Anda di halaman 1dari 23

UVEITIS

ANTERIOR

Teuku Rian Pranata,S.ked


Definisi

Uveitis anterior merupakan radang iris dan


badan siliar bagian depan atau pars
plikata, yang disebabkan oleh gangguan
sistemik di tempat lain, yang secara
hematogen dapat menjalar ke mata atau
timbul karena reaksi alergi mata.
Uveitis termasuk dalam kelompok
penyakit ocular inflammatory disease
yang ditandai dengan proses peradangan
pada uvea.
Etiologi

Penyebab uveitis anterior di antaranya


yaitu idiopatik, penyakit sistemik yang
berhubungan dengan HLA-B27 seperti,
ankylosing spondilitis, sindrom Reiter,
penyakit Crohn, psoriasis, herpes zoster
atau herpes simpleks, sifilis, penyakit
lyme, inflammatory bowel disease,
juvenile idiopathic arthritis, sarkoidosis,
trauma, dan infeksi.
Klasifikasi

Menurut Standardization of Uveitis


Nomenclature (SUN) Working Group.
Dalam klasifikasi ini uveitis dibagi
menurut lokasi proses peradangan
jaringan uvea, yaitu uveitis anterior,
uveitis intermediet, uveitis posterior dan
panuveitis. Istilah panuveitis digunakan
pada proses inflamasi yang terjadi pada
segmen anterior, vitreus, retina dan
koroid
Berdasarkan patologi, uveitis anterior dapat
dibedakan menjadi
Non-granulomatosa : umumnya tidak
dapat ditemukan organisme patogen dan
diduga peradangan ini semacam
fenomena hipersensitivitas
Granulomatosa : umumnya mengikuti
invasi mikroba aktif ke jaringan oleh
organisme penyebab (Mycobacterium
tuberculosis atau Toxoplasma gondii)
Non granulomatosa Granulomatosa
Onset akut kronik
Sakit nyata tidak ada atau ringan
Fotofobia nyata ringan
Penglihatan kabur sedang nyata
Merah sirkumkorneal nyata ringan
Perisipitat keratik putih halus kelabu besar
Pupil kecil dan tak teratur kecil dan tak teratur
Synechia posterior kadang-kadang kadang-kadang
Nodul iris kadang-kadang kadang-kadang
Tempat uvea anterior uvea anterior dan posterior
Perjalanan akut menahun
Rekurens sering kadang-kadang
Beberapa keadaan yang menyebabkan
tanda dan gejala yang berhubungan
dengan uveitis anterior akut, yaitu:
1. Uveitis anterior traumatik
2. Uveitis anterior idiopatik
3. Uveitis berhubungan dengan HLA-B27
4. Behcets diseases/syndrome
5. Uveitis anterior berhubungan dengan lensa
6. Masquerade syndrome
Beberapa keadaan yang dapat
menghasilkan tanda dan gejala yang
terdapat pada diagnosis uveitis anterior
kronik adalah:
1. Juvenile Rheumatoid Arthritis
2. Uveitis anterior berhubungan dengan
uveitis posterior primer
3. Fuchs Heterochromatic Iridocyclitis
Patofisiologi

Radang iris dan badan siliar menyebabkan


rusaknya blood-aqueous barrier sehingga
terjadi peningkatan protein, fibrin, dan sel-
sel radang dalam humor akuos. Pada
pemeriksaan biomikroskop (slit lamp), hal
ini tampak sebagai flare, yaitu partikel-
partikel kecil dengan gerak Brown (efek
tyndall). Sel-sel radang yang terdiri dari
limfosit, makrofag, dan sel plasma dapat
membentuk keratik presipitat, yaitu sel-sel
radang yang menempel pada permukaan
endotel kornea. Apabila presipitat keratik
Pada proses peradangan yang lebih akut,
dapat dijumpai penumpukan sel-sel
radang di dalam bilik mata depan (BMD)
yang disebut hipopion, ataupun migrasi
eritrosit ke dalam BMD, dikenal dengan
hifema. Akumulasi sel-sel radang dapat
juga terjadi pada perifer pupil yang
disebut nodul Koeppe, bila di permukaan
iris disebut nodul Busacca.
Sel-sel radang, fibrin, dan fibroblas dapat
menimbulkan perlekatan antara iris
dengan kapsul lensa bagian anterior yang
disebut sinekia posterior, ataupun antara
iris dengan endotel kornea yang disebut
dengan sinekia anterior. Dapat pula terjadi
perlekatan pada bagian tepi pupil yang
disebut seklusio pupil, atau seluruh pupil
tertutup oleh sel-sel radang disebut
oklusio pupil.
Gejala klinis
Subyektif Akut Kronik
Nyeri Sifat nyeri menetap Jarang dirasakan oleh
atau hilang timbul. penderita
Lokalisasi nyeri bola
mata, daerah orbita,
dan kraniofasial (nyeri
trigeminal)
Fotofobia dan Fotofobia disebabkan hampir tidak ada atau
lakrimasi spasmus siliar. hanya ringan.
Lakrimasi disebabkan
oleh iritasi saraf pada
kornea dan siliar
Penglihatan Disebabkan Disebabkan oleh karena
kabur pengendapan fibrin, kekeruhan lensa, badan
edema kornea, kaca, dan kalsifikasi
kekeruhan akuos dan kornea.
badan kaca depan
objektif Akut Kronik

Injeksi silier tanda patognomonik


dan gejala dini, dapat
meluas sampai
konjungtiva.

Kelainan Keratitis dapat terjadi Edema kornea


kornea bersamaan dengan disebabkan oleh
uveitis perubahan endotel dan
membran Descement
dan neovaskularisasi
kornea
Bilik mata Kenaikan jumlah sel Terdapat efek Tyndall
dalam bilik mata depan menetap
sebanding dengan
derajat peradangan
Iris :
Hiperemi iris,
Pupil mengecil karena edema dan
pembengkakan stroma iris,
Nodul Koeppe,
Nodul Busacca,
Granuloma iris,
Sinekia iris,
Oklusi pupil, Atrofi iris
Perubahan pada lensa
Pengendapan sel radang.
Pengendapan pigmen
Perubahan kejernihan lensa
Perubahan dalam badan kaca
Kekeruhan badan kaca timbul karena
pengelompokan sel, eksudat fibrin dan sisa
kolagen
Perubahan tekanan bola mata
Tekanan bola mata pada uveitis dapat hipotoni,
normal atau hipertoni.
Diagnosa banding

1. Konjungtivitis
2. Keratitis/ keratokonjungtivitis
3. Glaukoma akut
4. Neoplasma
Pemeriksaan Penunjang

Flouresence Angiografi (FA)


USG
Biopsi korioretinal
Laboratorium
Penatalaksanaan
Kortikosteroid topikal
Tujuan: mengurangi peradangan, yaitu
mengurangi produksi eksudat, menstabilkan
membran sel, menghambat pelepasan lisosim
oleh granulosit, dan menekan sirkulasi limfosit.
Sediaan: prednisolone acetate 0,125% dan 1%,
prednisolone sodium phospate 0,125%, 0,5%,
dan 1%, deksamentason alkohol 0,1%,
dexamethasone sodium phospate 0,1%,
fluoromethasone 0,1% dan 0,25%, serta
medrysone 1%.
Cycloplegics dan mydriatics
Tujuan:
1. untuk mengurangi nyeri dengan memobilisasi
iris,
2. mencegah terjadinya perlengketan iris dengan
lensa,
3. menstabilkan blood-aqueous barrier, dan
mencegah terjadinya protein leakage (flare)
yang lebih jauh.
. Agen cycloplegics yang biasa digunakan adalah
atropine 0,5%, 1%, 2%, homatropine 2%, 5%,
scopolamine 0,25%, dan cyclopentolate 0,5%,
1%, dan 2%
Antiinflamasi oral steroid (SAID) dan
non-steroid (NSAID)
Prednison oral digunakan pada uveitis
anterior dimana dengan penggunaan
steroid topikal hanya berespon sedikit.
Penghambat prostaglandin, NSAID
(biasanya aspirin dan ibuprofen) dapat
mengurangi peradangan yang terjadi.
Komplikasi

Pada uveitis anterior dapat terjadi


komplikasi berupa katarak, retinitis
proliferans, ablasi retina, glaukoma
sekunder yang dapat terjadi pada stadium
dini dan stadium lanjut, pada uveitis
anterior dengan visus yang sangat turun,
sangat mungkin disertai penyulit edema
makula kistoid.
Prognosis

Kebanyakan kasus uveitis anterior berespon baik


jika dapat didiagnosis secara awal dan diberi
pengobatan. Uveitis anterior mungkin berulang,
terutama jika ada penyebab sistemiknya,
karena itu baik para klinisi dan pasien harus
lebih waspada terhadap tanda dan
mengobatinya dengan segera. Prognosis visual
pada iritis kebanyakan akan pulih dengan baik,
jika tanpa disertai adanya katarak, glaukoma,
atau posterior uveitis.

Anda mungkin juga menyukai