Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS MINYAK MENTAH, RESIDU DAN

PRODUK HIDRODESULFURISASI
MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS
DI RESEARCH & DEVELOPMENT
PT. PERTAMINA (PERSERO)

Jumat, 15
April 2016
Pembimbin
g andrijanto,
Eko :
LRSC
&
Citra Pranata Dr. rer. nat. Hery Yushi Nuzzila
Niaga Haerudin 131431027
131431005
PENDAHULUAN
Latar Belakang, Tujuan, Manfaat, Ruang Lingkup, Lokasi
dan Waktu
Latar Belakang
Mata kuliah kerja praktik

Dipilih Direktorat Pengolahan


Research and Development PT.
Pertamina (Persero)

Karakterisasi awal sampel di


Laboratorium Catalysts and
Materials

Analisis kadar sulfur untuk meneliti


dan mengembangkan proses
Hidrodesulfurisasi
Menerapkan pengetahuan
Tuju
an Mengamati sistem K3 di suatu
instansi
Menerapkan ilmu
pengetahuan dari perusahaan
Mampu beradaptasi

Mengetahui analisis dengan


instrument Kromatografi Gas
Meningkatnya keterampilan di
Manf bidang analisis kimia.
aat Memperoleh pengalaman kerja
sebagai seorang analis kimia.

Memperluas jaringan dan


mengetahui situasi dan kondisi
langsung di dunia kerja yang
sesungguhnya.
Menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang analisis
dengan instrumen Kromatografi
dalam bidang industry petroleum.
Rua Analisis distribusi titik didih minyak
mentah dan residu menggunakan
ng instrumen GC Simulated Distillation
(Simdis).
Ling Analisis distribusi kandungan PIONA
(N-Paraffins, Isoparaffins, Olefin,
kup Napthenes, Aromatics) minyak
mentah dan residu menggunakan
instrumen GC Detailed Hydrocarbon
Analysis (DHA).
Analisis kandungan total sulfur
(dimetil benzothiophen dan metil
benzothiophen) dalam umpan dan
produk hidrodesulfurisasi.
Lokasi Tempat : Laboratorium Specialist
Catalysts and Materials di bagian
& PPD (Product and Process
Development) Direktorat Pengolahan
Waktu Research and Development PT
Pertamina
Alamat : (Persero)
Jl. Raya Bekasi KM 20,
Pulogadung - Jakarta Timur

Waktu : 1 Februari 2016 31 Maret


2016
TINJAUAN UMUM
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Profil
Perusa
haan
PT. PERTAMINA (PERSERO)

Perusahaan minyak dan gas bumi milik


pemerintah Indonesia (National Oil
Company) berdiri sejak tanggal 10
Visi : Menjadi perusahaan minyak kelas
Desember 1957
dunia.
Misi : Menjalankan usaha inti minyak, gas,
dan bahan bakar nabati secara terintegrasi
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang
kuat.
Kegiata Usaha hulu : Direktorat Hulu PT
n Pertamina (Persero)
Perusa Usaha Hilir : Direktorat
haan Pengolahan dan Direktorat
Pemasaran dan Niaga.
Direktorat Pengolahan Research
Ruan and Development PT
g Pertamina (Persero)
Lingk Penelitian dan pengembangan (Research and
Development)
up Pelayanan penyuluhan teknis (Technical
service)
Pengendalian mutu NBM dan Petrokimia
(Quality Control)
Pengujian material (Material testing)

Pengembangan hasil penelitian (Engineering)

Pelatihan (Training)

Analisis
PELAKSANAAN
Kromatografi Gas
Duri Crude

Residu : AR, AR-


Simulated DMAR, Feed Cilacap,
Distillation Feed Balongan 18 Des,
Feed Balongan 29 Des

Umpan Minyak mentah/ Crude


Hidrodesulfurisasi Oil
Residu
Duri Crude
Analisis dengan Umpan
Gas Chromatography Hidrodesulfurisasi (Gas
Detailed Oil LBO)
Hydrocarbon Residu : AR, AR-DMAR,
Analysis Feed Cilacap, Feed Produk Hidrodesulfurisasi
Balongan 18 Des, Feed
Balongan 29 Des

Umpan
Hidrodesulfurisasi
PFPD Sulfur
Produk
Hidrodesulfurisasi
Minya cairan kental, berwarna coklat gelap
atau kehijauan yang mudah
k terbakar, yang berada diatas
lapisan atas dari beberapa area di
Menta kerak bumi
h Komposisi :
(Crude hidrokarbon dan impurities (garam,
Oil) logam, sulfur, sand & water)

Senyawa-senyawa hidrokarbon dalam


minyak bumi (Budhiarto, 2010):
n-paraffin, iso-paraffin, olefin, nafta, aromatic
(PIONA)
Proses pemisahan berdasarkan titik
CDU didih komponen penyusunnya pada
(Crude tekanan atmosfer dengan suhu
maksimum 370C
Distill Produk distilasi atmosferik :

ation
Unit )
HYDROTR Proses hidrogenasi katalitik
EATING untuk menjenuhkan hidrokarbon
dan menghilangkan sulfur,
nitrogen, oksigen, dan logam
dari aliran
Tujuan: proses
Memperbaiki kualitas produk akhir
Preheating stream (persiapan umpan
proses lanjutan)
Memenuhi standar lingkungan

Terdiri dari : penjenuhan hidrokarbon,


desulfurisasi, denitrifikasi, deoksigenasi,
demetalisasi
KROMATO Kromatografi adalah teknik
GRAFI pemisahan suatu campuran zat
kimia yang berdasarkan pada
perbedaan migrasi dari masing-
masing komponen campuran
yang terpisah pada fase diam
Injecting : Menyuntikkan sampel ke GC.
dibawah pengaruuh
(Ini berlangsung padafaase
inlet) gerak

Separating : Memisahkan sampel


menjadi komponen individu. (Ini
terjadi di dalam kolom dalam oven)
Detecting : Mendeteksi senyawa
apa yang berada di sampel. (Ini
adalah dilakukan dalam detektor)
Analisis (ASTM D 7169-05)
dengan Sebanyak 0,2 gram sampel ditimbang
GC-Simdis dalam botol vial 10 ml kemudian
ditambahkan 10 gram CS2. Sampel
dipindahkan ke dalam botol vial 2 mL
untuk selanjutnya diinjeksikan ke dalam
alat.
Injektor dipanaskan Kolom AC Part Detektor FID
pada suhu 100C - #21073.116 ,
430C Rekorder
Fasa non polar,
Gerak: dimensi 5 m x
gas
530 m x 0,17
Helium
m. Kolom
terbuat dari
dimethylpolysilo
xane dalam
Kromatogram C5-C120 Waktu Retensi
terhadap Signal FID Standar n-Parafin
Grafik Boiling Point Terhadap Waktu
Retensi Standar n-Parafin
Titik Didih Sampel Terhadap %
Masa Recovery
Pembagian Fraksi Sampel
Analisis (ASTM D 6730)
dengan Sebanyak 0,5 gram sampel ditimbang
GC-DHA dalam botol vial kemudian ditambahkan
CS2 1 : 1. Selanjutnya sampel diinjeksikan
Front End ke dalam alat.
Injektor PTV Kolom AC Detektor FID
(Programm 25190.3006 : Rekorder
Fasa
Gerak:
ed 100 m x 250
gas Temperatur m x 0,5 m
Helium e Kolom
Vaporizer) terbuat dari
dimetilsilikon
Front End
Persen Massa Kandungan PIONA
Setiap Jumlah Karbon Pada Crude
Persen Massa Kandungan PIONA
Setiap Jumlah Karbon Pada Residu
Analisis (ASTM D 5623 94)
dengan
GC-Sulfur Prinsip:
Pemisahan komponen-komponen
hidrokarbon berdasarkan kepolarannya
Kolom : Agilent 19091Z-205: 325C
50 m x 200m x 0,5m 1 mL/menit

Detektor : PFPD
Injektor dipanaskan Kolom Detektor PFPD
pada suhu 250C
Agilent Rekorder
Fasa
Gerak:
19091Z-205:
gas 325 C: 50
Helium m x 200 m
x 0,5 m
Kolom
terbuat dari
Proses Pembakaran pada
Detektor PFPD
Hidrodesulfurisasi
Reaksi antara dibenzothiofen (DBT) dan
hidrogen sebagai berikut:
Kromatogram DBT dan MBT

DBT

MBT
Kurva kalibrasi standar DBT
dalam N-hexane
160000

140000

f(x) = 7576.67x - 16613.17


R = 0.98
120000

100000

Peak area
80000

60000

40000

20000

0
0 5 10 15 20 25
Konsentrasi (ppm)
Suhu 330 C

15000.00 15000.00

12000.00 12000.00
Konsentrasi DBT (ppm) Konsentrasi MBT (ppm)
9000.00 9000.00

6000.00 6000.00

3000.00 3000.00

0.00 0.00
0 30 60 90 120 150 180 210 240 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270

Waktu Proses (menit) Waktu Proses (menit)

15000.00 15000

12000.00 12000

Konsentrasi DBT (ppm) Konsentrasi DBT (ppm)


9000.00 9000

6000.00 6000

3000
3000.00

0
0.00 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270
Waktu Proses (menit)
Waktu Proses (menit)
200.00
890.00
170.00
740.00
Konsentrasi
140.00 MBT (ppm) Konsentrasi DBT (ppm)
590.00
110.00
440.00
80.00
290.00
50.00
140.00
20.00
-10.00
-10.000 30 60 90 120 150 180 210 240 270 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270

Waktu Proses (menit) Waktu Proses (menit)

1200.00
240.00

1000.00
200.00
Konsentrasi MBT (ppm) Konsentrasi MBT (ppm)
800.00
160.00

600.00
120.00

400.00
80.00

200.00
40.00

0.00
0.00 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270
Waktu Proses (menit)
Waktu Proses (menit)
100.00% 100.00%

80.00% 70.00%

40.00%
60.00%

Convertion Convertion
10.00%
40.00%
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270
-20.00%
20.00%
-50.00%
0.00%
0 30 60 90 120 150 180 210 240 -80.00%
Waktu Proses (menit) Waktu Proses (menit)

100.00% 100.00%

80.00% 80.00%

60.00% 60.00%

Convertion Convertion
40.00% 40.00%

20.00% 20.00%

0.00% 0.00%
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270

Waktu Proses (menit) Waktu Proses (menit)


PENUTUP
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
1. Mahasiswa menjadi lebih terampil dalam mengerjakan analisis di
laboratorium sesuai dengan prosedur operasi standar.
2. Mahasiwa menyadari pentingnya sistem kesehatan dan
keselamatan kerja serta sarana lain yang menunjang kegiatan di
suatu instansi.
3. Mahasiswa menjadi lebih memahami cara menggunakan
4. Dariinstrumen kromatografi gas dan prinsip kerja dari instrumentasi
analisis distribusi
yang
titik didih digunakan.
dengan
instrumen GC-Simulated
Distillation yang telah
dilakukan, dapat diketahui :
5. Dari analisis kandungan PIONA dengan instrumen GC-
Detailed Hydrocarbon Analysis yang telah dilakukan, dapat
diketahui :
Sampel minyak mentah yaitu Duri crude mengandung PIONA
(n-Paraffins, Isoparaffins, Olefins, Naphthenes, Aromatics)
berturut-turut yaitu 10.598% , 45.803%, 15.778%, 16.805%,
4.446% dari massa sampel.
Sampel residu yang terdiri dari AR, AR-DMAR, Feed Cilacap,
Feed Balongan 18 Desember dna Feed Balongan 29
Desember tidak mengandung PIONA (n-Paraffins, Isoparaffins,
Olefins, Naphthenes, Aromatics) atau kandungannya sebesar
0% hanya mengandung CS2 100% dari massa sampel atau
seluruh senyawa dalam sampel yang terukur adalah CS2.
6. Dari analisis kandungan Sulfur sebagai senyawa DBT dan
MBT dengan instrumen GC-Sulfur PFPD dari sampel umpan dan
Terimakasih
ANALISIS MINYAK MENTAH, RESIDU DAN PRODUK
HIDRODESULFURISASI MENGGUNAKAN
KROMATOGRAFI GAS
DI RESEARCH & DEVELOPMENT
PT. PERTAMINA (PERSERO)

Citra Pranata Yushi Nuzzila


Niaga Eko Andrijanto, 131431027
131431005 LRSC

Anda mungkin juga menyukai