Anda di halaman 1dari 12

Anomaly low resistivity pada system geothermal telah

digunakan sebagai target explorasi. Pencitraan struktur


resistivity yg semakin bagus dan dalam pada system geothermal
sangatlah mungkin dilakukan, sejak digunakannya metode seperti
MT surveying, hal ini menunjukkan bahwa resistivity terendah
biasanya ada pada zona diatas reservoir, sedangkan resistivity
reservoir lebih tinggi.
Untuk membantu memahami distribusi resistivity, kami
telah mereview beberapa faktor yang mempengaruhi resistivity
pada system geothermal. Conductive clay hasil dari alterasi
hydrothermal merupakan penyebab utama timbulnya low
resisitivity pada zona diatas reservoir. High temperature hasil dari
alterasi kurang konduktif, sehingga pada system salinity rendah
ke medium reservoir mempunyai resisitivity yg lebih tinggi.
Hubungan antara temperature dan clay alterasi telah
diketahui dan digunakan sebagai alat untuk memprediksi
temperature reservoir selama pengeboran. Hubungan antara tipe
alterasi dan resistivity memungkinkan kita untuk memprediksi
distribusi temperature reservoir dengan lebih baik hanya dengan
pengukuran dari permukaan.
Resistivity merupakan salah satu materi physical
properties yang paling bervariasi dan telah terbukti
sebagai parameter geophysical yg paling sering
digunakan dalam pencarian sumber geothermal.
Sistem Geothermal umumnya mengandung fluida
berkadar garam, sementara proses alterasi hydrothermal
menyebabkan perubahan natural resistivity batuan pada
sistem. Secara umum salinity, clay alterasi dan high
temperture berasosiasi dengan akitvitas geothermal
akan menghasilkan resistivity yang lebih rendah secara
keseluruhan pada sistem geothermal. Resultan anomali
low resistivity telah menjadi target utama dalam
eksplorasi sumber geothermal.
Faktor yang mempengaruhi
resistivity
FLUIDS, ROCK MATRIX , POROSITY AND TEMPERATURE
FLUIDS, ROCK MATRIX , POROSITY AND
TEMPERATURE
Summary
Daerah antara suhu 700 dan 2000 C diatas sistem geothermal
mempunyai resistivity rendah karena adanya pengaruh temperature
dan conductive clay yang merupakan hasil dari alterasi hydrothermal.
Sedangkan salinity dari fluida jenuh pengaruhnya sangatlah kecil.
Temperature merupakan faktor penting dalam berkurangnya
resistivity , khususnya pada suhu antara 20 0 -1500 C . Survey
resistivity mampu membedakan sistem geothermal active dan relict.
Bagian yg lebih panas pada sistem geothermal menunjukkan
resistivity yg tinggi. Hal ini terjadi karena matrix batuan
konduktivitas nya lebih kecil daripada fluida jenuh karena hasil
alterasi mendominasi minaralisasi di daerah ini..
Porosity akan berkurang seiring dengan bertambahnya kedalaman
dan hal ini akan mengurangi pengaruh fluida jenuh yg engakibatkan
bartambahnya resistivity.
Proses alterasi temperature tinggi meningkatkan resitivity batuan
dengan mengubah smectite clays menjadi illitic atau chloritic clays.

Anda mungkin juga menyukai