Kuliah Vektor
Kuliah Vektor
dan
Pengendalian Vektor
1. PENULARAN LANGSUNG
(DIRECT TRANSMISSION)
PENYEBARAN MELALUI:
- DROPLET NUCLEI RESIDU KECIL HASIL
PENGUAPAN DARI DROPLET PENDERITA.
- JENIS PENYAKIT
- PENYEBAB Iagent)
- JENIS VEKTOR,
- CARA INFEKSI
- RESERVOIR
D. NYAMUK
1. JENIS NYAMUK DAN
PENYAKIT YANG DITULARKAN
2. SURVEILENS NYAMUK
3. PENGENDALIAN NYAMUK
5. Penyakit serangga.
II. PENGENDALIAN BUATAN
Dilakukan atas usaha manusia.
Macam-macamnya :
1. Pengendalian Lingkungan
(Environmental control)
Mengelola lingkungan (enviromental
management) yaitu mengatur
lingkungan sehingga tidak cocok
dan membatasi perkembangan
vektor.
a. Modifikasi lingkungan (Enviromental
Modification)
Cara ini paling aman terhadap lingkungan
karena tidak merusak keseimbangan alam
dan tidak mencemari lingkungan tetapi
harus dilakukan terus menerus. Misalnya :
a) pengaturan sistem irigasi,
b) penimbunan tempat penampung air dan
pembuangan sampah,
c) pengeringan air yang menggenang
d) pengubahan rawa menjadi sawah
e) pengubahan hutan jadi pemukiman
b. Manipulasi Lingkungan
(Enviromental Manipulation).
Membersihkan dan memelihara
secara fisik tempat perindukan atau
tempat istirahat serangga.
Contoh :
a) membersihkan tanaman air yang
mengapung seperti ganggang dan
lumut sehingga menyulitkan
perkembangan Anopheles sundaicus.
b) Mengatur kadar garam di laguna
sehingga menekan populasi An.
subpictus dan An. sundaicus,
c) Melestarikan tanaman bakau yang
membatasi tempat perindukan An.
sundaicus,
d) Membuang atau mencabut
tumbuhan
air di kolam atau rawa sehingga
menekan populasi Mansonia spp.
e) Melancarkan air got agar tidak
jadi
tempat perindukan Culex spp.
2. Pengendalian Kimiawi
Menggunakan bahan kimia yang
berkhasiat membunuh serangga
(insecticide) dan menghalau
serangga (repellent).
Kebaikan :
1. Dapat dilakukan segera,
2. Meliputi daerah yang luas.
Keburukan :
1. Bersifat sementara,
2. Menimbulkan pencemaran
lingkungan,
3. Memungkinkan timbul resistensi
serangga,
4. Membunuh juga pemangsa
serangga.
5. Penolakan penduduk karena kuatir
binatang peliharaannya mati.
Contoh :
a) Menuangkan solar atau minyak tanah di
permukaan tempat perindukan sehingga
larva tidak dapat mengambil oksigen dari
udara,
b) Pemakaian Paris green, temefos dan
fention untuk membunuh larva nyamuk,
c) Penggunaan herbisida yang mematikan
tumbuhan air di tempat perindukan,
d) Penggunaan insektisida berupa residual
spray untuk nyamuk dewasa,
e) Penggunaan gel silika dan lesitin cair.
3. Pengendalian Mekanik
Menggunakan alat yang langsung
membunuh, menangkap atau
menghalau, menyisir,
mengeluarkan serangga dari
jaringan tubuh, memakai baju
pelindung, memasang kawat kasa
di jendela untuk menghindarkan
kontak antara manusia dan vektor.
4. Pengendalian Fisik
Digunakan alat fisika untuk pemanasan,
pembekuan dan alat listrik untuk
menghasilkan angin, penyinaran cahaya
yang dapat membunuh atau
mengganggu kehidupan serangga.
Suhu 600 C dan suhu beku akan
membunuh serangga sedangkan suhu
dingin menyebabkan serangga tidak
dapat melakukan aktifitasnya.
Cara ini dilakukan di hotel, restoran
dan pasar swalayan dengan
memasang hembusan angin keras
di pintu masuk.
Crustaceae : Mesocyclops.
6. Pengendalian Genetik
Tujuan : mengganti populasi serangga
yang berbahaya dengan polulasi
baru yang tidak merugikan.
Cara :
1. Mengubah kemampuan reproduksi
serangga :
a) jantan
b) jantan dan betina
a) disebut sterile male technic release:
bahan kimia (TEPA) dan radiasi
(Cobalt 60) merusak DNA kromosom
sperma tanpa mengganggu proses
pematangan,
radiasi dapat juga mengubah letak
susunan kromosom : chromosome
translocation,
antimitotik, antimetabolit, bazarone
(ekstrak tanaman Aeorus calamus).
b) Jantan dan betina di alam disterilkan
menggunakan chemosterilants
dicampur makanan kesukaan
serangga.
Telah dicoba pada lalat rumah (Musca
domestica) yang diberi TEPA dicampur
67% tepung jagung, 15% gula, 15%
susu bubuk dan 2,5% tepung telur.
Keuntungan : tak perlu memelihara
serangga dalam jumlah banyak dalam
laboratorium.
2. Perkawinan antar strain
menyebabkan sitoplasma telur tidak
dapat ditembus oleh sperma
sehingga tidak terjadi pembuahan,
disebut : cytoplasmic
incompatibility.
3. Perkawinan antar spesies terdekat
menghasilkan jantan steril, disebut
hybrid sterility.
4. Memindahkan sifat rentan terhadap
insektisida.
7. Pengendalian Legislatif
Mencegah tersebarnya serangga
berbahaya antar daerah, pulau
maupun negara melalui peraturan.
Pencegahan dilaksanakan dengan
penyemprotan insektisida di
bandara, pelabuhan, stasiun,
terminal dsb. dan disediakan
karantina.