Anda di halaman 1dari 15

PERUBAHAN FISIK

PADA PROSES
PENUAAN
Nama Kelompok :
1. Fitria Anggraeni Mashur (P27820414002)
2. Putri Fajar Kirana (P27820414008)
3. Faizal Arief Ardiansyah (P27820414015)
4. Rizky Ganda Prayogi (P27820414020)
5. Dwi Putri Lestari (P27820414026)
6. Ines Indri Saputri (P27820414032)
Pengertian Proses Penuaan
Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat
dihindarkan. Menua (menjadi tua) adalah suatu
proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memeperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita (Constantindes, 1994)
Proses menua bukan merupakan suatu
penyakit, melainkan suatu masa atau tahap
hidup manusia, yaitu; bayi, kanak-kanak,
dewasa, tua, dan lanjut usia. Orang mati bukan
karena lanjut usia tetapi karena suatu
penyakit, atau juga suatu kecacatan.
Perubahan Fisik yang Terjadi Pada
Lansia
1. Sel
1. Lebih sedikit jumlahnya
2. Lebih besar ukurannya
3. Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan
berkurangnya cairan intraseluler
4. Menurunnya proporsi protein di otak, otot,
darah, dan hati.
5. Jumlah sel otak menurun.
6. Terganggunya mekanisme perbaikan sel
7. Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10%
2. Sistem persarafan
1. Berat otak menurun 10-20% (setiap orang
berkurang sel otaknya dalam setiap harinya)
2. Cepat menurunnya hubungan persarafan
3. Lambat dalam respon dan waktu untuk
bereaksi, khususnya dengan stres.
4. Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya
penglihatan, hilangnya pendengaran,
mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih
sensitif terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya dengan ketahanan terhadap dingin.
5. Kurang sensitif terhadap sentuhan.
3. Sistem pendengaran
1. Presbiakusis (gangguan pada pendengaran).
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi
suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang
tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi
pada usia diatas 60 tahun
2. Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan
otos klerosis.
3. Terjadi pengumpulan serumen dapat
mengeras karena menginkatnya keratin.
4. Pendengaran bertambah menurun pada
lanjut usia yang mengalami ketegangan
jiwa/stres.
4. Sistem penglihatan
1. Sfingter pupil timbul skelerosis dan hilangnya
tespon terhadap sinar.
2. Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
3. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi
katarak, jelas menyebabkan gangguan penglihatan.
4. Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya
adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, dan
susah melihat dalam cahaya gelap
5. Hilangny daya akomodasi
6. Menurunnya lapangan pandang; berkurang luas
pandangannya.
7. Berkurangnya daya membedakan warna biru atau
hijau pada skala.
5. Sistem kardiovaskuler
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung untuk memompa menurun 1%
setiap tahun sesudah berumut 20 tahun, hal ini
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elatisitas pembuluh darah; kurang
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi,
perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri)
bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi
65 mmHg (menyebabkan pusing mendadak)
5. Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh
meningkatnya resistensi dari pembuluh darah
perifer; sistolis normal 170 mmHg, diastolis normal 90
mmHg.
6. Sistem pengaturan temperatur tubuh.
Pada sistem pengaturan suhu, hipotalamus
dianggap bekerja sebagai suatu termostat,
yaitu menetapkan suatu suhu tertentu,
kemunduran terjadi sebagai faktor yang
mempengaruhinya. Yang sering ditemui antara
lain :
a. Sistem Temperatur
Temperatur tubuh menurun (hipotermia)
secara fisiologi 35 o ini akibat metabolisme
yang menurun
Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat
memproduksi panas yang banyak sehingga
terjadi rendahnya aktivitas otot.
b. Sistem respirasi
Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi
kaku
Menurunnya aktivitas dari silia.
Paru-paru kehilangan aktivitas; kapasitas residu meningkat,
menarik nafas menjadi berat, kapasitas pernafasan
maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun
Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya
berkurang.
O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.
CO2 pada arteri tidak berganti.
Kemampuan untuk batuk berkurang.
Kemampuan pegas, dinding, dada, dan kekuatan otot
pernapasan akan menurun seiring degan bertambahnya
usia.
c. Sistem gastrointestinal
Kehilangan gigi : Penyebab utama adalah Periodental
disease yang bisa terjadi setelah umur 30 tahun,
penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi
yang buruk.
Indera pengecap menurun : Adanya iritasi yang kronis,
dari selaput lendir, atropi indera pengecap (80%),
hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap di lidah
terutama rasa tentang rasa asin, asam, dan pahit.
Eofagus melebar.
Lambung, rasa lapar menurun (sensitifitas lapar menurun),
asam labung menurun, waktu mengosongkan menurun.
Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi
Fungsi absobsi melemah (daya absobsi terganggu).
Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat
penyimpanan, berkurangnya aliran darah.
d. Sistem reproduksi
Menciutnya ovari dan uterus
Atrofi payudara
Pada laku-laki testis masih dapat memproduksi
spermatosoa, meskipun adanya penurunan secara
beransur-ansur
Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun
(asal kondisi keksehatan baik), yaitu;
Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa
lanjut usia
Hubungan seksual secara teratur membantu
mempertahankan kemampuan seksual
Tidak perlu cemas karena merupakan perubahan alami
Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus,
sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali,
dan terjadi perubahan-perubahan warna.
e. Sistem genito urinaria
Ginjal, merupakan alat untuk mengeluarkan sisa
metabolisme tubuh, melalui urine darah yang masuk ke
ginjal, disaring oleh satuan unit terkecil dari ginjal yang
disebut nefron (tepatnya di glumerulus, kemudia mengecil
dan nefron menjadi atrofi. Aliran darah ke ginjal menurun
sampai 50%. Fungsi tubulus berkurang akibatnya; kurang
kemapuan mengkonsentrasi urine, berat jenis urine
menurun, proten uria.
Vesika urinaria (kandung kemih); otot-ototnya menjadi
lemah, kapasitasnya menurun sampai 200ml atau
menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat. Vesika
urinari susah dikosongkan sehingga meningkatkan retensi
urine.
Pembesaran prostat kurang lebih 75% dialami oleh pria
usia di atas 65 tahun
Atrofi vulva
f. Sistem endokrin
Produksi hampir semua hormon menurun
Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah
Pituitari; hormon pertumbuhan ada tetapi lebih rendah tetapi
rendah dan hanya dalam pembuluh darah, berkurangnya
produksi dari ACTH, TSH, FSH, LH.
Menurunnya aktifitas tiroid, BMR menurun.
g. Sistem kulit
Kulit mengerut atau keriput akibat kahilangan jaringan lemak
Kulit kasar dan bersisik,
Mekanisme proteksi kulit menurun
Produksi serum menurun
Gangguan pigmentasi kulit
Kulit kepala dan rambut menipis
Kelenjar keringat berkurang jumlahnya
h. Sistem muskuloskeletal
Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh
Kifosis
Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek
Persendian membesar dan menjadi pendek
Tendon mengerut dan mengalami skelrosis
i. Perubahan mental
Faktor yang mempengaruhi perubahan mental
Perubahan fisik, organ perasa
Kesehatan umum
Tingkat pendidikan
Keturunan
Lingkungan
Momory: jangka panjang (*berhari-hari yang lalu) mencakup beberapa
perubahan. Kenangan jangka pendek (0-10 menit) kenangan buruk
Intelegency; tidak berubah dengan informasi matematik dan perkataan
verbal.
Berkurangnya keterampilan psikomotor.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai