Anda di halaman 1dari 45

Parasitologi

Amoeba
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Emma Susanti. M.Farm., Apt

Oleh
Dilla Aprila Nanda
Erfina Dwi Meilandari
Putri Lestari
Rama Trisno Sandy
Rike Andriani
Rizka Wulandari

Kelas S1-IV A

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau


Yayasan Universitas Riau
Pekanbaru
2017
AMOEB Sejarah
Amoebapertama kali ditemukan olehy
A August Johann Rsel von Rosenhofpada 1757. Ilmuwan
awalnya menamakanAmoeba sebagaiProteus
animalculesesuai dewaYunaniProteusyang bisa mengubah
bentuknya. Nama "amibe" diberikan oleh
Bory de Saint-Vincent, dariBahasa Yunaniamoib(),
yang berarti berubah.

1. Amoeba termasuk protista mirip hewan (protozoa)


2. Berasal dari kelas Rhizopoda, memiliki pseudopodia
3. Bersifat eukariotik dan uniseluler
4. Makanan dengan cara fagositosis
5. Berkembang biak secara aseksual
6. Struktur tubuh Amoeba tersusun atas plasmalema dan sitoplasma
Bagian- Bagian
Amoeba
KLASIFIKASI
AMOEBA
Domain : Eukaryota
Kerajaan / Kingdom : Protoza
Filum / Phylum : Amoebozoa
Subfillum / Subphylum :
Lobosa
Kelas / Class: Tubulinea
Subkelas/Subclass : Sarcodina
Bangsa /Order : Tubulinida
Keluarga / Family : Amoebidae
Marga / Genus :Amoeba
Spesies /Species :
Amoeba gorgoniaPen.
Amoeba limicolaRhumb.
Amoeba proteusPal.
Amoeba vespertilloPen.
Proses Pertukaran Gas
Amoeba
Reproduksi pada
Amoeba
SIKLUS HIDUP AMOEBA
Siklus
hidup
Entamoeb
a

kista tropozoit

prekista
Infeksi hanya terjadi apabila kista yang telah
matang masuk ke dalam saluran pencernaan
melalui makanan atau minuman yang telah
terkontaminasi, sedangkan bila tropozoit yang
tertelan, maka ia dihancurkan dalam lambung
tanpa menyebabkan infeksi. Kista yang telah
masuk ke dalam sistem pencernaan akan masuk
ke dalam usus.
Di dalam usus kista akan mengalami exystasi,
sehingga dinding kista akan robek dan amoeba
akan keluar sebagai bentuk metakista berinti
empat. Secara langsung metakista akan
membelah menjadi delapan tropozoit kecil.
Tropozoit dilengkapi dengan pseudopodia untuk
membantu pergerakan.
Siklus hidup dari seluruh amoeba usus hampir sama. Bentuk
infektif adalah kista. Sedangkan untuk bentuk tidak aktif
adalah tropozoit.
Di dalam usus tropozoit dapat :
1) menginfeksi jaringan hospes,
2) hidup di lumen usus besar tanpa invasi, atau
3) menjadi kista.
Invasi pada jaringan menyebabkan perdarahan yang
mana selsel darah merah akan dimakan oleh tropozoit.
Tropozoit ini memasuki jaringan usus dan merusak epitel dari
usus besar dengan memproduksi enzim proteolitik. Di dalam
usus besar, tropozoit melakukan penyerapan nutrisi,
tumbuh, dan berkembang biak secara aseksual dengan
cara membelah diri. Perkembangbiakan ini dilakukan untuk
pembentukan koloni.
Tropozoit dari jaringan usus dapat dibawa ke organ ekstraintestinal vena
porta, seperti hati, otak, paru-paru, dll. Hati adalah organ yang paling sering
diserang selain usus, karena di dalam hati trophozoit akan memakan sel
parenkim hati sehingga menyebabkan kerusakan hati. Sebagian koloni
tropozoit akan tetap berada di dalam usus besar untuk membentuk kolonisasi
primer. Koloni tropozoit yang lain akan melanjutkan perjalanan menuju anus.
Selama perjalanannya, protozoit akan berubah menjadi prekista. Bentuknya
akan mengecil dan berbentuk spheric dengan ukuran 3,5-20 um (Brown, 1979).
Bentuk kista yang matang mengandung kromatoid untuk menyimpan unsur
nutrisi glycogen yang digunakan sebagai sumber energi. Kista ini adalah
bentuk inaktif yang akan keluar melalui feses setengah padat. Sedangkan
untuk tropozoit akan dikeluarkan ke lingkungan saat diare, dan untuk prekista
akan dikeluarkan dalam semi feses.
Amoeba yang dapat menyebabkan penyakit amoebiasis hanyalah Entamoeba
histolytica. Predileksi dari E. histolytica adalah sekum, rektum, sigmoid
(Sutanto, 2008). Seluruh kolon dan rektum akan dihinggapi apabila infeksi
sudah berat.
Klasifikasi Amoeba

Ektamoeba Entamoeba

Hidup di luar tubuh Hidup di dalam tubuh


organisme organisme

Contoh :
Contoh: Amoeba
Entamoeba
proteus
histolityca
Entamoeba coli
Entamoeba
ginggivalis
Berikut ini adalah beberapa jenis Amoeba yang
hidup didalam tubuh manusia :
Iodamoeba
butschlii

Entamoeba gingivalis
1. Entamoeba coli

Klasifikasi:
Domain : Eukaryota
Phylum : Amoebozoa
Class : Archamoebae
Genus : Entamoeba
Spesies : E. coli

Hospes : manusia
Penyebaran : Amoeba ini
ditemukan kosmopolit.
Diindonesia frekuensinya antara
8-18%.
1.Entamoeba coli
Sinonim:Entamoeba hominis/Amoeba coli
Habitat: lumen usus besar
Morfologi
Terdiri dari 3 bentuk:
Tropozoit
-Dijumpai pada diarrhoeic stool
-Ukuran 15 50 u
-Merupakan tropozoit terbesar di lumen usus besar
-Pseudopoda pendek dan lebar
-Gerak lambat
-Batas ekto&endoplasma (granuler) tidak jelas
-Endoplasma dipadati oleh vacuola makanan dan mengandung bakteri
Nukleus:
Satu buah
Dinding tebal
Pre-kista
-Tidak mengambil makanan
-Bentuk bulat/lonjong
-Masih banyak vacuola makanan
Kista
-Mula-mula inti 1 --> inti 8
-Inti 2 --> massa glikogen besar
-Ukuran 20 30 u
-Terdapat vakuola glikogen
-Terdapat chromatoid bodies seperti jarum / massa irregular
- Ekskistasi : inti 8 bisa menjadi inti 4
-Chromatoid body tidak terdapat pada kista inti 8
-Kista matang : vakuola glikogen kecil/hilang
- Inti kecil tapi identik
Patologi dan gejala Klinis
Infeksi E.coli bersifat asimtomatis dan non pathogen. Namun
Parasit E. coli sering dijumpai bersamaan dengan infeksi E.
hystolytica pada penderita amobiasis.

Diagnosis
Dilakukan dengan pemerikasaan tinja. Bentuk trofozoit
E.coli agak sukar dibedakan dengan bentuk prekista E.
histolytica. Kista mudah dibedakan bila telah memiliki lebih
dari 4 inti.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan bentuk
trofozoit atau bentuk kista dalam tinja.

Epidemiologi
Parasit E. coli tersebar luas diberbagai negara diseluruh dunia.
Pada berbagai survey menunjukkan frekwensi diantara 0,2 -50
% dan berhubungan langsung dengan sanitasi lingkungan
sehingga penyakit ini akan banyak dijumpai pada daerah
tropik dan subtropik yang sanitasinya jelek, dan banyak
dijumpai juga dirumah rumahsosial, penjara, rumah sakit jiwa
dan lain-lain.
PENCEGAHAN
Cara pencegahan tersebut lebih dikhususkan pada kebersihan
perseorangan dan kebersihan lingkungan, misalnya :
Pada kebersihan individu misalnya mencuci tangan dengan bersih
sesudah membuang air besar dan sebelum makan.
Kebersihan lingkungan sendiri misalnya memasak air minum,
mencuci sayuran sampai bersih, atau memasaknya sebelum
dimakan, tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk, membuang
sampah di tempat sampah yang ditutup untuk menghindari lalat,
serta menutup makanan untuk menghindari kontaminasi dengan
lalat dan kecoa.

Jadi dengan menjaga kebersihan, kita dapat mencegah Entamoeba


coli masuk ke dalam tubuh manusia.
PENGOBATAN
Rein antron yang ada pada
Pengobatan sebenarnya tidak
Cassia angustifolia merupakan
diperlukan karena protozoa ini
suatu senyawa yang
nonpatogen. Akan tetapi
menginduksi sekresi air dan
ditemukan salah satu tanaman
mencegah reabsorpsi air dalam
obat keluarga (TOGA) yaitu daun
saluran pencernaan, sehingga
seena (Cassia angustifolia) yang
dapat digunakan dalam upaya
dapat digunakan sebagai obat
penyembuhan konstipasi
tradisional.
akut.

Namun dalam beberapa kasus diare yang


disebabkan konsentrasi E.coli yg berlebih
didalam tubuh manusia, dapat diberikan
pengobatan berupa oralit untuk
menjaga elektrolit tubuh pasien.
2. Entamoeba gingivalis
Klasifikasi
Domain : Eukryota
Phylum : Amoebozoa
Class : archamoebae
Genus : Entamoeba
Spesies : E. gingivalis
Hospes : Ditemukan didalam mulut diantara kantong
gingival dan dibawah gigi.

Morfologi
Tidak ditemukan kista, transmisinya langsung pada
manusia. Hanya bentuk tropozoid dan ukuran
diameternya sekitar 10 20 mikrometer. Entamoeba
gingivalis yang dapat bergerak sangat cepat. Inti
spheroid adalah berdiameter 2-4 mikrometer dan
mengandung endosome yang sangat kecil.
Epidemiologi Entamoeba
gingivalis

Cara transmisi Entamoeba gingivalis adalah memalui doplet spray dari


mulut manusia yang terinfeksi, kontak tertutup dengan berciuman, dan
kontaminasi gelas minuman atau piring makanan. Insiden E. gingivalis pada
oral hygeieni yang kurang baik adalah berkisar 71-95,5%. Sedangkan pada
rongga mulut yang sehat, dilaporkan insidensinya 10-50% pada setiap
individu.

Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa infeksi rata-rata E.


gingivalis dari pasien dengan periodontitis lebih tinggi dari pada kelompok
sehat, yaitu 67,06% : 38,97%. Hasil ini sama dengan laporan penelitian
lainnya diseluruh dunia.
Patogenesis

E. gingivalis sebelumnya dianggap


parasit yang komensal, sampai
akhirnya beberapa peneliti
menemukan bahwa E. gingivalis
bersifat patogen yaitu dapat
memfagosit sel darah putih dan sel
darah merah.
3. Endolimax
nana
Sinonim:Endolimax intestinalis,Entamoeba nana
Nonpatogenik
Morfologi
Tropozoit
- Ektoplasma sempit
- Gerak lambat, cair > aktif
- Pseudopoda pendek/tumpul
- Vakuola mengandung bakteri
- RBC (-)
- Nukleus :
Kecil
Karyosome besar, irreguler, eksentrik.
Benang achromatic keluar dari karyosome -->
membentuk nucleus
Kromatin membentuk nukleus (-)
Pre-kista
- Bentuk bulat/lonjong
- Ujung tumpul
- Tidak mengambil makanan
Kista
-Bentuk bulat/lonjong
-Ukuran 5-14 u
-Uku Inti 1, 2 atau 4
-Kista mature : inti 4
-HI : nukleus tampak jelas
- Kadang chromatoid body seperti lengkung kecil
-Pembelahan binair
Bentuk Endolimax nana
Pencegahan dan pengobatan
1. Pengandung kista tidak diperbolehkan
menyentuh atau memegang makanan
2. Diberi penerangan higiene per orangan dan harus
di obati
3. Sanitasi lingkungan yang baik dengan cara
menghindarkan kontaminasi air dan makanan
4. Pembuangan kotoran dan sampah pada tempat
yang baik
5. Pengobatannya istirahat, mendapat makanan
yang lunak, banyak protein, vitamin, serat cairan
cukup, dan kemoterapi
4. Iodamoeba butschlii
Sinonim: Entamoeba butschlii
Nonpatogenik
Morfologi
Tropozoit
- Tropozoit jarang ditemukan dalam tinja, Ukuran 6-25 u
- Gerak aktif progresif pada feses segar, lamban pada fesesyang lama
- Batas ekto&endaplasma tidak jelas
- Endoplasma penuh granula, RBC (-)
- Vacuola makanan mengandung bakteri/yeast
- Nukleus :
Ukuran 2 - 3,5 u
Karyosome besar
Karyosome sentral/eksentrik
Karyosome dikelilingi globules yang refraktil
Benang achromatic dari sentral ke perifer
Pre-kista
- Tidak mengambil makanan
- Lebih kompak
Kista
- Bentuk oval, 6 15 u
- Inti 1, jarang 2
- Vakuola glikogen besar, 1 2 buah
- Chromatoid body (-)
- Granula kromatin menempel pada satu sisi sehingga inti tampak seperti
keranjang (basket nucleus)
5. Dientamoeba fragilis
Jarang ditemukan, hanya ada bentuk tropozoit
Tidak menembus jaringan
Morfologi :
Tropozoit
Ukuran 3 22 u, biasanya 5 12 u
Sitoplasma sangat rapuh
Banyak vakuola makanan, bakteri (+), RBC (-)
Pseudopoda triangular, lobus, pinggir bergerigi
Bergerak aktif
Batas ektoplasma & endoplasma jelas
Nukleus 2 buah
Kromatin besar, biasanya 6 buah, berkelompok seperti bintang
Pre-kista
Tidak mengambil makanan
Lebih kompak
Kista
Bentuk oval, 6 15 u
Inti 1, jarang 2
Vakuola glikogen besar, 1 2
buah
Chromatoid body (-)
Granula kromatin menempel pada
satu sisi sehingga inti tampak
seperti keranjang (basket nucleus)
Patogenesis Distribusi geografik

Infeksi oleh Dientamoeba fragilis Perkiraan prevalensi dalam populasi umum


disebut Dientamoebiasis, dengan gejala di Amerika Serikat dan negara-negara maju
nyeri di bagian perut, penurunan berat lainnya yang paling sering 2-4%. Namun
badan, diare, anoreksia, mual-mual, dan demikian, prevalensi harga lebih tinggi (19-
demam. Jika infeksi sudah kronis, gejala 69%)
yang muncul akan berlangsung hingga telah dilaporkan dalam populasi tertentu,
lebih dari dua bulan. seperti individu yang hidup dalam kondisi
ramai (misalnya, lembaga, komunal hidup),
Gambaran klinis individu hidup dalam kondisi miskin dengan
Gejala akan terjadi dalam waktu yang kebersihan, dan mereka yang bepergian ke
cukup lama negara-negara berkembang.
Pencegahan

Cucilah tangan dengan sabun dan air, terutama setelah menggunakan toilet, menjaga kebersihan
lingkungan terutama lingkungan rumah agar tidak terinfeksi dientamoeba fragillis

Pengobatan

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati disentri amebic termasuk metronidazole,


sebuah amebicide di usus dan extraintestinal situs; emetine hydrochloride,
juga merupakan amebicide di usus dan extraintestinal situs termasuk hati dan paru-paru;
iodoquinol (diiodohydroxyquin),
yang efektif untuk asymptomatic carrier amebicide; chloroquine , tetracycline
(dikombinasikan dengan emetine hydrochloride, metronidazole, atau paromomycin),
6. Entamoeba histolytica
Morfologi

Ameba ini memiliki bentuk trofozoit dan kista. Kista


Trofozoitnya memiliki ciri-ciri morfologi:
Entamoeba histolytica
1.ukuran 10-60 m memiliki ciri-ciri morfologi sebagai
2.sitoplasma bergranular dan mengandung eritrosit, berikut:
yang merupakan penanda penting untuk diagnosisnya
3.terdapat satu buah inti entamoeba, ditandai dengan 1.bentuk memadat mendekati bulat,
karyosom padat yang terletak di tengah inti, serta ukuran 10-20 m
kromatin yang tersebar di pinggiran inti 2.kista matang memiliki 4 buah inti entamoba
4.bergerak progresif dengan alat gerak ektoplasma 3.tidak dijumpai lagi eritrosit di dalam sito-plasma
yang 4.kista yang belum ma-tang memiliki glikogen
lebar disebut pseudopodia. (chromatoidal bodies) berbentuk seperti cerutu,
namun biasanya meng-hilang setelah kista matang
Siklus Hidup
Penularan
Siklus hidup dari seluruh ameba usus hampir
sama. Bentuk yang infektif adalah kista. Entamoeba histolytica
Setelah tertelan, kista akan mengalami tersebar sangat luas di dunia. Penularan
eksistasi di ileum bagian bawah menjadi umumnya terjadi karena makanan atau
trofozoit kembali. minuman yang tercemar oleh
Trofozoit kemudian memperbanyak diri kista ameba.
dengan cara belah pasang.
Trofozoit kerap mengalami enkistasi Makanan dan minuman dapat terkontaminasi
(merubah diri menjadi bentuk kista). Kista oleh kista melalui
akan dikeluarkan bersama tinja. cara-cara berikut ini:
Bentuk trofozoit dan kista dapat dijumpai di 1.persediaan air yang terpolusi
dalam tinja, namun trofozoit biasanya 2.tangan yang terkontaminasi
dijumpai pada tinja yang cair. 3.kontaminasi oleh lalat dan kecoa
Entamoeba histolytica bersifat invasif, 4.penggunaan pupuk tinja untuk tanaman
sehingga trofozoit dapat menembus dinding 5.higiene yang buruk, terutamadi tempat-
usus dan kemudian beredar di dalam tempat dengan populasi tinggi, seperti asrama,
sirkulasi darah (hematogen). rumah sakit, penjara, dan lingkungan
perumahan
Patogenesis dan Patologi

Masa inkubasi dapat terjadi dalam


beberapa hari hingga beberapa bulan. Diagnosis untuk Amoebiasis histolytica
Amebiasis dapat berlangsung tanpa dapat dibagi :
gejala (asimtomatis). Penderita kronis
mungkin memiliki toleransi terhadap 1) Amoebiasis intestinal akut
parasit, sehingga tidak menderita gejala 2) Amoebiasis intestinal kronis
penyakit lagi. Dari hal ini berkembang 3) Amoebiasis hepatis
istilah symptomless carrier 4) Amoebiasis paru (Pulmonary
amoebiasis)
Gejala dapat bervariasi, mulai rasa tidak
enak di perut (abdominal discomfort) Di buktikan dengan
hingga diare. Gejalayang khas adalah Gejala klinik
sindroma disentri, yakni kumpulan Laboratorium
gejala gangguan pencernaan yang
meliputi diare berlendir dan berdarah
Pencegahan
1.Setiap penderita harus diobati, termasuk
symptomless carrier
Pengobatan
Penderita amebiasis harus diobati, dengan
2.Karena media air sangat penting peranannya
atau tanpa gejala.
dalam penularan, maka perlu diperhatikan
Emetin hydro chlorida dan
kebersihan suplai air minum. Hal ini akan
Dehydroemetin secara parenteral
berhubungan dengan jarak jamban dari
Metronidazol
sumur
Iodochlor hydroxiquin atau Clioquinol
3.Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
Paromomycin
4.Menghindari penggunaan pupuk tinja untuk tanaman
5.Hal-hal lain yang berhubungan dengan
fecal-borne infection
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai