Presus Anestesi Intravena
Presus Anestesi Intravena
Pembimbing :
Dr.Dis Bima Sp.An
Di susun oleh :
Eka wulan sari
1510221003
IDENTITAS PASIEN &
PELAKSANAAN
Nama : An.N
Umur : 10 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : pelajar
Tinggi / Berat badan : 120 cm / 24 kg
No CM : 847520
Alamat `: prumpung tengah rt 08/06
cipinang besar
MRS: 16 maret 2017
Tanggal Operasi : 23 maret 2017
ANAMNESA
Keluhan utama : Pasien mengeluhkan kaki kiri
terasa nyeri
Riwayat penyakit sekarang:
Keluahan nyeri pada kaki kiri terutama di lutut
dirasakan sejak 1 bulan SMRS. Nyeri hilang
timbul dan bertambah nyeri bila berdiri dan
berjalan. Makin lama makin memberat sejak 1
minggu terakhir di sertai bengkak di lutut.
Riwayat batuk (-), demam (-), mual (-), muntah
(-), sesak nafas (-). Pada tanggal 16 maret 2017 ,
pasien datang ke RSPAD Gatot Subroto di lakukan
pemeriksaan penunjang dan direncanakan
operasi pada tanggal 23 maret 2017
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat dirawat : disangkal
Asma : disangkal
Alergi obat-obatan dan makanan :
disangkal
Alergi udara dingin : disangkal
Penyakit Jantung : disangkal
Penyakit Paru : disangkal
Kejang : disangkal
Riwayat Operasi dan Anestesi : belum
pernah operasi sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit serupa :
disangkal
Riwayat operasi dan anestesi
:tidak diketahui
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat penyakit jantung :
disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit
ringan.
Kesadaran : Kompos mentis
BB/TB : 24 kg/120cm
Tanda Vital :
Tekanan darah : 100/72 mmHg
Nadi : 100 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,40 C
Kepala : bentuk normocephal, rambut hitam, distribusi
rambut: merata
Kulit: warna sawo matang, lesi (-)
Mata : konjunctiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, refleks
cahaya +/+, pupil isokor kurang lebih 2mm
Telinga : bentuk normal, sekret (-)
Hidung : napas cuping hidung (-)hiperemis -/-, sekret -/-,
massa -/-, perdarahan -/-, lendir -/-.
Mulut dan gigi : sianosis (-), gigi goyang (-), protesa (-),
maloklusi (-), malposisi (-), karies (-), karang gigi (-), lidah
kotor (-), malampati II, buka mulut maksimal (>3cm)
Tenggorokan : faring hiperemis (-), T1 T1 tenang
Leher : tampak simetris, jarak thyro-mental > 6cm,
pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-),
deviasi trakea (-), retraksi otot bantu napas (-)
Ruas tulang belakang : normal, skoliosis (-)
Pemeriksaan thorak
Jantung : bunyi S1-S2 reguler, murmur (-),
gallop (-)
Paru
I: dinding dada simetris, retraksi tidak ada,
ketinggalan gerak tidak ada.
P: simetris, vokal fremitus kanan sama dengan
kiri,ketinggalan gerak (-)
P: sonor pada kedua lapang paru
A: suara dasar vesikuler normal, ronkhi -/-,
wheezing -/-
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : datar , sikatrik (-)
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Palpasi : teraba supel, tidak ada distensi, hepar
dan lien tidak membesar, Perkusi: timpani
seluruh lapang abdomen
Pemeriksaan ekstremitas
Ekstremitas atas : edema(-), sianosis(-), akral
hangat, capillary refill time <2
Ektremitas bawah : edema di genu sinistra,
sianosis(-), akral hangat, capillary refill time <2
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Gonitis sinistra
suspect ec proses
cordan pulmo dalam spesifik
batas normal
Diagnosa
DIAGNOSIS KERJA
Gonitis tb genu sinistra
PENGGOLONGAN STATUS FISIK PASIEN
MENURUT ASA
ASA I
RENCANA TINDAKAN
Core biopsy
RENCANA ANESTESI
Anestesi Umum intravena
Premedikasi : Midazolam dan Fentanyl
Induksi : Propofol
Persiapan Pasien
Informed
consent
Surat
Posisikan
Persetujua
pasien
n operasi
Mengguna
Persiapa
n pasien Pasien
kan
Dipuasaka
Pakaian pra- n
Pasien
anestesi
Pembersih
Px. Fisik
an Pasien
Pendataan
kembali
pasien
Persiapan Alat
EKG
Sfigmomanome
Plester
ter digital
Persiap
an Alat
Spuit 5cc dan Saturasi
10cc Oksigen
Abocath
Infus Set
Threeway
Persiapan Obat Cairan :
Fentanyl (dosis 0.05
mg/cc berisi 2 mL)
Midazolam (dosis 1
mg/cc berisi 5 mL)
Propofol (dosis 10
mg/cc berisi 20 mL)
Asam Traneksamat
Ondansetron 4 mg
Sulfa-Atropin 0.25 mg Ringer Laktat
Kesadaran
Somnolen Compos Mentis
100/60 110/70
86 84
18 20
Aldrette Score
Pasien diperbolehkan
Aktivitas :2 pindah ke ruang
perawatan.
Sirkulasi : 2
Instruksi paska bedah
Pernafasan : 2
Obat-obatan : Sesuai
Kesadaran : 2
dokter Bedah
Warna Kulit : 2 Infus : RL 16tpm
Sadar penuh tidak ada
Total : 10 keluhan boleh makan
dan minum
TINJAUAN PUSTAKA
Anestesi umum intravena adalah
anestesi yang diberikan melalui
jalur intravena, baik untuk tujuan
hipnotik, analgetik ataupun
pelumpuh otot.
Tahapan tindakan yang dilakukan untuk
anestesi umum intravena antara lain :
1) penilaian dan persiapan pra anestesi
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, klasifikasi
status fisik, masukan oral, dan
premedikasi.
2) induksi obat anestesi intravena
beserta pemeliharaan dan
3) pemulihan. Obat anestesi intravena
setelah berada di dalam vena, obat-obat
ini akan diedarkan ke seluruh jaringan
tubuh melalui sirkulasi sistemik
Obat anestesi yang ideal memiliki sifat:
1) hipnotik dengan onset cepat serta
mengembalikan kesadaran dengan
cepat segera sesudah pemberian
dihentikan;
2) analgetik;
3) amnesia;
4) memiliki antagonis;
5) cepat dieliminasi;
6) depresi kardiovaskular dan
pernafasan tidak ada atau minimal;
7) farmakokinetik tidak dipengaruhi
atau minimal terhadap disfungsi organ
PENILAIAN DAN
PERSIAPAN PRA
ANESTESI
PREMEDIKASI
OBAT-OBATAN YANG SERING DI
GUNAKAN
ANALGESIK
ANALGESIK NARKOTIK
MORFIN
PETIDIN
FENTANYL
ANALGESIK NON NARKOTIK
KETOROLAK
ASAM MEFENAMAT
NATRIUM DIKLOFENAK
TRAMADOL
FENTANYL
Fentanil merupakan obat dari golongan
opioid yang banyak digunakan dalam
anestesi, kekuatannya 100 X morfin.
Dalam dosis kecil (1g/kgBB, IV)
fentanil memiliki onset dan durasi
kerja yang singkat (20-30 menit) dan
menimbulkan efek sedasi sedang.
Dalam dosis besar (50-150g/kgBB, IV)
didapatkan sedasi yang dalam serta
penurunan kesadaran, dan kadang
didapatkan kekakuan otot dada.
Farmakokinetik
Waktu paruh Farmakodinamik.
berkisar antara Fentanil bekerja
3-4 jam dan pada reseptor
dapat spesifik di otak
memanjang dan medulla
hingga 7-8 jam spinalis untuk
pada beberapa menurunkan rasa
pasien nyeri dan respons
emosional
terhadap nyeri.
OBAT SEDATIF
DIAZEPAM
MIDAZOLAM
MIDAZOLAM
Waktu paruh distribusinya 7 15
menit, dan waktu paruh eliminasi 2
4 jam
Midazolam larut dalam air, lebih
poten daripada diazepam dan tidak
memiliki metabolit aktif.
Potensi yang tinggi dan waktu aksi
yang lebih pendek membuat
midazolam menjadi pilihan yang baik
untuk digunakan
ANTIKOLINERGIK
SULFAT ATROPINE
Atropin sebagai prototipe antimuskarinik. Bertujuan
menurunkan sekresi kelenjar saliva, keringat, dan lendir di
mulut serta menurunkan efek parasimpatolitik /
paravasopagolitik sehingga menurunkan risiko timbulnya refleks
vagal
Dosis 0,001mg/kgBB,
Efek samping: proses pembuangan panas akan terganggu,
terutama pada anak-anak sehingga terjadi febris dan
dehidrasi.
ANTI EMETIC
ONDANCETRON
SIMETIDIN DAN RANITIDIN
ONDANCETRON
Antagonis 5HT3 yang sangat
selektif yang dapat menekan mual
dan muntah karena sitostatika.
Mekanisme kerjanya
mengantagoniskan reseptor 5-HT
yang terdapat pada chemoreceptor
zone di area posttrema otak dan
mungkin juga pada aferen vagal
saluran cerna
. Dosisnya 0.1-0,2 mg/KgBB
SIMETIDIN DAN RANITIDIN
Farmakokinetik: bioavaibilitas simetidin
sekitar 70% sama dengan setelah
pemberian IV atau IM
Farmakodinamik. Simetidin dan ranitidin
menghambat reseptor H2 secara selektif
dan reversible. Perangsangan reseptor H 2
akan merangsang sekresi asam lambung
sehingga pemberian simetidin atau
ranitidin sekresinya dihambat. Simetidin
dan ranitidin juga mengganggu volurme
dan kadar pepsin cairan lambung
OBAT-OBAT INDUKSI ANESTESI
INTRAVENA
PROPOFOL
Propofol memiliki waktu paruh
distribusi sekitar 2-8 menit dan
terdistribusikan kembali 30-60
menit.
Popofol dengan cepat
dimetabolis di hati sepuluh kali
lebih cepat daripada thiopental.
Propofol dieksresi di urin sebagai
glucoronide dan sulfate
conjugates.
Efek propofol pada organ :
Respiratori
Pada dosis biasa propofol menyebabkan depresi dari central
ventilatory drive dan apnea transien.
Walaupun demikian, propofol tidak menyebabkan perubahan
pada bronkus.
Kardiovaskuler
Propofol dapat membuat penurunan tekanan darah selama
induksi berlangsung yang diakibatkan oleh penurunan
tahanan pembuluh darah tepi dan venodilatasi oleh karena
pengabatan dari aktivitas simpatetik vaskonstrikisi.
Propofol juga memiliki efek inotropik yang cepat dari pada
obat anestesi yang lain, namun tidak berpengaruh pada nadi.
Serebral
Propofol menurunkan aliran darah otak dan tekanan
intracranial.
Dosis propofol yang diberikan :
Kegunaan Melalui Dosis Onset (min) Durasi (min)
0 Apnea
0 Tidak berespon