Anda di halaman 1dari 34

Meriana Wahyu Nugroho,

ST., MT

Teknik Sipil
Universitas Hasyim Asyari
2016/2017

AGREGAT
Pertemuan Ke - 4
TEKNOLOGI BETON
Learning Outcome

Mahasiswa mampu
memahami tentang
sifat fisik dan sifat-
sifat agregat dengan
benar
Outline Materi

Kekuatan Agregat

Sifat-sifat Agregat
dalam Campuran
Beton
Kekuatan Agregat

Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan


Agregat

Cara Pengujian Kekuatan Agregat


Faktor yang Mempengaruhi
Kekuatan Agregat

Kekuatan agregat
Butir-butir agregat
dapat bervariasi
dapat bersifat kurang
dalam batas yang
kuat karena dua hal :
besar.

Karena terdiri dari


bahan yang lemah
atau terdiri dari
partikel yang kuat Porositas yang besar
tetapi tidak baik
dalam hal pengikatan
(interlocking)
Cara Pengujian Kekuatan Agregat

Untuk menguji kekuatan agregat dapat


menggunakan bejana Rudellof atau Los Menggunakan alat Los Angelos Test.
Angelos Test. Bejana Rudellof banyak Mesin ini berupa silinder baja yang
digunakan di negara Inggris berupa tertutup pada kedua sisinya dengan
bejana yang berbentuk silinder baja diameter 71 cm dan panjang 50 cm.
dengan garis tengah bagian dalam Silinder bertumpu pada sebuah sumbu
11.8 cm dan tingginya 40 cm dengan horizontal tempat berputar
dilengkapi stempel pada dasarnya

Melakukan uji keuletan (teoughness)


caranya diberi beban dengan sebuah
mesin kejut (crushing value) dimana
nilai kejut ini biasanya berhubungan
dengan kekerasan agregat
Syarat mutu kekuatan agregat
sesyai SII.0052-80

Kekerasan dengan bejana


Rudellof, bagian hancur
menembus ayakan 2 mm, Kekerasan
persen (%) maksimum dengan bejana
geser Los
Kelas dan Mutu Angelos, Bagian
Beton Hancur
Fraksi butir 9.5 Fraksi butir 19- menembus
19 mm 30 mm ayakan 1.7 mm, %
maks.

(1) (2) (3) (4)


Beton kelas I dan mutu 22 30 24 32 40 50
B0 dan B1
Beton kelas II dan mutu 14 22 16 24 27 40
Tabel 4.5 Berat dan Gradasi Benda
Uji

Lubang Ayakan (mm) Berat Benda Uji (gram)

Lewat Tertinggal Gradasi A Gradasi B Gradasi C

38.10 25.40 1250

25.40 19.05 1250

19.50 12.70 1250 1250

12.70 9.51 1250 1250

9.51 6.35 1250

6.35 4.75 1250


Tabel 4.6 Jumlah dan Berat Bola-
bola Baja sesuai dengan Gradasi

Gradasi Jumlah Bola Berat Semua


Bola
A 12 5000 25

B 11 4584 25

C 8 3330 20
Sifat-Sifat Agregat dalam
Campuran Beton

Serapan Air dan Kadar Air


Agregat
Berat Jenis dan daya Serap
Agregat

Gradasi Agregat
Serapan Air dan Kadar Air Agregat

Serap Kadar
an Air Air

Keadaan keabsahan agregat


yang hampir sama dengan
Serapan air dihitung dari agregat dalam beton, sehingga
banyaknya air yang mampu agregat tidak akan menambah
maupun mengurangi air dari
diserao oleh agregat pada
pastanya
kondisi jenuh permukaan
kerig (JPK) atau saturated
Kadar air di lapangan lebih
surface dry (SSD), kondisi banyak mendekati kondisi SSD
ini merupakan : daripada kondisi kering tungku
Serapan Air

Resapan efektif dinyatakan


dengan banyaknya jumlah
yang diperlukan agregat
dalam kondisi kering udara
(WKU) menjadi SSD (WSSD)

Dinyatakan dengan rumus


sebagai berikut :

Serapan Air

Resapan efektif (Ref) dipakai untuk


menghitung berat air yang akan diserap (Wsr)
oleh agregat (Wag) dalam adukan beton

Yaitu dengan rumus :


Serapan Air

Sehingga kelebihan air dalam


campiran beton yang
merupakan kontribusi dari
agregat dapat dihitung dengan
rumus :

Air kelebihan ini dipakai untuk


menghitung berat tambahan
(Wtam) terhadap campuran
adukan beton, yaitu
Serapan Air

Kelebihan (Wagr) dan berat pada kondisi SSD


(WSSD) dapat digunakan untuk menghitung
banyaknya kandungan air (Kair) dalam agregat
yang dinyatakan dengan rumus :

Kadar Air

Kadar Air adalah banyaknya air yang terkandung dalam


suatu agregat kadar air agregat dapat dibedakan menjadi
empat jenis :
Kadar air kering tungku, yaitu keadaan yang benar-benar
tidak berair

Kadar air kering udara, yaitu kondisi agregat yang


permukaannya kering tetapi seding mengandung air dalam
porinya dan masih dapat menyerap air
Jenuh Kering Permukaan (JPK), yaitu keadaan dimana tidak
ada air di pemukaan agregat, tetapi agregat tersebut masih
mampu menyerap air
Kondisi basah, yaitu kondisi dimana butir-butir agregat
banyak mengandung air, sehingga akan menyebabkan
penambahan kadar air campuran beton
Kadar Air

Kadar air biasanya dinyatakan dalam


prosen dan dapat dihitung sebagai
berikut :
Berat Jenis dan Daya Serap
Agregat

Hubungan antara
berat jenis
dengan daya
Berat jenis
serap adalah jika
digunakan untuk
semakin tinggi
menentukan
nilai berat jenis
volume yang diisi
agregat maka
oleh agregat
semakin kecil
daya serap air
agregat tersebut
Gradasi Agregat Normal

Agreg
at
Agreg Kasar
at
Halus
Tipe Agregat Halus

Pasir bebas dari kandungan


Galia garam, hanya kotor oleh
lumpur
n:
Pasir
berbutir halus dan
Sung berbentuk bulat
ai :
Pasir berbutir halus dan bulat,
Laut : mengandung garam
Fungsi Agregat Halus

Atau didefinisikan
sebagai bahan
Selain seperti
yang dipakai
Agregat adalah diuraikan diatas,
sebagai pengisi,
butiran mineral fungsi utama
dipakai bersama
yang berfungsi agregat halus
dengan bahan
sebagai bahan adalah sebagai
perekat dan
pengisi dalam bahan pengisi
membentuk
campuran mortar diatara agregat
suatu massa
(adukan) dan kasar, sehingga
yang keras,
beton. ikatan menjadi
padat bersatau
lebih kuat
yang disebut
beton
Persyaratan Agregat Halus PBI
71
Tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari
5 % berat.

Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu


banyak.

Pasir harus terdiri dari butir tajam dan keras

Butiran pasir harus terdiri dari beraneka ragam,


Jika diuji dengan test ayakan ISO
Sisa di atas ayakan 4 mm minimal 2 % berat total
Sisa di ayakan 1 mm minimum 10 % berat total
Sisa di ayakan 0.25 mm minimum 80 90 % berat total

Tidak boleh menggunakan pasir laut

22
Pengujian Agregat Halus

Kadar Lumpur dalam pasir Peralatan : gelas ukur 500 mm, benda uji :
berdasarkan volume 250 ml pasir

Kadar Lumpur dalam pasir Peralatan : Oven pengering, benda uji


berdasarkan berat. 1000 gram pasir

Dengan Larutan NaOH., Benda uji 130 ml


Kotoran Organis.
pasir + 3% larutan NaOH.

Berat Jenis/Specific Peralatan : piknometer


Gravity dan Penyerapan,
Gradasi / Sieve Analysis / Untuk mengetahui gradasi pasir dan
Test Ayakan modulus kehalusan dari pasir

Untuk mengkonversi berat ke volume atau


Berat Isi / Unit Weight
sebaliknya

Kadar Air
Analisis Ayakan
Lubang/Susunan Ayakan
ASTM E 11 70 BS 410-1969 ISO
No
(mm) (mm) (mm)
1 152 150 128
2 76 75 64
3 38 37.5 32
4 19 20 16
5 9.5 10 8
6 4.7 5 4
7 2.36 2.36 2
8 1.18 1.18 1
9 0.6 0.6 0.5
10 0.3 0.3 0.25
11 0.1 0.1 0.125
12 0.075 0.075 0.062
Contoh Hasil Analisis Ayakan

Berat Contoh Pasir 1000


gram
Berat % kumulatif % lewat Bats
Ukuran Berat kumulatif Batas atas
No tertinggal tertinggal ayakan bawah
Ayakan tertinggal (gram) (%)
(gram) (%) (%) (%)
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (f) (f)
1 9.5 mm 0 0 0 100 100 100
2 4.75 mm 20 20 2 98 100 95
3 2.36 mm 27 47 4.7 95.3 100 80
4 1.18 mm 58 105 10.5 89.5 85 50
5 0.6 mm 179 284 28.1 71.6 60 25
6 0.3 mm 529 813 81.3 18.7 30 10
7 0.15 mm 172 985 98.5 1.5 0 15
8 Pan 15 1000 100 0 0 0

9 Jumlah 1000
PENGARUH GRADASI AGREGAT

Gradasi Agregat Gradasi yang baik Berbagai standar


dan Ukuran butir akan memberikan menyarankan dan
maksimum tingkat optimal menetapkan
berkaitan erat untuk batas-batas
dengan besarnya mendapatkan susunan besar
luas permukaan density dan butir yang baik
agregat, kekuatan beton untuk beton
banyaknya air maksimum
yang dibutuhkan
dan kadar smen
dalam beton
GRADASI AGREGAT HALUS
MENURUT BS DAN SK.SNI T-15-
1990-03

Kekasaran Pasir
dikelompokkan menjadi 4
Zona
Zone/Daer Zone/Daer Zone/Daer Zone/Daer
ah 1 : Pasir ah 2 : Pasir ah 3 : Pasir ah 4 : Pasir
Kasar Agak Kasar Agak Halus Halus
Batas Gradasi Agregat Halus

Persen Berat Butir yang Lewat Ayakan


Lubang
Ayakan (mm) I II III IV

10 100 100 100 100


4.8 90 100 90 100 90 100 95 100
2.4 60 95 75 100 85 100 95 100
12 30 70 55 90 75 100 90 100
0.6 15 34 35 59 60 79 80 100
0.3 5 20 8 30 12 40 15 50
O.15 0 10 0 10 0 10 0 15
Darerah Gradasi I = Pasir Daerah Gradasi III = Pasir
Kasar Halus
Daerah Gradasi II = Pasir agak Daerah Gradasi IV = Pasir
kasar Agak Halus
Daerah Gradasi Pasir Kasar
Daerah Gradasi Pasir Agak Kasar
Daerah Gradasi Pasir Halus
Daerah Gradasi Pasir Agak Halus
Minggu depan dibahas
Agregat Kasar .... !!!!!
Teknik Sipil
Universitas Hasyim Asyari
2016/2017

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai