POLITIK
Disusun Oleh :
Quntum Chanif F NIM
145030100111073
Adiba Jeyhan Shafira NIM
145030101111069
Ardian Prabowo NIM
145030101111148
Farah Dhiba C NIM
145030107111043
Afifatuz Zakiyah NIM
145030100111066
Pengertian Partisipasi
Politik
Secara umum partisipasi politik dapat diartikan
kegiatan-kegiatan sukarela dari warga Masyarakat melalui
mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan
penguasa, dan secara langsung maupun tidak langsung
dalam proses pembentukan kebijakan umum.
a. Konvensional
b. Non Konvensional
Lanjutan a. Konvensional
Pengajuan petisi
Berdemonstrasi, mogok dan konferensi
Tindakan kekerasan politik terhadap manusia
Perang gerilya dan revolusi
Lanjutan Thomas M. Magstadt
Opini Publik
Opini publik yang kuat dapat saja mendorong para legislator ataupun
eksekutif politik mengubah pandangan mereka atas suatu isu.
Polling
Polling adalah upaya pengukuran opini publik dan juga
memengaruhinya.
Pemilihan Umum
Pemilihan umum (Pemilu) erat hubungannya dengan polling. Pemilu
hakikatnya adalah polling "paling lengkap" karena menggunakan
seluruh warga negara benar-benar punya hak pilih (tidak seperti
polling yang menggunakan sampel).
Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah suatu situasi di mana pemilih
(konstituen) sekaligus menjadi legislator.
Dimensi Subyektif
Individu
Dimensi subyektif adalah serangkaian faktor
psikologis yang berpengaruh terhadap keputusan
seseorang untuk terlibat dalam partisipasi politik.
Faktor-faktor ini cukup banyak, yang untuk kepentingan
tulisan ini hanya akan diajukan 2 jenis saja yaitu
a. Political Dissafection
b. Political Efficacy.
Lanjutan a. Political Disaffection
Landasan Partisipasi
Politik
Landasan partisipasi politik adalah asal-usul individu atau
kelompok yang melakukan kegiatan partisipasi politik.
Huntington dan Nelson membagi landasan partisipasi
politik ini menjadi: