Dwi Power Point
Dwi Power Point
DEFENISI
KOMPLIKASI
2. Keluhan utama
Klien mengalami penurunan kesadaran yaitu somnolen, muntah setelah makan tempe, pusing.
3. Airway
Terdapat sumbatan pada jalan nafas oleh sputum/lendir. RR : 30 x/ menit, cepat dan dangk
al
4.Breathing
Pasien tidak mengalami gangguan pernafasan, Irama pernafasan: cepat, Kedalaman: dang
kal. RR : 30 x/ menit.
5.Circulation
Tekanan Darah pasien : 100/60 mmHg (kuat dan regular), Nadi : 67 x/menit, capillary refil
l : >3 dtk , sianosis,EKG menunjukkan sinus bradikardia.
6.Disability
Reaksi pupil kiri/kanan (+) terhadap cahaya, besar pupil kana
n 2/kiri 2
7. Tingkat kesadaran somnolen.
Pengkajian dilakukan alloanamnesa dengan keluarga klien
8. Riwayat Kesehatan Sekarang
Istri pasien mengatakan bahwa pasien muntah 4 jam yang lal
u setelah makan tempe bongkrek.
9.Riwayat Kesehatan Dahulu
Istri pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat diruma
h sakit.
10.Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada keluarga yang mempunyai ke
luhan yang sama dengan klien.
11.Anamnesa singkat
Istri klien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat alergi.
12. Pemeriksaan head to toe
Kepala : mesosephal, klien berambut lurus dan panjang, dan tidak ront
ok.
Mata : besar pupil kanan kiri 2 dan reaksi pupil keduanya (+) terhadap
cahaya kunjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Telinga : bersih tidak terdapat serumen dan tidak mengalami ganggua
n pendengaran
Hidung : Bentuk hidungnya simetris, tidak terdapat polip pada hidung.
Wajah : wajah klien tampak simetris.
Mulut : tampak hipersekrasi kelenjar ludah, mukosa mulut basah, bibir
basah.
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, RR 30 x/menit, cepat dan d
angkal, HR 67x/menit, suara jantung s1 dan s2 tunggal.
Abdomen : tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak ada
luka memar, peristaltik usus 15x/menit, perkusi hipertimpani.
13. Pemeriksaan tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 100/60 mmHg
BB : 53 kg (BB semula 55 kg)
Nadi : 67 x/ menit (60 -100 x/menit)
RR : 30 x/menit (16-20x/menit)
Suhu : 36C (36,5C-37,5 C)
B.Diagnosa
1.Bersihan jalan nafas tidak efektif ber
hubungan dengan obstruksi jalan nafas
2.Perubahan nutrisi kurang dari kebut
uhan berhubungan dengan intake tidak
adekuat ( Anoreksia, Mual dan Muntah
)
TGL/JAM TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
14 Juni Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Jaga kepatenan jalan nafas : buka jalan nafas, suction,
2013 1 x 24 jam diharapkan bersihan jalan fisioterapi dada sesuai indikasi2.
nafas menjadi efektif dengan kriteria Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas buatan.
hasil:NOC 1 : Status Pernapasan : Monitor status respirasi : adanya suara nafas tambahan.
Pertukaran Gas tidak akan terganggu di Identifikasi sumber alergi : obat,makan an, dll, dan reaksi yang
buktikan dengan :Kesadaran biasa terjadi.
composmentis, TTV menjadi normal, Monitor respon alergi selama 24 jam.
pernafasan menjadi normal yaitu tidak Ajarkan/ diskusikan dgn klien/keluraga untuk menghindari
mengalami nafas dangkal alergen Ajarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif.
Pertahankan status hidrasi untuk menurunkan viskositas sekresi.
Kolaborasi dgn Tim medis : pemberian O2, obat
bronkhodilator, obat anti allergi, terapi nebulizer, insersi jalan
nafas, dan pemeriksaan laboratorium: AGD
14 Juni Setelah dilakukan tindakan Pengelolaan nutrisi1.
2013 keperawatan selama 1 x 24 Ketahui kesukaan makanan pasien.
jam pemenuhan nutrisi dapat Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
adekuat/terpenuhi dengan Timbang berat badan pasien dalam interval yang tepat.
kriteria hasil : Status Gizi Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan.
Asupan Makanan dan Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan
Cairan ditandai pasien nafsu Bantuan menaikkan berat badan.
makan meningkat, mual dan Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein2.
muntah hilang, pasien tampak
segarStatus Gizi; Nilai Gizi Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan,
terpenuhi dibuktikan dengan makanan pelengkap, pemberian makanan melalui slang.3.
BB meningkat, BB tidak Rujuk ke dokter untuk menentukan penyebab perubahan nutrisi.
turun. Rujuk ke program gizi di komunitas yang tepat, jika pasien tidak
dapat membeli atau menyiapkan makanan yang adekuat
thank you..........