Anda di halaman 1dari 35

Presentasi Kasus

MARASMUS GRADE III

Johannes Lie, S. Ked 04054821517034


Gregorius Abram, S. Ked 04054821618091

Pembimbing :
dr. Aditiawati, Sp.A(K)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RUMAH SAKIT Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2016
PENDAHULUAN

Marasmus

berkurangnya
Gangguan
simpanan lemak
nutrisi dengan
dan protein yang
kehilangan lebih
disertai
dari 10 % berat
gangguan
badan
fisiologik
LAPORAN KASUS

IDENTIFIKASI
Nama : An. N bt A
Umur/ Tgl Lahir : 1 tahun 1 bulan/ 7 Juli 2015
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat badan : 5 Kg
Panjang badan : 65 cm
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Palembang
Suku Bangsa : Sumatera
MRS : 7 Agustus 2016
ANAMNESIS
(Alloanamnesis dengan ayah kandung pasien, 21 Agustus 2016)

Keluhan Utama :
BAB cair 1 minggu SMRS

Keluhan Tambahan :
Lemas
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Penderita masih mengalami BAB


penderita mengalami BAB cair, cair, banyaknya kurang dari
banyaknya gelas belimbing gelas belimbing dengan frekuensi
dengan frekuensi 4-5x/hari, 5-6x/hari, lendir (-), darah (-).
konsistensi cair lebih banyak dari Muntah (+) isi apa yang di minum.
ampas, berbau busuk, warna kuning Muntah tidak menyemprot,
kecokelatan, lendir (-), darah (-). banyaknya gelas belimbing dengan
Muntah (+) isi apa yang di minum. frekuensi 1-2x/hari. Demam (-), batuk
Muntah tidak menyemprot, banyaknya (-), pilek (-), sesak (-), BAK sedikit dan
gelas belimbing dengan frekuensi 1- berwarna kekuningan. Penderita
2x/hari. Demam (-), batuk (-), pilek (-), tampak lemas, masih mau minum,
sesak (-), BAK masih seperti biasa. namun berkurang. Ibu penderita
Pasien tidak mau makan, tetapi tetap memberikan susu formula, banyaknya
minum + 60 cc sekali minum, diberikan 3-
4x/hari. Penderita tidak mau makan.

1 minggu SMRS 2 hari SMRS

beri paracetamol, demam turun, kemudian naik lagi.


RIWAYAT SMRS

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat keluhan diare sebelumnya disangkal.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


GPA : G2P2A0
Masa kehamilan : 37 minggu (aterm)
Partus : Spontan
Penolong : Bidan
Berat badan lahir: 3300 kg
Panjang badan : 52 cm
Lingkar kepala : Ibu lupa
Keadaan saat lahir : Langsung menangis
RIWAYAT SMRS

Riwayat Makanan
ASI : 0-3 bulan ( hanya diberikan jika bayi menangis )

Susu formula : 3 bulan sekarang (3-4x sehari sebanyak 60 cc)


Bubur saring : 6 bulan 9 bulan ( jarang diberikan secara rutin )
Nasi tim/ lembek : 9 bulan 12 bulan (jarang diberikan
secara rutin )
Nasi biasa : 12 bulan sekarang ( 13 sendok makan,
3x sehari
kadang tidak habis)
Tempe : 1 potong sedang 1x seminggu
Tahu : 1 potong sedang 1x seminggu
Sayuran : (-)
Buah : 1 buah pisang kecil 1x seminggu
Daging : 1 potong kecil 1x seminggu
Kesan : Kuantitas makan kurang
Kualitas : Kurang
RIWAYAT SMRS

Riwayat Imunisasi
IMUNISASI DASAR
BCG (usia
lupa)

DPT 1 (usia DPT 2 (usia DPT 3 -


lupa) lupa)

Hepatitis B 1 (usia Hepatitis B 2 (usia Hepatitis B 3 -


lupa) lupa)

Polio 1 (usia Polio 2 (usia Polio 3 -


lupa) lupa)

Campak - Polio 4 -

Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap


sesuai umur.
RIWAYAT SMRS

Riwayat Perkembangan Fisik


Tengkurap : 4 bulan Merangkak : 6 bulan
Duduk : 9 bulan Berdiri : 11 bulan
Berjalan : 13 bulan Berbicara : 14 bulan
Kesan : perkembangan dalam batas normal

Riwayat Keluarga
Penderita anak kedua dari 2 bersaudara dengan ayah bekerja sebagai
buruh dan ibu sebagai ibu penjual sayur. Pendapatan perbulan
Rp1.000.000,-/bulan.
Kesan: sosial ekonomi menengah ke bawah

Riwayat Higienitas dan Lingkungan


Penderita tinggal dengan orang tua dan saudara-saudaranya di rumah
permanen dengan penghuni berjumlah 4 orang. Luas rumah 3x8 meter
dengan 2 kamar tidur. Tiap ruangan ada jendela dan ventilasi.
Kesan : higienitas cukup baik
PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kompos mentis
BB : 25 Kg
PB : 110 cm
Suhu : 37,6oC
Respirasi : 30 kali/menit, reguler
Nadi : 90 kali/ menit, isi dan tegangan cukup, reguler

Tekanan Darah : 100/60 mmHg

Status Gizi
BB/U : (-3) SD
PB/U : (-3) SD
BB/PB : (-3) SD (wasted)
PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat,
isokor, refleks cahaya (+/+), mata cekung (+)
Mulut : mukosa bibir pucat (-), cheilitis (-), stomatitis (-)
Rambut: kuning, tidak mudah dicabut
Gigi : karies (-), gusi berdarah (-)
Lidah : coated tongue (-), atropi papil (-), hiperemis (-)
Faring/Tonsil : dinding faring hiperemis (-), T1-T1
Telinga : dismorfik (-), cairan (-)
Leher : pembesaran KGB (-), nyeri tekan (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Statis dan dinamis simetris, retraksi tidak ada.
Iga gambang (+)
Palpasi : Strem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, nyeri ketok (-)
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-).

Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Thrill tidak teraba
Perkusi : Jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II normal, reguler, murmur (-),
gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Statis dan dinamis simetris, retraksi tidak ada
Palpasi : Stremfremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, nyeri ketok (-)
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-).

Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Thrill tidak teraba
Perkusi : Jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II normal, reguler, murmur (-),
gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Statis dan dinamis simetris, retraksi tidak ada
Palpasi : Stremfremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, nyeri ketok (-)
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-).

Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Thrill tidak teraba
Perkusi : Jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II normal, reguler, murmur (-),
gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen
Inspeksi : Datar, dismorfik (-), massa (-)
Palpasi : Lemas, hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-), nyeri ketuk (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas
Akral hangat, ruam (+), CRT <3 detik, deformitas (-), edema (-),
sianosis (-)
Lipat paha dan genitalia : pembesaran KGB (-), dalam batas
normal.

Kulit
Ptechie pada kulit tangan dan kaki.
PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin (07
Agustus 2016)
Jenis Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin (Hb) 10,5 g/dL
WBC 6,3 x 103/mm3
Ht 17%*
Trombosit 101*
Basofil 0
Eosinofil 1
Neutrofil 76*
Limfosit 17*
Monosit 6
RESUME

DAFTAR MASALAH
1. Diare
2. Berat badan tidak naik
3. Imunisasi tidak lengkap
4. Dehidrasi

DIAGNOSIS BANDING
1. Marasmus kondisi III

DIAGNOSIS KERJA
Marasmus kondisi III
TATALAKSANA
Terapi Farmakologis
Pemberian resomal 2 jam pertam via NGT setiap 30 menit 25cc
10 jam berikutnya berikan secara bergantian F 75 55cc via NGT
dan Resomal 50 cc setiap via NGT
Vitamin B kompleks 1 x 1 tablet
Vitamin C 1x 50 mg
Asam folat 1 x 1 mg
Kotrimoksazol 2 x sendok takar

Monitoring
Darah rutin
Urin rutin
Feses rutin
Kimia darah (Fe, TIBC, albumin, globulin, protein total)

Edukasi
Tirah baring
Pengobatan utama adalah cairan
Monitor tanda kegawatan
Upaya pencegahan dengan 3M
PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
MARASMUS
DEFINISI
Terlihat sangat kurus dan atau BB/TB atau BB/TB anak 0-5
tahun < -3SD berdasarkan grafik BB/TB CDC 2000 untuk
anak >5 tahun kurang dari 70%
ETIOLOGI
diet yang tidak cukup
karena kebiasaan makan yang tidak tepat
karena kelainan metabolik
malformasi kongenital
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIK
DIAGNOSIS

Pembagian marasmus berdasarkan ada tidaknya tanda-tanda


syok, terbagi menjadi 5 kondisi yakni:
1.Kondisi I : Jika ditemukan syok, letargi, dan diare atau
muntah atau dehidrasi.
2.Kondisi II : Jika ditemukan letargi dan diare dan atau muntah
atau
dehidrasi.
3.Kondisi III : Jika ditemukan muntah dan atau diare atau
dehidrasi.
4.Kondisi IV : Jika ditemukan letargi.
5.Kondisi V : Jika tidak ditemukan syok, muntah dan atau diare
atau
dehidrasi dan letargi.

Marasmus kondisi III


TATALAKSANA
TATALAKSANA
JUMLAH CAIRAN (ml) SETIAP MINUM
MENURUT BB ANAK
FASE WAKTU PEMBERIAN JENIS MAKANAN FREKWENSI
4 Kg 6 Kg 8 Kg 10 Kg

Stabilisasi Hari 1-2 F75/modifikasi/Modisco 12 x ( dg ASI ) 45 65 - -


12 x ( tanpa ASI) 45 65 90 110

8 x ( dg ASI)
Hari 3-4 F75/modifikasi/Modisco 8 x (tanpa ASI) 65 100 - -
65 100 130 160
6 x (dg ASI)
6 x (Tanpa ASI)
Hari 5-7 F75/Modifikasi/Modisco 90 130 - -
90 130 175 220

Transisi Minggu 2-3 F100/modifi 4 x ( dg ASI ) 130 195 - -


kasi/Modisco I 6 x ( tanpa ASI) 90 130 175 220
Atau II

Rehabilita Minggu 3-6 F135/modifi 3 x ( dg/tanpa ASI ) 90 100 150 175


Si kasi/Modisco III,
ditambah
3 x 1 porsi
BB < 7 Kg Makanan lumat/makan - - - -
lembik
sari buah 1x
100 100 100 100

BB >7 Kg Makanan lunak/makan 3 x 1 porsi - - - -


An biasa
Buah
1 2 x 1 buah - - - -
PENCEGAHAN

Mencegah penyebaran kuman patogen penyebab diare.


Pemberian ASI yang benar.
Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI.
Penggunaan air bersih yang cukup.
Membudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan
sebelum makan.
Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh anggota keluarga.
Membuang tinja bayi yang benar.
Memperbaiki daya tahan tubuh pejamu (host).
ANALISA KASUS

Dari anamnesis didapatkan bahwa sejak 1 minggu SMRS, penderita


mengalami BAB cair, banyaknya gelas belimbing dengan frekuensi
4-5x/hari, konsistensi cair lebih banyak dari ampas, berbau busuk,
warna kuning kecokelatan. Feses tidak disertai lendir dan darah, tidak
berwarna seperti air cucian beras, dan tidak berbau seperti bayclin.
Dari anamnesis ini, dapat disimpulkan bahwa penderita mengalami
diare karena terjadi perubahan konsistensi dari feses menjadi cair
dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari dalam waktu kurang dari 14
hari.
ANALISA KASUS

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan berat badan tidak sesuai dengan


umur pasien sehingga mengarahkan diagnosis penderita pada suatu
keadaan malnutrisi. Berat badan penderita adalah 5 kg dan tinggi
badan 65 cm. Setelah dilakukan pengukuran status gizi, BB/TB terletak
di bawah -3 SD berdasarkan kurva Z-score WHO sehingga penderita
termasuk klasifikasi gizi buruk. Dari pemeriksaan fisik ditemukan
bahwa wajah penderita terlihat seperti orang tua, terdapat iga
gambang, tidak ada edema, dan ditemukan baggy pants yang
mendukung diagnosis gizi buruk.

Tipe malnutrisi pada kasus ini adalah marasmus karena dari


pemeriksaan tidak didapatkan edema pada penderita. Selain itu, hasil
anamnesis mendukung bahwa penyebab malnutrisi pada penderita
yakni adalah asupan nutrisi yang sangat kurang kualitas dan
kuantitasnya.
ANALISA KASUS
Pasien juga mengalami dehidrasi berat; karena didapatkan
lesu, malas minum/tidak bisa minum, dan penurunan turgor
kulit > 2 detik.

Berdasarkan gejala yang didapat berdasarkan


pemeriksaan fisik, penderita termasuk dalam dehidrasi
berat Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
didapatkan dari pasien ditegakkan diagnosis Marasmus
kondisi III.
ANALISA KASUS

Tatalaksana:
Fase stabilisasi
50 cc D10% diikuti dengan resomal 25 cc
setiap setengah jam selama 2 jam pertama.
Kotrimoksazol 2 x sendok takar

Keadaan pasien belum membaik sehingga


terapi dilanjutkan selama 10 jam kedepan
antara F75 55 cc dan resomal 25 cc setiap
jamnya
Saat diare sudah teratasi, F 75 diberikan
menjadi 3 jam sekali sebanyak 80 cc setiap
pemberian.
Kotrimoksasol 2 sendok takar

Anda mungkin juga menyukai