Anda di halaman 1dari 23

JENIS-JENIS FRASA DALAM

BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH:

1. BAGUS AGUL TRIYADI


2. LASMARITO PANGGABEAN
3. YUDI IRWANTO
A. Definisi

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, frasa adalah gabungan dua kata atau
lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya gunung tinggi disebut frasa
karena merupakan konstruksi nonpredikatif).
Menurut para ahli, definisi frasa dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Menurut Ramlan M dalam bukunya Sintaksis, mengemukakan bahwa frasa
merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak
melampaui batas fungsi fungsi unsur klausa
2. Menurut Abdul Chaer dalam buku Linguistic Umum mengatakan bahwa
frasa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat
nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu
fungsi sintaksis di dalam kalimat.
3. Menurut Verhaar dalam buku Asas-asas Linguistik Umum,
mendefinisikan frasa sebagai kelompok kata yang merupakan bagian
fungsional dari tuturan yang lebih panjang.
4. Sementara itu, menurut Koentjoro (dalam Baehaqie, 2008: 14), frasa adalah
satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih dari dua kata yang tidak
berciri klausa dan pada umumnya menjadi pembentuk klausa.
Dari penjelasan beberapa ahli tersebut, penulis berkesimpulkan bahwa frasa
merupakan gabungan dari dua atau lebih kata yang bersifat nonpredikatif
dan tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Nonpredikatif disini artinya
adalah tidak berstruktur subjek-predikat, namun frasa dalam sebuah kalimat
hanya akan menempati satu fungsi saja, entah itu menjadi subjek saja, objek
saja, predikat, dan sebagainya.
JENIS-JENIS FRASA
1. Berdasarkan Persamaan Distribusi Dengan
Unsurnya

Frasa Endosentris Koordinatif


Yaitu frasa yang unsur-unsur pembentuknya menduduki fungsi inti
(setara). Frasa ini terdiri atas unsur-unsur yang memiliki kedudukan
setara.
Contoh: suami istri
ayah ibu
Susah senang
Frasa Endosentris Atributif
frasa golongan ini terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara. Oleh karena itu,
unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan
atau atau.
Contoh: pembangunan lima tahun
sekolah Inpres
Frasa Endosentris Apositif
Yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat
menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan).

Contoh: Farah, si penari ular


Rio, anak Pak Lurah
Yogya, kota gudeg
Indonesia, tanah airku
Frasa Endosentris (zero)
Frasa ini terdiri atas satu unsur saja berupa kata dan satu unsur itu menjadi
inti. Pada kalimat: Doni makan pisang. Terdiri atas tiga frasa, yakni frasa doni,
makan, dan pisang yang masing-masing frasa terdiri atas satu kata, yaitu doni,
makan, dan pisang. Masing-masing frasa tersebut sekaligus menjadi inti dari
frasa yang bersangkutan. Itulah yang disebut sebagai frasa endosentrik zero.
Contoh: Kuda hitam
Anak ayam.
Frasa Ekosentris Konjungtif
Frasa eksosentris yang ditandai adanya konjungsi sebagai penanda dan diikuti
klausa sebagai petanda.
Contoh: Ketika malam datang, kami sudah pergi.
Frasa Ekosentris Disjungtif
Frasa eksosentris disjungtif adalah frasa eksosentris yang ditandai adanya
bukan konjungsi sebagai penanda dan diikuti oleh kata atau kelompok kata
(bukan klausa) sebagai petanda.
Contoh: Si terdakwa sedang mengikuti persidangan di pengadilan.
2. Berdasarkan Frasa Berdasarkan Persamaan
Distribusi dengan Golongan atau Kategori Kata yang
Menjadi Intinya

Frasa Nomina
Frasa nomina ialah frasa yang memiliki inti berupa nomina atau kata benda.
Inti frasa itu dapat diketahui dengan jelas pada jajaran kalimat:
Ia membeli baju
Ia membeli baju baru
Frasa baju baru dalam kalimat di atas mempunyai inti yang berupa nomina,
yaitu baju .Kata baju termasuk nomina, karena itu frasa baju baru termasuk
golongan frasa nomina.
Contoh lain: Gedung sekolah
Guru yang bijaksana
Kapal terbang itu
yang akan pergi
Frasa yang akan pergi termasuk golongan frasa nomina karena frasa itu mempunyai
persamaan distribusi dengan nomina:
yang akan pergi kakaknya
Ia kakaknya
Orang itu kakaknya
Dari jajaran frasa di atas diketahui bahwa frasa yang akan pergi
mempunyai distribusi yang sama dengan ia, dan juga dengan orang itu.
Frasa Verba
Frasa verba adalah frasa yang mempunyai inti berupa verba.Hal itu
dengan jelas dapat dilihat pada jajaran:
Dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru diperpustakaan,
Dua orang mahasiswa - membaca buku baru diperpustakaan.
Frasa sedang membaca dalam klausa di atas mempunyai inti berupa verba,
yaitu membaca. Frasa membaca termasuk golongan frasa verba. Oleh
karena itu, frasa sedang membaca termasuk golongan frasa verba.

Contoh lain: akan pergi


sudah datang
sering lari
Frasa akan pergi terdiri atas unsur akan dan pergi. Kata akan termasuk
golongan unsur tambahan, sedangkan kata pergi termasuk golongan
verba. Jadi secara kategorial frasa tersebut terdiri atas tambahan sebagai
atribut diikuti verba sebagai unsur pusat.

Contoh lain: sudah dewasa


sering sakit
dapat lulus
Frasa Numeralia
Frasa numeralia adalah frasa yang mempunyai inti berupa numeralia sebagai
unsur pusat, misalnya frasa dua buah dalam dua buah rumah yang mempunyai
unsur inti dua sebagai numeralia dan buah sebagai atribut.
dua buah rumah
dua rumah
Kata dua termasuk golongan numeralia. Oleh karena itu, frasa dua buah
termasuk golongan frasa numeralia.
Contoh lain: tiga ekor ayam
lima botol minyak
sepuluh helai sarung
Frasa Verba

Frasa verba adalah frasa yang mempunyai inti berupa verba.Hal itu dengan jelas
dapat dilihat pada jajaran:
Dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru diperpustakaan.
Dua orang mahasiswa - membaca buku baru diperpustakaan.
Frasa Keterangan
Frasa keterangan adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan
kata keterangan, ialah kata yang mempunyai kecenderungan menduduki fungsi
keterangan dalam klausa.

Contoh: kemarin pagi/ siang/ sore/ malam.


tadi malam/ pagi/ sore/ siang.
Frasa Preposisiona
Frasa preposisiona adalah frasa yang diawali oleh preposisisebagai penanda dan
diikuti oleh kata/frasa kategori nomina, verba,numeralia, atau Ket sebagai
petanda atau aksisnya.

Contoh: di sebuah rumah


dengan sangat tenang, Indonesia 17
dari lima nomor
sejak tadi pagi
Frasa di sebuah rumah terdiri atas preposisi di sebagai penanda, diikuti
frasa nomina sebagai petanda; frasa dengan sangat tenang terdiri atas
preposisi dengan sebagai penanda diikuti frasa ajektiva sebagai petanda.
Preposisi menandai berbagai hubungan makna. Dalam frasa disebuah
rumah preposisi di menandai hubungan makna keberadaan disuatu tempat;
dalam frasa dengan sangat tenang preposisi dengan menandai hubungan
makna cara.
Frasa Adjektiva
Frasa adjektiva adalah frasa yang mempunyai inti berupaadjektiva sebagai UP, misalnya frasa
sangat bahagia yang mempunyaiunsur inti bahagia sebagai adjektiva dan sangat sebagai
atribut.
Contoh: sangat panas
ramah sekali
sangat ceria
sangat senang
Kata panas, ramah, dan senang dalam frasa-frasa tersebut termasuk golongan adjektiva,
sedangkan kata sangat dan sekali disebut atribut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai