Kelompok V:
Boy Andika Sinaga (140405008)
Herianto Silalahi (140405025)
Monica Nathalia Sihaloho (140405082)
LATAR BELAKANG
Peningkatan permintaan akan kebutuhan sehari-
hari di Indonesia, seperti produk pembersih
semakin meningkat.
Permintaan surfaktan yang melebihi kapasitas
produksi menyebabkan Indonesia harus
mengimpor surfaktan dengan jumlah yang cukup
besar.
Surfaktan dengan bahan baku alami (oleokimia)
memiliki beberapa keunggulan
Salah satu surfaktan yang banyak digunakan
dalam industri oleokimia dan farmasi adalah
surfaktan yang berasal salah satu fatty alkohol
yaitu lauril alkohol atau yang sering disebut 1-
dodekanol dimana lauril alkohol harus diolah lebih
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang didapatkan pada
makalah ini adalah:
Bagaimana pengolahan fatty alkohol dalam bidang
industri kimia
Bagaimana flowsheet pembuatan fatty alkohol
dalam industri kimia
Bagaimana teknologi proses pengolahan fatty
alkohol yang dapat ditawarkan
Bagaimana peranan fatty alkohol dan turunannya
dalam bidang industri oleokimia
Apa parameter dan standar penggunaan lauril
alkohol dalam produk oleokimia
Bagaimana teknologi pemrosesan salah satu
produk yang menggunakan lauril alkohol
Sifat Fisika dan Kimia
Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air
terdisosiasi sebagian. Umumnya berfase cair atau padat
pada suhu ruang (27 Celsius)
. Semakin panjang rantai C penyusunnya, semakin
mudah membeku dan juga semakin sukar larut.
Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah
bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh.
Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah
bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu,
dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak.
Fungsi
Parameter
Nilai
Densitas pada suhu 15OC, g/mL 0,875
0,890
Flash Point, OC 110
Moisture, ppm 300
Bilangan asam, mg KOH/g 0,5
Total gliserol, % 0,25
Gliserol bebas, % 0,02
Kandungan fosfor, % 10
Kandungan methanol, % 0,3
Fungsi Methyl Ester
Sebagai bahan bakar diesel
Sebagai bahan baku proses
pembuatan fatty alkohol
Sebagai bahan baku komestika
Sebagai bahan baku industri
farmasi
Sumber Metil Ester
Variabel yang Mempengaruhi
Pembuatan Fatty Alkohol
Proses Transesterifikasi
Konsentrasi
Volume
Tekanan
Suhu
Pengadukan
Katalis
Hidrolisis
Zat penghidrolisis:
Air, basa, asam, enzim.
Hidrogenasi
Suhu
Tekanan
Agitasi atau pengadukan
Konsentrasi katalis
Jenis katalis
Racun katalis
Sumber minyak
Teknologi Produksi Fatty
Alkohol
Pembuatan Fatty Alkohol dari
Fatty Acid (Proses Lurgi)
Proses Pembuatan Fatty Alkohol dari Metil
Ester (Proses Bernardi)
Proses Hidrogenasi Metil Ester dengan
Proses Fix Bed
Proses Hidrogenasi Metil Ester dengan
Proses Suspensi
Teknologi Produksi Fatty
Alkohol yang Ditawarkan
1. Jurnal Synthesis of Fatty
Alcohols from Oil Palm Using
a Catalyst of Ni-Cu Supported
onto Zeolite
Katalis berupa Ni-Cu dalam
Zeolite ZMS-5
Tekanan 40 atm
T 453 K
2. Jurnal Optimization of fatty
alcohol biosynthesis pathway
for selectively enhanced
production of C12/14 and
C16/18 fatty alcohols in
engineered Eschericia coli
Eschericia coli
Mudah didapatkan
Resistensi hidup yang tinggi
3. Jurnal Fatty alcohol
production in Lipomyces
starkeyi and Yarrowia
lipolytica
Lypomyces starkeyi
Yarrowia lipolytica
Marinobactor aquaeolei VT8
4. Jurnal High production of
fatty alcohols in Escherichia
coli with fatty acid starvation
Escherichia coli
Fatty Acid
Proses Produksi yang Ditawarkan
Cara Pemurnian dan Jenis
Fatty Alkohol
- MYRISTIC ALCOHOL
- PALMITIC ALCOHOL
- STEARYL ALCOHOL
OLEYL ALCOHOL
LAURIL ALKOHOL
BAB III
KESIMPULAN