102012354
Seorang laki-laki usia 30 tahun datang dengan
keluhan utama demam sejak 2 hari yang lalu.
Demam sempat menghilang lalu kemudian naik
lagi. Pasien juga mengeluh mengalami
menggigil, berkeringat, sakit kepala dan mual-
mual. Sebelumnya pasien telah berobat dan
diberi minum obat panas namun gejalanya
tidak berkurang. Pasien sebelumnya tinggal di
Jakarta dan baru sebulan pindah ke Papua.
PF= suhu: 39 oC, frekuensi pernapasan:
18x/menit, denyut nadi: 98x/menit dan tekanan
darahnya 120/80 mmHg.
Identifikasi istilah yang tidak diketahui
Tidak ada
Rumusan Masalah
Anamnesis Pemeriksaa
n
Prognosis
Fisik Penunjan
Pencegah g
an
RM Diagnosis
Penatalaksa
naan
WD DD
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang bertujuan untuk mengetahui kondisi umum penderita
meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah leukosit, eritrosit dan
trombosit. Dapat juga dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop cahaya,
mikroskop fluoresensi, rapid test juga Polymerase Chain Reaction (PCR).
Working Diagnosis yang dipilih Malaria
Gejala klinis:
-demam dengan titik puncak pada sore dan malam hari
-malaise (lemas)
-sakit kepala
-timbul bintik kemerahan
-tidak nafsu makan
-hepatomegali
-splenomegali
-gangguan pada sistem pencernaan.
Diagnosis
Infeksi malaria tersebar pada lebih dari 100 negara di benua Afrika, Asia, Amerika
(bagian Selatan) dan daerah Oceania dan kepulauan Caribia. Lebih dari 1,6 triliun
manusia terpapar malaria dengan dugaan morbiditas 200-300 juta dan mortalitas lebih
dari 1 juta per tahun.
Di Indonesia kawasan Timur mulai dari Kalimantan, Sulawesi Tengah sampai ke Utara,
Maluku, Irian Jaya dan dari Lombor sampai Nusa Tenggara Timur serta Timor Timur
merupakan daerah endemis malaria dengan P.falciparum dan P.vivax. Beberapa daerah
di Sumatera mulai dari Lampung, Riau, Jambi dan Batam kasus malaria cenderung
meningkat. Malaria sering menyerang anak-anak dan ibu hamil.
Gejala Umum Malaria
Trias malaria:
periode dingin (15-60 menit)
periode panas
periode berkeringat
Beberapa keadaan klinik dalam perjalanan infeksi malaria :
= serangan primer
=Periode laten
=Rekrudesensi
=Rekurensi
Inkubasi11-16 hari
Serangan paroksismal 3-4 hari dan sering terjadi malam hari
Gejala klinis mirip vivax dengan gejala lebih ringan. Splenomegali jarang teraba. Dapat
sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Kina
Artemisinin
Dosis untuk pengobatan malaria falsiparum tanpa komplikasi
adalah 10 mg/kg BB/dosis, 2X sehari pada hari pertama lalu 10
mg/kg BB, dosis tunggal pada 4 hari berikutnya. Dosis pemberian
per rektal adalah 2800 mg untuk 3 hari yaitu 600 mg untuk hari
pertama, 600 mg pada 4 jam berikutnya, selanjutnya 2 x 400 mg
pada hari kedua dan ketiga.
PENCEGAHAN
-Edukasi
-Kemoprofilaksis
-Menghindari gigitan nyamuk.
PROGNOSIS
Malaria tanpa komplikasi, disebabkan oleh P.vivax, P.malariae dan
P.ovale prognosis baik (et bonam)