Referat Rhinitis Alergi
Referat Rhinitis Alergi
Rhinitis Alergi
Pembimbing:
dr. Tenty, Sp. THT- KL, MKes
Disusun oleh:
Alvan Aresto Djari 11-2016-070
Pharmacotherapy Immunotherapy
effectiveness
safety specialist prescription
effectiveness may alter the natural
easily administered course of the disease
Patient
education
always indicated
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Kombinasi Antihistamin-Dekongestan
Banyak digunakan
Loratadin/feksofenadin/setirisin + pseudoefedrin 120 mg
Ipratropium Bromida
Topikal, antikolinergik
Efektif mengatasi rinore yang refrakter terhadap kortikosteroid
topikal/antihistamin
ES : iritasi hidung, krusta, epistaksis ringan
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Kortikosteroid
Kortikosteroid topikal
Pilihan pertama untuk rinitis alergi persisten sedang-berat efek
antiinflamasi jangka panjang
Mula kerja lambat (12 jam), efek maksimum beberapa hari sampai minggu
Budesonide, beklometason, fluticason,mometason furoat, triamcinolon
acetonide
Dosis diberikan : 1 x semprot/hr
TERAPI LAINNYA
Imunoterapi:
Respon (-) terhadap terapi medikamentosa
Terdapat efek samping dari pemakaian obat
sublingual, suntikan
Operatif : konkotomi pada konka inferior, apabila hipertrofi berat dan kauterisasi
sudah tidak menolong.
Kesimpulan
Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang dicetuskan
oleh reaksi hipersensitivitas system pertahanan tubuh terhadap
allergen-alergen tertentu. Penyakit ini dapat timbul secara musiman
atau sepanjang tahun
Tanda dan gejala yang khas dari rhinitis alergi adalah rhinorrhea,
bersin-bersin, obstruksi jalan nafas pada cavum nasi, lakrimasi, dan
rasa gatal pada hidung dan konjungtiva. Selain itu pada
pemeriksaan fisik bisa didapatkan mukosa nasal berwarna pcat dan
Nampak basah, kojungtiva bisa didaptkan kogesti dan edem,
Penatalaksanaan ntuk kasus rhinitis alergi berupa pencegahan
kontak dengan allergen. Untuk simptomatis dapat diberikan obat-
obatan anti histamine, simpatomimetik, kortikosteroid,
antikolinergik.