Amoeba
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Emma Susanti. M.Farm., Apt
Oleh
Dilla Aprila Nanda
Erfina Dwi Meilandari
Putri Lestari
Rama Trisno Sandy
Rike Andriani
Rizka Wulandari
Kelas S1-IV A
kista tropozoit
prekista
Infeksi hanya terjadi apabila kista yang telah
matang masuk ke dalam saluran pencernaan
melalui makanan atau minuman yang telah
terkontaminasi, sedangkan bila tropozoit yang
tertelan, maka ia dihancurkan dalam lambung
tanpa menyebabkan infeksi. Kista yang telah
masuk ke dalam sistem pencernaan akan masuk
ke dalam usus.
Di dalam usus kista akan mengalami exystasi,
sehingga dinding kista akan robek dan amoeba
akan keluar sebagai bentuk metakista berinti
empat. Secara langsung metakista akan
membelah menjadi delapan tropozoit kecil.
Tropozoit dilengkapi dengan pseudopodia untuk
membantu pergerakan.
Siklus hidup dari seluruh amoeba usus hampir sama. Bentuk
infektif adalah kista. Sedangkan untuk bentuk tidak aktif
adalah tropozoit.
Di dalam usus tropozoit dapat :
1) menginfeksi jaringan hospes,
2) hidup di lumen usus besar tanpa invasi, atau
3) menjadi kista.
Invasi pada jaringan menyebabkan perdarahan yang
mana selsel darah merah akan dimakan oleh tropozoit.
Tropozoit ini memasuki jaringan usus dan merusak epitel dari
usus besar dengan memproduksi enzim proteolitik. Di dalam
usus besar, tropozoit melakukan penyerapan nutrisi,
tumbuh, dan berkembang biak secara aseksual dengan
cara membelah diri. Perkembangbiakan ini dilakukan untuk
pembentukan koloni.
Tropozoit dari jaringan usus dapat dibawa ke organ ekstraintestinal vena
porta, seperti hati, otak, paru-paru, dll. Hati adalah organ yang paling sering
diserang selain usus, karena di dalam hati trophozoit akan memakan sel
parenkim hati sehingga menyebabkan kerusakan hati. Sebagian koloni
tropozoit akan tetap berada di dalam usus besar untuk membentuk kolonisasi
primer. Koloni tropozoit yang lain akan melanjutkan perjalanan menuju anus.
Selama perjalanannya, protozoit akan berubah menjadi prekista. Bentuknya
akan mengecil dan berbentuk spheric dengan ukuran 3,5-20 um (Brown, 1979).
Bentuk kista yang matang mengandung kromatoid untuk menyimpan unsur
nutrisi glycogen yang digunakan sebagai sumber energi. Kista ini adalah
bentuk inaktif yang akan keluar melalui feses setengah padat. Sedangkan
untuk tropozoit akan dikeluarkan ke lingkungan saat diare, dan untuk prekista
akan dikeluarkan dalam semi feses.
Amoeba yang dapat menyebabkan penyakit amoebiasis hanyalah Entamoeba
histolytica. Predileksi dari E. histolytica adalah sekum, rektum, sigmoid
(Sutanto, 2008). Seluruh kolon dan rektum akan dihinggapi apabila infeksi
sudah berat.
Klasifikasi Amoeba
Ektamoeba Entamoeba
Contoh :
Contoh: Amoeba
Entamoeba
proteus
histolityca
Entamoeba coli
Entamoeba
ginggivalis
Berikut ini adalah beberapa jenis Amoeba yang
hidup didalam tubuh manusia :
Iodamoeba
butschlii
Entamoeba gingivalis
1. Entamoeba coli
Klasifikasi:
Domain : Eukaryota
Phylum : Amoebozoa
Class : Archamoebae
Genus : Entamoeba
Spesies : E. coli
Hospes : manusia
Penyebaran : Amoeba ini
ditemukan kosmopolit.
Diindonesia frekuensinya antara
8-18%.
1.Entamoeba coli
Sinonim:Entamoeba hominis/Amoeba coli
Habitat: lumen usus besar
Morfologi
Terdiri dari 3 bentuk:
Tropozoit
-Dijumpai pada diarrhoeic stool
-Ukuran 15 50 u
-Merupakan tropozoit terbesar di lumen usus besar
-Pseudopoda pendek dan lebar
-Gerak lambat
-Batas ekto&endoplasma (granuler) tidak jelas
-Endoplasma dipadati oleh vacuola makanan dan mengandung bakteri
Nukleus:
Satu buah
Dinding tebal
Pre-kista
-Tidak mengambil makanan
-Bentuk bulat/lonjong
-Masih banyak vacuola makanan
Kista
-Mula-mula inti 1 --> inti 8
-Inti 2 --> massa glikogen besar
-Ukuran 20 30 u
-Terdapat vakuola glikogen
-Terdapat chromatoid bodies seperti jarum / massa irregular
- Ekskistasi : inti 8 bisa menjadi inti 4
-Chromatoid body tidak terdapat pada kista inti 8
-Kista matang : vakuola glikogen kecil/hilang
- Inti kecil tapi identik
Patologi dan gejala Klinis
Infeksi E.coli bersifat asimtomatis dan non pathogen. Namun
Parasit E. coli sering dijumpai bersamaan dengan infeksi E.
hystolytica pada penderita amobiasis.
Diagnosis
Dilakukan dengan pemerikasaan tinja. Bentuk trofozoit
E.coli agak sukar dibedakan dengan bentuk prekista E.
histolytica. Kista mudah dibedakan bila telah memiliki lebih
dari 4 inti.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan bentuk
trofozoit atau bentuk kista dalam tinja.
Epidemiologi
Parasit E. coli tersebar luas diberbagai negara diseluruh dunia.
Pada berbagai survey menunjukkan frekwensi diantara 0,2 -50
% dan berhubungan langsung dengan sanitasi lingkungan
sehingga penyakit ini akan banyak dijumpai pada daerah
tropik dan subtropik yang sanitasinya jelek, dan banyak
dijumpai juga dirumah rumahsosial, penjara, rumah sakit jiwa
dan lain-lain.
PENCEGAHAN
Cara pencegahan tersebut lebih dikhususkan pada kebersihan
perseorangan dan kebersihan lingkungan, misalnya :
Pada kebersihan individu misalnya mencuci tangan dengan bersih
sesudah membuang air besar dan sebelum makan.
Kebersihan lingkungan sendiri misalnya memasak air minum,
mencuci sayuran sampai bersih, atau memasaknya sebelum
dimakan, tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk, membuang
sampah di tempat sampah yang ditutup untuk menghindari lalat,
serta menutup makanan untuk menghindari kontaminasi dengan
lalat dan kecoa.
Morfologi
Tidak ditemukan kista, transmisinya langsung pada
manusia. Hanya bentuk tropozoid dan ukuran
diameternya sekitar 10 20 mikrometer. Entamoeba
gingivalis yang dapat bergerak sangat cepat. Inti
spheroid adalah berdiameter 2-4 mikrometer dan
mengandung endosome yang sangat kecil.
Epidemiologi Entamoeba
gingivalis
Cucilah tangan dengan sabun dan air, terutama setelah menggunakan toilet, menjaga kebersihan
lingkungan terutama lingkungan rumah agar tidak terinfeksi dientamoeba fragillis
Pengobatan