Anda di halaman 1dari 18

PELUANG PASAR BISNIS

TELEVISI
Fasilitator: Danang Trijayanto
Pertemuan ke-3

Manajemen Media Penyiaran Televisi


PROSES PEMASARAN

Memilih pasar &


Analisa Mengelola
merancang
usaha
peluang pasar Strategi
pemasaran
pemasaran

Manajemen Media Penyiaran Televisi


ANALISA PELUANG PEMASARAN

Analisa Metode
Pertajam Indera Peluang expansi
Pemasaran pasar:
Penetrasi pasar
(peluang meningkatkan penjualan)
Pasar (usia,SES dll)
Produk (durasi, kemasan)
Diversifikasi usaha (On & off air)
Manajemen Media Penyiaran Televisi
BENTUK LEMBAGA PENYIARAN BERDASARKAN
UU PENYIARAN

KO
MU
NI
TA

BE
S

RL
AN
PUBLIK

G
GA
NA
N
SWASTA

Manajemen Media Penyiaran Televisi


PRINSIP PENYIARAN

Bentuk lembaga tersebut berperan membangun prinsip-


prinsip:

Diversitas kepemilikan dan penguasaan lembaga


Diversitas bentuk dan isi siaran
Lokalisme dan otonomi khalayak

Dalam UU diperkenalkan konsep diversity of ownership


dan diversity of content

Manajemen Media Penyiaran Televisi


CIRI DOMINAN BISNIS TELEVISI

Padat modal
Perkembangan teknologi yang sangat cepat
Ajang pemasaran produk
Urban segmented
Marketing rules the show
Konsep rating/share
Pendekatan memuaskan pendengar (uses and gratification)
ANALISIS SWOT

STRENGTH
Potensi Sumber daya manusia lokal
Pemahaman budaya lokal,
Kreatifitas manusia,
Jangkauan area promosi & periklanan,
Media lokal terbatas
WEAKNESS
Perilaku menonton TV berorientasi jakarta,
Coverage area terbatas,
Saat ini Kepercayaan pengiklan msh kurang,
Dukungan Pemerintah Daerah kurang.

OPORTUNITY
Kejenuhan penonton atas program acara TV
UU Otonomi daerah, UU penyiaran.
THREAT
Besarnya Sumber daya TV Jakarta (Dana, alat, SDM)
Pola rating siaran
SEGMENTING, TARGETTING, POSITIONING

DEMOGRAFI : Jumlah Penduduk, Usia, Pendidikan,


Pekerjaan, Status Ekonomi Sosial.

GEOGRAFIS : Luas wilayah & kondisi alam.

PSIKOGRAFIS : Perilaku & kebiasaan hidup


masyarakat
TINGKAT PERSAINGAN USAHA

1. PERSAINGAN MERK, TV yang mempunyai target audien yg sama


& harga yg sama adalah pesaing.
2. PERSAINGAN INDUSTRI, Semua industri TV dianggap pesaingnya
3. PERSAINGAN BENTUK, Media cetak, Radio, TV & Outdoor adl
media promosi yg bersaing ketat merebut belanja iklan
4. PERSAINGAN GENERIK, Semua perusahaan yang digunakan sbg
media promosi adl pesaingnya spt Radio, Koran, Internet SP,
Feature HP, Billboard, pengelola pameran, event organiser, SPG,
Direct mail
STRATEGI BERSAING

Setiap usaha hrs merancang strategi untuk mencapai tujuannya,


Michael Porter mengelompokkan :

1.Efisiensi biaya, Seluruh unit usaha perusahaan bekerja keras untuk mencapai
biaya produksi & distribusi terendah mungkin shg harga jual produk bs lebih
rendah dr pesaing & akhirnya mendapat pangsa pasar yang besar.

2. Diferensiasi, Seluruh unit bekerja scr hati-hati agar bs memberikan kualitas


& manfaat yg berbeda bagi pelanggan shg bisa memiliki keunggulan pasar.

3. Fokus, Unit kerja memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar
ALIANSI JEJARING MEDIA

Aliansi produk atau layanan, Satu perusahaan memberikan lisensi kpd


perusahaan lain untuk memproduksi produknya atau dua perusahaan bersama-
sama memasarkan produk mereka.
Aliansi promosi, Sebuah perusahaan melakukan promosi di produk atau jasa
perusahaan lain. Contoh RBFM dg RBTV
Aliansi logistik, Suatu perusahaan menawarkan dukungan logistik untuk
mensuplai bahan baku produk perusahaan lain. contoh Radio dg PH outsourcing
Kolaborasi harga, Dua atau lebih perusahaan berkolaborasi dalam penentuan
tarif khusus serta pemberian potongan harga khusus. Contoh : Networking
ownerships
TELEVISI BERJARINGAN

Televisi lokal adalah Televisi yang hanya beroperasi di satu wilayah dan dimiliki
oleh individu.
Televisi berjaringan memiliki empat pengertian :
(1) TV yang berjaringan dalam sistem telekomunikasi dan berafiliasi kepemilikan
kepada pusatnya seperti JTV.
(2) TV berjaringan dalam pemasaran program.
(3) TV yang berjaringan dalam sindikasi program yang dibuat bersama atau dibuat
salah satu pihak seperti MNC Group.
(4) TV yang berjaringan dalam semua aspek diatas
Televisi jaringan berkembang oleh tuntutan regulasi bidang Penyiaran UU-RI
no.32 tahun 2002 ttg Penyiaran dalam kaidah Diversity of Content & Diversity of
Ownership.
DAMPAK TELEVISI BERJARINGAN

Positif
Dalam kaitan dg unsur PROXIMITY MEDIA, khalayak bisa lebih cerdas untuk
memilih program acara yang sesuai kebutuhannya
Masyarakat di daerah bisa berkontribusi secara langsung dalam memberikan
informasi, pendidikan & hiburan melalui media TV jejaring lokal.
Persaingan bisnis TV bisa lebih baik & terbuka.
Secara ekonomis berakibat tidak terjadinya pemusatan dana periklanan di
jakarta, masyarakat di daerah juga mendapat kontribusi langsung baik dr pajak
periklanan TV, terbukanya kesempatan kerja & kesempatan berusaha di sektor
usaha pendukung industri pertelevisian.
Semangat Nasionalisme bisa dibangun dengan pendekatan kearifan lokal.
DAMPAK TELEVISI BERJARINGAN

Negatif
Nilai bisnis media televisi terestrial menjadi menurun krn ketatnya
persaingan & adanya keragaman model manajamen.
Pengiklan & broker/agency periklanan menjadi kerepotan dlm mengurus
administrasi periklanan krn hrs berhubungan dg banyak pengelola media.
Sentimen kedaerahan menjadi kental.

Contoh Televisi Jaringan di Indonesia :


Jaringan Bali TV & JTV
TARGET MARKET TELEVIS

Advertiser (Pengiklan)

Audiens (Penonton)
DATA RISET AUDIENS

Banyak cara dilakukan untuk menggali opini yang penting bagi peningkatan kualitas
hubungan televisi dg penontonnya serta peningkatan kualitas materi siaran:

Surat audien: Penonton diberi kesempatan menyampaikan gagasan dan kritik dengan
tulisan dan dibaca saat acara.
Telepon Langsung : Penonton berekspresi langsung secara lisan, LIVE, ide mereka
langsung direspon.
Kuis: Ada program opini berhadiah. Memberi hadiah pada opini penonton yang kreatif yg
dibangun saat acara berlangsung.
Komentar : Mempersilahkan penonton memberi komentar terhadap peristiwa aktual
secara bebas tetapi intelektual.
Selain di udara, menggali opini pendengar dilakukan pula di darat dengan menyebar
kuisioner, membuat pertemuan fokus grup, membuat seminar hingga membentuk klub
penonton yang secara reguler bertemu.
STANDARISASI TELEVISI YANG BAIK

ASPEK ADMINISTRASI, harus Profesional diantaranya akurat, dapat dipercaya,


tepat waktu, tertib & rapi.
ASPEK TEKNIK, Gambar & suara TV dapat diterima secara jernih & sempurna
oleh audien.
ASPEK SDM, Pimpinan, karyawan & pekerjanya adl para profesional shg harus
bersikap ramah, bersahaja, sopan & tertib.
ASPEK AUDIEN, Penonton adalah asset utama yang dimiliki perusahaan sehingga
harus dikelola & dipenuhi kebutuhannya.
RISET, Riset merupakan satu-satunya alat untuk mengukur jumlah audien &
untuk mengetahui keinginan & kebutuhan audien untuk itu Pengelola TV sangat
membutuhkan data riset sbg dasar untuk mengambil keputusan bisnisnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai