Anda di halaman 1dari 61

Oleh :

Imam Subekti, M.Kep, Sp.Kom


COMMUNITY AS PARTNER
Komunitas turut aktif untuk meningkatkan
kesehatan dan mencegah atau mengatasi
masalah kesehatannya
Ini merupakan sumber daya penting bagi
komunitas untuk memenuhi tujuan-tujuan-
nya. Komunitas harus dilibatkan dalam
merencanakan, mengimplementasikan,
dan mengevaluasi kegiatan untuk
meningkatkan kesehatan
Tujuan yang direpresentasikan oleh model
adalah keseimbangan sistem, komunitas
kesehatan, dan memasukkan pencegahan
dan promosi kesehatan komunitas
COMMUNITY AS PARTNER

Pada model komunitas sebagai partner , terdapat


dua fokus sentral, yaitu fokus pada
1. Komunitas sebagai partner (direpresentasikan
oleh roda pengkajian komunitas /assesment
wheel, yang menggabungkan orang-orang dari
komunitas sebagai inti)
2. Proses keperawatan : pengkajian komunitas
dengan model assesment wheel, menganalisis
stressor dan tingkat reaksi sebagai dasar
diagnosa keperawatan, perencanaan
(pencegahan primer,sekunder,tersier),
pelaksanaan dan evaluasi
COMMUNITY AS PARTNER

Peranan dari perawat adalah untuk


membantu komunitas mencapai,
mendapatkan kembali, memelihara,
dan memperbaiki kesehatan
Bertindak sebagai fasilitator, katalis,
dan penganjur/penyokong kesehatan
sehingga komunitas diberi
wewenang untuk mengatur dan
mengontrol tingkat reaksi terhadap
stressor yang mempengaruhinya
COMMUNITY AS PARTNER
Fokus intervensi adalah
ketidakseimbangan aktual atau potensial
atau ketidakmampuan komunitas untuk
berfungsi.
Model intervensi terdiri dari tiga level
pencegahan: primer, sekunder, dan tersier.
Konsekuensi yang dimaksudkan dalam
model ini adalah memperkuat garis normal
pertahanan, meningkatkan resistensi
terhadap stressor, dan tingkat reaksi yang
berkurang pada stressor
COMMUNITY AS PARTNER
Intervensi keperawatan sesuai
dengan prinsip-prinsip dari
perawatan kesehatan primer,
intervensi dimaksudkan untuk
meningkatkan kompetensi komunitas
dalam mengenal dan mengatasi
masalah-masalah-nya sendiri,
memperkuat garis pertahanan-nya
sendiri, dan melawan stressor yang
mempengaruhinya.
Gambar : Proses Keperawatan Komunitas Model Komunitas Sebagai
Partner
Pengkajian

Stressor Derajad
Analisis Data
Reaksi

Diagnosis Keperawatan

Perencanaan

INTERVENSI

Pencegahan Pencegahan Pencegahan Tersier


Primer Sekunder

Evaluasi
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Pengkajian komunitas adalah sebuah
proses mengenal sebuah komunitas.
Orang-orang dalam komunitas adalah
para partner dan memberi kontribusi
sepanjang proses.
Tujuan mengkaji komunitas adalah
untuk mengidentifikasi faktor-faktor
(baik positif dan negatif) yang
berlawanan dengan kesehatan dan
untuk mengembangkan strategi
promosi kesehatan
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Menurut Hancock dan Minkler (1997),
dua alasan untuk melakukan
pengkajian kesehatan komunitas: yaitu
informasi dibutuhkan untuk perubahan,
dan dibutuhkan untuk pemberdayaan
Pengkajian komunitas tidak dilakukan
dalam ruang hampa, banyak orang
akan memberi kontribusi pada
pengkajian, mengidentifikasi sebuah
sistem, fungsi keseluruhan dalam
komunitas, saling ketergantungan dari
bagian-bagiannya
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Menggunakan model roda
pengkajian/ Assesment Wheel
(lihat Gambar ) akan menjadi
kerangka kerja keseluruhan anda
saat pengkajian
ASSESMENT WHEEL
Komponen dari roda pengkajian komunitas
memiliki tiga bagian: (1) inti komunitas, (2)
subsistem komunitas, dan (3) persepsi
Roda pengkajian komunitas menjadi kerangka
kerja keseluruhan saat pengkajian dengan
menggunakan model dalam bentuk survei
( windshield survey)
Terdiri dari data inti, 8 elemen/sub-sistem dan
data persepsi
Delapan subsistem dibagi oleh garis putus-putus
untuk mengingatkan kita bahwa mereka tidak
terbatas dan terpisah tetapi saling mempengaruhi
Mengkaji komunitas juga adalah mengidentifikasi
keseluruhan sistem yang berfungsi karena saling
ketergantungan dari bagian-bagiannya, atau
subsistem
ASSESMENT WHEEL
DATA INTI KOMUNITAS
Definisi inti adalah sesuatu yang
penting dan mendasar. Inti dari
sebuah komunitas adalah orang-
orang-nya sejarah mereka,
karakteristik, nilai dan kepercayaan
mereka.
Bermitra dengan orang-orang dalam
komunitas adalah bagian integral
dari bekerja dalam komunitas.
Data inti meliputi : sejarah,
demografi, vital statistik, nilai dan
kepercayaan.
Riwayat terbentuknya sebuah komunitas
(lama; baru). Tanyakan pada orang-orang
yang kompeten/yang mengetahui sejarah
area/daerah itu.
Berapa lama komunitas telah tinggal ?
Sudahkan area/daerah itu berubah?
Metode : wawancara kepada tokoh kunci
di komunitas atau studi dokumentasi
tentang sejarah komunitas tersebut
Karakteristik orang-orang yang anda
lihat? Muda? Tua? Tidak memiliki
rumah? Sendirian? Keluarga? Ras/etnis
apa yang anda lihat? Apakah populasi
homogen?
Data Demografi meliputi :Jumlah
penduduk, distribusi berdasarkan : Jenis
kelamin, usia,status perkawinan, etnis \
Metode : Survey atau data sekunder
dari catatan pemerintahan setempat
Nilai-nilai apakah yang dianut oleh
masyarakat khususnya yg terkait dg
kesehatan
Kepercayaan- kepercayaan yg diyakini
masyarakat yg berhubungan dg kesehatan
Kegiatan keagamaan di masyarakat
Kegiatan-kegiatan masyarakat yg
mencerminkan nilai-nilai kesehatan
Meliputi Data :
Kelahiran
Kematian
Kesakitan
Penyebab utama Kesakitan,
kematian
VITAL STATISTIK : MENGKAJI STATUS
KESEHATAN
Keluhan penyakit yang sering
dirasakan
Penyakit-penyakit yang saat ini terjadi
Pengetahuan tentang kesehatan /
perawatan
Sikap terhadap masalah kesehatan,
perawatan, pelayanan kesehatan
Ketrampilan dalam pemeliharaan
kesehatan, pencegahan penyakit,
tindakan keperawatan
Pembiayaan kesehatan, sumber-sumber
dukungan di masyarakat untuk
kesehatan
Pola ADL
Pola perilaku yang tidak sehat
PENGKAJIAN SUB-SISTEM DI
KOMUNITAS
1. Lingkungan fisik dan lingkungan perumahan
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
3. Ekonomi
4. Keamanan dan tranportasi
5. Politik dan pemerintahan
6. Komunitas
7. Pendidikan
8. Rekreasi
1. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
FISIK
Bagaimana komunitas terlihat? catat
tentang
mutu air, flora, perumahan, ruang, area
hijau,
binatang, orang-orang, bangunan buatan
manusia, keindahan alam, air, iklim?
Buat sebuah peta area/daerah itu Berapa
besarnya/ukurannya (seperti mil persegi,
blok
blok/petak)
OBSERVASI LINGKUNGAN FISIK
A Observasi terhadap lingkungan fisik Komunitas
- Batas geografis
- Kondisi perumahan
- Sanitasi
- Transportasi
- Komunikasi
- Fasilitas pelayanan kesehatan
- Ekonomi
- Pendidikan
- Rekreasi
B. Observasi lingkungan Rumah
- Dalam Rumah : Jenis , ukuran , lantai , ventilasi , pencahayaan, kebersihan
- Sanitasi : air bersiah, jamban , pembuangan limbah/ sampah , pekarangan /
halaman.
C. Pemeriksaan fisik ( Disesuaikan dengan jenis masalah kesehatan)
2. Pelayanan Sosial dan
Kesehatan
Apakah ada klinik, rumah sakit, profesi
kesehatan yang praktek, layanan
kesehatan publik, pusat emergensi,
rumah perawatan/ panti werda, fasilitas
layanan sosial, layanan kesehatan
mental, Dukuntradisional/pengobatan
alternatif
Aspek aspek / data data
yang perlu dikumpulkan
adalah sebagai berikut :

1. Sumber daya ( tenaga , tempat , fasilitas )


2. Pelayananya ( waktu , ongkos, jenis pelayanan )
3. Karakteristik pemakai ( penyebaran geografi ,
alasan penggunaan, sarana transportasi )
4. Statistik, jumlah pengunjung perhari / minggu /
bulan
5. Kecukupan/kepuasan dan keterjangkauan oleh
pemakai dan pemberian pelayanan
3. Data Ekonomi
- Apakah komunitas maju dengan pesat ?
- Apakah ada industri, toko, tempat-tempat
untuk pekerjaan?
- Dimana orang-orang berbelanja?
- Apakah ada pemberian bantuan sosial :makanan ?
- Berapa tingkat pengangguran?
- Rata - rata pendapatan keluarga / rumah tangga
- Rata - rata pendapatan perorangan.
- Karakteristik pekerjaan, kategori yang bekerja
4. TRANSPORTASI DAN
KEAMANAN/KESELAMATAN
Bagaimana orang-orang bepergian?
Jenis transportasi publik dan pribadi apa yang
tersedia?
Apakah anda melihat bis-bis, sepeda, taksi?
Apakah ada trotoar, jalur sepeda?
Apakah transportasi yg ada memungkinkan
untuk orang-orang cacat?
4. TRANSPORTASI DAN
KEAMANAN/KESELAMAT
AN
Jenis layanan perlindungan apa yang ada di
sana (misalnya, kebakaran, polisi, sanitasi)?
Kualitas air : makroskopis, mikroskopis
Apakah mutu udara dimonitor?
Apa saja jenis kejahatan yang dilakukan?
Apakah orang-orang merasa aman?
5. Politik
5. Politik dan
dan Pemerintahan
Pemerintahan

Apakah ada tanda-tanda aktivitas politik


(misalnya, poster, pertemuan)?
Apakah pengaruh partai menonjol?
Bagaimana peraturan pemerintah terhadap
komunitas (misalnya pemilihan kades,
walikota, dewan kota )
Apakah orang-orang terlibat dalam
pembuatan keputusan dalam unit
pemerintahan lokal mereka?
Apakah ada area umum dimana orang-
orang berkumpul?
Apa surat kabar yang anda lihat di stan/kios?
Apakah orang-orang memiliki TV dan radio?
Apa yang mereka lihat/dengarkan?
Apa saja sarana komunikasi formal dan
informal?
Apa saja sekolah-sekolah dalam area itu?
Bagaimana kondisi sekolah?
Apakah ada perpustakaan?
Apakah ada dewan pendidikan lokal?
Bagaimana dewan pendidikan lokal berfungsi?
Bagaimana reputasi sekolah?
Apa saja isu pendidikan utama?
Berapa tingkat drop out?
Apa saja aktivitas-aktivitas ekstra kurikuler yang tersedia?
Apakah aktivitas dijalankan?
Apakah ada layanan kesehatan sekolah?
Tingkat pendidikan masyarakat ?
8. DATA REKREASI
Dimana anak-anak bermain?
Apa saja bentuk rekreasi utama?
Siapa yang berpartisipasi?
Fasilitas untuk rekreasi apa yang anda lihat?
Kebiasaan menggunakan waktu senggang ?
PENGOLAHAN DATA
A. Menghitung data (tabulasi), menghitung dalam
persentase
B. Menghitung frekwensi distribusi
Contoh : -Tingkat pengetahuan tentang penyakit
TBC Paru
- Baik : 50%
- Cukup : 40%
- Kurang : 10%
-Sikap Komunitas terhadap penyakit TBC Paru
:
- Favourable : 40%
- Un favourable : 60%
-Kondisi ventilasi rumah
- Sehat : 20%
- Tidak sehat : 45%
MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI
FREKWENSI
Contoh : Tabel 2.5
Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Posyandu Balita Di RW 01
Kelurahan B Tahun 2012

Tingkat
Pengetahuan
f %

Baik 61 62,9
Cukup 19 19,6
Kurang 17 17,5
Jumlah 97 100
ANALISIS DATA
1. KLASIFIKASI DATA
Adalah proses pengelompokan data untuk
memberikan informasi yang bermanfaat
/memberi gambaran tentang data yang sejenis
yang bermasalah dalam data fokus
2. VALIDASI DATA
Menilai keabsahan data dengan merencanakan
recek data melaluin upaya upaya :
1. Memeriksa ulang
2. Konfirmasi data pada sumber data
- Primer
- Sekunder
3. IDENTIFIKASI MASALAH DAN FAKTOR
PENYEBABNYA
Analisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan masalah / etiologi.
Dapat menggunakan beberapa pilihan di bawah
ini :
Faktor budaya masyarakat
Pengetahuan yang kurang
Sikap masyarakat yang kurang mendukung
Dukungan yang kurang dari pemimpin formal atau
informal
Kurangnya kader kesehatan di masyarakat
Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat
Kurang efektifnya pengorganisasian
Analisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan masalah /
etiologi.
Kondisi lingkungan dan geografis yang
kurang kondusif
Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur
pencegahan penyakit
Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur
perawatan kesehatan
Faktor financial
Komunikasi/ koordinasi dengan sumber
pelayanan kesehatan kurang efektif
Dll.
Analisis komuniti

TUJUAN :
1. Menetapkan kebutuhan komuniti
2. Menetapkan kekuatan (power)
3. Mengidentifikasi pola respon kes.
4. Mengidentifikasi kecenderungan
penggunaan yan.kes.
Macam analisa
Dasar
Korelatif
Kelompok data
Analisis faktor - faktor
Diagnosa keperawatan
komuniti
MUCKE (1984)
1. Masalah (sehat sakit)
2. Karakteristik populasi
3. Karakteristik lingkungan

Resiko . (masalah)
di .. (komuniti)
b/d (karakter kom & lingk)
dimanifastasikan oleh (data)
CONTOH KASUS : ANALISA DATA

Nama masalah : Pola pemberian nutrisi yang tidak tepat pada


Faktor-faktor
balitan Rasional (Korelasi
gizi kurang/buruk di RWfaktor Data Fokus
04 Kelurahan S
yang yang berhubungan dengan
berhubungan masalah)
1. Pengetahuan Kebiasaan memberikan 1. Jumlah bayi dan balita 50
yang kurang susu botol yang belum orang, 50 % ( 25 anak)
tentang gizi terjamin kwalitasnya, dapat pernah dirujuk ke
balita menyebabkan kekurangan Puskesmas karena
gizi pada anak kurang gizi
2. 90 % ibu balita tidak tahu
ASI exclusive mengandung cara pemberian makanan
semua kebutuhan gizi pada yang benar pada anak
bayi 0-6 bulan. Bila bayi tdk 3. 85 % ibu balita tidak
mendapatkannya dapat pernah memberikan ASI
menyebabkan terjadinya gizi 4. 90 % anak usia 0 -2 th
kurang diberikan susu botol
PERUMUSAN MASALAH/DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Adalah merumuskan Diagnosis
keperawatan pada komunitas yang di
kaji dengan berdasarkan hasil Analisis
data .
2. Menggunakan Klarifikasi masalah
OMAHA
Formulasi :
- Problem
- Etiologi
- Data yang menyokong
Diagnosa Keperawatan Komunitas
menggambarkan Tingkat reaksi/
jumlah ketidakseimbangan atau
gangguan yang dihasilkan dari stresor
yang berlawanan dengan garis
pertahanan komunitas.
Tingkat reaksi dapat tercermin dalam
tingkat mortalitas di masyarakat, angka
pengangguran, atau tingkat
kriminalitas.
Diagnosa
Diagnosa keperawatan
keperawatan OMAHA
OMAHA

Terdiri
Terdiri dari
dari 44 Domain
Domain masalah
masalah yaitu
yaitu
Lingkungan,
Lingkungan, Psikososial,
Psikososial, Fisiologis
Fisiologis dan
dan
Perilaku
Perilaku yang
yang berhubungan
berhubungan dengan
dengan
kesehatan
kesehatan dandan terdiri
terdiri dari
dari 40
40 macam
macam
masalah.
masalah.
DAFTAR
KLASIFIKASI MASALAH MENURUT OMAHA
A. DOMAIN
A. DOMAIN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
1.
1. Pendapatan
Pendapatan
2.
2. Sanitasi
Sanitasi
3.
3. Pemukiman
Pemukiman
4.
4. Keamanan pemukiman/
Keamanan pemukiman/ tempat
tempat
kerja
kerja
DOMAIN PSIKOSOSIAL

05. Komunikasi dengan 12. Seksualitas


sumber masyarakat 13. Memelihara keorang
06. Kontak sosial tuaan
07. Perubahan peranan 14. Penelantaran anak,
08. Hubungan antar lansia
manusia 15. Perilaku kekerasan
09. Kegelisahan agama pada anak, dewasa,
10. Kesedihan lansia
11. Stabilitas emosi 16. Pertumbuhan dan
perkembangan
DOMAIN FISIOLOGIS

17. Pendengaran
25. Fungsi neuro-
18. Penglihatan
muskuloskeletal
19. Berbicara dan
26. Respirasi
bahasa 27. Sirkulasi
20. Geligi 28. Hidrasi
21. Pengamatan 29. Fungsi digestive
22. Nyeri 30. Fingsi
23. Kesadaran Genitourinaria
24. integumen/kulit 31. Ante partum/
pospartum
DOMAIN PERILAKU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
KESEHATAN
32. Nutrisi
33. Pola istirahat dan tidur
34. Aktifitas fisik
35. Kebersihan perorangan
36. Penyalah gunaan obat
37. Keluarga berencana
38. Agen pelayanan kesehatan
39. Peraturan penulisan resep
40. Tekhnis prosedur/ketrampilan
TAHAP PENYADARAN
KOMUNITAS
TUJUAN :
1. Mengenalkan masalah kesehatan yang
sedang dihadapi oleh komunitas
2. Mengikut sertakan komunitas dalam
perencanaan pemecahan masalah
3. Menumbuhkan kesadaran komunitas
untuk terlibat aktif sebagai tenaga
potensial dalam pemecahan masalah
melalui musyawarah.
KEGIATAN
MUSYAWARAH
A. Penyajian data hasil survey
B. Diskusi kelompok :
- Perumusan masalah dan faktor penyebab
- Menyusun rencana pemecahan masalah
- Bentuk kegiatan
- Waktu
- Tempat
- Penanggung jawab
- Biaya .
- Pembentukan kelompok kerja kesehatan ( Pokjakes ) dari
anggota komunitas yang merupakan calon Kader kesehatan
yang bertanggung jawab terhadap kegiatan Kegiatan yang
direncanakan
C. Penyajian hasil Diskusi kelompok
D. Tanggapan tanggapan Tokoh formal , informal , puskesmas
.
TAHAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Tahap perencanaan keperawatan
komunitas diarahkan pada intervensi
keperawatan yang bersifat pencegahan
primer, sekunder, maupun tersier
Pada dasarnya tujuan keperawatan
komunitas adalah untuk pengurangan
stresor atau memperkuat perlawanan
komunitas dengan memperkuat garis
pertahanan
KEGIATAN TAHAP
PERENCANAAN
Menetapkan prioritas masalah : skoring
Merumuskan Tujuan
Berorientasi pada masyarakat
Berorientasi pada masalah dan faktor-faktor
penyebabnya
Jangka waktu pencapaian (jangka panjang-
jangka pendek )
Merumuskan kriteria hasil
Menuliskan ukuran/standar pencapaian hasil
yang diharapkan sesuai tujuan
PRIORITAS MASALAH: SKORING
KRITERIA SKALA PRIORITAS
Perhatian masyarakat, yang meliputi
pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi
masyarakat terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi dan urgensinya untuk segera
ditanggulangi.
Prevalensi, yang menunjukan jumlah kasus
(masalah) yang ditentukan pada saat tertentu
Beratnya masalah, adalah seberapa jauh
masalah tersebut dapat menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan masyarakat
Kemungkinan masalah untuk dikelola
Contoh penghitungan dalam menentukan skala
prioritas masalah komunitas di suatu daerah binaan:
Perhatian Poin Tingkat Kemungkinan Nilai
Masalah
masyarakat prevalensi bahaya untuk dikelola Total

1. Gizi kurang 108


+++(3) +++(3) ++++(4) +++(3)
2. ANC yang
kurang

baik +++(3) ++(2) ++++(4) ++(2) 48

3. Imunisasi
++(2) +++(3) ++++(4) ++(2) 48

Cara penghitungan:
Nilai total didapatkan dengan mengalikan semua nilai dari masing-masing kriteria.
Contohnya: Gizi kurang =3X3X4x3= 108
Nilai yang tertinggi yang menjadi prioritas pertama dalam mengatasi masalah.
PERENCANAAN TINDAKAN :
PENCEGAHAN PRIMER
Adalah intervensi keperawatan yang
dimaksudkan untuk memperkuat garis
pertahanan sehingga stresor tidak dapat
menekan komunitas, agar tidak
menyebabkan sebuah reaksi.
Intervensi yang dilakukan adalah dengan
mengambil tindakan melawan stresor yang
akan mengancam atau beresiko terhadap
komunitas.
Bentuk kegiatan berupa promosi kesehatan
dan tindakan preventif terhadap ancaman
masalah yang dapat timbul pada komunitas
TINDAKAN PENCEGAHAN
PRIMER
Pendidikan kesehatan
Memberikan informasi untuk memelihara atau
meningkatkan kekuatan klien.
Motivasi terhadap kebaikan.
Meningkatkan kepekaan yang ada atau potensi
bahaya stressor, misal memberikan kekebalan
dan modifikasi lingkungan.
Membantu kemampuan koping yang positif.
Menggunakan stressor sebagai strategi
intervensi yang positif, misal : konseling pra
pensiun.
Saran mengenai hal-hal yang berbahaya
PENCEGAHAN SEKUNDER
Diaplikasikan setelah stresor menekan atau
mempengaruhi komunitas.
Intervensi yang dilakukan bertujuan mendukung garis
pertahanan dan garis perlawanan untuk meminimalkan
tingkat reaksi terhadap stresor.
Intervensi pencegahan sekunder dapat berupa

- Menemukan kasus sedini mungkin dengan skrening


dan pemeriksaan diagnostik secara lengkap,
- Memberikan tindakan yang tepat, agar tidak terjadi
masalah yang lebih parah atau berlanjut,
- Membatasai adanya ketidakmampuan pada
komunitas
TINDAKAN PENCEGAHAN
SEKUNDER
Skrenning/penemuan kasus baru.
Mobilisasi dan maksimalkan sumber
internal/ eksternal untuk menjaga stabilitas
contoh : tidur/ pola istirahat, nutrisi, aktifitas.
Fasilitasi masuknya stressor dan reaksi
stressor dengan menggunakan obat-obatan.
Motivasi dan pendidikan klien .
Fasilitasi referal ke fasilitas pelayanan
kesehatan
Mendukung faktor positif / kebaikan
Advokasi
PENCEGAHAN TERSIER
Diaplikasikan setelah stresor menekan komunitas
dan setelah tingkat reaksi terjadi, yang
menimbulkan ketidakseimbangan sistem dalam
komunitas.
Bertujuan untuk mencegah ketidakseimbangan
tambahan dan memajukan keseimbangan
komunitas setelah terjadinya masalah
Tim perawat komunitas memberikan tindakan
yang tepat dan merencanakan tindak lanjut
jangka panjang, dengan membangun kembali
keseimbangan dalam komunitas
Mencegah timbulnya masalah-masalah tambahan.
Dengan tindakan lebih banyak pada kegiatan-
kegiatan rehabilittaif , yang dapat memulihkan
kemampuan masyarakat kembali secara optimal
setelah mengalami masalah. (PEMULIHAN)
TINDAKAN PENCEGAHAN
TERSIER
Pendidikan kesehatan dan orientasikan kembali
kebutuhan untuk mencegah kejadian yang akan
datang atau keburukan lebih lanjut.
Mendukung klien/system klien dalam mencapai
tujuan.
Koordinasi dan intervensi sumber kesehatan,
misal : mengarahkan kelompok untuk menolong
sendiri atau konseling terapi dan rehabilitas,
membantu dalam mendapatkan bantuan
finansial.
Menggunakan terapi modalitas seperti
modifikasi perilaku, orientasi realita.
Advokasi klien.
EVALUASI
Umpan balik dari komunitas
memberikan dasar untuk evaluasi
terhadap intervensi keperawatan
kesehatan komunitas seperti
keterlibatan orang-orang komunitas
dalam semua tahap proses keperawatan
Parameter yang digunakan dalam
evaluasi adalah sejauh mana tujuan
dapat tercapai dengan membandingkan
antara indikator/kriteria hasil
sebelumnya dengan hasil kegiatan
EVALUASI
Contoh Contoh
Indikator : Evaluasi
1.Jumlah kader meningkat 50 1.Jumlah kader meningkat 60
% dari jumlah awal 6 orang % sehingga menjadi 10 orang
2.Persentase pengetahuan 2.Jumlah lansia dengan
lansia yang baik tentang pengetahuan baik 125 orang
penyakit dan perawatannya (80 %)
meningkat dari 30 % menjadi 3.Jumlah kunjungan lansia
70 % pada bulan September 2013
3.Jumlah kunjungan rata-rata sebanyak 45 orang
lansia tiap bulan meningkat 4.Angka kejadian hipertensi
50 % dari semula 20 orang pada lansia pada bulan
4.Angka kejadian hipertensi September 2013 sebanyak 56
pada lansia menurun 40 % % (turun 14 % )
dalam waktu 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai