Obat herbal tradisional yang memiliki bukti dukung empiris (dalam hal ini
Jamu), dapat dikembangkan menjadi OHT ataupun fitofarmaka dengan
dilengkapi bukti dari data nonklinik dan data klinik (untuk fitofarmaka). Dalam
hal obat herbal tradisional tersebut pada kondisi di bawah ini namun akan
dikembangkan menjadi fitofarmaka:
Pada jalur empiris (dalam hal ini Jamu), harus memenuhi persyaratan tertentu
seperti standardisasi, data toksisitas serta adanya senyawa penanda sebelum
dilakukan uji klinik.
Tidak lagi pada jalur empiris (komposisi dan klaim tidak lagi sesuai dengan
riwayat tradisionalnya), harus memenuhi persyaratan tertentu seperti
standardisasi, data toksisitas, data farmakodinamik serta adanya senyawa
penanda sebelum dilakukan uji klinik.
2. Pengembangan Obat Herbal Terstandar