Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN GIZI PADA IBU POST

PARTUM DENGAN ANEMIA DI


RUANGAN PAVILIUN KHUSUS

Unit Gizi
RS Islam Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi
2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
WHO : 40% kematian ibu di negara berkembang
karena anemia saat kehamilan.
Anemia ; kadar Hb dalam darah rendah.

Anemia postpartum dapat didefinisikan sebagai kadar


hemoglobin kurang dari 10 g/dl.
Kesulitan makan, mual, muntah di awal kehamilan,
asupan makanan selama hamil sangat kurang.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana penatalaksanaan Asuhan Gizi pada pasien
post partum dengan anemia di RS Ibnu Sina
Bukittinggi, dengan menggunakan pendekatan
asuhan gizi terstandar dengan format NCP (ADIME)
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan dan meningkatkan
kemampuan penulis dalam penanganan asuhan gizi
pada pada pasien post partum dengan anemia
menggunakan asuhan gizi terstandar dengan format
NCP (ADIME).
2. Tujuan Khusus
Penulis mampu :
a.Melakukan assesmen awal pada pasien post
partum dengan anemia.
b.Melakukan diagnosa gizi terhadap pasien post
partum dengan anemia.
c.Melakukan intervensi gizi terhadap pasien post
partum dengan anemia.
d.Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pasien post partum dengan anemia.

BAB II. TINJAUAN TEORI


A. PENGERTIAN
Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar
hemoglobin ( Hb ) dalam darah kurang normal
dan di katakan anemia apabila mempunyai
kadar hemoglobin < 10 gr /dl.
B. FISIOLOGI
Berwarna merah, mrupakan pigmen pembawa
oksigen dalam sel darah merah.
Hemoglobin membawa oksigen dalam bentuk
oxihemoglobin, oksigen berikatan dengan
Fe2+didalam heme.
Rata-rata kandungan hemoglobin normal dalam

darah adalah 16 g/dl pada laki-laki dan 14


g/dlpada perempuan.
Besi merupakan zat esensial untuk sintesis
hemoglobin, jika tubuh kehilangan darah dan
defisiensi besi tidak dikoreksi, akan terjadi
anemia defisiensi besi.
C. ETIOLOGI
Adanya perdarahan sewaktu / sehabis

melahirkan.
Adanya anemia sejak dalam kehamilan yang
disebabkan oleh factor nutrisi.
Adanya gangguan pembekuan darah.

Kurangnya intake zat besi ke dalam tubuh

Kurangnya asupan zat besi dan protein dari


makanan
Adanya gagguan absorbsi di usus

Pendarahan akut maupun kronis


D. PATOFISIOLOGI
Perdarahan sehingga kekurangan banyak unsur

zat besi
Kebutuhan zat besi meningkat, dengan adanya
perdarahan, gemeli, multiparitas, makin tuanya
kehamilan
Absorbsi tidak normal / saluran cerna terganggu,

misal defisiensi vitaminC sehingga absorbsi Fe


terganggu.
Intakekurang misalnya kualitas menu jelek
atau muntah terus.
E. GEJALA KLINIS
Anemia ringan Hb: 8 10gr%

Anemia sedang Hb : 6 8 gr%

Anemia berat Hb: Kurang dari 6 gr%

Gejala yang ditimbulkan atau dirasakan oleh pasien


adalah :
Pusing

Lemah

Letih

Lesu, dll
Dampak Anemia pada ibu menyusui:
Pusing

lemas

tidak mampu menjaga dan merawat bayinya

Volume dan kualitas ASI kurang


BAB III. TINJAUAN KASUS
ASESSMEN GIZI
A. CLIENT HISTORY (CH)

1. Identitas Pasien
.Nama Pasien : Ny F
.Tanggal Lahir/Umur : 18 Juli 1984/32 tahun

.Kebangsaan : Indonesia
.Agama : Islam
.Pendidikan : Sarjana (S1)
.Pekerjaan : IRT
.Alamat : Lubuk Sikaping
.Nama Suami : Nofendri
2. Diagnosa Medis
Anemia Post Partum Sectio Caesarea dengan KPD
( Ketuban Pecah Dini) -Chepalo Pelvic
Disproportion (CPD)
3. Riwayat Medis
Ny F melahirkan anak ke 2 jenis kelamin perempuan
dengan BB bayi 2.8 kg dan PB 47 cm. Saat usia
kehamilan awal 2 bulan Ny F mengalami pendarahan
(flek) selama dua bulan, dengan kadar Hb 9,6 gr/dl.
Ny F kontrol ke dokter kandungan dan di beri terapi
obat dan penambahan vitamin (Benovit C) 2 tablet per
hari. Kadar Hb Ny F saat akan melahirkan (tgl 19 Mei
2016) adalah 9,4 gr/dl. Setelah melahirkan Ny F
mendapatkan tranfusi darah dengan golongan darah
A RH+ sebanyak 2 kantong (19 Mei 2016 sebanyak
220 cc dan 21 Mei 2016 sebanyak 250 cc). Kadar Hb
Ny F setelah transfusi pertama adalah 9,1 gr/dl dan
setelah transfusi ke 2 adalah 10.1 gr/dl.
4. Skrining Gizi
Skining gizi awal dilakukan menggunakan MST
(malnutrition sceening Tools) dengan skor 0 tapi
ditemui kondisi khusus yaitu Anemia.
FOOD HISTORY (FH)
1. Asupan makan sebelum hamil
Pola makan Ny. F sebelum hamil yaitu 2 x sehari
makanan utama, dan 3 x selingan. Pada siang
hari Ny. F hanya mengkonsumsi biskuit.
Bedasarkan hasil wawancara, Ny. F mengatakan
bahwa pada siang hari terlalu sibuk mengurus
anak dan rumah, oleh karena itu ia hanya
konsumsi biskuit siang hari.
BERDASARKAN HASIL FOOD RECALL, ASUPAN NY. F SEBELUM HAMI LADALAH:

ENERGI DAN ASUPAN STANDAR PERBANDINGA


ZAT GIZI SEBELU KEBUTUHA N DENGAN
M N STANDAR (%)
HAMIL
Energi 1421. 1900 75
(kkal) 3
Protein 38.2 47 81
Lemak 43.3 73 59
Karbohidr 218.3 332 66
at
Iron (mg) 2.7 15 18
Vit C (mg) 3 100 3
2. Asupan makan awal kehamilan
Selama 2 bulan awal kehamilan Ny F mengalami hiperemesis
(mual muntah kronis) sehingga Ny F hanya mampu makan
sedikit.
ENERGI ASUPAN STANDAR PERBANDI
DAN ZAT AWAL KEBUTUHAN NGAN
GIZI KEHAMILA DENGAN
N STANDAR
(%)
Energi 1066.1 2155 49
(kkal)
Protein 30.1 58 52
Lemak 32.8 83 40
Karbohi 163.6 374 44
drat
Iron 3.4 30 11
(mg)
Vit C 19.5 110 18
(mg)
3. Asupan makan selama hamil setelah 2 bulan
Setelah melewati 2 bulan kehamilan NY F mulai bisa
mengkonsumsi makanan lebih banyak, namun
cendrung masih sama dengan asupan sebelum hamil.
Berdasarkan hasil recall didapatkan total asupan
selama hamil setelah 2 bulan kehamilan adalah :
ENERGI DAN ASUPAN STANDAR PERBANDING
ZAT GIZI SELAMA KEBUTUHAN AN DENGAN
HAMIL STANDAR (%)
Energi 1623 2155 75
(kkal)
Protein 53.1 58 92
Lemak 53.1 83 64
Karbohidr 232.6 374 62
at
Iron (mg) 5.5 30 18
Vit C (mg) 23.3 110 21
ANTROPOMETRY DATA (AD)
Berat Badan sebelum hamil : 50 kg
Berat badan selama hamil : 60 kg
Berat badan setelah melahirkan: 55 kg
Tinggi badan : 152 cm
Lingkar lengan atas : 24 cm
IMT setelah melahirkan : 23,8 kg/m2
Status gizi Ny F setelah melahirkan adalah
NORMAL
4. Asupan setelah melahirkan
Hari pertama setelah operasi pasien diberikan
makanan cair (MC) untuk sarapan pagi, makanan
saring (MS) untuk makan siang, dan makanan
lunak (ML) untuk makan malam. Hari kedua dan
selanjutnya diberikan makanan biasa (MB).
Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien
didapatkan informasi bahwasanya pasien
menghabiskan semua makanan yang diberikan oleh
rumah sakit.
BIOCHEMICAL DATA (BD)

KADAR HEMOGLOBIN HASIL NILAI


DARAH (gr/dl) RUJUKAN
(gr/dl)

Saat hamil 9.6 11,5-17,0

Sebelum 9.4 11,5-17,0


melahirkan
(operasi)

Setelah transfusi 9.1 11,5-17,0


1

Setelah transfusi 10.1 11,5-17,0


PHYSICAL DATA (PD)
Pada awal kehamilan Ny. F mengalami mual dan
muntah, pusing , lemah, letih dan nafsu makan
menurun. Dan selama hamil Ny F juga masih
merasakan lemah, letih dan pusing.
Setelah melahirkan Ny. F merasakan nyeri post
op hingga 4 hari, tampak letih dan lelah.
Kesadaran compos mentis
Tekanan darah :
Sebelum melahirkan : 119/81 mmHg
Setelah melahirkan : 115/74 mmHg
DIAGNOSIS GIZI
Domain Intake
NI 5. 1Peningkatan kebutuhan Energi dan zat besi
(Fe) berkaitan dengan post op dan menyususi ditandai
dengan asupan kalori selama hamil hanya 75 % dan
Fe hanya 18%
Domain Klinis
NC 2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi (Fe) berakitan
dengan anemia dan post op ditandai kadar Hb setelah
melahirkan 9,1 gr/dl dan transfusi darah 2 kantong
pasca operasi
Domain Behaviour
NB 1.4 Kekeliruan pola makan berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan tentang makanan
sumber energi, protein dan zat besi (Fe) ditandai
dengan frekuensi makan kurang dari 3 kali
sehari dan porsi kecil.
INTERVENSI GIZI
Tujuan
1. Tujuan Jangka Pendek
Meningkatkan asupan energi, protein dan zat
besi pasien sesuai dengan kebutuhan pasien.
Meningkatkan kadar Hb pasien mencapai
normal.
2. Tujuan Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan tentang makanan

bergizi dan seimbang untuk ibu menyusui


Merubah pola makan pasien menjadi pola

makan yang baik dan seimbang.


Prinsip Diet
Energi tinggi yaitu 2718 Kkal

Protein tinggi yaitu 15 %

Lemak cukup yaitu 25%

Karbohidrat cukup yaitu 60%

Vitamin C dan mineral (Fe) tinggi

Makanan diberikan bertahap bentuk mudah


cerna dari Makanan Cair (MC) sampai Makanan
Biasa (MB)
Perhitungan
E = 55 X 24 X 1.2 X 1.4 = 2218Kkal

Tambahan energi = 500 kkal


---------------+
E total = 2718 kkal
Protein = 15 % x 2718 kkal = 407,7 kkal
= 101,9 gr
Lemak = 25% x 2718 kkal = 679,5 kkal
= 75,5 gr
Karbohidrat = 60% x 2718 kkal

= 1630,8 kkal
= 407,7 gr
Zat besi (Fe) = 32 mg (berdasarkan AKG2013)
Vitamin C = 100 mg (berdasarkan AKG 2013)
Preskripsi Diet
Jenis Diet : Tinggi Energi Tinggi Protein
(TETP)
Bentuk makanan :

Hari I : Makan Pagi : Makanan Cair


Jam 10.00 WIB : Susu entramix
Makan Siang : Makanan Saring
Jam 16.00 wib : Susu Dancow
Makan Malam : Makanan Lunak
Hari II dan seterusnya adalah Makanan Biasa
(TETP)
Frekuensi Makan : 3 kali makanan utama, 2 kali
selingan
Rute makanan : Oral
4. Edukasi Gizi
Topik:

Diet Tinggi Energi Tinggi Protein untuk ibu menyusui dan


mengatasi Anemia pada Ibu
Sasaran : Ny F dan keluarga

Waktu : 30 menit
Media: Leaflet diet untuk ibu menyusui, food models

Materi :
- Gizi seimbang untuk ibu menyusui dan mengatasi
Anemia
- Pola makan yang baik dan benar
- Bahaya Anemia
- Bahan makanan tinggi protein dan zat besi

5. Implementasi
Pemberian makanan dengan diet TETP secara
bertahap mulai dari Makanan Cair hingga
Makanan Biasa dengan frekuensi 3 makanan
utama dan 2 kali makanan selingan melalui oral
yang telah didiskusikan dengan dokter
penanggungjawab (DPJP), perawat dan pasien
serta keluarga pasien.
MONITORING DAN EVALUASI
Asupan Selama di Rumah Sakit

ENERGI DAN HARI 1 HARI 2 HARI 3


ZAT GIZI

Asupan % Asupan % Asupan %

Energi 1838,2 73 2738 100,7 2738 100,7


(kkal)
Protein 55,8 89 102,9 100,0 102,9 100,0
Lemak 72,3 75 78,8 104,3 78,8 104,3
Karbohid 246,1 57 401,3 98,4 401,3 98,4
rat
Iron (mg) 11,3 57 13,9 43,4 13,9 43,4
Vit C 24 16 107,5 107,5 107,5 107,5
(mg)
Berdasarkan hasil monitoring diperoleh bahwa
asupan iron/zat besi pada pasien masih kurang.
Namun pasien mendapatkan tambahan tablet
vitamin dan zat besi (Benovit C) 2 tablet per
hari.
Kadar Hb
Kadar Hb (gr/dl)
Setelah SC
Awal Sebelum Transfusi I Transfusi II
Kehamilan melahirkan Rujukan

9,6 9,4 9,1 10,1 11,5-17,0

Penurunan kadar Hb pasien sebelum melahirkan disebabkan


karena asupan diawal kehamilan dan pola makan selama
hamil yang tidak sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. Kadar
Hb yang rendah saat transfusi I disebabkan karena dilakukan
tindakan operasi pada pasien. Setelah dilakukan transfusi II,
kadar Hb pasien meningkat menuju kearah normal.
DOKUMENTASI
Edukasi dan Konseling Gizi
Contoh Menu
a. Makanan Pagi
Makanan utama + susu
b. Snack Pagi
c. Makan Siang
d. Snack Sore
e. Makan Malam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai