CRO PENYIMP AN a. CRO dengan jejak rangkap dua (dual trace CRO)
Kemampuan CRT satu jejak (single trace) dapat
ditingkatkan agar menghasilkan bayangan ganda atau peragaan jejak rangkap dua dengan cara penyakelaran dua sinyal masukan terpisah secara elektronik (electronic switching). CRO jejak rangkap dua mempunyai dua rangkaian masukan vertikal yang diberi tanda : saluran A dan B dengan pra-penguat dan saluran tunda yang identik. Keluaran pra-penguat A dan B diumpankan ke sebuah sakelar elektronik secara bergantian menghubungkan masukan penguat vertikal utama ke kedua masukan sinyal. Diagram Balok yang Disederhanakan untuk CRO Jejak Rangkap Dua (dual trace) Modus Peragaan Modus peragaan dapat dibagi menjadi beberapa posisi, yaitu : Modus peragaan pada posisi Bergantian Sakelar elektronik secara bergantian menghubungkan penguat vertikal utama ke saluran A dan saluran B pada permulaan tiap-tiap penyapuan yang baru. Kecepatan permindahan sakelar elektronik diselaraskan dengan kecepatan penyapuan, sehingga bintik CRT mengikuti jejak sinyal saluran A pada satu penyapuan dan sinyal saluran B pada penyapuan berikutnya. Modus ini, berguna pada laju penyapuan relatif cepat, kedua bayangan kelihatan sebagai satu peragaan yang simultan dan stabil. Modus peragaan pada posisi Tercincang Sakelar elektronik bekerja penuh pada kecepatan 100 sampai 500 kHz. Laju pencincangan jauh lebih cepat dari laju penyapuan horizontal, segmen-segmen terpisah yang kecil diumpankan ke penguat vertikal bersama-sama menyusun kembali bentuk gelombang A dan B pada asli layar CRT. Kecepatan penyakelaran hampir sama dengan kecepatan pencincangan, segmen-segmen kecil dari gelombang tercincangan akan Modus peragaan pada posisi Penjumlahan Sinyal A dan B dijumlahkan secara aljabar dan hasil penjumlahannya dipergakan sebagai satu bayangan tunggal sebagai fungsi dari waktu. Kedua saluran digunakan sakelar-sakelar pengubah polaritas adalah untuk memperagakan A+B, A-B, B-A dan -A-B.
Modus peragaan pada posisi X-Y
Generator penyapu terputus dan saluran B tersambung ke penguat horizontal. Kedua pra-penguat adalah identik dan mempunyai keterlambatan waktu yang sama,maka pengukuran X-Y benar-benar teliti dapat dilakukan.
Jadi, CRO jejak rangkap dua dapat digunakan sebagai instrumen
yang lazim yaitu memperagakan saluran A atau saluran B sebagai fungsi waktu. b. CRO berkas rangkap (dual beam CRO) CRO berkas rangkap menerima dua sinyal masukan vertikal dan memperagakannya sebagai dua bayangan terpisah pada layar CRT. Beberapa CRT berkas rangkap keluaran senapan elektron tunggal dipisahkan secara mekanis menjadi dua berkas terpisah disebut juga teknik pemisahan berkas, sedangkan CRT lain berisi dua senapan elektron terpisah. CRT berkas rangkap mempunyai dua pasang pelat defleksi vertikal, satu pasang untuk tiap saluran, dan satu pasang pelat defleksi horizontal. Diagram balok CRO berkas Rangkap
CRO berkas rangkap mempunyai dua saluran vertikal yang
identik ditandai dengan A dan B. Tipa saluran terdiri dari pra-penguat dan pelemah masukan, saluran tunda, penguat vertikal utama dan pelat-pelat vertikal CRT. Generator penyapu dapat dipicu secara internal dari salah satu saluran sinyal pemicu yang dihubungkan dari luar atau dari tegangan jala-jala.CRO berkas rangkap tidak mempunyai c. CRO Penyimpanan (storage CRO) CRO penyimpanan dapat menyimpan peragaan jauh lebih lama, sampai beberapa jam setelah bayangan terbentuk pada fosfor. Ciri ingatan atau penyimpanan sangat bermanfaat sewaktu memperagakan bentuk gelombang sinyal yang frekuensi sangat rendah. CRO penyimpanan digolongkan sebagai tabung-tabung dengan dua kondisi stabil dan tabung-tabung setengah nada. Tabung dengan dua kondisi stabil akan menyimpan satu peristiwa atau tidak dan hanya menghasilkan satu level keterangan bayangan. Tabung dengan setengah nada dapat menyimpan suatu bayangan untuk pengubahan lamanya waktu dan pada level keterangan bayangan yang berbeda. Sasaran ditembaki oleh suatu aliran elektron primer, suatu pengalihan energi yang memisahkan elektro lain dari permukaan sasaran akan terjadi dalam suatu proses disebut emisi sekunder. Jumlah elektron sekunder dipanaskan dari permukaan sasaran bergantungan pada kecepatan elektron primer, intensitas berkas elektron, susunan kimia dari bahan sasaran dan kondisi permukaan. d. CRO cuplikan (sampling CRO) CRO cuplik menngunakan pendekatan yang berbeda guna memperbaiki prestasi frekuensi tinggi. CRO cuplik bentuk gelombang masukan dibangn kembali dari banyak sampel yang diambil selama siklus-siklus gelombang masukan yang berulang, dan menghindari pembatasan lebar bidang CRT dan penguat konvensional.
Pulsa pencuplik menghidupkan rangkaian pencuplik
pada selang waktu yang singkat. Bintik CRT secara vertikal terhadap masukan tegangan sesuai dengan siklus gelombang masukan berikutnya pada posisi yang terbelakang. Sedangkan bintik CRT secara horizontal melalui suatu jarak yang sangat pendek dan ditempatkan kembali ke nilai baru tegangan masukan secara vertikal. HATURNUHUN