Anda di halaman 1dari 52

Model Transportasi

Pemrograman Linier Semester Ganjil 2012/2013

Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc,


Contoh Permasalahan
Transportasi
Powerco mempunyai 3 pembangkit
listrik yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan 4 kota.
Supply dari setiap pembangkit dan
demand dari setiap kota disajikan dalam
bentuk tabel
Biaya pengiriman 1 juta kwh dari setiap
pembangkit ke setiap kota tergantung
dari jarak pengiriman yang harus
ditempuh
Transportation tableau

-Masalah transportasi dicirikan


oleh adanya supply, demand dan
biaya pengiriman
-Seluruh data yang dibutuhkan
disajikan dalam transportation
tableau
- Tableau ini menyajikan kendala
supply dan demand untuk setiap
titik demand dan titik supply
Tabel biaya pengiriman, Supply dan
demand

Total
Dari Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Supply Supply
Pembangkit 35 jt
1 $8 $6 $ 10 $9 kwh
Pembangkit 50 jt
2 $9 $ 12 $ 13 $7 kwh
Pembangkit 40 jt
3 $ 14 $9 $ 16 $5 kwh
45 jt 20 jt 30 jt 125 jt
Demand kwh kwh 30jt kwh kwh kwh
Total 125 jt
demand kwh
Diagram Titik (Node diagram)
Permasalahan Powerco

Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc, Riset


Operasi 2011
Peubah Keputusan
Berapa banyak listrik yang harus
dikirim dari setiap pembangkit ke
setiap kota

Xij = jumlah listrik yang diproduksi dari


pembangkit i dan dikirim ke kota j

Contoh:
X14 = jumlah listrik yang diproduksi dari
pembangkit 1 dan dikirim ke kota 4
Fungsi obyektif
Total
Dari Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4 Supply Supply

Pembangkit 1 $8 $6 $ 10 $ 9 35 jt kwh

Pembangkit 2 $9 $ 12 $ 13 $ 7 50 jt kwh

Pembangkit 3 $ 14 $9 $ 16 $ 5 40 jt kwh
30 jt 125 jt
Demand 45 jt kwh 20 jt kwh 30jt kwh kwh kwh
125 jt
Total demand kwh

Untuk meminimumkan total biaya pengiriman dari seluruh


pembangkit ke seluruh kota yang membutuhkan
Minimize Z = 8X11+6X12+10X13+9X14 (dari pembangkit 1)
+9X21+12X22+13X23+7X24(dari pembangkit 2)
+14X31+9X32+16X33+5X34(dari pembangkit 3)
Kendala supply

Setiap pembangkit mempunyai keterbatasan


kapasitas produksi
X11+X12+X13+X14 <= 35 (pembangkit 1)
X21+X22+X23+X24 <= 50 (pembangkit 2)
X31+X32+X33+X34 <= 40 (pembangkit 2)
Kendala Demand

Setiap kota mempunyai kebutuhan minimum


X11+X21+X31 >= 45 (kota 1)
X12+X22+X32 >= 20 (kota 2)
X13+X23+X33 >= 30 (kota 3)
X14+X24+X34 >= 30 (kota 4)
Batasan tanda
Seluruh jumlah listrik yang dialirkan dari
masing-masing pembangkit ke masing-
masing kota tidak ada yang negatif

Xij >= 0 (i= 1,2,3; j= 1,2,3,4)


Model Linear

Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc, Riset


Operasi 2011
Deskripsi masalah transportasi secara umum

1. Himpunan m titik supply dari mana barang


dikirim. Masing-masing titik supply mampu
memproduksi paling banyak si unit.
2. Himpunan n titik demand, ke mana barang
dikirim. Masing-masing titik demand harus
menerima paling sedikit di unit barang.
3. Setiap barang yang diproduksi dari titik
supply i dan dikirim ke titik demand and
shipped to j membutuhkan biaya variabel
cij.
Xij = jumlah unit barang yang dikirim dari
titik supply i ke titik demand j
i m j n
min cijXij
i 1 j 1
j n
s.t. Xij si (i 1,2,..., m)
j 1
i m

X
i 1
ij dj ( j 1,2,..., n)

Xij 0(i 1,2,..., m; j 1,2,..., n)


Balanced Transportation Problem
Jika total supply sama dengan
total demand, maka
permasalahan transportasi
bersifat balanced

i m j n

s d
i 1
i
j 1
j
Jika total supply >= total demand
Konsep dummy variable, dengan
biaya pengiriman nol ke titik dummy
Jika total supply < total demand:
tidak ada solusi feasible.
Dikenakan penalti untuk demand
yang tidak terpenuhi
Contoh Unbalanced Transportation
Problem
Penentuan Basic Feasible
Solution (BFS) untuk TP
-LP dengan m+n kendala
Sifat istimewa:
-Jika peubah keputusan (xijs)
memenuhi m+n-1 kendala, otomatis
nilai peubah keputusan tsb memenuhi
kendala yang terakhir.
Metode Penentuan BFS bagai balanced TP

1. Northwest Corner Method

2. Minimum Cost Method

3. Vogels Method
1. Northwest Corner Method

Dimulai dari sudut paling atas kiri


(northwest) dari transportation tableau
Pada sudut ini tetapkan x11 sebanyak
mungkin dengan syarat: x11 min (s1, d1)

Kelemahan: tidak memanfaatkan biaya

Dapat ditemukan solusi feasibel dengan biaya


tidak optimal (terlalu mahal).
Tetapkan x11=min (35, 45) = 35
Supply dari pembangkit 1 sudah habis,
kendala supply pertama sudah terpenuhi
Baris satu tidak digunakan lagi. Revisi sisa demand pada kolom 1, 45 35 =10
Sudut kiri atas berikutnya untuk x21.
Tetapkan x21=min(50, 10) = 10
Kolom satu tidak digunakan lagi. Revisi sisa supply pada baris dua: 50 10 = 40
Sudut kiri atas berikutnya untuk x22.
Tetapkan x22=min(40, 20) = 20
Kolom dua tidak digunakan lagi. Revisi sisa supply pada baris dua: 40 20 = 20
Sudut kiri atas berikutnya untuk x23.
Tetapkan x23=min(20, 30) = 20
Baris dua tidak digunakan lagi. Revisi sisa demand pada kolom tiga: 30 20 = 10
Sudut kiri atas berikutnya untuk x 33.
Tetapkan x33=min(40, 10) = 10
Kolom tiga tidak digunakan lagi. Revisi sisa supply pada baris tiga: 40 10 = 30
Sudut kiri atas berikutnya untuk x34.
Tetapkan x34=min(30, 30) = 30
BFS yang diperoleh
x11=35, x21=10, x22=20, x23=20, x33=10, x34=30
Nol untuk selainnya
Solusi ini memenuhi semua batasan untuk demand
maupun supply, dengan biaya:
Z =8X11+6X12+10X13+9X14+9X21+12X22+13X23+7X24
+14X31+9X32+16X33+5X34
2. Minimum Cost Method

Biaya dilibatkan dalam pemilihan solusi


Solusi paling awal ditentukan dari
variabel dengan biaya minimum
Langkah-langkah iterasi serupa dengan
metode Northwest Corner, hanya saja
pemilihan variabel selalu berdasarkan
biaya minimum
Alokasikan min(supply, demand) pada
sel dgn biaya terkecil
Ilustrasi pada kasus Powerco,
Tabel Permasalahan beserta Biaya
Sel (3, 3) adalah sel dengan biaya minimum
X33 dipilih sebagai solusi pertama, X33=min(40,
30)=30
Kolom 3 tidak digunakan lagi. Revisi supply pada baris
3: 40 30 =10
Pilih sel sisanya dengan biaya minimum: X12
X12=min(35, 20)=20
Kolom 2 tidak digunakan lagi. Revisi supply pada baris
1: 35 20 =15
Pilih sel sisanya dengan biaya minimum: X11
X11=min(15, 45)=15
Baris 1 tidak digunakan lagi. Revisi demand pada kolom
1: 45 15 =30
Pilih sel sisanya dengan biaya minimum: X21
X21=min(50, 30)=30
Kolom 1 tidak digunakan lagi. Revisi supply pada baris
2: 50 30 =20
Pilih sel sisanya dengan biaya minimum: X33
X33=min(20, 30)=20
Baris 2 tidak digunakan lagi. Revisi demand pada kolom
3: 30 20 =10
Pilih sel sisanya dengan biaya minimum: X33
X33=min(10, 10)=10
BFS yang diperoleh
x11=15, x12=20, x21=30, x23=20, x33=10, x34=30
Nol untuk selainnya
Solusi ini memenuhi semua batasan untuk demand
maupun supply, dengan biaya:
Z =8X11+6X12+10X13+9X14+9X21+12X22+13X23+7X24
+14X31+9X32+16X33+5X34
=1080
3. Vogels Method
Dikembangkan karena pada kasus tertentu,
minimum cost tetap dapat menghasilkan solusi
dasar dengan biaya yang terlalu besar
Dimulai dengan menghitung penalti pada setiap
baris dan kolom.
Penalti dihitung sebagai selisih dari dua biaya
terkecil pada baris atau kolom yang bersangkutan.
Tentukan kolom atau baris dengan penalti terbesar.
Variabel awal dipilih dari baris/kolom dengan
penalti terbesar, pada biaya minimum
Untuk menghindari dipilihnya variabel dengan
biaya yang terlalu besar
Biaya yang besar: penalti besar
Ilustrasi permasalahan Powerco
Langkah 1: Perhitungan penalti setiap baris dan
kolom
Langkah 2:
-Tentukan kolom/baris dengan penalti terbesar: Baris 3
-Pilih sel dengan biaya terkecil pada kolom/baris tsb: X 34
-Tetapkan nilai variabel sebesar mungkin:
-X34=min(40, 30)=30
-Kolom 4 tidak dapat lagi digunakan
-Revisi total supply pada baris 3: 40 30 = 10
-Update penalti menggunakan sel-sel yang tersisa
-Tentukan kolom/baris dengan penalti terbesar: Baris 3
-Pilih sel dengan biaya terkecil pada kolom/baris tsb: X 32
-Tetapkan nilai variabel sebesar mungkin:
-X32=min(10, 20)=10
-Baris 3 tidak dapat lagi digunakan
-Revisi total demand pada kolom 2: 20 10 = 10
-Update penalti menggunakan sel-sel yang tersisa
-Tentukan kolom/baris dengan penalti terbesar: Kolom 2
-Pilih sel dengan biaya terkecil pada kolom/baris tsb: X 12
-Tetapkan nilai variabel sebesar mungkin:
-X12=min(35, 10)=10
-Kolom 2 tidak dapat lagi digunakan
-Revisi total supply pada baris 1: 35 10 = 25
-Update penalti menggunakan sel-sel yang tersisa
-Tentukan kolom/baris dengan penalti terbesar: Baris 2
-Pilih sel dengan biaya terkecil pada kolom/baris tsb: X 21
-Tetapkan nilai variabel sebesar mungkin:
-X21=min(50, 45)=45
-Kolom 1 tidak dapat lagi digunakan
-Revisi total supply pada baris 2: 50 45 = 5
-Update penalti menggunakan sel-sel yang tersisa
-Tentukan kolom/baris dengan penalti terbesar: Baris 2
-Pilih sel dengan biaya terkecil pada kolom/baris tsb: X 23
-Tetapkan nilai variabel sebesar mungkin:
-X23=min(5, 30)=5
-Baris 2 tidak dapat lagi digunakan
-Revisi total demand pada kolom 3: 30 5 = 25
-Update penalti menggunakan sel-sel yang tersisa
-Tentukan kolom/baris dengan penalti terbesar: Baris 1/Kolom3
-Pilih sel dengan biaya terkecil pada kolom/baris tsb (satu-
satunya): X13
-Tetapkan nilai variabel sebesar mungkin:
-X13=min(25, 25)=25
-Semua baris dan kolom sudah terpenuhi.
-BFS sudah diperoleh
BFS yang diperoleh
x12=10, x13=25, x21=45, x23=5, x32=10, x34=30
Nol untuk selainnya
Solusi ini memenuhi semua batasan untuk demand
maupun supply, dengan biaya:
Z =8X11+6X12+10X13+9X14+9X21+12X22+13X23+7X24
+14X31+9X32+16X33+5X34
=1020
Perbandingan ketiga Metode
Metode Northwest corner: paling mudah,
tapi tidak mempertimbangkan biaya
Metode Minimum Cost: biaya dilibatkan,
tapi ada kasus tertentu dengan dipilihnya
biaya termahal
Metode Vogel: proses iterasi lebih rumit,
kombinasi solusi menghasilkan biaya
terkecil
Pada model transportasi yang kompleks:
jumlah iterasi yang lebih sedikit daripada
kedua metode sebelumnya.
Metode Simplex
Formulasi LP, fungsi obyektif dan
kendala-2
Solusi dengan spreadsheet,
Interpretasi,
Analisis sensitivitas

Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc, Riset


Operasi 2011

Anda mungkin juga menyukai