(10.1101.238) JUMAIDAH (10.1101. ) Hubungan antara Faktor Risiko Sepsis Obstetri dengan Kejadian Sepsis Berat dan Syok Sepsis di Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya ABSTRAK ABSTRAK Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan infeksi saluran kemih, korioamnionitis, endometritis, infeksi luka operasi, preeklamsia dan trauma berat dengan kejadian sepsis berat dan syok sepsis. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik retrospektif dengan studi kasus kontrol pada populasi penderita sepsis yang dirawat di RSU dr Soetomo selama 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2008. Pada penelitian ini didapatkan subyek kasus sebanyak 43 terdiri 35 kasus sepsis berat dan 8 kasus syok sepsis. Subyek kelompok kontrol didapatkan 43 kasus secara matching dengan mengendalikan usia ibu dan waktu kejadian. Pada analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square infeksi saluran kemih yang menunjukkan hubungan bermakna terhadap kejadian sepsis berat p= 0.000 (p<0.05). Angka kemungkinan risiko (risk estimate) + 14 kali (OR 13.67(CI 95%)) lebih banyak dibanding faktor risiko lain. LANJUTAN.... Kesimpulan Kesimpulan :: Ada Ada hubungan hubungan bermakna bermakna antara antara infeksi infeksi saluran saluran kemih kemih dengan dengan kejadian kejadian sepsis sepsis berat. berat. Tidak Tidak ada ada hubungan hubungan yang yang bermakna bermakna antara antara endometritis, endometritis, korioamnionitis, korioamnionitis, infeksi infeksi luka luka operasi, operasi, preeklampsia preeklampsia dan dan trauma trauma berat berat dengan dengan kejadian kejadian sepsis sepsis berat. berat. Tidak Tidak ada ada hubungan hubungan yang yang bermakna bermakna antara antara infeksi infeksi saluran saluran kemih, kemih, endometritis, endometritis, korioamnionitis, korioamnionitis, infeksi infeksi luka luka operasi, operasi, preeklampsia preeklampsia dan dan trauma trauma berat berat dengan dengan kejadian kejadian syok syok sepsis. sepsis. BAHAN DAN METODE Penelitian ini menggunakan rancang bangun observasional analitik retrospektif dengan studi kasus kontrol (case control study). Studi ini dipilih karena kasus sepsis adalah penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi sehingga studi ini merupakan cara untuk mengidentifikasi faktor risiko pada penyakit tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2009 sampai September 2009 di Bagian/SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSU dr. Soetomo Surabaya dan Bagian rekam medik RSU dr. Soetomo. LANJUTAN...... Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita dengan sepsis yang dirawat di RSU dr. Soetomo selama 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2008. Sampel kasus adalah seluruh penderita sepsis dengan sepsis berat, syok sepsis yang dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya selama 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2008 yang memenuhi kriteria inklusi kelompok kasus. Sampel kontrol adalah penderita tanpa sepsis berat, syok sepsis dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya selama selama 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2008 yang memenuhi kriteria inklusi kelompok kontrol. HASIL DAN PEMBAHASAN Selama periode 5 tahun (mulai 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2008) di RSU dr Soetomo Surabaya didapatkan 43 penderita Dari 43 kasus sepsis didapatkan 35 sepsis berat sedang 8 syok sepsis. Pengambilan sampel kontrol dilakukan secara matching dengan mengendalikan variable usia ibu, paritas dan waktu kejadian sesuai dengan sampel kasus. Usia ibu pada kelompok kasus mempunyai rerata simpangan baku sebesar 29,33+6,54 tahun dengan usia termuda 18 tahun dan tertua 42 tahun, LANJUTAN,,,
Dari semua penderita baik kasus maupun kontrol
terdapat 11 penderita kontrol (25,6%) dan 11 penderita kontrol (25,6%) yang berusia > 35 tahun. Sedangkan 32 (74,4%) penderita baik kasus maupun kontrol berusia < 35 tahun. Jumlah paritas < 2 sebanyak 18 (41,9%) penderita pada kasus dan 22 (51,2%) penderita pada kontrol, sedangkan jumlah paritas > 2 sebanyak 25 (58,1%) penderita pada kasus dan 21 (48,8%) penderita pada kontrol. Uji homogenitas terhadap usia ibu didapatkan p=1.000 dan paritas didapatkan p=0.517 ( p> 0.05) . Dapat disimpulkan usia ibu dan paritas bukan variabel perancu. Berdasarkan saat ditegakkan diagnosis sepsis, didapatkan 4 penderita(9,3%) sebelum LANJUTAN.... Pada Pada keseluruhan keseluruhan kejadian kejadian sepsis sepsis didapatkan didapatkan 35 35 penderita penderita dengan dengan kriteria kriteria sepsis sepsis berat. berat. Usia Usia ibu ibu dengan dengan sepsis sepsis berat berat mempunyai mempunyai rerata rerata ++ simpangan simpangan bakubaku sebesar sebesar 28.80 28.80 ++ 6.398 6.398 dengan dengan usia usia termuda termuda 18 18 tahun tahun dandan tertua tertua 4242 tahun tahun pada pada kelompok kelompok kontrol kontrol 29.279 29.279 + + 6.533 6.533 dengan dengan usia usia termuda termuda 1818 tahun tahun dan dan tertua tertua 42 42 tahun. tahun. Ibu Ibu dengan dengan usiausia > > 3535 tahun tahun didapatkan didapatkan 77 orang orang (20%) (20%) dandan usia usia < < 35 35 tahun tahun terdapat terdapat 2828 orang orang (80%). (80%). Sedangkan Sedangkan ibuibu dengan dengan paritas paritas << 22 anak anak didapatkan didapatkan 14 14 orang orang (40%) (40%) dan dan paritas paritas >> 22 anak anak terdapat terdapat 21 21 orang orang (60%). (60%). LANJUTAN,,, Pada analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square dari semua faktor risiko terhadap kejadian sepsis berat hanya infeksi saluran kemih yang menunjukkan hubungan bermakna (p<0.05) sedang faktor risiko lain tidak bermakna (p>0.05). Kejadian infeksi saluran kemih pada penderita sepsis berat terdapat 14 orang (40%) dengan angka kemungkinan risiko (risk estimate) + 14 kali (OR 13.67(CI 95%)) lebih banyak dibanding faktor risiko lain. PEMBAHASAN Menurut kelompok kami jurnal ini sangat penting bagi dunia kesehatan Menurut kelompok khususnya kami jurnaldi dunia keperawatan inibagian sangatmaternitas. penting bagi duniayang Seperti kesehatan kita khususnya dunia keperawatan di bagian maternitas. ketahuai bersama bahwa Infeksi saluran kemih merupakan penyebab Seperti yang kita ketahuai bersama tersering komplikasi bahwa medisInfeksi saluran kemih pada kehamilan. merupakan Infeksi penyebab ini bisa bersifat tersering komplikasi simptomatik medis pada kehamilan. (cystitis,pyelonephritis Infeksiasimptomatik. akut) maupun ini bisa bersifat simptomatik Selama kehamilan (cystitis,pyelonephritis akut) maupun terjadi perubahan fisiologis asimptomatik. dan anatomis pada Selama saluran kemih. Menurunnya tonus dan aktifitas otot ureter pada kehamilan terjadi perubahan fisiologis dan anatomis saluran lambatnya mengakibatkan kemih. Menurunnya aliran urine tonus dan aktifitas sepanjang saluranotot ureterUreter kemih. mengakibatkan bagian lambatnya atas dan pelvis aliran urine renal melebar sepanjang sehingga padasaluran kemih. kehamilan Ureter nampak bagian atas dan pelvis renal melebar sehingga pada kehamilan nampak hidronephrosis. hidronephrosis. Perubahan ini akibat pengaruh progesterone dan pembesaran uterus. Perubahan ini akibat Keadaan diatas pengaruh progesterone mengakibatkan tertahannyadan pembesaran urine dalam ureteruterus. Keadaan sehingga terjadidiatas mengakibatkan ascending infection tertahannya ke ureter bagianurineatas. dalam ureter Perubahan sehingga terjadi ascending secara kimiawi juga terjadiinfection ke uretersebagai pada kehamilan bagian atas. Perubahan predisposisi secara kimiawi terjadinya juga terjadi pada infeksi. Peningkatan kehamilan ekskresi sebagai bicarbonate, predisposisi perubahan pH terjadinya infeksi. Peningkatan ekskresi (basa) akan mempercepat pertumbuhan bakteri.bicarbonate, perubahan pH (basa) akan mempercepat pertumbuhan bakteri. LANJUTAN,, Pada penelitian ini gejala infeksi saluran kemih yang ditimbulkan tidak spesifik (asimptomatik) dan diagnosa ini ditegakkan berdasar hasil kultur urine yang menunjukkan adanya pertumbuhan kuman. Hasil kultur menunjukkan 5 penderita dengan hasil pertumbuhan kuman bakteri Eschericia coli(36%), sedangkan yang lain terdapat 1 kasus pertumbuhan kuman staphylococcus coagulase (7%), 2 kasus klebsiella pneumoniae (14%) dan 1 kasus pseudomonas aeroginosa (7%). 5 kasus lainnya hasil kultur urine lainnya menunjukkan steril (36%). LANJUTAN,,,,,, Prevalensi asimptomatik bakteriuria dalam kehamilan antara 2%-11%. Eschericia coli merupakan kuman pathogen yang ditemukan pada 60%-90% kultur urine pasien dengan infeksi saluran kemih. Penyebab tersering selanjutnya adalah proteus mirabilis, klebsiella pneumoniae dan enterococci. hemolytic streptococci dan staphylococcus saprophyticus juga merupakan kuman pathogen saluran kemih dalam kehamilan. KESIMPULAN Ada hubungan bermakna antara infeksi saluran kemih dengan kejadian sepsis berat dengan angka kemungkinan risiko (risk estimate) + 14 kali (OR 13.67(CI 95%)) lebih banyak dibanding faktor risiko lain. Tidak ada hubungan yang bermakna antara infeksi saluran kemih, endometritis, korioamnionitis, infeksi luka operasi dengan kejadian syok sepsis. Tidak ada hubungan yang bermakna antara preeklampsia dan trauma berat dengan kejadian sepsis berat. Sekian