KELOMPOK 12
THE MEMBERS
KURNIAWAN TEDY
YULIZA PUTRI ANGRIAWAN
SUYASTRI PRIMACAERIA
MONIKA N AMRI
SUSANTO PARAMITA
META SILFIA TRIMURTI
MOHD. FAEZ
WAN SOLIHA
OUR BELOVED TUTOR:
Prof.DR.dr.
Pak Abidin 60 tahun bekerja sebagai buruh angkat
pelabuhan teluk bayur. Meskipun pendapatannya kurang
ia mempunyai kebiasaan buruk yaitu perokok berat dan
pecandu alkohol. Sejak 1 minggu yang lalu pak Abidin
tidak bekerja karena menderita flu.Ia mengobati sendiri
penyakitnya dengan menelan obat untuk flu.Tetapi
penyakitnya tambah berat dengan keluhan batuk
berdahak berwarna kehijauan bercampur darah dan
berbau busuk, nyeri dada, demam tinggi dan sesak
napas.
Dengan membawa surat keterangan keluarga miskin Pak
Abidin pergi ke puskesmas terdekat. Dokter puskesmas
menemukan tanda-tanda adanya infeksi paru. Setelah
melakukan pemeriksaan sputum dokter puskesmas
memberi antibiotik selama 5 hari tapi keluhan tidak
berkurang. Kemudian pak Abidin di rujuk ke rumah sakit
terdekat untuk memastikan jenis penyakit parunya serta
melakukan penatalaksanaan selanjutnya secara adekuat.
TERMINOLOGI
SPUTUM
FLU
MASALAH
1. Bagaimana hubungan jenis kelamin, umur,
pekerjaan dan perokok serta pecandu
alkohol dengan keluhan pak Abidin?
2. Adakah hubungan penyakit flu Pak Abidin
dengan gejala sekarang?
3. Kenapa flunya tidak sembuh-sembuh?
4. Bagaimana terjadinya batuk berdahak,
berwarna kehijauan bercampur darah dan
berbau busuk, nyeri dada, demam tinggi
serta sesak napas pada pak Abidin?
5. Apa saja tanda infeksi paru?
6. Kenapa harus dilakukan
pemeriksaan sputum?
7. Kenapa keluhan tidak berkurang
setelah diberi antibiotik selama 5
hari?
8. Bagaimana cara untuk
memastikan penyakit pak Abidin?
9. Bagaimana penatalaksanaan
penyakit pak Abidin?
MASALAH UTAMA
KRONIK
ABSES PARU
PNEUMONIA
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
Patologi anatomi
Pneumonia lobaris
Pneumonia lobularis (bronko pneumonia)
Klinis dan lingkungan
Pneumonia komunitas
Pneumonia nosokomial
Pneumonia rekurrent
Pneumonia aspirasi
Pneumonia pada orang gangguan imunitas
PATOGENESA
bakteri virus
Ganggu transpor O2
PATOFISIOLOGI BATUK
bakteri Menyebabkan cairan (infiltrat)
berkumpul di dalam alveoli dan Batuk produktif
ganggguan pertukaran gas
Mengempiskan alveoli,
kurang suplai darah ke
alveoli dan gangguan
pertukaran udara
Batuk non-produktif,
sefalgia, mialgia
DIAGNOSA
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA
PREVENTIF
KURATIF
BRONKITIS AKUT
BAKTERI VIRUS
Peningkatan sekresi
sputum bronkial Kerusakan pada epitel
saluran nafas
purulen
TATALAKSANA
PREVENTIF
KURATIF
SARS
Etiologi
virus : coronavirus(CoV)
ordo Nidovirales
PATOGENESA
Drople
CoV Inflamasi akut
t feses
paru
urine
DAD(Diffuse Alveolar
Damage)
DAD DAD
terorganisi eksudati
r f
DIAGNOSA
Anamnesa
kriteria WHO:
1.Demam suhu >38 c/>100 f
2.1/lebih keluhan
pernapasan(batuk,sesak)
Dengan diikuti data berikut:
1.Kontak dg suspect SARS10 hr trakhir
2.Riwayat perjalanan ke tmpt/neg SARS
10 hr trakhir
3.Bertempat tinggal/prnah tinggal di
tmpt/neg wabah SARS
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaandarah
Pemeriksaan spesifik virus:PCR
Uji anti bodi : gold standard
TATALAKSANA
Preventif
Kuratif : suspect
probable ringan
probable berat
ABSES PARU
BAKTERI, FUNGI, PARASIT, MIKOBAKTERIA
PARU-PARU
BATUK
SPUTUM BAU BUSUK
HEMOPTISIS
NYERI DADA
DIAGNOSA
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA
PREVENTIF
KURATIF
SISTEMATIKA MASALAH
MIKROORGANISME
REAKSI INFLAMASI
DIAGNOSA KERJA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA
TATALAKSANA
LEARNING OBJECTIVE