Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BANGSAL
1
FUNGSI MANAJEMEN
Planning
Organizing
Actuating
Controling
2
PERENCANAAN
(PLANNING)
3
PERENCANAAN VISI MISI
Contoh:
Visi Rumah Sakit "X" :
4
MOTTTO DAN NILAI-NILAI
Motto Rumah Sakit "X"
Kesehatan anda prioritas kami
3. Kerjasama tim
4. Etika
5. Semangat dan keteguhan
6. Inovasi
7. Pengembangan individu
8. Pembelajaran berkesinambungan
5
Misi keperawatan
Memberikan pelayanan keperawatan secara
utuh, aman, bermutu tinggi dan inovatif
yang berfokus pada pasien melalui praktik
berbasis bukti yang sesuai, dengan
komitmen peningkatan kompetensi individu
secara berkesinambungan serta
menjunjung kerjasama tim.
6
Tujuan keperawatan
Untuk mencapai pelayanan keperawatan secara utuh,
aman, bermutu tinggi dan inovatif, kami bertujuan :
Memberikan asuhan keperawatan secara professional,
operasional.
Mengadakan pelatihan dan pendidikan yang
7
Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan : kami meyakini bahwa yankep secara utuh, aman,
bermutu tinggi dan inovatif adalah :
Pemenuhan kebutuhan pasien dilakukan secara professional dg menggunakan
metode proses keperawatan.
Perawatan bukan hanya merawat fisik pasien saja namun juga merawat dan
memperhatikan pasien dari segi psikis, psikososial dan spiritualnya (sesuai
tingkat kebutuhan pasien).
Tujuan askep dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota tim
kes untuk merawat pasien secara paripurna.
Setiap pasien adalah individu yang harus diperlakukan sama tanpa
membedakan kepercayaan,warna kulit, suku dan agama.
Setiap ps hrs diperlakukan dg hormat dan memperhatikan harga dirinya.
Berusaha dengan segala kemampuan untuk merawat, memelihara dan
menjaga kesehatan pasien dengan penuh tanggung jawab.
Dalam meningkatkan mutu kinerja perawat maka perlu di lakukan evaluasi
kinerja secara terus menerus dan mengadakan program pelatihan serta
pendidikan berkesinambungan sesuai dengan perkembangan ilmu pegetahuan
dan teknologi.
Perlu memperbaiki mutu secara terus menerus dengan senantiasa memonitor
dan mengevaluasi setiap praktek pelayanan keperawatan.
8
PENGORGANISASIAN
(ORGANIZING)
9
PENGERTIAN
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian adl pengelompokan
orang, alat, tugas, kewenangan, tanggung
jawab dan aktivitas-aktivitas dalam
organisasi dalam suatu koordinasi sehingga
dapat digerakkan untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
10
LANGKAH
PENGORGANISASIAN
1. Mengidentifikasi aktivitas
2. Mengelompokkan aktivitas organisasi
3. Mengklasifikasi berdasarkan kewenangan
4. Mengkoordinasi antara tugas dan
kewajiban
11
TIPE ORGANISASI
Organisasi formal
Organisasi informal
12
KOMPONEN STRUKTUR ORGANISASI
(Swansburg, 2000)
13
Pengelompokan & Pembagian
Kerja
Jumlah tugas yg dibebankan seseorang terbatas
dan sesuai dg kemampuannya
Tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas
yg jelas dan tertulis
Tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas
Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis
atau erat hubungannya
Mencegah terjadinya pengkotakan antar staf/
kegiatan
Penggolongan tugas berdasarkan kepentingan
mendesak, kesulitan dan waktu
14
Setiap staf mengetahui kepada siapa dia
harus melapor, minta bantuan atau
bertanya, dan siapa atasan langsung serta
dari siapa dia menerima tugas
15
Struktur Organisasi Bangsal
Struktur organisasi ruang rawat tidak termasuk
dalam struktur organisasi RS bila dilihat dari SK
Menkes no. 134 dan 135 tahun 1978.
Direktur RS perlu menerbitkan SK yg mengatur
tanggung gugat.
Pengelompokkan kegiatan / sistem penugasan yg
digunakan.
16
Pengelompokkan Kegiatan
Bangsal
Karu bertanggung jawab mengorganisir Nakep yg ada
dan kegiatan yankep yg akan dilakukan sesuai dg
kebutuhan klien
Menurut Kron (1987) kategori klien didasarkan atas :
19
Kriteria utama :
Lulusan D III Kep/Kebidanan /S1 Kep
Memiliki pengetahuan ttg manajemen
2. Memecahkan masalah
3. Mengajar
4. Memimpin
Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dg perubahan
20
Ringkasan Jabatan
Kepala Unit Perawatan adalah perawat
ahli/terlatih baik pria maupum wanita yang
memiliki kualifikasi pendidikan D III atau S1
serta dapat mengelola unit keperawatan
Kepala Unit Perawatan bertanggung jawab
21
Tanggung Jawab :
Adalah menyangkut pengelolaan pasien,
keuangan, logistik dan sumber daya
manusia (SDM) yang berada di unitnya
Selain itu Kepala Unit Perawatan juga
22
Ruang Lingkup Pekerjaan :
1.Pelayanan perawatan pasien
2.Manajemen SDM
3.Budget
4.Pendidikan
5.Komunikasi
6.Manajemen
7.Pengembangan mutu pribadi
23
CONTOH URAIAN TUGAS
PRIMARY NURSE
Jabatan : Primary Nurse (PN)
Departemen : Keperawatan
Laporan Ke : Kepala Unit Perawatan
Bertanggung jawab kepada : Manager
Keperawatan
24
Kriteria utama :
Lulusan D III Kep/Kebidanan atau S1 Kep. atau
perawat yg ditunjuk dg pengalaman kerja
sebagai perawat pelaksana minimal 5 tahun dg
minimal tingkat kompeten.
Mempunyai kemampuan dalam mengatasi stres
dan menetapkan prioritas.
Mempunyai kemampuan melakukan tugas-tugas
khusus yg bervariasi dg pengawasan yg minimal
Menampilkan kemampuannya sesuai dengan
jenjang pendidikannya
Mempunyai kemampuan memimpin dalam kep.
25
Ruang Lingkup Pekerjaan :
Manajemen askep dg menggunakan
proskep
Manajemen Sumber Daya Manusia
Komunikasi efektif
Pendidikan / edukasi
Mutu pelayanan keperawatan
Pengembangan diri
26
CONTOH URAIAN TUGAS NURSE
ASSOCIATE
Jabatan : Nurse Associate
Departemen : Keperawatan
Laporan Ke : Kepala Unit Perawatan
Bertanggung jawab kepada :
Manager Keperawatan
27
Kriteria utama :
Lulusan S1/D III Kep./Kebidanan atau SPK
Mempunyai kemampuan melakukan tugas-
28
Ringkasan Jabatan:
Nurse Associate adalah seorang perawat
29
KETENAGAAN
(STAFFING)
30
KETENAGAAN
ORGANISASI MERUPAKAN KUMPULAN
SEKELOMPOK ORANG-ORANG UNTUK
MEWUJUDKAN TUJUAN
STAFF MERUPAKAN FUNGSI MANAJEMEN YANG
SANGAT PENTING
STAFF MERUPAKAN FUNGSI YANG SANGAT
KOMPLEKS
31
APA TENAGA/STAF/PEGAWAI?
ANGGOTA ORGANISASI/BADAN USAHA YANG
MEMPEROLEH IMBALAN
PENERIMA KERJA
BERADA DALAM SISTEM KERJA
KEDUDUKAN SEBAGAI PEGAWAI DIPEROLEH
MELALUI PROSES
SUATU SAAT AKAN MENGHADAPI PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA
32
KETENAGAAN KEPERAWATAN
DI RUANG RAWAT
Perencanaan Tenaga:
Metode Penugasan
Beban Kerja
Produktivitas
Penghitungan tenaga kerja
Proses seleksi dan penerimaan
Orientasi staf baru
Pendayagunaan staf kep. secara efektif dan
efisien
33
TUJUAN MANAJEMEN KETENAGAAN
Manusia mrp unsur penting dlm setiap organisasi
Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan
dan sasarannya serta kemampuan menghadapi
tantangan internal maupun eksternal sangat
ditentukan oleh kemampuan mengelola SDM
setepat-tepatnya.
34
FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN
I. FUNGSI MANAJERIAL
1. PERENCANAAN
Penetapan tujuan, standar, penetapan aturan, prosedur,
penyusunan rencana, perkiraan prediksi dan proyeksi di masa
datang untuk meningkatkan yankep
2. PENGORGANISASIAN
Menyusun pengorganisasian, merancang pelaksanaan tugas,
pendelegasian wewenang, pengkoordinasian pekerjaan
3. PENGARAHAN
Menggerakkan tenaga untuk menyelesaikan tugas, memotivasi
bawahan, membina moral
4. PENGAWASAN
Menyusun standar, pemeriksaan untuk mengkaji prestasi kerja
dibandingkan dengan standar
35
II. FUNGSI OPERASIONAL
1. PENGADAAN TENAGA
Usaha untuk mendapatkan jumlah dan jenis tenaga yang diperlukan yang
meliputi kegiatan:
Perencanaan kebutuhan tenaga
Rekruitmen dan seleksi
Penempatan karyawan
Orientasi karyawan
Lingkup ruang rawat:
Perencanaan kebutuhan tenaga yang berupa usulan sesuai
kebutuhan serta orientasi tenaga baru
2. PENGEMBANGAN TENAGA
Kegiatan peningkatan pengetahuan, ketrampilan melalui program
training, penilaian prestasi kerja, program kompensasi
36
PERENCANAAN KETENAGAAN
MERUPAKAN PROSES DARI MEMPERKIRAKAN SECARA
KUANTITATIF & KUALITATIF TENAGA YANG DIPERLUKAN
SIAGIAN, 1983
PERENCANAAN HARUS MEMENUHI SYARAT:
1. MENGETAHUI SIFAT-SIFAT/CIRI
a. Disusun untuk mempermudah tercapainya tujuan
b. Disusun oleh orang yang memahami tujuan organisasi
c. Disusun oleh orang yang memahami teknik
perencanaan
d. Disertai dengan perincian yang teliti
e. Bersifat sederhana, sistematis, jelas prioritasnya
f. Bersifat luwes, praktis
g. Mudah dimodifikasi
h. Merupakan prediksi atas kejadian
37
2. MEMANDANG PROSES PERENCANAAN UNTUK
MENJAWAB 5 W + 1 H:
38
3. MEMANDANG PROSES PERENCANAAN TENAGA
SEBAGAI PROSES ILMIAH
39
TEKNIK MEMPERKIRAKAN/ FORCASTING
TENAGA
1. TEKNIK DELPHI
Dilakukan survei kebutuhan tenaga, hasilnya dilaporkan &
dianalisa oleh ahli untuk dilakukan survei kembali, apakah
peningkatan beban kerja perlu tambahan tenaga kerja
40
Langkah-langkah perencanaan tenaga menurut
Druckter (Gillies, 1989, p.229)
1. Mengidentifikasi bentuk dan beban kerja pelayanan kep
2. Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan
3. Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat
4. Menerima dan menyaring perawat
5. Melakukan seleksi terhadap calon yang ada
6. Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau
shift
7. Memberikan tg-jwb untuk melaksanakan tugas yankep
41
PENERIMAAN & SELEKSI TENAGA
KEPERAWATAN
Penerimaan/ recruitment adalah tahap pertama proses untuk
mendapatkan staf baru dengan melihat staf baru dan
mendorong mereka untuk mengajukan lamaran kerja dalam
mengisi kekosongan tenaga (Gillies, 1989)
42
PERKIRAAN KEBUTUHAN PERAWAT
Memperhatikan kategori klien yang dirawat, ratio perawat
dan klien, metode penugasan
43
KLASIFIKASI PASIEN (LANJUTAN)
METODE PENUGASAN
Adalah cara untuk membagi pekerjaan yang ada di suatu
unit perawatan kepada tenaga yang ada di unit tersebut.
44
METODE PENUGASAN (lanjutan)
METODE FUNGSIONAL
Pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan pada pembagian tugas menurut jenis
pekerjaan yang dilakukan
KEUNTUNGAN:
Perawat trampil untuk tugas tertentu
Perawat mudah memperoleh kepuasan kerja setelah
selesai tugas
Kekurangan tenaga yang kompeten dapat digantikan
oleh tenaga yang tidak berpengalaman untuk satu
tugas
45
KERUGIAN:
Pelayanan keperawatan terpilah-pilah/ tidak total sehingga
proses keperawatan sulit diterapkan
Setelah selesai tugas, banyak melakukan tugas non
keperawatan
Perawat melihat askep hanya sebagai ketrampilan saja
METODE TIM
Pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok
perawat untuk sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin
oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta
punya pengetahuan di bidangnya
46
KONSEP DALAM METODE TIM
47
TANGGUNG JAWAB KEPALA RUANGAN
48
TANGGUNG JAWAB KETUA TIM
49
TANGGUNG JAWAB ANGGOTA TIM
50
KEUNTUNGAN:
MEMFASILITASI PELAYANAN KEPERAWATAN YANG
KOMPREHENSIF
MEMUNGKINKAN PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN
KONFLIK/ PERBEDAAN PENDAPAT ANTAR STAF DAPAT
DITEKAN MELALUI RAPAT TIM, YANG JUGA MERUPAKAN
CARA EFEKTIF UNTUK BELAJAR
MEMBERI KEPUASAN BAGI ANGGOTA TIM DALAM
HUBUNGAN INTERPERSONAL
KERUGIAN:
RAPAT TIM MEMERLUKAN WAKTU
BERPENGALAMAN
PERTANGGUNGGUGATAN DALAM TIM TIDAK JELAS
51
METODE PRIMER
PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEPERAWATAN YANG
BERTANGUNGGUNG JAWAB DALAM ASKEP KLIEN YANG
MENJADI TANGGUNG JAWABNYA SELAMA 24 JAM TERUS
MENERUS SEMENJAK MASUK SAMPAI PULANG DARI RS
KEUNTUNGAN
MODEL PRAKTEK UNTUK KEPERAWATAN PROFESIONAL
MEMUNGKINKAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMPREHENSIF
MEMUNGKINKAN PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN
MEMBERIKAN KEPUASAN KERJA BAGI PERAWAT
MEMBERIKAN KEPUASAN BAGI KLIEN DAN KELUARGA
KERUGIAN
HANYA DAPAT DILAKUKAN PERAWAT PROFESIONAL & BIAYA
LEBIH MAHAL
52
METODE MODULAR
Pengorganisasian pelayanan/ askep yang dilakukan oleh
perawat profesional untuk sekelompok klien semenjak
masuk RS sampai pulang (tanggung jawab total). Untuk
metode ini perlu perawat yang berpengetahuan, trampil,
dan punya kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2 3
perawat untuk 8 12 klien
Keuntungan dan kerugian metode ini merupakan gabungan
metode primer dan tim
53
Penghitungan tenaga (lanjutan)
(Minetti & Hurchinsum)
Menurut Minetti & Hurchinsun (1975), dikutip dalam Gillies
(1989, p.245), dengan memperhatikan waktu yang
diperlukan untuk melakukan tindakan keperawatan
Waktu keperawatan langsung:
54
Penghitungan tenaga (lanjutan)
(Minetti & Hurchinsun)
Waktu penyuluhan klien
Penyuluhan kesehatan klien sebaiknya dilakukan kurang lebih 15
menit/ pasien/ hari
55
Penghitungan tenaga (lanjutan)
(Gillies)
Rumus Gillies, 1989
jam kep.yg
dibutuhkan/th = jumlah perawat di unit tsb
jam kerja
pwt per th
56
Penghitungan tenaga (lanjutan)
(Gillies)
Contoh:
Bangsal neurologi rata-rata pelayanan keperawatannya per
hari 5 jam/klien. Jumlah klien/hari rata-rata 20 klien, jam
kerja 40 jam (5 haari/minggu, 20 hari cuti/tahun, 120 hari
libur per tahun. Hitung kebutuhan perawat di bangsal
tersebut
Jawab:
5 jam x 20 klien x 365 = 36500 = 20,2 perawat
(365 hr 140 hr) x 8 jam 1800
57
PENGHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN
(Douglas)
58
Penghitungan Depkes, 2003
59
Lanjutan hitungan Depkes
No Jenis/kategori Rata2 Rata2 jam pwt jam
psn psn/hr psn/hr prwt/hr
2 Bedah 8 4 32
3 Gawat 1 10 10
4 Anak 3 4.5 13.5
5 Kebidanan 1 2.5 2.5
Jumlah 23 93
61
Lanjutan hitungan Depkes
62
PROSES ORIENTASI
(penerimaan tenaga lanjutan)
Training tentang peraturan umum dan kebijakan RS dan
keperawatan
Orientasi dapat bersifat sentralisasi yang dilakukan oleh
bidang keperawatan atau desentralisasi yang dilakukan di
ruangan. Lamanya tergantung pada kompleksnya
pekerjaan
Proses orang dewasa, di mana staf baru ditugaskan untuk
mempelajari topik-topik tertentu dengan tujuan yang telah
dirinci, untuk kemudian dilakukan diskusi
Internship. Staf baru bekerja dengan mencontoh staf lama,
setelah dinilai kemampuannya staf baru dapat diberi tugas
tersendiri. Staf lama yang dijadikan model harus yang
punya kemampuan dan ketrampilan
Preceptorship, di mana staf baru bekerja bersama-sama
dengan staf senior yang ditunjuk sebagai preceptor
63
PENYUSUNAN JADUAL
(Merupakan tanggung jawab kepala ruangan)
Ada keseimbangan antara kebutuhan unit kerja dan
kebutuhan staf
Siklus yang sibuk, tidak sibuk, berat, ringan, harus dilalui
oleh semua staf yang terlibat dalam rotasi, serta setiap
staf punya jam kerja yang sama
Setiap staf harus terlibat siklus pagi, sore, malam
Hindari staf di luar rotasi
Metode siklus yang dipakai harus sesuai dengan kondisi
dalam satu unit kerja
Metode siklus yang dipakai harus sesuai kuantitas dan
kualitas staf dalam satu unit kerja
Siklus yang digunakan mengikuti metode penugasan yang
dipakai
Setiap staf perlu mencatat hari dinas, libur, dan shift
64
PENDAYAGUNAAN TENAGA KEPERAWATAN
DENGAN EFISIEN & PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan sumber yang digunakan
Efisien adalah ketepatan cara, usaha dalam menjalankan sesuatu
dengan tidak membuang-buang sumber daya waktu, biaya,
tenaga (Peter Salim, 1991)
Efektivitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa baik dan
seberapa jauh sasaran secara kuantitas dan kualitas dapat
tercapai
Produktivitas tenaga keperawatan dipengaruhi:
Pendidikan
Sikap
Motivasi
Tingkat penghasilan
Lingkungan kerja
65
ABSENT & TURN OVER
kenaikan pangkat
Pengembangan: pendidikan dan pelatihan (formal & informal)
66
PENDAYAGUNAAN TENAGA KEPERAWATAN
DENGAN EFISIEN & PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang
dicapai dengan sumber yang digunakan
Efisiensi adalah ketepatan cara, usaha dalam menjalankan
sesuatu dengan tidak membuang-buang sumber daya,
waktu, biaya, tenaga (Peter Salim, 1991)
Efektifitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa baik
dan seberapa jauh sasaran secara kuantitatif dan kualitas
dapat tercapai
Produktivitas dipengaruhi: pendidikan, sikap, motivasi, gizi
dan kesehatan, tingkat penghasilan, lingkungan kerja,
kesempatan kerja, dan berprestasi
67
DIRECTING
68
PENGERTIAN PENGARAHAN
Directing memberi arah
Actuating memberi bimbingan
Motivating memberi motivasi.
Influencing mempengaruhi
Commanding memerintahkan atau
memberi komando.
TUJUAN FUNGSI PENGARAHAN
Menciptakan kerjasama yg efisien.
Mengembangkan kemampuan &
ketrampilan staf.
Menimbulkan rasa memiliki & menyukai
pekerjaan.
Mengusahakan suasana lingkungan kerja
yg dpt meningkatkan motivasi & prestasi
kerja.
Membuat organisasi berkembang &
dinamis.
FAKTOR PENGHAMBAT
PENGARAHAN
Kurang memahami perilaku & hubungan
antar manusia.
Kurang memahami teori kebutuhan dasar
mns.
Pembagian tugas yg tdk jelas.
Hambatan dlm pelaksanaan.
Kurang / tdk adanya penghargaan.
PENGENDALIAN
(CONTROLING)
72
PENGERTIAN
PENGENDALIAN
Merupakan fungsi terakhir dari fungsi
manajemen
Merupakan bagian yg tidak bisa dipisahkan
inspection
Levels of
supervision
Unsupervised
Initial direction
and periodic
inspection
Continuous
Supervising
Make frequent rounds, observe, and
communicate
Provide the appropriate level of supervision
Be available for questions/unexpected
problems
Supervise in a positive, supportive manner
Effective Delegation and
Supervision Skills
Communicate effectively
Create an environment of trust and
cooperation
Create an environment of teaching and
learning
Promote patient satisfaction
Provide feedback and follow-up
Positive Morale
On the job each day
Smile
Recognition of individuals
In communication (lots of open door)
Rumor control
In the lunchroom
Support for colleagues
Never!
Intimidate to motivate
Yell
Curse (sumpah serapah)
Strike (menyerang)
Use degrading terminology
Berate in front of others
Threaten
To Be Effective
No one should have more than 8 direct
reports (reorganize?)
You should have (minimum) a hour
meeting each week with each direct report
25% of your time will be spent in ongoing
supervision
Keep lines of communication open
Focus of Clinical
Supervision
Monitoring
Teaching
Ethical knowledge
and behavior
Clinical competence
Personal functioning
Attention to client
welfare
Supervisory Roles
Teacher
Mentor
Evaluator
Facilitator of self-awareness and personal
exploration
Ciri-ciri Positif Supervisi
Competence
Fairness
Diligence
Caution
Recognition and respect for power
differential
Supervisor as Professional
Parent
Socialization
Professional etiquette
Wisdom
Experience
Supervisi yang efektif dan efisien perlu
latihan/praktek dan evaluasi penampilan
agar dapat dijalankan secara tepat
Kegunaan supervisi adalah untuk
90
Bentuk supervisi:
1. Langsung, contoh ?
2. Tidak langsung, contoh ?
Jenis pengendalian berdasarkan yang
melaksanakan:
1. Internal: atas- bawah, bawah-atas, self
assesment, peer
2. Eksternal: audit eksternal, pelanggan
eksternal
Prinsip dalam pengendalian
1. Terorganisasi dan terencana
2. Mempunyai standar
3. Diketahui 2 belah pihak baik yg dilakukan
evaluasi maupun yang mengevaluasi
4. Hasil disampaikan untuk perbaikan
5. Bersifat terus-menerus
92
Karakteristik Kegiatan Program
Menjaga Mutu
Berkesinambungan/continous Quality
Improvement program
Sistematis
Terpadu:pelaksanaanya secara terpadu dg
93
Kegiatan pengendalian mutu
SDM: penilaian kinerja: DP3, strandar
penilaian kinerja: reward dan punisment
Mutu pelayanan: BOR, LOS,TOI, BTO, INOK
Mutu RS: akreditasi, ISO
94
Terima Kasih
95