan menilai kondisi keberbahayaan peristiwa yang dialami,serta mengorganisasi suatu respons perilaku yang sesuai. Mengaktivasi Peristiwa Waktu Amigdala Sistem Aksis Perangsang Terjadi Dapat Reaksi Membatasi hipotalamus-hipofisis-kelenjar meningkatkan beberapa sistem peningkatan saraf traumatik bereaksi reaksi saraf simpatis parasipatis neurotransmiter saraf milidetik simpatis saraf memberikan yang parasimpatis denyut aliran simpatis mengancam darah jantung dan stimulus pada dan bahan dan adrenal(aksis beberapa nyawa glukosa tekanan neurokimiawi pada jaringan darah HAP) otot-otot oleh skeletal saraf sim Terstimulasi saat Hipotalamus Cortico Kelenjar Adenocorticotropic Menstimulasi menghadapi Releasing hipopisis oleh mengeluarkan pengeluaran neuropeptida Factor(CRP) peristiwa terangsang hormone hormon traumatik (ACTH) dan otak mensekresi kortisol daripenegeluaran kelenjar adrenal Seseorang mengalami Peningkatan pengeluaran tekanan katekolamin dan kortisol
Katekolamin berperan dalam menyediakan energi yang cukup dari
beberapa organ vital tubuh dalam bereaksi terhadap tekanan tersebut Hormon kortisol berperan dalam menghentikan aktivasi sistem saraf simpatik dan beberapa sistem tubuh yang bersifat defensif yang timbul akibat dari peristiwa traumatik yang dialami olehindividu tersebut.
Pitman (1989) menghipotesiskan bahwa pada individu yang
cenderung untuk mengalami gangguan stres pasca trauma,mengalami gangguan regulasi neuropeptid dan juga katekolamin pada otak pada waktu menghadapo pasca traumatik. Katekolamin yang meningkat akan membuat individu tetap berada dalam kondisi siaga terus menerus.