Anda di halaman 1dari 30

GENERATOR AC

Tegangan output dari generator sinkron adalah tegangan


bolak balik, karena itu generator sinkron disebut juga
generator AC, disebut juga Alternator.
Prinsip Generator

Generator adalah alat yang berfungsi untuk mengubah


energi mekanik menjadi energi listrik.
Pada prinsipnya, generator dapat dibuat dengan
memanfaatkan energi mekanik yang timbul dari
perputaran dinamo untuk menimbulkan energi listrik
dengan besaran tertentu.
Komponen rotor (rotating motor)
berupa roda yang dikelilingi magnet di
bagian tepinya dipasang di bagian
tengah alat ini sebagai penggerak.

Sedangkan sebagai pemicu daya agar generator bisa


bekerja, selanjutnya komponen rotor ini dialiri arus
listrik DC dari sebuah dinamo kecil penguat yang
terpasang di bagian poros generator.
Kemudian, rotor yang terpasang di area statis akan
bergerak karena timbulnya gaya magnet. Hasilnya,
energi listrik pun tercipta.
Berdasarkan jenis arus listrik yang dihasilkan,
generator dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
generator AC dan DC.
Generator AC adalah generator yang dapat
menghasilkan energi listrik bolak-balik dan biasanya
diterapkan pada sambungan listrik PLN.
Sedangkan, generator DC adalah generator yang
dapat menghasilkan energi listrik berjenis searah dan
biasanya diterapkan di perangkat elektronik rumah
tangga.
Persamaan antara generator AC dan
generator DC
1. Generator AC dan DC sama-sama dapat mengalirkan
elektron dari satu titik ke titik lainnya sehingga
menimbulkan suatu energi listrik.
2. Kedua jenis generator ini juga sama-sama bisa
menghasilkan arus listrik.
3. Baik generator AC maupun DC, sama-sama
menggunakan rotor yang diletakkan di bagian stator.
4. Prinsip kerja kedua jenis generator ini sama-sama
mengandalkan induksi elektromagnetik.
Perbedaan antara generator AC dan
generator DC
1. Generator AC mempunyai rotor berupa magnet dan
stator berupa kabel. Sedangkan generator DC memiliki
rotor berupa kumparan dan stator berupa magnet.
2. Generator AC menghasilkan energi listrik bolak-balik
dan generator DC menghasilkan energi listrik yang
searah.
3. Generator AC umumnya diterapkan pada pusat
pembangkit listrik, berbeda dengan generator DC yang
banyak diaplikasikan untuk perangkat elektronik rumah
tangga.
4. Arus listrik yang dihasilkan oleh generator AC relatif
lebih besar jika dibandingkan dengan generator DC.
5. Energi listrik yang diciptakan oleh generator AC
disebabkan oleh perputaran gaya magnet di sepanjang
kabel. Sebaliknya, energi listrik pada generator DC
disebabkan oleh menetapnya gaya magnet di sepanjang
kabel.
6. Di Indonesia, frekuensi arus listrik yang ditimbulkan oleh
generator AC berkisar antara 50 - 60 hertz. Tetapi,
frekuensi arus listrik pada generator DC adalah 0 karena
bentuk arusnya lurus tanpa amplitudo.
7. Besar energi listrik yang dikeluarkan oleh generator AC
selalu mengalami perubahan. Sedangkan generator DC
mengeluarkan energi listrik dengan besar yang konstan.
8. Pada generator AC, elektron-elektron bergerak ke depan
dan ke belakang. Sementara pada generator DC, semua
elektron bergerak ke depan.
Perbedaan Prinsip
Generator DC
Kumparan jangkar ada pada bagian rotor dan
terletak diantara kutub-kutub magnit yang tetap di
tempat, diputar oleh tenaga mekanik.

Generator AC
Kumparan jangkar disebut juga kumparan stator
karena berada pada tempat yang tetap, sedangkan
kumparan rotor bersama-sama dengan kutub
magnit diputar oleh tenaga mekanik.
Prinsip dasar generator arus bolak-balik
menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika
sebatang penghantar berada pada medan magnet
yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut
akan terbentuk gaya gerak listrik.

Besar tegangan generator bergantung pada :


1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan
magnet (f)
4. Konstruksi Generator
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang
mengeluarkan tegangan bolak balik
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang
berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal
dan name plate pada generator.
Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang
berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan
stator.
Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan
tegangan.

2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan


magnit yang menginduksikan ke stator.
Rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan
celah udara sama rata (rotor silinder).
Prinsip Kerja Generator (AC)
Ujung-ujung kumparan yang
berada di dalam medan
magnetik terhubung pada
cincin 1 dan cincin 2 yang ikut
berputar jika kumparan
diputar.

Cincin-cincin tersebut terhubung dengan sikat karbon A


dan B. Kedua sikat karbon ini tidak ikut berputar
bersama cincin dan kumparan.
Ketika kumparan berputar, terjadi arus listrik induksi pada
kumparan.
Arus induksi ini mengalir melalui sikat karbon sehingga
lampu menyala.
Saat posisi kumparan tegak lurus terhadap arah medan
magnetik, arus induksi berhenti mengalir sehingga lampu
padam.

Beberapa saat setelah kumparan melanjutkan putarannya,


arus listrik induksi kembali mengalir dalam kumparan tetapi
dengan arah yang berbeda sehingga lampu kembali menyala.
Berdasarkan sistem pembangkitan
Generator AC dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Generator 1 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya hanya
terdiri dari satu kumpulan kumparan yang hanya
dilukiskan dengan satu garis dan dalam hal ini tidak
diperhatikan banyaknya lilitan.

2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri
dari tiga kumpulan kumparan yang mana kumparan
tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa.
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung
dari kecepatan rotor dan frekuensi dari ggl yang
dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan
dengan persamaan berikut ini

f = p.n/120

Keterangan:
f= frekuensi tegangan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan rotor (rpm)
Kontruksi Alternator
Pada altenator terdapat 4 terminal yaitu terminal B,E,F dan
N.
Terminal B merupakan terminal output altenator yang
dihubungkan ke baterai, beban dan regulator terminal B.
Terminal E berhubungan dengan sikat negatip, bodi
alternator dan terminal E regulator.
Terminal F berhubungan dengan sikat positip dan
dihubungkan ke terminal F regulator.
Terminal N berhubungan dengan neutral stator coil, saat
altenator menghasilkan listrik maka terminal N juga
menghasilkan listrik, listrik yang dihasilkan terminal N
dialirkan ke regulator terminal N, untuk mematikan lampu
indikator pengisian.
Pada regulator terdapat 6 terminal mempunyai terminal
B,E,F,N, IG dan L.
Empat dari 6 terminal tersebut berhubungan dengan
terminal altenator yaitu B, E,F, N. Dua terminal
regulator yang lain yaitu terminal IG dan L,
berhubungan dengan terminal IG kontak dan lampu.
KOMPONEN UTAMA ALTERNATOR
Pulley, berfungsi untuk tempat V belt penggerak
alternator yang memindahkan gerak putar mesin untuk
memutar alternator.
Kipas (fan), berfungsi untuk mendinginkan komponen
altenator yaitu diode maupun kumparan pada
alternator.
Rotor, berfungsi untuk menghasilkan medan magnet,
kuat medan magnet yang dihasilkan tergantung besar
arus listrik yang mengalir ke rotor coil.
Stator, berfungsi sebagai kumparan yang menghasilkan
listrik saat terpotong medan magnet dari rotor.
Dioda, berfungsi untuk menyearahkan arus AC yang
dihasilkan oleh stator coil menjadi arus DC, disamping
itu juga berfungsi untuk menahan agar arus dari baterai
tidak mengalir ke stator coil.
Sikat, berfungsi untuk mengalir arus listrik dari
regulator ke rotor coil. Pada altenator terdapat dua sikat,
yaitu :
1. Sikat positip yang berhubungan dengan terminal F
alternator
2. Sikat negatip berhubungan dengan bodi altenator dan
terminal E
Regulator, berfungsi untuk mengatur arus dan
tegangan yang dihasilkan oleh altenator.
Untuk generator sinkron tiga fasa, harus ada tiga belitan
yang masing-masing terpisah sebesar 120 derajat listrik
dalam ruang sekitar keliling celah udara
Masing-masing lilitan akan menghasilkan gelombang
Fluksi sinus satu dengan lainnya berbeda 120 derajat
listrik.
Dalam keadaan seimbang besarnya fluksi sesaat :

A = m. Sin t
B = m. Sin ( t 120 )
C = m. Sin ( t 240 )
Besarnya fluks resultan adalah jumlah vektor ketiga fluks
tersebut adalah:
T = A +B + C [fungsi tempat () dan waktu (t) ]

maka besar- besarnya fluks total adalah:


T = m.Sin t + m.Sin(t 120) +
m. Sin(t 240). Cos ( 240)

Dengan memakai transformasi trigonometri dari :


Sin . Cos = .Sin ( + ) + Sin ( + ),

maka dari persamaan diatas diperoleh :


T = .m. Sin (t + )+ .m. Sin (t ) +
.m. Sin ( t + 240 )+ .m. Sin (t ) +

.m. Sin (t + 480)


Dari persamaan akan didapat fluksi total sebesar,
T = m. Sin ( t - ) Weber

Jadi medan resultan merupakan medan putar dengan


modulus 3/2 dengan sudut putar sebesar .
Maka besarnya tegangan masing-masing fasa adalah :

E maks = Bm. . r Volt


dimana :
Bm = Kerapatan Fluks maksimum kumparan medan rotor (Tesla)
= Panjang masing-masing lilitan dalam medan magnetik
(Weber)
= Kecepatan sudut dari rotor (rad/s)
r = Radius dari jangkar (meter)
Generator Tanpa Beban
Apabila sebuah mesin sinkron difungsikan sebagai
generator dengan diputar pada kecepatan sinkron dan
rotor diberi arus medan (If), maka pada kumparan jangkar
stator akan diinduksikan tegangan tanpa beban (Eo), yaitu
sebesar:

Eo = 4,44 .Kd. Kp. f. m. T Volt

Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir


pada stator, sehingga tidak terdapat pengaruh reaksi
jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If). Bila
besarnya arus medan dinaikkan, maka tegangan keluaran
juga akan naik sampai titik saturasi (jenuh).
Generator Berbeban
Bila generator diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya tegangan
terminal V akan berubah-ubah pula, hal ini disebabkan adanya kerugian
tegangan pada:

a. Resistansi Jangkar (Ra)


Resistansi jangkar/fasa Ra menyebabkan terjadinya kerugian tegang/fasa
(tegangan jatuh/fasa) dan I.Ra yang sefasa dengan arus jangkar.

b. Reaktansi Bocor Jangkar (Xl)


Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar, sebagian fluks yang terjadi
tidak mengimbas pada jalur yang telah ditentukan, hal seperti ini disebut Fluks
Bocor.

c. Reaksi Jangkar (Xa)


Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar saat generator dibebani
akan menimbulkan fluksi jangkar (A ) yang berintegrasi dengan fluksi yang
dihasilkan pada kumparan medan rotor (F), sehingga akan dihasilkan suatu
fluksi resultan sebesar .
Soal Latihan
1. Generator sinkron 3 phase, 11KVolt, 10 Mwatt, hubungan bintang
mempunyai impedansi sinkron per phase (0,8 + j8) Ohm.
Pada pengaturan arus exitasi (If) rangkaian terbuka menghasilkan
Eo jala-jala 14KVolt.
Tentukan:
a. Daya output maksimum
b. Arus dan faktor daya pada kondisi daya output maksimum

Jawab:
a. Eo jala jala 14000
Eo / ph 8082,9 Volt
3 3
VL 11000
Vt 6350,85 Volt
3 3
Vt Eo Xs (Vt ) 2 Ra
Po maks / ph 2 2
( Zs ) ( Zs )
6350,85 x 8082,9 x 8 (6350,85) 2 x 0,8
2

(8,04) (8,04) 2
5854 KWatt

Po maks total 3 x Po maks/ ph


3 x 5854 KWatt
17,56 MWatt
b.
( Eo ) 2 (Vt ) 2
I maks
Xs
(8082,9) 2 (6350,85) 2
1284,9 Amper
8

Eo
PF
( Eo) 2 (Vt ) 2

8082,9
0,786
(8082,9) (6350,85)
2 2
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai