Anda di halaman 1dari 105

PEMERIKSAAN FISIK PADA

ANAK
The precise and intelligent recognition and appreciation of minor differences
is the real essential factor in all successful medical diagnosis.
-Joseph Bell (1890)

The character of Sherlock Holmes was based on Dr. Bell, an English


surgeon who taught Arthur Conan Doyle during medical school.
What is a Skill?

Knowledge - Something you know


Skills - Something you do
Attitudes - Something you have
Why Learn Basic Clinical
Skills?

70% of diagnoses can be made based on history


alone.
90% of diagnoses can be made based on history
and physical examination (H&P) alone.
Expensive tests often confirm what is found
during the H&P.
Problem-Oriented Records

S- Subjective - What the patient tells you

O- Objective - What you observe

A- Assessment - What you think is going on

P- Plan - What you intend to do


Varisela
CARA PENDEKATAN PADA
ANAK
Cara pemeriksaan fisik pada bayi dan anak
secara umum sama dengan pada dewasa
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Pada keadaan tertentu tidak perlu urutan


tersebut
Cara pendekatan berbeda dgn dewasa agar
dapat berkomunikasi dengan anak
Tergantung pada umur & keadaan anak
Kehadiran orang tua sangat membantu
Pemeriksa sebaiknya bersikap informal
Pada bayi
Pemeriksaan dapat dimulai sejak masih di
pangkuan ibu
Perlahan-lahan dipindah ke meja periksa sambil
diajak bicara atau dipegang-pegang dagu atau
rambutnya
Ibu memegang tungkainya
Anak sangat polos dan aneh
Tidak percaya pada dokter mungkin karena :
Takut pada orang asing
Ingat pengalaman terdahulu, bila ada orang
berpakaian putih pasti disuntik atau diambil
darahnya

Sehingga setiap pemeriksaan pada anak merupakan


tantangan dokter untuk membuat pengalaman yang
menyenangkan buat dokter dan anak
Umur seringkali merupakan faktor penentu
pemeriksaan sulit atau mudah tergantung pengalaman terdahulu

Bayi < 8 bulan


Belum takut pada orang asing
Biasanya mudah dan menyenangkan untuk diperiksa
Biasanya masih belum takut dipisahkan dari gendongan ibunya dan
ditidurkan pada meja periksa bersama dengan selimutnya
Pemeriksaan sangat mudah untuk dokter

Anak > 3 tahun


Sebagian besar anak perlu ditentramkan hatinya sebelum diperiksa
Perlu dijelaskan dengan hati-hati tahap-2 pemeriksaan
Umumnya anak menjadi kooperatif
TANTANGAN

Umur > 8 bulan 2 atau 3 tahun

Pada umur ini


Takut pada orang asing
Tidak percaya pada orang yang
berpakaian putih
Anak lebih suka ditangan ibunya

Sehingga pemeriksaan seringkali lebih baik


dilakukan digendongan ibunya
Pada anak yang lebih besar
Memberi salam
Tanyakan namanya, sekolahnya,
dll
Dapat dipuji penampilannya
Pada saat diperiksa dapat
diceritakan sesuatu sesuai umur
anaknya

Pada anak yang sakit berat


langsung diperiksa
Beberapa tips
a. Sikap:
Positif, menyenangkan, optimistik, dan MEMILIKI RASA HUMOR.
b. Peralatan:
Siap dan bekerja dengan baik; jangan terlihat secara menonjol
c. Teknik pemeriksaan tidak langsung:
Seblumnya ciluk ba, ajak anak membantu kita, menggunakan
mainan (misal boneka kecil ditempelkan pada stetoskop), ajak
anak mengamati alat yang dipakai (misal stetoskop).
Membesarkan hati dengan bantuan orang tua
d. Percakapan:
Cari topik percakapan yang menarik anak (makanan favorite,
buku, acara TV). Berikan hadiah bila perlu. Bayi seringkali
memberikan respon terhadap suara yang menyejukkan.
e. Menyejukkan dan menentramkan hati:
Misalnya, Wah paru-2 dan jantungnya bagus. Bila didapatkan
kelainan jangan bicarakan dengan pasien atau orang tuanya
sampai konsultasi dengan supervisor untuk menegaskan
kelainannya
f. Pastikan tangan anda hangat;
Gerakan tangan perlahan-2 dan jangan tergesa-gesa agar bayi /
anak tidak takut; pegang bayi dengan lemah lembut.
g. Beritahu anak apa yang akan dilakukan:
Berikan pilihan bila perlu, misal yang dilihat terlebih dahulu yang
mana, telinga atau mulut?
Amati dan ambilah kesempatan yang
baik

Pemeriksaan fisik pada anak dimulai pada saat anak memasuki


ruang periksa dan anamnesis. Amati saat anak bermain,
berinteraksi dengan orang tua, dan berinteraksi dengan
lingkungan merupakan informasi yang sangat berharga, ini
adalah bagian dari pemeriksaan fisik.

Misalnya:
Apakah anak tampak sakit atau sehat ?
Apakah perkembangan motorik dan bicaranya normal ?
Apakah anak menggunakan anggota tubuhnya secara baik dan
simetris atau asimetris ?
Apakah anak berjalan dan berdiri normal ?
Apakah kekuatan ototnya normal ?
Apakah pendengarannya normal ?

Ambilah keuntungan dari keadaan yang tidak direncanakan


yang terlihat pada saat anamnesis dan pemeriksaan fisik
(HARUS DIKERJAKAN !). Bila anak tiba-tiba meloncat atau
naik kemeja atau berlari kearah ibunya, dapat dilihat cara
berjalan, dll.
Pada saat pemeriksaan, pakaian yang menutup harus dilepas.
Pada anak besar dan remaja, melepas pakaian secara bertahap
agar pemeriksaan mudah.

INGAT, anak laki-laki dan perempuan mempunyai sense of


privacy umumnya > 7 tahun, khususnya dengan orang asing.

Ini sangat penting, sehingga pada saat pemeriksaan anak


remaja harus didampingi orang tua atau perawat. Kecuali
remaja yang sejenis dengan dokternya.

Pakaian
Posisi
Bayi
Pada permukaan datar dengan selimutnya (<5-6
bl)

6 bl sampai 2 tahun
Banyak pemeriksaan dapat dilakukan di
pangkuan ibu.

3-4 tahun atau lebih


Anak dapat duduk di meja periksa.

Lebih dari 6 bulan


pemeriksaan pertama kali dapat dilakukan
dengan posisi duduk.
Posisi duduk lebih tidak menakutkan anak
dibanding posisi tiduran.
Ruangan tenang
Cahaya cukup terang
Meja periksa atau
tempat tidur cukup
tingginya agar dapat
memeriksa dengan
baik dan tidak cepat
lelah
Pemeriksa disebelah
kanan pasien
Posisi pasien diatur
yang nyaman sesak
duduk
Bayi dan anak kecil diperiksa
tanpa pakaian
Pada anak besar malu
dibuka bagian per bagian
sesuai tubuh yang diperiksa
Pada remaja sebaiknya ada
yang mendampingi selama
pemeriksaan
Sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan harus
cuci tangan (bila mungkin
dengan air hangat)
Untuk neonatus harus cuci
dengan sabun / cairan anti septik
Pemeriksaan

dilakukan seluruh
tubuh
Pemeriksaan yang
menggunakan alat
paling akhir agar
anak tidak takut
Macam Pemeriksaan Fisik
Lengkap
Dilakukan pada pendidikan
Untuk penderita rawat inap
Secara cepat
Dilakukan oleh mereka yang sudah
berpengalaman
Dalam praktek rawat jalan

Disini akan dibahas pemeriksaan fisik secara garis besar


Inspeksi
Inspeksi umum
melihat keadaan umum
pasien
Inspeksi lokal
melihat perubahan lokal
sampai yang sekecil-kecilnya
Seringkali diperlukan
perbandingan dengan sisi
lain
Meningokoksemia
Hipotiroidime kongenital
Palpasi
Mempergunakan telapak tangan
memanfaatkan alat peraba pada
telapak tangan dan jari-jari
Dapat menentukan:
Bentuk
Besar
Tepi
Permukaan
Konsistensi
Palpasi abdomen
Fleksikan paha mengurangi ketegangan dinding
abdomen
Perabaan dengan telapak tangan mendatar, jari II, III
dan IV rapat
Bila ada bagian yang sakit perabaan dimulai
dari bagian yang tidak sakit
Palpasi dapat dilakukan dengan 2 tangan bila
hendak mengetahui adanya cairan / ballotement
Perkusi
Tujuan perkusi
mengetahui
perbedaan suara
ketuk dapat
menentukan batas
Cara langsung
Ujung jari II atau III
pada daerah perkusi
Sulit, memerlukan
banyak latihan
Untuk perkusi kepala
Caratidak langsung
lazim digunakan
Suara perkusi
Sonor
Pekak
Timpani
Redup Sonor Pekak
Hipersonor Sonor timpani
Perkusi pada bayi dan anak tidak boleh terlalu
keras karena dinding tipis
Urutan tergantung keadaan
Umumnya dilakukan pada dada, abdomen, kepala
Auskultasi
Menggunakan
stetoskop
Untuk mendengar:
Suara pernapasan
Bunyi & bising
jantung
Peristaltik usus
Bising pembuluh drh
Ukuran:
Bayi
Anak
Dewasa
Sebaiknya menggunakan stetoskop binaural membran +
corong
Membran menyaring suara berfrekuensi rendah yang
terdengar nada tinggi (bising presistolik, mid diastolik,
bunyi jantung I, II, III, IV)
Corong menyaring suara berfrekuensi tinggi yang
terdengar nada rendah (bising sistolik,friksi perikard) bila
ditekan keras ke kulit maka kulit bersifat membran
terdengar nada tinggi
Frekuensi yang terdengar 15 20.000 Hz / detik
Harus dilakukan dengan SABAR, TENANG dan
MENYENANGI PEKERJAAN yang dilakukan
Pemeriksaan
umum
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran
3. Status Mental / Tingkah Laku
4. Kelainan yang segera tampak
5. Karakteristik tangisan pasien
6. Posisi serta aktivitas
7. Wajah
8. Status gizi
1. Pemeriksaan fisik harus
dimulai dengan penilaian
keadaan umum
Sakit ringan, sedang, berat
Distres akut perlu pertolongan
segera
Stabil pertolongan stlh
pemeriksaan fisik lengkap
Penilaian bersifat subyektif
Penampakan keadaan umum tidak
selalu identik dengan beratnya
penyakit yang diderita
2. Kesadaran dinilai
pasien tidak tidur
Komposmentis
Apatis
Somnolen
Sopor
Koma
Delirium
Kadang sulit, maka dapat
soporo-koma

Pada bayi kemampuan


terhadap stimulus
3. Status mental dan tingkah
laku
Kooperatif
Hiperaktif
Cengeng
Tidak koopertif karena pasien
tidak senang
Pemeriksa sabar, banyak
senyum pandai memberi suasana
yang menyenangkan
4. Kelainan yang segera tampak
Dispnoe
Sianosis
Napas cuping hidung
Retraksi
Ikterus
Edem anasarka
5. Karakteristik tangisan pasien

Tangisan kuat

Tangisan lemah

Tangisan nada tinggi

Tangisan suara serak

Cengeng
6. Posisi serta aktivitas pasien
Datang berjalan, tiduran atau posisi tertentu
Paresis / paralisis
Setengah duduk sesak nafas?
Jalan membungkuk appendisitis ?
Tidur miring posisi tertentu efusi pleura
7. Perhatikan wajah pasien
Gembira
Menagis kuat
Menangis terus menerus
Fasies kolerika
8. Status gizi
Tanda Vital
1.Nadi

2.Tekanan darah

3.Pernapasan

4.Suhu tubuh

5.Saturasi oksigen
Untuk pemeriksaan tanda
vital dibutuhkan:
Stetoskop
Tensi meter
Jam / pengukur waktu
Termometer
Nadi
Dinilai pada arteri
besar
Yang dinilai
Frekuensi
Ekualitas
Irama
Kualitas
1. Frekuensi

Harus diberi catatan: bangun tenang,

gelisah, menagis, dll

Harus disertai menghitung denyut jantung

Pulsus defisit ? Denyut jantung tak cukup kuat

untuk menimbulkan denyut nadi


AVERAGE HEART RATE OF INFANTS AND CHILDREN AT REST

AGE AVERAGE RATE TWO STANDARD



DEVIATIONS
Birth 140 50
1st 6 months 130 50
6-12 months 115 40
1-2 years 110 40
2-6 years 103 35
6-10 years 95 30
10-14 years 85 30
Frekuensi Nadi Normal
Umur Bangun Tidur Aktif /
Demam
Baru lahir 100 - 180 80 - 160 220

1 mgu 3 bl 100 - 220 80 - 200 220

3 bl 2 th 80 - 150 70 - 120 200

2 th 10 th 70 - 110 60 - 90 200

> 10 th 55 - 90 50 - 90 200
2. Irama

Normal teratur / reguler

Disritmia / aritmia

Ekstrasistole

Fibrilasi atrium

Pulsus bigeminus

Pulsus trigeminus, dll


3. Kualitas nadi
Normal cukup
Pulsus seler (water hamer) sangat kuat
Insufisiensi aorta
PDA
Tirotoksikosis
Anemia

Kurang / lemah
Syok
Gagal jantung berat
4. Ekualitas nadi

Dalam keadaan normal isi nadi teraba sama

pada keempat ekstremitas

Koartasio aorta ektremitas atas > bawah

Trombo emboli distal sumbatan tak teraba


Idealnya diukur tekanan darah pada ke4 ekstremitas
Pemeriksaan pada satu ekstremitas dapat dibenarkan
bila denyut nadi normal pada ke4 ekstremitas
Biasa digunakan lengan atas kanan untuk
menghidarkan koartasio aorta proksimal dari a.
subclavia sinistra
Dicatat keadaan waktu diukur (duduk/berdiri/tidur
tenang/menagis)

Tekanan darah
Cara mengukur tekanan darah

1. Posisi lengan atas penderita sejajar jantung bila duduk


harus disangga.
2. Pusat kantung manset menutup a. brakialis 2 cm diatas fosa
kubiti. Sangat penting ketepatan ukuran manset untuk
pengukuran yang akurat. Posisi lengan atas penderita
lemas dan sendi siku sedikit fleksi.
3. Palpasi a. radialis dan pompa manset sampai nadi tidak
teraba. Secara kasar ini dapat untuk memperkirakan tekanan
sistolik
4. Letakan stetoskop diatas a. brakialis.
5. Pompa manset sampai 30 mmHg diatas perkiraan tekanan
sistolik.
6. Turunkan tekanan perlahan-lahan, tidak lebih dari 5 mmHg /
detik.
7. Pada saat terdengar denyutan pertama yang jelas, itu adalah
tekanan sistolik.
8. Turunkan terus tekanan sampai suara melemah dan
menghilang. Ini adalah tekanan diastolik
9. Catat tekanan darah, nilai sistolik diatas diastolik (misalnya
"120/70").
Ukuran manset

Panjang manset
Average Pulse and Blood Pressure in Normal Children

Age Birth 6mo 1yr 2yr 6yr 8yr 10yr

Pulse 140 130 115 110 103 100 95

Systolic BP 70 90 90 92 95 100 105


Yang dinilai:
Frekuensi
Kedalaman

Normal
Bayi baru lahir t.u prematur Cheyne Stokes
hilang setelah umur beberapa minggu
Bayi abdominal / diafragmatik
7 8 th torako abdominal
Kelainan paru
Bayi dan anak kecil torakal (kecuali kembung)

Pernapasan
Cara menghitung frekuensi pernapasan
Paling tepat saat tidur
Inspeksi lihat gerakan napas dan hitung
Palpasi Letakan tangan pd ddg
abdomen / dada dan hitung
Auskultasi dengarkan dgn stetoskop
dan hitung
Umur Rentang Rata-2 wkt tidur
Nilai Normal
Neonatus 30 60 35
1 bl 1 th 30 60 30
1 th 2 th 25 50 25
3 th 4 th 20 30 22
5 th 9 th 15 30 18
10 th 15 30 15
Pernapasan Cheyne Stokes
Pernapasan cepat dan dalam, diikuti periode
pernapasan lambat dan dangkal dan akhirnya apneu
beberapa saat
Penyakit gangguan susunan syaraf pusat
Pernapasan Kussmaul
Pernapasan cepat dan dalam
Asidosis metabolik
Pernapasan Biot
Pernapasan yang tidak teratur sama sekali
Ensefalitis
Poliomielitis bulbaris
Takipne pernapasan cepat
Penyakit paru
Pada bayi / anak kecil gagal jantung dini
Bradipne pernapasan lambat
Gangguan pusat pernapasan
Tekanan intrakranial meninggi
Obat sedatif
Alkalosis
Keracunan
Hiperpne pernapasan dalam
Hipopne pernapasan dangkal
Eupne pernapasan normal
Dispne kesulitan bernapas
Pernapasan cuping hidung
Retraksi subkostal, interkostal, suprasternal
Dapat disertai sianosis atau takipne
Harus diperhatikan pada inspirasi / ekspirasi
Inspirasi obstruksi tinggi
Ekspirasi obstruksi rendah

Dapat terjadi pada


Latihan fisik
Nyeri
Ketakutan
Anemia
Gagal jantung
Ortopne kesulitan bernapas bila
tiduran, berkurang bila duduk / berdiri
Asma
Gagal jantung
Edem paru
Laringitis
Fibrosis kistik
Dispne nokturnal paroksismal terjadi
bbrp jam setelah tidur, biasanya tengah
malam
Edem paru akut stenosis mitral berat
SUHU TUBUH
Cara pengukuran
Sebelum termometer dipakai air raksa harus
diturunkan sampai dibawah 350C
Pengukuran selama 3 menit
Normal : 36.2 - 37.9C
Aksila
Rektal < 2 th
Oral > 6 th
Aural
Yang paling akurat adalah pengukuran rektal
Hipertermia >
41oC
Hipotermia <
350C
Sepsis pada bayi
Dehidrasi
renjatan
Saturasi Oksigen
Pulse Oxymeter
Dipertimbangkan untuk
melihat tanda vital
Akhir-akhir ini beberapa
rumah sakit telah
digunakan untuk menilai
tanda vital
Mengukur pertukaran
gas dan kapasitas
eritrosit untuk
membawa oksigen
Dapat memberikan
informasi tentang
disfungsi
kardiopulmoner
kelainan jantung-paru
akut / kronik
Data
antropometrik
1. Tinggi / Panjang Badan

2. Berat Badan

3. Lingkar Kepala

4. Lingkar Dada

5. Lingkar Perut

6. Lingkar Lengan Atas

7. Tebal Lipatan Kulit


Tinggi / Panjang Badan
Tinggi / Panjang Badan harus diukur secara periodik, pada
anak 0 12 bulan setiap bulan
1 2 tahun setiap 3 bulan
2 - 12 th setiap 6 bulan
12 th - akhir masa pubertas setiap tahun.

Interpretasi hasil pengukuran:


Bila tinggi badan diantara 2SD dan 3SD, 80% merupakan varian normal.
Bila kurang dari 3 SD 80% patologis.
Penurunan kecepatan pertumbuhan anak antara umur 3 dan 12 tahun (memotong
beberapa garis persentil) harus dianggap patologis kecuali dibuktikan lain.

Berat badan menurut tinggi badan mempunyai nilai diagnostik dalam


menentukan etiologi.
Pada kelainan endokrin umumnya tidak mengganggu BB sehingga anak terlihat
gemuk.
Kelainan sistemik umumnya lebih mengganggu BB dibanding TB sehingga anak
lebih terlihat kurus
Pengukur Tinggi Badan
Pengukur Panjang Badan
Cara mengukur Tinggi / Panjang Badan

TB PB
Tinggi Duduk
Cara mengukur BB
Periksalah, apakah alat sudah dalam keadaan seimbang
sebelum menimbang pasien.
Pada bayi
Diukur dengan timbangan bayi
Berbaring terlentang, atau duduk tanpa baju
Pada anak
Diukur dengan timbangan berdiri
Tanpa sepatu dan berpakaian minimal

Berat Badan
Berat badan harus diukur secara periodik
0 1 th setiap bulan
1 3 th setiap 3 bulan
3 5 th setiap 6 bulan
> 5 th setiap tahun
Kecuali bila didapati penyimpangan
Lingkar Kepala
Diukur secara rutin pada anak < 2th
> 2 th bila ada kecurigaan kelainan
neurologik sentral
Cara mengukur
Alat pengukur pita dari metal yang fleksibel
dari kain mudah meregang
Yang diukur adalah lingkaran kepala
terbesar pita melingkari kepala melalui
glabela pada dahi, bagian atas alis mata dan
bagian kepala yang paling menonjol
(protuberansia oksipitalis)
Nilai normal
Lahir 35 cm
6 bl 35 + 8,5 cm
12 bl 35 + 12 cm
6 th 35 + 12 + 6
cm
Dewasa 55 cm
Diperiksa pada bayi baru lahir
Ukuran 2 cm lebih kecil dari LK
Pada tiap kunjungan sampai umur 2 th
Ukuran menjadi lebih besar dari LK

Lingkar dada
Cara mengukur lingkar dada
Alat pengukur pita dari metal yang
fleksibel
Letakkan pita mengelilingi dada
melalui putting susu dalam keadaan
ekspirasi maksimal
Diukur bila ada:
Asites
Perdarahan intra abdominal
Sebaiknya dilakukan dengan posisi duduk
atau berdiri kecuali sakit berat diukur
pada lingkar perut terbesar

Lingkar perut
Alat yang dipakai pita pengukur LLA

Lingkarkan pita pengukur pada pertengahan

lengan kiri antara akromion dan olekranon

Lingkar lengan atas


Normal 13.5 cm or greater Green

Mid-Moderate Malnutrition 12.5-13.4 cm Yellow

Severe Malnutrition Less than 12.5 cm Red


Merupakan alat bantu diagniosis pada kelainan
gizi (nilai normal ada dalam persentil Bagian
Gizi)
Cara mengukur tebal lipatan kulit
Alat yang dipakai adalah skin fold caliper
Kulit dicubit sampai terpisah dari otot, kemudian
lipatan tersebut diukur dengan kaliper
Yang diukur pada daerah:
Triseps
Subskapuler
Supra ilika

Tebal lipatan kulit


Skin fold caliper
Triceps Skinfold
Subscapular Skinfold
CLINICAL STAGES OF PUBERTAL DEVELOPMENT
(TANNER STAGES)

Anda mungkin juga menyukai