Anda di halaman 1dari 18

Clinical sains session

Infeksi Virus Dengue


oleh Kenanga Tesa Bakri

pembimbing dr. Gustin Sukmarini, Sp.A


dr. IGM Afridoni, Sp.A
Demam Dengue dan demam berdarah
dengue/DBD (dengue haemorrhagic
fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue
Vektor
Etiologi

Virus dengue termasuk group B arthropod


borne virus (arboviruses) dan sekarang
dikenal sebagai genus flavivirus, family
Flaviviridae, yang mempunyai 4 jenis
serotype yaitu den-1, den-2, den-3 dan
den-4.
Gejala Klinis

Demam 2-7 hari mendadak, tinggi, dan


teru-menerus
manifestasi perdarahan baik spontan
seperti ptekie ataupun dengan uji
torniquet
nyeri kepala
hepatomegali
Laboratorium

Trombositopenia ( 100.000/ul) dan


hemokonsentrasi yang dapat dilihat dari
peningkatan nilai hematokrit 20 %
dibandingkan dengan nilai hematokrit
pada sebelum sakit atau masa
konvalensen. Ditemukannya dua atau tiga
patokan klinis pertama disertai
trombositopenia dan hemokonsentrasi
sudah cukup untuk klinis membuat
diagnosis DBD.
Demam dengue gejala Klinis Demam berdarah dengue
++ Nyeri Kepala +

+++ Muntah ++

+ Mual +

++ Nyeri otot +

++ Ruam Kulit +

++ Diare +

+ Batuk +

+ Pilek +

++ Limfadenopati +

+ Kejang +

0 Kesadaran Menurun ++

0 Obstipasi +

+ Uji Tourniquet positif ++

++++ Petekie +++

0 Perdarah saluran cerna +

++ Hepatomegali +++

+ Nyeri Perut +++

++ Trombositopenia ++++

0 Syok +++

Keterangan : (+) 25%, (++) 50 %, (+++) 75%, (++++) 100 %


Komplikasi
Gejala klinis yang semakin berat pada penderita DBD
dan dengue shock syndromes dapat berkembang
menjadi gangguan pembuluh darah dan gangguan hati.
Hal ini tentu dapat mengancam jiwa.
Sindrom Syok Dengue (SSD)
Seluruh kriteria Demam Berdarah Dengue (DBD) disertai
kegagalan sirkulasi dengan manifestasi:
Nadi yang cepat dan lemah
Tekanan darah turun ( 20 mmHg)
Hipotensi (dibandingkan standar sesuai umur)
Kulit dingin dan lembab
Gelisah
2. kelainan ginjal

Gagal ginjal akut pada umumnya terjadi


pada fase terminal, sebagai akibat dari
syok yang tidak teratasi dengan baik.
Dapat dijumpai sindrom uremik hemolitik
walaupun jarang. Untuk mencegah gagal
ginjal maka setelah syok diobati dengan
menggantikan volume intravaskular,
penting diperhatikan apakah benar syok
telah teratasi dengan baik.
3. Udem paru
Udem paru adalah komplikasi yang mungkin
terjadi sebagai akibat pemberian cairan yang
berlebihan. Pemberian cairan pada hari sakit
ketiga sampai kelima sesuai panduan yang
diberikan, biasanya tidak akan menyebabkan
udem paru oleh karena perembesan plasma
masih terjadi. Tetapi pada saat terjadi reabsorbsi
plasma dari ruang ekstravaskuler, apabila cairan
diberikan berlebih (kesalahan terjadi bila hanya
melihat penurunan hemoglobin dan hematokrit
tanpa memperhatikan hari sakit), pasien akan
mengalami distress pernafasan

Anda mungkin juga menyukai