Anda di halaman 1dari 28

HUBUNGAN ANTARA INDEKS

MASSA TUBUH (IMT) DAN


ASUPAN NATRIUM DARI
WESTERN FAST FOOD DENGAN
TEKANAN DARAH ANAK USIA
9-11 DI SD X

Lisprapikasari.
12-121

Pembimbing 1: dr. Maria Eka, SpA


Pembimbing 2: dr. Leli, MKK
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Indeks Massa Tubuh adalah alat ukur yang paling umum
digunakan untuk mendefinisikan status berat badan pada
anak,remaja dan dewasa. Ada 4 kategori IMT anak menurut
CDC(2011) yaitu berat badan kurang
(underweight),normal,berat badan lebih (overweight),dan obes.
Obesitas saat ini merupakan suatu epidemi global,lebih dari 1
milyar penduduk dunia mengalami overweight dan sedikitnya
300 juta diantaranya menderita obesitas. Obesitas dan
overweight dapat terjadi pada semua kelompok umur,termasuk
anak-anak. Prevalensi obesitas pada anak meningkat baik
dinegara maju maupun megara berkembang ( WHO,2003)
Menurut laporan International Obesity Task
Force
( IOTF) pada tahun 2004,1 dari 10 anak
didunia mengalami kelebihan berat
badan,kurang lebih sebanyak 155 juta dan
sebanyak 30-45 juta juta anak menderita
obesitas. Di Amerika,menurut NHANES
III,sebanyakk 11 % anak usia 6-11 tahun
mengalami obesitas dan 14% anak pada
kelompok umur yang sama mengalami
Di Indonesia
kelebihan berdasarkan
berat Riset Kesehatan
badan ( IOTF,2004 dan
Dasar
Brown,2002)
(RISKESDAS) tahun 2010 ,prevalensi
beratbadab berlebih pada anak cukup
signifikan pada kelompok umur 6-12 tahun
yaitu 9,2 %. Hal ini patut dijadikan perhatian
karena obesitas pada anak meningkatkan
resiko terjadinya penyakit kardiovaskular
seperti hipertensi
( whitlock,2010)
Hipertensi pada anak adalah rerata tekanan darah sistolik
(TDS) dan / atau tekanan darah diastolik ( TDD) yang
persentil 95 pada jenis kelamin,usia dan tinggi badan yang
sesuai yang ditemukan dalam 3 kali pengukuran.
Hipertensi pada anak sebelumnya jarang
mendapat perhatian dari klinisi,karena
dianggap sebagai kasus yang jarang dengan
prevalensi 1-2 %.

Tetapi prevalensi hipertensi dan diagnosis


hipertensi pada anak semakin meningkat akhir-
akhir ini dengan kejadiannya mencapai 5 % dari
populasi anak (Task Force on Blood Pressure in
Children)
Hal ini kemungkinan berkaitan dengan
meningkatnya prevalensi obesitas pada Anak .
Anak dengan obesitas mempunyai resiko relatif
3,26 mengalami hipertensi.

Selain itu faktor resiko lain yang mempengaruhi


untuk terjadinya peningkatan tekanan darah
adalah konsumsi natrium yang tinggi dalam
jangka waktu yang lama . Konsumsi natrium ini
dipengaruhi oleh pola makan.
Saat ini pola makan masyarakat berubah
sesuai dengan perkembangan ekonomi dan
industrialisasi.Salah satu masalah serius yang
berkaitan dengan perkembangan pola makan
adalah banyaknya masyarakat yang mulai
beralih dari pola makan tradisional yang tinggi
karbohidrat,tinggi serat dan rendah
lemak,menjadi pola makan baru yang rendah
karbohidrat,rendah serat,tinggi lemak dan
natrium.
Western fast food atau yang dikenal dengan
makanan cepat saji ala barat semakin merebak
di Indonesia dan digemari baik dari kalangan
anak-anak ,remaja,maupun orang tua,dimana
makanan ini lebih banyak mengandung
energi,lemak,kolestrol dan natrium namun
rendah serat.
Salah satu jenis western fast food yang paling
sering dikonsumsi adalah fried chicken yang
kandungan natriumnya lebih dari 1500 mg dan
jumlah ini mendekati kebutuhan natrium
perhari ,padahal sebenernya makanan sehari-
hari selain western fast food cukup
mengandung natrium yang dibutuhkan tubuh.
Konsumsi natrium yang tinggi ini merupakan
salah satu resiko yang dapat menyebabkan
Oleh karena
terjadinya itu,deteksitekanan
peningkatan dini hipertensi
darah. harus
mulai ditingkatkan karena ada indikasi bahwa
hipertensi yang terjadi pada dewasa berasal
dari hipertensi pada anak. Berdasarkan uraian
tersebut ,peneliti ingin meneliti apakah
terdapat hubungan antara indeks massa tubuh
dan asupan natrium dari western fast food
dengan tekanan darah anak usia 9- 11 tahun di
SD X
I.2 Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara
indeks massa tubuh (IMT) dan asupan
natrium dari western fast food dengan
tekanan darah anak usia 9-11 tahun di
SD X ?
I.3 Tujuan
Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara
indeks massa
tubuh (IMT) dan asupan natrium dari
western
fastfood dengan tekanan darah anak usia
9-11
tahun di SD
Tujuan khusus
Untuk mengetahui ambaran status gizi
( menurut IMT berdasarkan usia dan jenis
kelamin) pada anak usia 9-11 tahun di SD X
Untuk mengetahui prevalensi hipertensi pada
anak usia 9-11 tahun di SD X
Untuk mengetahui prevalensi konsumsi
western fastfood pada usia 9-11 tahun di SD X
Untuk mengetahui gambaran asupan natrium
dari konsumsi western fastfood pada anak usia
9-11 tahun di SD X
I.4 Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi:
Bagi SD X:
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
pemacu bagi petugas kesehatan untuk
melakukan pemeriksaan tekanan darah berkala
kepada siswa.
Bagi Fakultas Kedokteran UPN Veteran
Jakarta :
merupakan bahan informasi penting untuk
pendidikan dan dapat menambah kepustakaan
dalam penelitian mengenai dampak obesitas
Masyarakat Umum :
memberikan inspirasi tentang pentingnya
berat badan ideal dan mengurangi konsumsi
fastfood pada setiap individu ,baik pada anak
maupun dewasa dalam mencegah kesakitan
dan kematian
Peneliti: memperoleh pengalaman, wawasan
dan pengetahuan dalam usaha penelitian serta
memberikan informasi dalam perkembangan
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Landasan Teori
Definisi
Tekanan Darah

Klasifikasi
Pengaturan tekanan darah
Cara pengukuran

Definisi
Etiologi
Faktor resiko
Hipertensi Patofisiologi
Diagnosis
pengobatan

Definisi
Indek Massa klasifikasi
Tubuh
II.2 Kerangka Teori
II.3 Kerangka Konsep

Riwayat
Perkemban
Berat
gan bayi
Badan
usia 6-12
Lahir
bulan
Rendah
II. 4 Hipotesis
H0 Ada hubungan antara riwayat
BBLR dengan perkembangan neurologis
H1 Tidak ada hubungan antara
riwayat BBLR dengan perkembangan
neurologis
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
III.1 Jenis & Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional


dengan rancangan longitudinal prospektif/ kohort

Pengambilan Saat
kelompok kohort dari pelaksanaan
data yg telah lalu penelitian
Norm
Riwaya Perkemban al
t BBLR gan
(+) neurologis Suspe
k

Riwaya Norm
Perkemban
t BBLR al
gan
(-) neurologis Suspe
k
III.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ....... pada


periode
bulan ....... sampai .......
Bayi usia 6-12 bulan au
dengan riwayat terjangk
BBLR yg berada di Populasi
Posyandu X
target
Bayi dengan riwayat
BBLR
Populasi
III.3 Populasi & sampel
Sampel penelitian adalah bayi usia 6-12 bulan denga riwayat
BBLR di Posyandu X periode X-Y 2015 dengan kriteria sebagai
berikut

Kriteria inklusi: Kriteria eksklusi:


Menderita sindrom down/
Bayi usia 6-12 kelainan kongenital lain
bulan sehat
Terdapat riwayat yg
mempengaruhi fungsi
secara fisik neurologis (meningitis,
Berat badan lahir ensefalitis, cerebral palsy)
<2.500 gr Terdapat riwayat komplikasi
perinatal (asfiksia berat,
Status gizi baik hiperbilirubinemia)
Tidak bersedia
diikutsertakan dalam
penelitian
III.4 Besar sampel
Analitik komparatif kategorikal tidak
berpasangan

* Untuk mengantisipasi hilangnya unit pengamatn,


dilakukan koreksi dengan 1/(1-f), dimana f adalah
proporsi unit pengamatan yang mengundurkan diri
atau drop out.
III.5 Teknik Sampling
Pemilihan subyek adalah berdasarkan
consecutive sampling dimana bayi yang
sesuai dengan kriteria penelitian akan
diambil sebagai subyek penelitian.
III.7 Definisi Operasional
Variabel Definisi Oprasional Alat ukur & Skala
hasil
pengukuran
Variabel Bayi baru lahir yang Kuisioner Nominal
bebas: berat badannya 1. BBLR
Berat Badan Saat lahir kurang 2. Tidak
Lahir Rendah dari 2500 gram BBLR
( sampai dengan
2499 gram)
(Prawiroharjo,
2010).
Variabel Bertambahnya Skrining Nominal
terikat: kemampuan dalam Denver II
Perkembang struktur dan fungsi (Sensitivity=
an neurologis tubuh yang lebih 0.83 ;
kompleks dalam Specificity=0
pola yang teratur .43).
III.8 Alur penelitian
Pengumpulan data bayi pada
periode bulan x-y yang ada
riwayat BBLR datang ke
posyandu x

BBLR usia 6-12


bulan

Kriteria inklusi Kriteria ekslusi

Kunjungan
rumah/posyandu pada
bulan ke 1,2,3,4,5,6
untuk pemeriksaan test
Denver II

Analisis data & laporan


penelitian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai