Anda di halaman 1dari 19

AGEN ANTEVIUS VIRUS,

BAKTERI, JAMUR DAN


PARASIT

Di susun oleh kelompok 1


RIZKI AHMAD PRASETIYA
KARNIUS WANIMBO
OHKRI HANA
SOLPA LINCE NAWA
TENDISON KOGO
MATIUS KOGOYA
A.Pengertian virus

Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun.


Virus merupakan suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya
apakah ia termasuk makhluk hidup atau benda mati.
Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen
genetik yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat
berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam
tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang.
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.
Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan
perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya
dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang
diinfeksinya.
B. Ciri-ciri dan sifat Virus

1) Ukuran Virus
2) Struktur Virus
3) Klasifikasi virus
4) Mengembangbiakan virus
5) Reproduksi Virus
6) Beberapa Penyakit yang Disebabkan Oleh Virus
1. Ukuran Virus
Ukuran virus lebih kecil dibandingkan dengan sel bakteri. Ukurannya
berkisar dari 0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 m = 1/1000 mm).
Unit pengukuran virus biasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1 nm
adalah 1/1000 mikrometer dan seperjuta milimeter.
2. Struktur Virus
Partikel virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk maupun komposisi
kimiawinya. Bentukbentuk virus yang sudah diketahui ada yang serupa bola,
berbentuk kotak, berbentuk batang, dan ada yang seperti hurut T. Struktur
utama virus adalah asam nukleat yang dapat berupa RNA (Ribonucleic acid)
atau DNA (Deoxyribonucleic acid)
3. Klasifikasi virus
Para ahli virus mengelompokkan virus berdasarkan aspek-
aspek tertentu, yaitu:
a. Berdasarkan jenis inang yang diinfeksi,
b. Berdasarkan jenis asam nukleat yang dikandung oleh virus:
4. Mengembangbiakan virus
Virus sebagaio makhluk hidup dapat dikembangbiakan di sautu laboratorium dengan teknik
tertentu, seperti:
a. kultur sel atau jaringan
b. embrio ayam
5. Reproduksi Virus
Tahapan reproduksi virus secara umum dilakukan dalam tujuh langkah,
yaitu:
Adsorpsi (penempelan) dari partikel virus (virion) pada sel inang yang
sesuai.
a) Adsorpsi (penempelan) dari partikel virus (virion) pada sel inang yang sesuai.
b) Penetrasi (injeksi)dari virion atau asam nukelat virus ke dalam sel inang.
c) Tahap awal replikasi (Eklipse) dari asam nukleat virus, dalam peristiwa ini mesin
bioseintesa sel inang diambil alih untuk memulai sintesa asam nukleat virus, enzim-
enzim spesifik virus mulai dihasilkan dalam tahap ini.
d) Replikasi dari asam nukleat virus
e) Sintesa dari protein sub unit dari mantel virus
f) Perakitan dari asam nukleat dan protein sub unit (dan komponen membran pada virus
bermembran) kedalam partikel virus.
g) Pelapasan partikel virus yang matang dari sel (lisis).
6. Beberapa Penyakit yang Disebabkan Oleh Virus
a. Penyakit yang ditularkan melalui udara
Flu burung
SARS (Severe acute respiratory syndrome)
Gondongan
Campak
Influenza
Pilek
b. Penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin
AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome)
Herpes
c. Penyakit yang ditularkan melalui hewan (zoonoses)
demam berdarah
Rabies
A. Pengertian bakteri.

Bakteri adalah nama sekelempok mikroorganisme yang termasuk


prokariotik yang bersel satu. Istilah bakteri dari bahasa Yunani dari kata
bekterion yang berarti tongkat atau batang dan umumnya tidak
berklofrofil. Berkembang biak dengan membela diri dan bahan bahan
genetiknya tidak terbungkus dalam membran inti
Bakteri mempunyai struktur sel yang penting, antara
lain:
Spora
Lendir
(polar) atau di banyak tempat (peritrik)
Flagela
Fimbria atau Pili
Lipopolisakarida
Kapsul
B Klasifikasi

Tujuan dari klasifikasi mikroorganisme adalah untuk menentukan


potensi dari patogeniknya. Beberapa bakteri memiliki kemampuan untuk
menyebar secara luas di komunitas dan menyebabkan penyakit yang serius.
Bakteri dapat diidentifikasi berdasarkan serangkaian sifat-sifat,
imunologis fisik atau sifat-sifat molekuler.
Sifat Patogen Bakteri
Sekuens DNA
Reaksi Serologis
Enzim Kunci
Kekhususan (fastidioudness)
Preferensi atmosfer
Endospora
Bentuk Sel
Reaksi Gram
c. Faktor Pertumbuhan, Reproduksi, dan Patogenesis Infeksi

hal yang paling diperlukan adalah Air, Kuman memerlukan air


dalam konsentrasi tinggi (cukup) di sekitarnya karena diperlukan bagi
pertumbuhan dan perkembangbiakan. Air merupakan pengantar semua
bahan gizi yang diperlukan sel dan untuk membuang zat-zat yang tak
diperlukan ke luar sel. Selain untuk melancarkan reaksi-reaksi
metabolik, air juga merupakan bagian terbesar dari protoplasma (Chatim
et al,1994)
Seperti halnya makhluk hidup lain, bakteri juga memerlukan
beberapa faktor untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
a. Kebutuhan Nutrisi
b.Kebutuhan Lingkungan
c.Reproduksi Kuman
d.Patogenesis Infeksi
lanjutan

a. Kebutuhan Nutrisi bakteri


Energi
Karbon
Nitrogen, sulfur dan fosfor
Faktor pertumbuhan organik dan vitamin
Zat Besi

b. Kebutuhan Lingkungan bakteri


Oksigen
Karbondioksida
Suhu
lanjutan

C. Reproduksi Kuman
Pembelahan
Pembentukan Tunas/Cabang
Pembentukan Filamen
Reproduksi secara Seksual

d. Patogenesis Infeksi
Akses ke pejamu yang rentan-transmisi
Perlekatan ke pejamu
A. pengertian Jamur

Istilah jamur berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus (mushroom)


yang
berarti tumbuh dengan subur. Istilah ini selanjutnya ditujukan kepada
jamur yang
memiliki tubuh buah serta tumbuh atau muncul di atas tanah atau
pepohonan
Jamur mempunyai dua karakter yang sangat mirip dengan
tumbuhan yaitu
dinding sel yang sedikit keras dan organ reproduksi yang disebut spora.
B. Klasifikasi Jamur

Mc-Kane (1996) mengatakan setiap jamur tercakup di dalam salah


satu dari
kategori taksonomi, dibedakan atas dasar tipe spora, morfologi hifa dan
siklus
Seksualnya.
semua jamur menghasilkan spora seksual yang spesifik.
Berikut ini
a) Oomycetes
b) Zygomycetes
c) Ascomycetes
lanjutan

a. Oomycetes
Dikatakan sebagai jamur air karena sebagian besar anggotanya hidup di
air
atau di dekat badan air. Hanya sedikit yang hidup di darat. Miseliumnya
terdiri atas
hifa yang tidak bersekat, bercabang, dan mengandung banyak inti

b. Zygomycetes
Kelompok Zygomycetes terkadang disebut sebagai
jamur rendah yang
dicirikan dengan hifa yang tidak bersekat (coneocytic),
dan berkembang biak secara aseksual dengan zigospora
lanjutan

c. Ascomycetes
Golongan jamur ini dicirikan dengan sporanya yang terletak di dalam
kantung
yang disebut askus. Askus adalah sel yang membesar, yang di dalamnya
terbentuk
spora yang disebut askuspora. Setiap askus biasanya menghasilkan 2-8
askospora
(Dwidjoseputro, 1978).
A. Istilah-istilah dalam Parasitologi

Parasit : Organisme yang hidup di dalam atau pada


tubuh organisme lain. Parasitisme : Persekutuan antara
dua organisme yang berbeda secara spesifik Pembagian
parasit atas dasar :
1. Tempat : Endoparasit Ektoparasit
2. Lama waktu : Parasit temporer Parasit stationer
3. Berdasarkan sifat keparasitannya : Parasit insidentil Parasit
obligat

Parasit fakultatif Macam-macam inang :


Inang definitif *
Inang perantara *
Inang pembawa *
Inang reservoar *
Inang insidentil
B. Ruang Lingkup
Parasitisme Zoonosis : penyakit pada hewan yang secara alami dapat
ditularkan kepada manusia Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kehidupan parasit:
Air
Temperatur
Sinar matahari
Waktu
Fauna
Flora
C. Evolusi Parasitisme
Ada 2 hal yang mengpengaruhi evolusi parasit
1. Langkah-langkah evolusi parasit :
2. Praadaptasi dan adaptasi
SEKIAN DAN TRIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai