Anda di halaman 1dari 36

KESEHATAN REPRODUKSI

REMAJA

Lena Rosida

1
Definisi kesehatan
reproduksi

keadaan sejahtera fisik, mental


dan sosial secara utuh, yang tidak
semata-mata bebas dari penyakit
atau kecacatan, dalam semua hal
yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, serta fungsi dan
prosesnya
2
Konsep Kespro

1. From womb to tomb : dari janin sampai


liang kubur Siklus kehidupan manusia

2. Pendekatan secara sosial untuk


mengatasi masalah kesehatan reproduksi

3
Tujuan utama kespro

Memberikan layanan kespro yang


komprehensif : kehidupan seksualnya
dan hak-hak reproduksi dapat
meningkatkan kemandiriannya dalam
mengatur fungsi dan proses reproduksi
peningkatan kualitas kehidupannya.

4
Tujuan khusus kespro,
meningkatkan :
1. Kemandirian wanita, peran dan fungsi
reproduksinya
2. Tanggung jawab sosial wanita; kapan hamil,
jarak kehamilan, jumlah anak
3. Tanggung jawab sosial laki-laki
4. Dukungan pria dalam membuat keputusan,
mencari informasi dan pelayanan yang
memenuhi kebutuhan kespro

5
Sasaran utama kespro

- Pria dan wanita usia subur


- Remaja putra dan putri belum menikah
- Kelompok risiko : pekerja seks,
masyarakat keluarga pra sejahtera

6
Sasaran antaranya
- Petugas kesehatan : dokter ahli, dokter
umum, bidan, bidan desa, perawat
- Pemberi layanan berbasis masyarakat :
kader kesehatan, dukun
- Tokoh masyarakat
- Tokoh agama
- LSM

7
Siklus hidup reproduksi

Pendekatan Siklus Hidup dan permasalahannya

Permasalahan yang tidak ditangani dapat berakibat


buruk pada masa kehidupan selanjutnya.

Dalam pendekatan siklus hidup dikenal lima tahap,


yaitu
1. Konsepsi
2. Bayi dan Anak
3. Remaja
4. Usia subur
5. Usia lanjut
8
Pendekatan Siklus Hidup
ANAK Usia Sekolah & Remaja
Usia
SUBUR
4 3
Usia LANJUT 4
2 ANAK
5 Usia
SUBUR
balita

2 BAYI

IBU nifas,
menyusui
IBU IBU 1
Hamil bersalin 2
1 1 BAYI ASI
2 2 eksklusif

Konsepsi BAYI
, JANIN baru 9
lahir,
Gambar Siklus hidup reproduksi
Usia Tua Bayi dan Anak
- Perhatian pada problem meno/andro-pause - ASI eksklusif dan penyapihan yang layak
- Perhatian pada penyakit utama -Tumbuh kembang anak, pemberian makanan
degeratif,termasuk dengan gizi seimbang
rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis - Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
- Deteksi dini kanker rahim dan kanker prostat - Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
- Pendidikan dan kesempatan yang sama pada
Anak laki-laki dan perempuan

Konsepsi
- Perlakuan sama terhadap janin laki-laki/perempuan
-Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas,
serta pelayanan bayi baru lahir

Usia Subur Remaja


- Kehamilan dan persalinan yang aman - Gizi seimbang
- Pencegahan kecacatan dan kematian akibat - Informasi tentang kespro
kehamilan pada ibu dan bayi - Pencegahan kekerasan, termasuk seksual
- Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan
- Pencegahan thd ketergantungan napza
dengan penggunaan alat kontrasepsi - Perkawinan pada usia yang wajar
- Pencegahan terhadap IMS dan HIV/AIDS - Pendidikan, peningkatan ketrampilan
- Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas - Peningkatan penghargaan diri
- Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi - Peningkatan terhadap godaan dan ancaman
secara rasional
- Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
- Pencegahan dan penanganan infertilitas
10
Hak-hak Kespro
Mendapatkan informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
Mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
Kebebasan berfikir tentang kesehatan reproduksi
Menentukan jumlah anak dan jarak kelahiran
Hak untuk hidup (hak untuk dilindungi dari kematian karena
kehamilan dan proses melahirkan)
Kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan reproduksi.
Bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan
dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan dan pelecehan seksual.
Mendapat manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan yang terkait
dengan kesehatan reproduksi
Hak atas kerahasian pribadi dengan kehidupan reproduksinya
Hak membangun dan merencanakan keluarga
Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan
berkeluarga dan kehidupan reproduksi.
11
Komponen prioritas
kespro
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga berencana
3. Kespro remaja
4. PMS dan HIV/AIDS

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial


(PKRE).

PKRE + Usila : Pelayanan Kesehatan


Reproduksi Komprehensif (PKRK). 12
Faktor yang berpengaruh
Faktor yang berpengaruh terhadap
masalah kespro antara lain:
- Sosial ekonomi

- Budaya

- Lingkungan

- Psikologi

- Biologi

13
KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA
Konferensi Internasional tentang
Kependudukan dan Pembangunan (ICPD)
pada tahun 1994 :
Hak-hak remaja akan informasi tentang
kesehatan reproduksi yang benar dan
pelayanan kesehatan reproduksi (konseling)
Hak dan tanggung jawab para orang tua
adalah membimbing, termasuk tidak
menghalangi anak remajanya, untuk
mendapatkan akses terhadap pelayanan
dan informasi yang mereka butuhkan
tentang kesehatan reproduksi yang baik

14
Sejak tahun 2000

kesehatan reproduksi remaja (KRR)


menjadi program nasional

15
Kesehatan reproduksi remaja :
suatu kondisi sehat yang
menyangkut sistem, fungsi dan
proses reproduksi yang dimiliki
oleh remaja

16
Program KRR

upaya pelayanan untuk membantu


remaja memiliki status kesehatan
reproduksi yang baik
pemberian informasi
pelayanan konseling
pendidikan ketrampilan hidup

17
Remaja,
pemuda Program untuk
dan orang
membantu remaja
muda
agar memiliki
Reproduksi status kesehatan
Kesehatan reproduksi yang
reproduksi baik, melalui :
remaja
Program
Pemberian
Informasi
KRR Pelayanan
Konseling
Pendidikan
Keterampilan 18
Pengertian
Remaja
(Adolescent)
Remaja, Penduduk berusia
pemuda dan 10-19 th (WHO)
orang muda
Reproduksi Pemuda (Youth)
Kesehatan Penduduk berusia
reproduksi 15-24 th (UNFPA)
remaja
Program KRR Orang muda
(Young People)
Penduduk berusia
19
10-24 th (WHO &
Usia Remaja
WHO : 12 sampai 24 tahun.
UU No 23 tahun 2002 : adalah 10 18 tahun
(perlindungan anak)
Buku pediatri : 10 18 tahun (untuk anak perempuan)
12 20 tahun (untuk anak laki-laki)
UU No. 4 tahun 1979 : < 21 tahun dan belum menikah
(kesejahteraan anak)
UU Perburuhan : 16 18 tahun atau
sudah menikah dan mempunyai tempat
untuk tinggal
UU No 1 tahun 1974 : 16 tahun (untuk anak perempuan)
(Perkawinan) 19 tahun (untuk anak laki-laki)
Diknas : > 18 tahun (yang sesuai dengan saat lulus
Sekolah Menengah)
20
Mengapa program KRR
Perlu?

1. Jumlah Remaja Besar


proporsi remaja 1/5 dari jumlah

penduduk
jumlah usia 10 19 tahun

mencapai 22,9% dari penduduk


Indonesia (SDKI tahun 1994)

21
Jumlah besar Masa transisi dari
2. Masa labil anak menuju
Generasi dewasa (alami)
harapan
bangsa Mengalami
Masa Remaja : berbagai
masa penuh paradoks, secara perubahan fisik,
biologis dapat menjadi ayah
atau ibu tapi belum dewasa emosi maupun
psikis dan ekonomi psikologis

Mudah 22
Kualitas remaja saat
Jumlah besar ini sangat
mempengaruhi
Masa labil
kualitas generasi
3. Generasi mendatang
harapan
bangsa Kualitas remaja
dipengaruhi status
Investasi bagi kesehatan kesehatannya,
remaja menjadi modal dasar termasuk Kesehatan
pembangunan bangsa Reproduksi

23
4. Adanya komitmen Global dan
Nasional
cth : Kes.Reproduksi Remaja,
HIV-AIDS

24
Alasan Lain?
3,7% dari 32,2 juta keluarga di Indonesia adalah
keluarga remaja belia di bawah usia 20 tahun
37,5% anak usia 5 9 tahun pada tahun 1995
tidak atau belum pernah sekolah, 53,5% remaja
usia 15 19 tahun sudah tidak bersekolah lagi
remaja wanita usia 15 19 tahun : risiko
kematian akibat kehamilan dua kali lebih tinggi
remaja wanita usia 10 14 tahun : 5 x

25
Perubahan global dunia mempengaruhi aspek
sosial yg hrs dijalani remaja spt :
Perubahan ikatan kel.& Kekerabatan
Perubahan ekonomi
Berkurangnya waktu dgn org tua
Perpanjangan masa lajang
Kurang mendapat peran sosial
Media & teknologi
Perubahan jenis ancaman thd kesehatan
Remaja
Lingkungan yg kurang kondusif

26
Landasan Hukum :
UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan

UU No 10 tahun 1992 tentang Kependudukan

UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

UU No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No 22 tahun


1997 tentang Narkotika

UU No 20 tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO no 138


mengenai usia minimum untuk diperbolehkan bekerja

UU No 1 tentang Pengesahan Konvensi ILO no 182

UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

27
............lanjutan Landasan Hukum

UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan


dalam Rumah Tangga

UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

PP No 25 tahun 2000, tentang Kewenganan Pemerintah


Provinsi sebagai Daerah Otonom

Inpres No 9 tahun 2000, tentang Pengarus Utamaan


Gender

Keppres No 36 tahun 1994, tentang Komisi


Penanggulangan AIDS (KPA)

SKB 4 menteri tahun 2003

Kepmenkes RI No 1457/MENKES/SK/IX/2003, tentang


SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota
28
masalah yang terkait langsung
dengan fungsi dan proses reproduksi
remaja
Remaja aktif seksual sebelum tercapai
kematangan mental dan social
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)
Kondisi remaja yang tidak menunjang
kehamilan sehat (anemia, kurang energy dan
kalori, dsb)
abortus yang tidak aman
infeksi menular seksual (IMS)
Risiko berganti-ganti pasangan seksual
Risiko komplikasi kehamilan dan persalinan
Risiko melahirkan bayi berat lahir rendah dan
kelainan lainnya
29
Masalah Kesehatan Reproduksi
Remaja (KRR)

Penyebab :

Kurangnya informasi yang tepat dan Benar

Pola perilaku tidak sehat atau perilaku berisiko

Kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan


remaja

Peraturan Perundang-undangan

30
Sasaran

Sasaran Utama :
kelompok remaja (10 19 tahun)
di sekolah maupun di luar sekolah
Sasaran sekunder :
orang tua, keluarga yang mempunyai anak
remaja, guru/pamong belajar, organisasi
pemuda, pemimpin agama
Sasaran tertier :
petugas kesehatan, petugas lintas sektoral, LSM,
organisasi masyarakat

31
Tujuan Program KRR
Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas remaja melalui
upaya peningkatan pengetahuan, sikap
dan perilaku positif remaja tentang
kesehatan reproduksi dan pemenuhan
hak-hak reproduksi bagi remaja secara
terpadu dengan memperhatikan
keadilan dan kesetaraan gender

32
Tujuan Program KRR
Tujuan Khusus
1).Meningkatnya komitmen para penentu dan
pengambil kebijakan
2).Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan
upaya kesehatan reproduksi remaja melalui
peningkatan fungsi, peran dan mekanisme
kerja di pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
3).Meningkatnya keterpaduan dan kemitraan
pelaksanaan program KRR bagi seluruh
sektor terkait, dipusat, provinsi dan
kabupaten/kota.

33
TEGAR REMAJA
Menunda usia pernikahan
Berperilaku sehat
Terhindar dari resiko TRIAD-KRR
(Seksualitas, HIV dan AIDS, dan Napza)
Bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera
Menjadi contoh, model, idola, dan
sumber informasi bagi teman sebayanya

34
Ruang Lingkup
Perkembangan seksualitas dan resiko
(termasuk pubertas, anatomi dan fisiologi
organ reproduksi dan kehamilan tidak
diinginkan) dan penundaan usia kawin.
Pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS),
HIV dan AIDS
Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
(Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya)
Masalah-masalah remaja yang terkait
dengan dampak dari resiko TRIAD KRR
seperti: kenakalan remaja, perkelahian
antar remaja dan lain-lain.

35
Terima Kasih, Semoga
Bermanfaat

36

Anda mungkin juga menyukai