Anda di halaman 1dari 21

Menjahit Luka

(Hecting)

Kelompok 17:
1. Sriwaty
2. Srinta
3. Stefani
4. Sulistyowati
5. Yesi Melinda
Defenisi

Penjahitan luka
(hecting) merupakan
metode untuk menutup
luka kulit.
JENIS- JENIS BENANG

1.Benang absorbable
2.Benang non-
absorbable
Teknik Menjahit Luka
Penjahitan luka memiliki
teknik yang beragam,
seperti simple interrupted
suture, simple continuous
suture, locking continuous
suture, vertical mattress
suture, horizontal mattress
suture, subcuticular suture,
A. Simple Interrupted Suture
B. Simple Continuous Suture
C. Locking Continuous Suture
D. Vertical Mattress Suture
E. HORIZONTAL MATTRESS SUTURE
F. Subcuticular Suture
Prinsip Umum Penjahitan Luka
1. Jarum jahit sebaiknya dipegang dengan needle
holder pada 1/3 bagian dari tempat masuknya
benang dan 2/3 bagian dari ujung jarum jahit.
2. Penetrasi jarum jahit ke dalam jaringan harus
perpendikular terhadap permukaan jaringan.
3. Penjahitan luka sebaiknya dilakukan dengan
jarak dan kedalaman yang sama pada kedua
sisi daerah insisi, biasanya tidak lebih dari 2-
3mm dari tepi luka. Sedangkan jarak antara
jahitan yang satu dengan yang lainnya berkisar
3-4mm.
4. Jahitan jangan terlalu longgar maupun terlalu
ketat.
5. Penyimpulan benang jangan diletakkan tepat
Tujuan

Menutup ruang yang berjarak


Mendukung dan memperkuat luka
sampai penyembuhan
meningkatkan kekuatan tarik mereka
mendekatkan kulit yang mendekati tepi
untuk hasil estetis dan fungsional
Meminimalkan risiko perdarahan dan
infeksi
PERSIAPAN ALAT
Set jahit luka (sarung tangan steril, pembawa jarum, jarum otot, dan
jarum kulit, penjepit duk, duk berlubang, klem arteri, pinset anatomis
dan cirurgis, gunting, kassa, tuffer dan lidi kapas).
Sarung tangan disposible
Cairan pencuci luka (NaCL 0,9%) hebicet, savlon 2%, H2O2 3%)
Desinfektan (bethadine solution, dan alkohol 70%)
Obat anastesi (lidocain, procain)
Spuit 2,5cc atau 5cc
Benang jahit (kulit, otot)
Tromol (kassa, tuffer, lidi kapas ) dan korentang
Piala ginjal, plastik
Perlak
Kapas bulat
Sofratule
Lekoplast / mikropore
Gunting, kom steril
PERSIAPAN KLIEN & LINGKUNGAN

Persiapan lingkungan
Jelaskan prosedur dan
tujuan tindakan
Beri posisi yang nyaman
Prosedur
1. Pengkajian
Mekanismeinjury(bagai-mana, apa)
Lingkungan/tempat injury (bersih/
kotor)
Lokasiinjury waktu/lamanya injury.
Luas dan dalamnya injury
Riwayat alergi.
Status imunisasi tetanus.
Usia klien
Status sirkulasi
Riwayat penyakit.
2. Perawat mencuci tangan dan gunakan sarung tangan
disposible.
3. Pasang alas perlak dibawah luka.
4. Cuci kulit sekitar luka dengan air sabun/air mengalir.
Bila luka bersih cuci dengan hebicet atau nacl 0,9%.
5. Keringkan luka dengan kassa.
6. Desinfesi sekitar luka secara sirkuler sejauh 5 cm
dengan bethadine kemudia dengan alkohol 70%.
7. Lakukan anasthesi secara subkutan dari ujung luka
membentuk belah ketupat sekitar cm dari tepi luka.
8. Kaji efektifitas obat anasthesi.
9. Bila luka kotor, dan tempat injury yang kotor, luka di
cuci dengan H202 3% lalu bilas dengan nacl 0,9%, lalu
keringkan kassa.
10. Bila keadaan luka banyak jaringan nekrosis dilakukan
eksisi kurang lebih 3mm tepi luka.
11. Desinfeksi kembali area luka dengan bethadine dan
alkohol 70% untuk persiapan menjahit.
12. Lepaskan sarung tangan disposibel.
13. Buka set jaringan dengan korentang steril.
14. Gunakan sarung tangan steril.
15. Persiapkan benang sesuai dengan kebutuhan.
16. Pasang duk berlubang dan klem dengan penjepit kain.
17. Tangan kanan membawa pembawa jarum sambil
menjepit jarum 1/3 luar dan memasukkan benang.
18. Tangan kiri memegang pinset lalu mengambil
kulit dan jaringan yang akan di jahit.
19. Menjahit luka dengan jarak cm dari tepi luka
dan jarak antara jahitan 1cm, buat simpul 2 kali
dengan arah yang berbeda dan sisa benang cm
dari simpul.
20. K/p bersihkan darah yang mengalir dengan
kassa.
21. Olesi bethadine dengan menggunakan kapas lidi
atau softratulle di atas luka yang telah di jahit.
22. Tutup luka dengan kassa dan fiksasi.
23. Bereskan alat alat.
Evaluasi

Kesiapan klien dan


pemahaman
Klien tentang prosedur
Adanya perdarahan dari
area luka
Dokumentasi
O Respon klien selama dan sesudah
prosedur
O Kondisi luka dan adanya perdarahan
O Jumlah jahitan
O Cairan pencuci luka yang digunakan
O Jenis dan jumlah obat anastesi yang
diberikan

Anda mungkin juga menyukai