Anda di halaman 1dari 69

Laporan Kasus Ilmu Penyakit

Dalam

Seorang penderita CKD


dengan Nefrolitiasis
Disusun oleh :
Lilia Angela 07120120033

Pembimbing :
dr. Maria Rini, SpPD
Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. M
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 20
Desember 1964
Usia : 50 tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Alamat : Jagakarsa
Agama : Islam
Status : Menikah
Rekam Medis : 34-03-xx
Anamnesis
Informasi didapatkan dari hasil
autoanamnesis dengan pasien di
bangsal Bougenvile Rumah Sakit
Marinir Cilandak pada tanggal 28
Maret 2016 pukul 10.00 WIB.
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah.
Keluhan Tambahan
Sakit kepala dan lemas.
Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri perut kanan bawah sejak 1
bulan yang lalu.
Memburuk sejak 4 hari sebelum
masuk Rumah Sakit (SMRS).
Nyeri muncul hilang timbul terasa
seperti ditusuk-tusuk dan
menjalar sampai ke pinggang
belakang kemudian naik ke atas
bahu kanan.
Riwayat Penyakit Sekarang

Nyeri dirasakan semakin sering


dan sakit dibandingkan awalnya
muncul.
Tidak ada hal yang memicu atau
memperingan nyeri.
Pasien mengatakan dari skala 1-
10 skala nyeri yang dirasakan
pasien adalah 6.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat batu buli 14 tahun


yang lalu.
Pasien tidak pernah
menderita hipertensi,
diabetes, kolesterol, atau
penyakit keganasan.
Riwayat penyakit keluarga
Kakak pasien menderita
hipertensi dan jika kencing
keluar batu-batu kecil
bersama urin.
Ayah dan ibu pasien sehat.
Tidak terdapat riwayat sakit
diabetes, jantung, liver,
ginjal, dan keganasan.
Riwayat kebiasaan
Pasien tinggal bersama suami dan
anak dengan ekonomi cukup.
Pasien adalah seorang ibu rumah
tangga.
Jarang minum air putih sejak muda
Tidak pernah mengontrol pola makan
Merokok (-)
Konsumsi alkohol (-)
Alergi (-)
Pemeriksaan Fisik
28 Maret 2016
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
(GCS 15: E4M6V5)
Berat badan : 47 kg
Tinggi badan : 155 cm
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 82x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,5oC

Kepala
Bentuk kepala : normocephali
Konjungtiva anemis : +/+
Sklera ikterik : -/-
Leher
Jugular Venous Pressure (JVP) : 5+1
cm
Inspeksi :
pembesaran kelenjar getah bening (KGB)
(-/-)
pembesaran tiroid (-/-)
bekas luka atau bekas operasi (-)
perubahan warna (-)
Palpasi:
pembesaran kelenjar getah bening (KGB)
(-/-)
pembesaran kelenjar tiroid (-/-)
Thorax
Pulmo
Inspeksi : pernapasan simetris saat
statis dan dinamis, massa (-), lesi (-),
retraksi dari otot interkostal (-),
retraksi supraklavikular (-)
Palpasi : taktil vokal fremitus
seimbang di kedua lapang paru
Perkusi : sonor di seluruh lapang
paru, batas paru-hati normal
Auskultasi: suara nafas vesikular (+/
+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung normal:
Batas atas (ICS III, linea sternalis dekstra)
Batas kiri (ICS V, linea midklavikularis
sinistra)
Batas kanan (ICS IV, linea sternalis dekstra)
Auskultasi: bunyi jantung S1 dan S2
regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi: bentuk datar, tidak cembung,
scar (-), striae (-), perubahan warna (-)
pelebaran vena (-)
Auskultasi : bising usus normal 15
kali/menit pada seluruh kuadran
abdomen.
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Ginjal : ballotement (-/-)
Perkusi : timpani pada seluruh regio
abdomen, asites (-)
Ginjal : nyeri ketok CVA (+/+)
Ekstremitas Atas dan
Bawah
Akral hangat, tremor (-),
pucat (-), sianotik (-), ikterik
(-), petechiae (-), deformitas
(-), edema (-). Pengisian
kapiler normal (<2 detik),
sensorik dan motorik normal,
bentuk kuku normal.

Genitalia
Pemeriksaan Penunjang
Jenis Nilai
24/3/16 26/3/16 27/3/16 28/3/16 29/3/16 1/4/16 2/4/16
Pemeriksaan Rujukan

Pemeriksaan
Hematologi
Laboratorium
Hemoglobin 6,4 6,6 8,4 10,4 10,2 10,1 12 -16 g/dL
33 31
Hematokrit 18 21 27 32 37 54 %
5000
Leukosit 7900 10200 13000 9400 10500 10600
10000/uL
150.000
Trombosit 135000 117000 136000 161000 160000 164000
-400.000/uL
Hitung Jenis

Basofil 0 0-1 %

Eosinofil 4 2-4 %

Batang 4 3-5 %

Segmen 60 50-70 %

Limfosit 35 25-40 %

Monosit 4 2-6 %
MCV 88 80-96 fL

MCH 30 27-32 pg

MCHC 35 32-37 g/dL

Masa
Pembekuan 6 2-6 menit
/ CT

Masa
Perdarahan 3 1-3 menit
/ BT

Golongan
darah / A+
Rhesus
Kimia Klinik

Besi 70 -200
(Fe/Iron) ug/dL
253-435
TIBC
ug/dL
SGOT
26 <50 u/l
(AST)
SGPT
22 <50 u/l
(ALT)
3.4-4.8
Albumin 3,1
g/dL
20-50
Ureum 55 70
mg/dL

0,8-1,1
Kreatinin 1,88 2,18
mg/dL
75-125
CCT 39,8
ml/menit
Kolesterol <200
74
Total mg/dL
<150
Trigliserida 90
mg/dL
Kolesterol 45-65
13
HDL mg/dL
Kolesterol <130
43
LDL mg/dL
3,5-7,4
Asam Urat 6,4
mg/dL
GD <140
100
Sewaktu mg/dL
Jenis Pemeriksaan 24/03/16 Nilai Rujukan

Urinalisa Lengkap

Warna Kuning Kuning

Kejernihan Jernih Jernih

pH 6,5 4.6 - 8.0

Berat Jenis 1.025 1.015 - 1.025

Protein - Negatif

Reduksi - Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Nitrit Negatif Negatif


Jenis Pemeriksaan 24/03/16 Nilai Rujukan

Urinalisa Lengkap

Keton Negatif Negatif

Urobilinogen Positif Positif

Eritrosit 2-3 < 3/ LPB

Leukosit 6-8 < 5 / LPB

Silinder - Negatif / LPK

Epitel + <1 / LPK

Darah Negatif
++
K. Ca Oxalat Negatif Negatif

K. As. Urat Negatif Negatif

K. Tripel Phospat Negatif


Negatif
Amorf Negatif
Negatif
Pemeriksaan CCT pertama dengan rumus
Cockcroft-Gault pada perempuan = 33,25

Pemeriksaan CCT kedua dengan rumus


Cockcroft-Gault pada perempuan = 36,78

Pemeriksaan BUN pertama dengan rumus


= urea : 2,14 = 55 : 2,14 = 25,7
Pemeriksaan BUN pertama dengan rumus
= urea : 2,14 = 70 : 2,14 = 32,7

Morfologi darah tepi: kesan


normositik normokromik
X-Ray Thorax 25 Maret 2016

X-Ray Thorax PA

Foto kurang inspirasi

Kedua sinus costophrenicus dan diafragma


normal

Hillus, pleura, dan mediastinum baik.

Pulmo : Corakan bronko vaskular paru baik;


Tak tampak infiltrate pada kedua parenkim
paru.

Tulang-tulang dada baik.

Kesan : Tidak tampak proses spesifik aktif


pada pulmo; Cor, sinus, dan diafragma
dalam batas normal.
Ultrasonografi 28 Maret 2016
Ultrasonografi (USG) Abdomen 28 Maret 2016
Hepar : bentuk, letak, dan ukuran baik, tepi tajam,
permukaan licin. Echo parenkim baik. Vaskuler dan duktus
bilier baik. Tidak tampak lesi massa.
Gallblader : bentuk, letak, dan ukuran baik. Dinding tidak
menebal. Tidak tampak echo batu maupun dilatasi duktus
sistikus.
Pankreas : bentuk, letak, ukuran, dan echo parenkim
normal. Tidak tampak dilatasi duktus, kalsifikasi, maupun lesi
fokal.
Lien : bentuk, letak, ukuran, dan echo parenkim baik, tidak
tampak lesi massa.
Ginjal kanan : ukuran membesar, tampak dilatasi
pelviokalises disertai multipel batu berukuran terbesar 2,4 cm
di pole tengah. Ureter tampak melebar.
Ginjal kiri : bentuk, letak, ukuran dan echo baik. Echo
diferensiasi cortex-medulla baik. Tidak tampak dilatasi
pelviokalises, echo batu maupun massa. Ureter tidak
terdeteksi.
Buli-buli : dinding tidak menebal, tidak tampak echo batu
maupun massa.

Foto BNO Polos

BNO Polos Abdomen 25 Maret 2016

Tampak kalises pada pelvis kanan.

Tampak konkremen opaq di paravertebra lumbal


L 2 kanan.

Kontur ginjal bilateral tidak jelas.

BNO Polos Abdomen 29 Maret 2016

DJ Stent terpasang dengan ujung di


paravertebra lumbal 2 kanan serta setinggi
lumbal 1 kiri dan di dalam rongga pelvis.

Tampak konkremen opaq di paravertebra


lumbal L 2 kanan.

Kontur ginjal bilateral tidak jelas.


Elektrokardiografi
Laporan hasil EKG :
Irama : Sinus
Denyut jantung : 100 kali per
menit (300 dibagi dengan 3
kotak sedang (jarak antar
R)).
PR interval : normal (<0,2
detik atau <5 kotak kecil)
Gelombang QRS : durasi
normal <0,12 sec atau <3
kotak kecil.
ST segment : normal
T wave : normal ; gelombang
positif pada lead I, II, V3, V4,
V6, inverted pada aVR .
Follow Up
Tanggal Pengkajian

S:
Nyeri pinggang kanan sampai ke tulang rusuk, sesak (+), berdebar-debar (+) sejak
tadi malam
O:
Kesadaran : CM Keadaan: Tampak sakit sedang
TTV : 100/60 | 76x/min | 22x/min | 36.6oC
Mata : CA +/+, SI -/-
Leher : JVP 5+1 cm, KGB membesar (-), tiroid membesar (-)
25/3/16 Cor : BJ reg SI-II (N), Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : SN Vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abd : Datar, supel, BU (+) (N), nyeri tekan epigastrik (+), nyeri ketok CVA (+/+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, Edema (-)
Lab : DR : 6,4//18//7900//135000 | Ur: 55 Cr:2,08 | Gol. Darah: A+
A:
1) Anemia 2) Kolik renal
P:
IVFD RL 30 tpm, Ceftriaxone drip 2x1g, Paracetamol drip 2x1g.
Tanggal Pengkajian

S:
Pasien masih merasa nyeri dari pinggang kanan menjalar ke perut, mual (+), muntah (-).
O:
Kesadaran : CM Keadaan: Tampak sakit sedang
TTV : 110/80 | 80x/min | 18x/min | 36.5oC
Mata : CA +/+, SI -/-
Leher : KGB membesar (-), tiroid membesar (-)
Cor : BJ reg SI-II (N), Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : SN Vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
26/3/16
Abd : Datar, supel, BU (+) (N), nyeri tekan (+) lumbar dextra sinistra dan iliaca dextra
sinistra, nyeri ketok CVA (+/+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, Edema (-)
Lab : DR : 6,6//21//10200//117000 |Ur: 70 Cr: 1,88 CCT: 39,8
A:
1) Anemia ec hematuria 2) Kolik renal ec nefrolitiasis susp. AKI
P:
IVFD RL 14 tpm, Ceftriaxone drip 2x1g, Paracetamol drip 2x1g, Asam folat 3x400 mcg,
Bicnat 3x1,Concor 1x5mg.
Tanggal Pengkajian

S:
Nyeri menurun hanya kadang muncul sakit pinggang kanan, mual (+), muntah (-),
demam (+) tadi lalu kemudian turun kembali.
O:
Kesadaran : CM Keadaan: Tampak sakit sedang
TTV : 100/60//74x/min//20x/min//36,9oC
Mata : CA +/+, SI -/-
Leher : KGB membesar (-)tiroid membesar (-)
Cor : BJ reg SI-II (N), Murmur (-), Gallop (-)
27/3/16
Pulmo : SN Vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abd : Datar, supel, BU (+) (N), nyeri tekan (+) iliaca dextra, nyeri ketok CVA (+/+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, Edema (-)
Lab : DR : 8,4//27//13000//136000 |CT: 6 BT: 3 | GDS: 100
A:
1) Anemia ec hematuria 2) Kolik renal ec nefrolitiasis susp. AKI
P:
IVFD RL 14 tpm, Ceftriaxone drip 2x1g, Paracetamol drip 2x1g, Asam folat 2x400
mcg, Concor 1x5mg, Lasix 2x1 prn.
Tanggal Pengkajian

S:
Nyeri pinggang terutama sebelah kanan (+), mual (+), muntah (-), demam (+)
O:
Kesadaran : CM Keadaan: Tampak sakit sedang
TTV : 110/70//82x/min//20x/min//36,5oC
Mata : CA +/+, SI -/-
Leher : KGB membesar (-)tiroid membesar (-)
Cor : BJ reg SI-II (N), Murmur (-), Gallop (-)
28/3/16 Pulmo : SN Vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abd : Datar, supel, BU (+) (N), nyeri tekan (+) iliaca dextra, nyeri ketok CVA (+/+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, Edema (-)
Lab : DR : 8,4//27//13000//136000 |CT: 6 BT: 3 | GDS: 100
A:
1) Anemia ec hematuria perbaikan 2) Kolik renal ec nefrolitiasis susp. AKI
P:
IVFD RL 14 tpm, Ceftriaxone drip 2x1g, Paracetamol drip 2x1g, Asam folat 2x400 mcg,
Concor 1x5mg, Lasix 2x1 prn. Pro RPG.
Tanggal Pengkajian

S:
Transfusi pack 2. Nyeri pinggang terutama sebelah kanan (+), mual (+), muntah (-),
demam (+), nafsu makan sedikit.
O:
Kesadaran : CM Keadaan: Tampak sakit sedang
TTV : 110/70//72x/min//18x/min//36,5oC
Mata : CA +/+, SI -/-
Leher : KGB membesar (-)tiroid membesar (-)
Cor : BJ reg SI-II (N), Murmur (-), Gallop (-)
29/3/16 Pulmo : SN Vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abd : Datar, supel, BU (+) (N), nyeri tekan (+) lumbal dan iliaca dextra sinistra, nyeri
ketok CVA (+/+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, Edema (-)
Lab : DR : 8,4//27//13000//136000 |CT: 6 BT: 3 | GDS: 100
A:
1) Nefrolitiasis Post-RPG hari ke- 1 2) Anemia ec hematuria perbaikan 3) Susp. AKI
P:
IVFD RL 30 tpm, injeksi Ceftriaxone 2x1g, injeksi Ketorolac 3x30 mg, Drip Adonai 3x1
amp, Asam folat 2x400 mcg, Bicnat 3x1Concor 1x5mg.
Tanggal Pengkajian

S:
Nyeri pinggang kanan (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan masih kurang.
O:
Kesadaran : CM Keadaan: Tampak sakit sedang
TTV : 120/70//76x/min//18x/min//36,6oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : KGB membesar (-) tiroid membesar (-)
Cor : BJ reg SI-II (N), Murmur (-), Gallop (-)
30/3/16 Pulmo : SN Vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abd : Datar, supel, BU (+) (N), nyeri tekan (+) iliaca dextra, nyeri ketok CVA (+/+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, Edema (-)
Lab : DR : 10,4//32//9400//161000
A:
1) Nefrolitiasis Post-RPG hari ke-2 2) Anemia ec hematuria perbaikan 3) Susp. AKI
P:
IVFD RL 30 tpm, injeksi Ceftriaxone 2x1g, injeksi Ketorolac 3x30 mg, Drip Adonai
3x1 amp, Asam folat 3x400 mcg, Concor 1x5mg, Lasix 2x1 prn.
Tanggal Pengkajian

S:
Nyeri pinggang kanan (+) hilang timbul, mual (-), muntah (-), nafsu makan membaik.
O:
Kesadaran : CM Keadaan: Tampak sakit sedang
TTV : 110/80//80x/min//20x/min//36,6oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : KGB membesar (-) tiroid membesar (-)
Cor : BJ reg SI-II (N), Murmur (-), Gallop (-)
31/3/16 Pulmo : SN Vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abd : Datar, supel, BU (+) (N), nyeri tekan (+) iliaca dextra, nyeri ketok CVA (+/+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, Edema (-)
Lab : DR : 10,4//32//9400//161000
A:
1) Nefrolitiasis Post-RPG hari ke-3 2) Anemia ec hematuria perbaikan 3) Susp. AKI
P:
IVFD RL 30 tpm, injeksi Ceftriaxone 2x1g, injeksi Ketorolac 3x30 mg, Drip Adonai 3x1
amp, Pro-renal 3x2, Bicnat 3x1, Asam folat 3x400 mcg, Concor 1x5mg.
S:
Nyeri pinggang kanan (+) hilang timbul, mual (-), muntah (-), nafsu makan
membaik, BAB normal.
O:
Kesadaran : CM Keadaan: Tampak sakit sedang
TTV : 120/80//78x/min//16x/min//36,6oC
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : KGB membesar (-) tiroid membesar (-)
Cor : BJ reg SI-II (N), Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : SN Vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
1/4/16
Abd : Datar, supel, BU (+) (N), nyeri tekan (+) iliaca dextra, nyeri ketok CVA (+/+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, Edema (-)
Lab : DR : 10,4//32//9400//161000
A:
1) Nefrolitiasis Post-RPG hari ke-4 2) Anemia ec hematuria perbaikan 3) Susp.
AKI
P:
IVFD RL 30 tpm, injeksi Ceftriaxone 2x1g, injeksi Ketorolac 3x30 mg, Drip
Adonai 3x1 amp, Pro-renal 3x2, Bicnat 3x1, Asam folat 3x400 mcg, Concor
1x5mg.
FIFE
F : Pasien takut menjalani
operasi.
I : Pasien kurang mengetahui
sakit yang pasien derita.
F : Sakit yang pasien rasakan
mengganggu kegiatan sehari-hari
pasien.
E : Pasien ingin cepat sembuh
dan sehat kembali.
Ringkasan
Pasien wanita 50 tahun dengan nyeri
perut kanan bawah sejak 1 bulan yang
lalu memburuk sejak 4 hari sebelum
masuk Rumah Sakit (SMRS).
Pasien juga merasakan demam sejak 4
hari SMRS, demam yang pasien rasakan
hilang timbul dan belum diukur.
Pasien mengeluhkan mual tetapi tidak
muntah.
Sakit kepala hilang timbul sejak satu
bulan yang lalu.
Lemas di seluruh tubuh sejak satu bulan yang lalu.
Pasien memiliki kebiasaan jarang minum air putih
sejak masih muda dan tidak pernah mengontrol
pola makan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
pasien anemis dan terdapat nyeri tekan abdomen
iliaka dekstra dan sinistra serta nyeri ketok CVA +/
+.
Dari pemeriksaan penunjang didapatkan
hemoglobinemia, hematokrit turun, leukositosis
ringan, dan trombositopenia, albuminemia, kadar
ureum, kreatinin, dan CCT yang meningkat,
kolestrol HDL menurun
Pada pemeriksaan urinalisa lengkap didapatkan
pada urin pasien terjadi peningkatan leukosit dan
terdapat darah dalam urin.
Daftar Masalah dan
Tatalaksana
Daftar Masalah
Nefrolitiasis dengan insufisiensi renal
Anemia et causa hematuria
Diagnosis banding
Acute Kidney Injury (AKI)
Kontra: tidak terpenuhinya syarat dari criteria diagnosis AKI
yaitu Peningkatan serum kreatinin 0,3 mg/dl (26,5
lmol/l) dalam 48 jam; atau
Peningkatan serum kreatinin 1,5 kali baseline yang
diketahui atau diperkirakan muncul dalam 7 hari; atau
volume urin < 0,5 ml/kg/jam dalam 6 jam.
Chronic Kidney Disease (CKD)
Kontra: tidak terdapat data ureum dan kreatinin 3 bulan yang
lalu dan terdapat batu yang dapat menjadi faktor perancu hasil
ureum kreatinin.
Penatalaksanaan
Non-medika mentosa
Informasikan kepada pasien tentang sakit yang beliau
derita beserta rencana pemeriksaan, pengobatan, dan
komplikasinya.
Edukasi pasien agar pasien lebih sering minum dan
menjaga pola makan untuk menjaga kesehatan ginjal.
Perecanaan makanan dan edukasi makanan seperti
makanan sehat pada umumnya serta dibatasi sesuai
kebutuhan. Konsultasi ke spesialis gizi klinik untuk
perencanaan kompisisi diet.
Edukasi tentang perlunya aktivitas fisik minimal 30
menit setiap harinya sebagai tindakan preventif untuk
mencegah semakin berkembangnya kolestrol pasien.
Medikamentosa
Ceftriaxone 2x1g
Injeksi Ketorolac 3x30 mg
Drip Adonai 3x1 amp
Pro-renal 3x2
Bicnat 3x1
Asam folat 3x400 mcg
Concor 1x5mg
Rencana pemeriksaan
Cek ferritin dan TIBC
Urinalisis urin 24 jam
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad
bonam
Quo ad sanationam : dubia ad
malam
Analisis Kasus
Referensi Kasus

Durasi nyeri: 3-18 jam

Karakteristik nyeri: nyeri samping pinggang derajat ringan


sampai sedang tanpa radiasi ke selangkangan.
Riwayat batu di traktus urinarius

Komplikasi yang disebabkan oleh batu X

Infeksi traktus urinarius

Riwayat keluarga menderita batu X

Ginjal soliter atau bekas transplantasi X

Hilangnya fungsi ginjal

Mual dan muntah


Pemeriksaan Fisik
Referensi Kasus

Nyeri tekan abdomen di sekitar abdomen kanan


atas dan bawah serta kiri atas dan bawah.
Nyeri ketok CVA +/+

Takikardi X

Hipertensi X
Pemeriksaan Penunjang
Referensi Kasus

Pemeriksaan sedimen urin

Pemeriksaan serum kreatinin dan pengukuran


fungsi ginjal
Serum asam urat

Pemeriksaan darah rutin

BT dan CT
Tinjauan Pustaka
Sistem Urinaria (Sistem
Perkemihan)
Sistem urinaria berkontribusi dalam
menciptakan keseimbangan dengan
mengontrol komposisi darah, pH,
volume, tekanan, osmolaritas,
mengekskresikan zat-zat buangan
dan memproduksi hormon. Sistem
urinaria terdiri dari dua ginjal, dua
ureter, satu kantong kemih, dan satu
uretra.
Anatomi dan Fisiologi Ginjal
Sistem sirkulasi darah pada
ginjal
Nefron dan Proses Filtrasi

Untuk memproduksi urin, ada 3


tahap yang akan terjadi dalam
nefron dan duktus kolektivus:
filtrasi glomerular, reabsorpsi
tubular, dan sekresi tubular:
Filtrasi Glomerular
Kecepatan Filtrasi Glomerular
Reabsorpsi tubular
Sekresi tubular
Nefrolitiasis
Definisi
kalkuli pada ginjal. Tetapi renal kalkulus
dan kalkulus ureter (ureterolitiasis)
sering dianggap sama.

Epidemiologi
Etiologi
Intake cairan sedikir dengan konsekuensi
volume produksi urin rendah.
Riwayat infeksi saluran kencing.
Patofisiologi
Pembentukan batu ditandai
dengan dua cara:
Supersaturasi urin
Deposisi materi batu pada nidus
kalsium fosfatase renal papiler
Manifestasi Klinis
Gejala yang khas pada kolik renal yang
disebabkan oleh obstruksi renal pelvis dan
ureter akut dari kalkulus adalah onset akut
dari nyeri di sisi tubuh yang parah menjalar
sampai ke selangkangan yang menjalar
anterior dan inferior.
Riwayat yang penting untuk ditanyakan
adalah:
Durasi, karakteristik dan lokasi nyeri
Riwayat batu di traktus urinarius
Komplikasi yang disebabkan oleh batu
Infeksi traktus urinarius
Riwayat keluarga menderita batu
Ginjal soliter atau bekas transplantasi
Hilangnya fungsi ginjal
Mual dan muntah
Dari pemeriksaan fisik jarang didapatkan
penemuan yang khas. Hanya saja pasien
dengan kolik renal tidak dapat menahan
rasa nyeri dan tidak dapat berbaring
diam, kontras dengan pasien dengan
iritasi peritoneal, yang tidak bergerak
untuk meminimalisir rasa tidak nyaman.
Kurang lebih 85% pasien dengan kolik
renal menunjukkan gejala hematuria
mikroskopis. Takikardia dan hipertensi
relative sering terjadi pada kasus-kasus
ini bahkan pada pasien tanpa riwayat
masalah jantung atau tekanan darah.
Pemeriksaan Penunjang
Guideline dari European Association of
Urology merekomendasikan tes
laboratorium di bawah pada seluruh
pasien dengan episode batu akut:
Sedimen urin atau tes dipstick untuk mencari
sel darah, dengan tes bakteriuria, pH urin,
dan kultur urin
Serum kreatinin dan pengukuran fungsi renal
Serum asam urat, kalsium, sodium, dan
potassium
Pemeriksaan darah rutin
Tes koagulasi (jika intervensi direncanakan:
aPTT dan prothrombin time (PT).
Tatalaksana
Terapi nefrolitiasis melibatkan
tatalaksana emergensi kolik renal
(ureteral), termasuk intervensi
bedah ketika terindikasi, dan
terapi medis bagi penyakit batu.
Pada situasi emergensi ketika terdapat
perhatian akibat gagal ginjal yang
mungkin terjadi, fokus tatalaksana
harus terdapat pada:
koreksi dehidrasi, mengobati infeksi
urin, mencegah scarring, identifikasi
pasien dengan ginjal yang berfungsi
soliter, dan menurunkan resiko gagal
ginjal akut dari nefrotoksisitas kontras,
terutama pada pre-existing azotemia
(kreatinin >2 mg/dL), diabetes,
dehidrasi, atau multiple myeloma.
Acute Kidney Injury
Acute kidney injury (AKI)
didefinisikan sebagai keadaan di
bawah ini:
Peningkatan serum kreatinin
0,3 mg/dl (26,5 lmol/l) dalam 48
jam; atau
Peningkatan serum kreatinin
1,5 kali baseline yang diketahui
atau diperkirakan muncul dalam
7 hari; atau
Etiologi dan Patofisiologi
Etiologi AKI terdiri dari 3 mekanisme
utama: pre-renal, intrinsik (renal),
dan obstruktif (post-renal).
Manifestasi Klinis
Pre-renal
Intra-renal
Post-renal
Staging AKI

Stadium Serum Kreatinin Urine Output


1.51.9 kali baseline <0.5 ml/kg/jam dalam 612
ATAU jam.
1
0.3 mg/dl ( 26.5 mol)

2.02.9 kali baseline < 0.5 ml/kg/jam dalam 12


2 jam

3.0 kali baseline < 0.3 ml/kg/jam dalam 24 jam


ATAU OR
Peningkatan serum kreatinin 4.0 mg/dl (353.6 Anuria dalam 12 jam
mmol/l)
ATAU
3 Inisiasi renal replacement therapy
ATAU, pada pasien > 18 tahun penurunan
eGFR sampai >35 ml/menit per 1.73 m2.
Kriteria RIFLE
Prevensi dan tatalaksana

Chronic Kidney Disease

Definisi
CKD adalah kondisi dimana
terjadinya kerusakan ginjal atau
penurunan fungsi ginjal yang dinilai
dengan GFR dibawah
60mL/menit/1.73m2 selama lebih dari
3 bulan.
Etiologi
Beberapa penyebab tersering dari
CKD adalah:
Diabetes nefropati
Glomerulonefritis
Hipertensi (berkaitan dengan
masalah vaskular dan penyakit ginjal
iskemik dan penyakit glomerular)
Polikistik ginjal berkaitan dengan
genetik (autosomal dominant)
Tubulointerstitial nefropati dan kistik
Patofisiologi
Dua set mekanisme besar:
Pertama, kerusakan pada ginjal akan
terinisiasi berdasarkan penyakit
tertentu yang mendasari.
Kedua adalah kerusakan ginjal
berupa hiperinfiltrasi dan hipertrofi
dari nefron yang tidak bergantung
dari apa etiologinya.
Staging

Stadium eGFR (mL/menit/1.73m2) Deskripsi

1 >90 Kerusakan ginjal dengan GFR yang normal

2 60-89 Penurunan GFR ringan

3 30-59 Penurunan GFR sedang

4 15-29 Penurunan GFR berat

5 <15 Gagal ginjal


Manifestasi
Klinis dan Kelainan
Laboratorium
Kelainan cairan, elektrolit, dan
asam-basa
Kelainan metabolisme kalsium
dan fosfat
Kelainan kardiovaskular
Kelainan hematologis
Kelainan neurologi
Kelainan Gastrointestinal dan
nutrisi
Kelainan Endokrin-Metabolik
Tatalaksana
Renal Replacement Therapy (RRT)
Indikasi untuk RRT pada pasien CKD adalah:
asidosis metabolik berat
hiperkalemia > 6.5 mEq/L atau dengan
perubahan EKG mejadi T wave tinggi atau
AV block
perikarditis
ensefalopati
neuropati perifer
kelebihan cairan yang sulit dikontrol
Pasien asimtomatis dengan GFR <
9mL/menit/1.73 m2
Dialisis:
Hemodialisa
Peritoneal dialisa

Transplantasi Ginjal
Daftar Pustaka
Tortora, Gerard J., Derrickson, B. Principles of Anatomy and Physiology Maintenance and
Continuity of the Human Body, 13th ed. New Jersey: John Wiley and Sons,Inc; 2011 : 1065-1096
Sherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. West Virginia: Cengage.
Kasper, dkk., Harrisons Principles of Internal Medicine, 19 th ed. New York: McGraw Hill; 1811-
1830.
The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Proteinuria. 2014. National
Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.
Babitt, Jodie L., Lin, Herbert Y. Mechanism of Anemia in CKD. 2012. NewYork: Journal of the
American Society of Nephrology.vol. 23 no. 10 1631-1634.
RJ, Johnson. Uric Acid and Chronic Kidney Disease: Which is Chasing Which? Epub: Nephrol Dial
Transplant. 2013 Sep; 28(9):2221-8. doi: 10.1093/ndt/gft029.
Suwitra, Ketut. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta: Penerbit
Interna. 2159-2240.
Agarwal, Sanjay K., dkk. Recombinant Human Erythropoietin in the Management of Anemia in
Chronic Kidney Disease Patients. Indian Academy of Clinical Medicine. 2006. India : JIACM ; 7
(3) : 193-8.
National Kidney Foundation. About Chronic Kidney Disease. National Kidney Foundation. 2015.
NewYork : NKF.Inc.
United States Renal Data System. 2011 Annual Data Report.
Wiguno Prodjosudjadi, MD, PhD, A. Suhardjono, MD, PhD. 2009. End-Stage Renal Disease in
Indonesia: Treatment Development.

Anda mungkin juga menyukai