Anda di halaman 1dari 45

Latihan

Kalimat dan
Paragraf

Kelas Bahasa Indonesia


ARS 1
Pengertian

Kalimat merupakan suatu bagian rentetan


kata yang selesai dan menunjukkan
pikiran yang lengkap.
Jenis-jenis
Berdasarkan jumlah klausa: kalimat sederhana
(tunggal), kalimat majemuk.
Berdasarkan struktur intern: kalimat lengkap
(S-P), kalimat tak lengkap (penggalan, contoh:
Baik!).
Berdasarkan jenis tanggapan yang diharapkan:
kalimat pernyataan, pertanyaan, dan perintah.
Berdasarkan sifat hubungan pelaku dan
perbuatan: aktif, pasif, tengah, dan netral)
Berdasarkan ada atau tidak unsur ingkar atau
negatif: kalimat positif dan negatif
Perbaikan: Aku cemburu? Ha-ha-ha. Iya lah.

Catatan:
-Kalimat lengkap minimal S-P: Aku cemburu.
-Penulisan berulang cukup tiga kali
Perbaikan: Semoga lelahku menjadi sawah, kontrakan, kost-kost-an,
tujuh angkot, lima belas ojek, dua konveksi, imah we nu alus, amin.

Catatan:
-Cek penggunaan huruf kapital
-Cek penulisan jumlah: lazim tujuh angkot daripada angkot tujuh.
Perbaikan: Hadiah itu tak selalu terbungkus dengan indah, kadang Tuhan
membungkus itu dengan masalah, tetapi selalu ada berkah yang indah.

Catatan:
-Pasangan kata: (... tidak..., tetapi), (...bukan, melainkan...), (baik....
maupun...)
Kalimat
Efektif
Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara jitu
atau tepat mewakili gagasan atau perasaan
penulis.
Syarat kalimat efektif:
a)kesatuan gagasan
b)kepaduan,
c)penalaran
d)kehematan atau ekonomi bahasa
Kesatuan Gagasan
Gagasan utama kalimat terletak pada fungsi
subjek dan predikat.
Subjek adalah bagian kalimat yang menandai
apa yang dinyatakan oleh penulis.
Predikat adalah bagian kalimat yang menandai
apa yang dinyatakan oleh penulis tentang
subjek.
Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi
kata kerja sebagai hasil perbuatan, yang
dikenai perbuatan, yang menerima, atau yang
diuntungkan oleh perbuatan.
Kepaduan dan Penalaran
Kepaduan adalah hubungan timbal balik
yang jelas di antara unsur-unsur kata atau
kelompok kalimat.
Penalaran adalah suatu alur berpikir agar
kalimat dapat dipertanggungjawabkan,
dapat dipahami dengan mudah, cepat,
tepat, serta tidak menimbulkan
kesalahpahaman.
Kehematan atau
Ekonomi Bahasa
Panjang kalimat: Anak-anak 15-20 kata;
pembaca tingkat universitas 25 kata.
Hemat: menggunakan kata dan imbuhan
lugas, menghindari penggunaan subjek
yang sama dalam sebuah kalimat, dan
menghindari penggunaan kata ulang.
Latihan Kalimat Efektif
Silakan diisi berdasarkan ingatan pekan
lalu, ya. Atur saja besar-kecil gambar di
tiap slide. (:
Pengingat
Perhatikan huruf kapital di awal kalimat dan
tanda baca di akhir kalimat.
Perbaikan kata baku: hakikat.
Penulisan di+kata kerja selalu digabung (contoh:
dikerjakan, diamati); penulisan di merujuk pada
lokasi atau tempat dipisah (contoh: di rumah, di
atas, di bawah, di depan)
Penulisan agar, karena, demi, dan sehingga di
tengah kalimat (cek slide 27) tidak perlu didahului
koma.
Pilih salah satu dari dua kata yang sering muncul
ini: jika atau maka (cek slide 24).
Pengingat
Usahakan agar kalimat itu setara atau sepadan
atau sejajar (cek slide 31, pilih balapan lulus
dan IPK atau cepat-cepatan lulus dan tinggi-
tinggian IPK.
Jangan mengulangi subjek atau kata sama
secara berlebihan (cek slide 33, pilih salah satu:
meskipun atau tetapi; cek slide 35, kata aku
cukup ditulis satu kali, buang salah satu).
Penulisan pun sebagai konjungsi digabung
(walaupun, bagaimanapun, meskipun),
sementara apa pun, kapan pun, siapa pun, dan
di mana pun dipisah).
Mengapa harus peka bahasa
dengan membaca?

Sebab, kita harus


membiasakan diri dengan hal-
hal yang benar dan baik.
Kalimat-kalimat baik
tersampaikan dan tercerna
dengan baik jika ditulis dengan
bahasa yang baik.

Jangan membiasakan
kesalahan.
(:
Ejaan, kata baku, dan kalimat efektif
sarana untuk menempatkan dan
membiasakan mana yang benar dan
salah.

Sampah saja harus dibuang pada


tempat yang tepat, apalagi kalimat?
Buang yang salah, simpan yang
benar dan bermanfaat.

Kita kadang tak bisa memilih apa


yang akan orang lain ucapkan, tetapi
selalu bisa memilih sikap terbaik
untuk membalas ucapan tersebut.
Bahan Bacaan di
Rumah
Untuk pekan kelima
kelas Bahasa Indonesia ARS 1
Paragraf
Paragraf merupakan seperangkat kalimat
yang membicarakan suatu gagasan atau
topik.
Sebuah paragraf mungkin terdiri atas
sebuah kalimat, dua buah kalimat, atau
lebih.
Topik paragraf adalah pikiran utama di
dalam sebuah paragraf.
Syarat paragraf: kesatuan pokok pikiran dan
kepaduan (logisme) pengait antarkalimat.
Contoh pengait antarkalimat: hubungan
tambahan (selanjutnya, di samping itu,
berikutnya, begitu juga), pertentangan (akan
tetapi, namun, bagaimanapun, sebaliknya,
meskipun begitu), perbandingan (sama
dengan itu, sehubungan dengan itu), akibat
(oleh sebab itu, jadi, maka), tujuan (untuk itu),
singkatan (singkatnya, akhirnya, dengan kata
lain), waktu (sementara itu, setelah itu), dan
tempat (berdekatan dengan itu).
Berdasarkan komposisi, jenis paragraf: paragraf
pembuka, pengembang, dan penutup.
Berdasarkan kalimat topik, jenis paragraf: deduktif
(meletakkan topik pada awal paragraf) dan
induktif (meletakkan topik pada akhir paragraf).
Berdasarkan teknik pemaparan, jenis paragraf:
deskriptif (pelukisan atau penggambaran),
ekspositoris (pemaparan), argumentatif dan
persuasif (peyakinan dan pembujukan), dan
naratif (penceritaan).
Teknik pengembangan paragraf: memberikan
contoh, alasan, dan cerita.
Pengingat Tugas
Jangan lupa membawa tugas
perbaikan ejaan dan kalimat
efektif artikel pada Senin
sebelumnya.
Tulis secara keseluruhan.
Boleh diketik atau ditulis
tangan di bagian belakang
atau lembar baru.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai