Anda di halaman 1dari 31

HIPERTENSI DALAM

KEHAMILAN
Dr Amelia Wahyuni SpOG
Definisi
Kelainan vascular yang terjadi
sebelum kehamilan , dalam
kehamilan atau pada masa nifas.
Gejala :
hipertensi dan sering disertai dengan
proteinuria, edema, kejang, koma,
atau gejala-gejala lain
Prevalensi
merupakan salah satu penyebab
kematian ibu setelah perdarahan &
Infeksi
Di Amerika Serikat 1/3 dari kematian ibu
disebabkan oleh penyakit ini.
penyebab yang penting dari kelahiran
mati dan kematian perinatal.
Kematian bayi ini terutama disebabkan
oleh partus prematurus yang merupakan
komplikasi dari penyakit hipertensi.
Etiologi
Terpajan ke villus korion pertama
kali
Terpajan ke villus korion dalam
jumlah yang sangat besar
Sudah mengidap penyakit vascular
Secara genetik rentan terhadap
hipertensi yang timbul saat hamil
Menurut Sibai (2003) terdapat beberapa
penyebab potensial :

1. Invasi trophoblas abnormal


2. Faktor imunologis
3. Maladaptasi maternal terhadap
perubahan kardiovaskular dan
peradangan dari kehamilan normal
4. Faktor nutrisi.
5. Faktor genetik.
Klasifikasi
NHBPEP : The Working Group Report on
High Blood Pressure in Pregnancy ( 2000 )
Gestational hypertension ( hanya selama
kehamilan )
Preeclampsia
Eclampsia
Superimposed preeclampsia ( on chronic
hypertension )
Chronic hypertension
Klasifikasi Diagnosa
Gestasional hipertensi
TD 140/90 mm Hg untuk pertama kali selama
hamil
Proteinuria (-)
TD kembali ke normal < 12 minggu postpartum
Diagnosa akhir hanya dibuat pada saat
postpartum
Mungkin memperlihatkan tanda-tanda lain
preeklampsia, misalnya nyeri epigastrium dan
trombositopenia.
PREEKLAMPSI
Terjadi pada sekitar 6% populasi
Timbulnya hipertensi, proteinuria, dan atau
edema pada seorang gravida yang tadinya
normal
timbul sesudah minggu ke 20
>> terjadi pada primigravida muda < 20 tahun
ataupun > 35 tahun , obesitas
Jika tidak diatasi atau tidak terjadi pengakhiran
kehamilan, dapat menjadi eklampsi.
Kriteria preeklampsi Ringan (PER)
- TD yakni 140/90 mmHg setelah gestasi 20 minggu
- Proteinuria 300 mg/24 jam atau + 1 pada dipstick

Kriteria Preeklampsia Berat (PEB) ;


- TD 160/110 mmHg
- Proteinuria 2 gram/ 24 jam atau > 2+ pada dipstik
- Kreatinin serum > 1,2 mg/dl kecuali diketahui telah meningkat
sebelumnya
- Trombosit < 100000/mm3
- Hemolisis mikroangiopatik
- Peningkatan ALT/AST
- Nyeri kepala menetap atau gangguan serebrum atau
penglihatan lainnya
- Nyeri epigastrium menetap
Faktor Predisposisi
nuliparitas
Riwayat keluarga eklampsi atau
preeklampsi
kehamilan ganda
Diabetes Mellitus
hipertensi kronis
Mola hidatidosa
Hidrops Fetalis
Gejala-Klinis
Hipertensi, gejala paling dulu timbul adalah hipertensi
yang terjadi tiba-tiba. > 140 mg/dl sistol dan >90 diastol,
tetapi juga kenaikan sistolik > 30 mmHg atau diastolik>
15 mmHg diatas tekanan biasanya.
Edema, penambahan berat badan gram seminggu
pada orang hamil dianggap normal. Jika > 1 kg atau 3 kg
dalam sebulan dapat dicurigai adanya preeklampsi
Proteinuri, terjadi karena vasospasme pembuluh darah
ginjal.
Gejala subjektif lainnya, seperti sakit kepala hebat, nyeri
ulu hati, dan adanya gangguan penglihatan.
Patogenesis
Vasospasme :
Kardiovaskular
Plasenta
ginjal
Otak
Hati
Mata
paru
aktivasi sel endotel
Peningkatan respon pressor, inhibisi nitrik
oksida sintesa
Penatalaksanaan
Terminasi kehamilan dengan trauma
sekecil mungkin bagi ibu dan bayinya
Lahirnya bayi yang kemudian dapat
berkembang.
Pemulihan sempurna kesehatan ibu.
Preeklampsi ringan
Rawat jalan :
banyak istirahat ( Berbaring/tidur miring)
diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak, dan garam
sedatif ringan
roboransia
kunjungan ulang setiap minggu

Rawat inap :
tidak ada perbaikan setelah 2 minggu
Berat badan meningkat > 2 kg/minggu selama 2 kali kunjungan
berturut turut
Timbul tanda preeklampsi berat
Preeklampsi Berat

- AKTIF
ibu; kehamilan > 37 mg, adanya gejala
impending eklampsi
janin : adanya tanda gawat janin, PJT,
Lab : laboratorik HELLP syndrome
- KONSERVATIF
Indikasi : kehamilan preterm, tanpa gejala
impending eklampsi, keadaan janin
baik.
Medisinal : MgSO4 IM
( dihentikan jika ada tanda2 PER)
Obstetrik : CTG NST & USG
terminasi kehamilan
Medisinal :

1. infus ringer laktat


2. pemberian MgSO4
awal 2 gr ,40% IV
4 gr, 80%, Im
maintenance : 4 gr 40% IM, selama 6 jam
Magnesium Sulfat dihentikan dalam 24 jam setelah bayi lahir.
3. Antihipertensi
Hidralazin
Nifedipin 10 mg ( 3-4X)

4. Lain-lain
Diuretikum, diberikan bila ada edema paru, payah
jantung kongestif
Kardiotonika, diberikan bila ada payah jantung
Obat antipiretik, bila ada demam
Antibiotik, bila ada tanda-tanda infeksi
Anti nyeri, bila penderita gelisah karena kesakitan.
Syarat pemberian MgSO4 :
Harus tersedia antidotum
Refleks patella (+)
Frekuensi pernafasan >16 kali permenit
Produksi Urine > 30 cc dalam 1 jam
sebelumnya ( 0,5 cc/kgBB/jam).
Pencegahan
perbaikan nutrisi :
diet rendah garam
diet tinggi protein
suplementasi kalsium
suplemen magnesium
suplemen seng
aspirin dosis rendah
antioksidan
Pencegahan..
intervensi farmakologis :
obat antihipertensi
teofilin
dipiridamol
asam asetilsalisilat
heparin
-tokoferol ( vitamin E)
diuretikum
EKLAMPSI
Kejang yang tidak disebabkan oleh hal lain pada seorang
wanita dengan preeklampsi

Tingkatan kejang pada eklampsi yakni :


Permulaan (invasi) , yaitu kejang halus terutama pada bagian
muka, berlangsung beberapa detik
Kontraksi ( kejang tonik), berupa kaku atau epistotonus. 15-20
detik.
Konvulsi ( kejang klonik), otot seluruh tubuh menjadi kejang,
1menit
Koma, jika pasien tersadar terjadi amnesia retrograd.

Etiologi

Penyebab belum diketahui pasti

faktor-faktor yang mempengaruhi


kejadiannya sama saja dengan
preeklampsi

Patologi
Pada penderita yang meninggal karena
eklampsi, dapat ditemukan kelainan pada
hati, otak, jantung, dan paru

berupa tanda-tanda nekrosis,


perdarahan, edema, iskemi atau
hiperemia, dan trombosis
Pengobatan
Pengendalian kejang dengan magnesium sulfat
intravena

Pemberian obat antihipertensi oral atau


intravena intermiten

Menghindari diuretik dan pembatasan cairan


intravena kecuali apabila pengeluaran cairan
berlebihan ( pencegahan hemokonsentrasi dan
edema paru)

Mengatasi hipoksia dan asidosis


Terminasi kehamilan
Pencegahan Eklampsia
menemukan kasus preeklampsi
sedini mungkin dan
mengobatinya secara adekuat.
Identifikasi faktor predisposisi
Menemukan gejala awal hipertensi, edema, dan
proteinuri
Rujukan yang tepat
Perawatan jalan atau inap
Pengobatan medisinal
Pengobatan obstetrik untuk mengakhiri kehamilannya.
Prognosis
Eklampsi adalah suatu keadaan yang sangat
emergensi

prognosisnya kurang baik untuk ibu maupun


anak
Prognosis dipengaruhi oleh usia ibu, diuresis, dan
lain sebagainya.

Preeklampsia pada hipertensi kronik
(superimposed preeklampsia)

Proteinuria 300 mg/24 jam pada wanita


pengidap hipertensi tapi tanpa proteinuria
sebelum usia gestasi 20 minggu
hitung trombosit < 100000/mm3 serta
peningkatan proteinuria mendadak pada
wanita dengan hipertensi dan proteinuria
sebelum gestasi 20 minggu
Hipertensi kronik

TD 140/90 mmHg sebelum kehamilan /


sebelum gestasi 20 mg
Menetap setelah 12 minggu postpartum
Kematian yang terjadi bisa akibat payah
jantung atau komplikasi serebrovaskular
Dalam kehamilan disertai dg komplikasi
solusio plasenta, PJT, dan kematian janin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai