Anda di halaman 1dari 20

ANTIBODI

NAMA :RESAENELIA

NIM : 1401044

KELAS : SI.VIA
DEFENISI
ANTIBODI
Antibodi adalah protein serum yang
terbentuk sebagai respon keberadaan
antigen dan akan bereaksi secara spesifik
dengan antigen tersebut secara in vivo atau
in vitro. Antibodi terdiri atas glikoprotein
plasma yang bersirkulasi dan dapat
berinteraksi secara spesifik dengan
determinan antigenik, dan disekresikan
oleh sel plasma yang terbentuk melalui
proliferasi dan diferensiasi limfosit B
(Harlow & Lane 1988: 7 ).
LANJUTAN . . . . . . . .

Molekul antibodi terdiri atas 4 rantai polipeptida (Gambar 2.8), yaitu


2 rantai berat (heavy chain) dan 2 rantai ringan (light chain). Rantai
ringan terdiri atas rantai Kappa (K) dan Lamda (L). Rantai berat dan
rantai ringan dihubungkan oleh ikatan sulfida (Baratawidjaja 2006:
74--75).
TEORI SINTESA ANTIBODI
1 Ehrlichs Side-chain Theory :
Substansi dihasilkan setelah
terpapar benda asing.

2. Instructive Theory ( Landsteiner ) :


Spesifisitas Ab terbentuk setelah
bergabung dgn Ag , jadi antigen
sbg template.

3 Selective Theory ( Jerne ) :


Ab yg keluar sudah spesifik.

4. Clonal Selection Theory ( Burnet ) :

5. Germ line & Somatic mutation


1. Ciri yang penting : spesifitas dan aktivitas
biologik

2. Dibentuk oleh sel plasma

3. berasal dari proliferasi sel B akibat kontak


dengan antigen.

4. Antibodi yang terbentuk secara spesifik akan


mengikat antigen baru lainnya yang sejenis
KATEGORI
ANTIBODI

Primer
Interaksi tingkat primer adalah saat
kejadian awal terikatnya antigen
dengan antibodi pada situs identik
yang kecil, bernama epitop.

Presipitasi
Jika complex antigen-antibodi yang
terbentuk berukuran terlalu besar,
sehingga tidak dapat bertahan untuk
terus berada di larutan dan akhirnya
mengendap.
LANJUTAN . . . . . .

Fagositosis
Jika bagian ekor antibodi yang berikatan dengan antigen
mampu mengikat reseptor fagosit (sel penghancur) sehingga
memudahkan fagositosis korban yang mengandung antigen
tersebut.

Sitotoksis
Pengikatan antibodi ke antigen juga menginduksi serangan sel
pembawa antigen oleh killer cell (sel k). Sel k serupa dengan
natural killer cell kecuali bahwa sel k mensyaratkan sel sasaran
dilapisi oleh antibody sebelum dapat dihancurkan melalui
proses lisis membran plasmanya.
Sekunder

Interaksi tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi, di


antaranya:
Netralisasi
Interaksi yang terjadi jika antibody secara fisik dapat menghalangi
sebagian antigen menimbulkan effect yang merugikan. Contohnya adalah
dengan mengikat toksin bakteri, antibody mencegah zat kimia ini
berinteraksi dengan sel yang rentan.

Aglutinasi
Jika sel-sel asing yang masuk, misalnya bakteri atau transfuse darah
yang tidak cocok berikatan bersama-sama membentuk gumpalan
Tersier
Interaksi tingkat tersier adalah
munculnya tanda-tanda biologic dari
interaksi antigen-antibodi yang dapat berguna
atau merusak bagi penderitanya. Pengaruh
menguntungkan antara lain: aglutinasi
bakteri, lisis bakteri, immnunitas
mikroba,dan lain-lain. Sedangkan pengaruh
merusak antara lain: edema, reaksi sitolitik
berat, dan defisiensi yang menyebabkan
kerentanan terhadap infeksi sekunder
PENGGOLONGAN A.IMUNOGLOBIN G
ANTIBODI

o 75 % dalam serum

o Menembus plasenta imunitas bayi 6-9


bulan

o Meningkat pada Infeksi kronis &


autoimun

Fungsi utama :
oAb utama pada respon sekunder
omelakukan opsonisasi bakteri sehingga
omudah di fagosistosis
omengikat komplemen
omenetralkan toksin bakteri dan virus
omelintasi plasenta
B. IMUNOGLOBIN M
oTidak dapat menembus plasenta,

odibentuk pertama kali oleh tubuh akibat


rangsangan antigen sifilis, rubela,
toksoplasmosis.

Fungsi utama :
o Mencegah gerakan M patogen

o Memudahkan fagositosis

o Aglutinator

o Respon primer terhadap suatu antigen

o Fiksasi komplemen

o Reseptor antigen pada permukaan sel B


C. IMUNOGLOBIN D

Marker diferensiasi sel B yg


sudah matang

Kadar meningkat pada infeksi


dini (akut)

Ditemukan banyak pada


permukaan sel B

Sedikit dalam serum

Sel b membentuk IgD dan IgM


untuk membedakan unit RNA
D.IMUNOGLOBULIN A

Terdapat dengan 2 struktur


1. IgA serum ( monomer atau dimer )
2. Ig A sekretori ( dimer )

Karakteristik IgA
1. Sedikit dalam serum.

2. Banyak terdapat dalam saluran


nafas, cerna, kemih, air mata,
keringat, ludah dan air susu
Fungsi dari IgA ini ialah:

1. Mencegah kuman patogen


menyerang permukaan sel mukosa

2. Tidak efektif dalam mengikat


komplemen

3. Bersifat bakterisida dengan


kondisinya sebagai lysozim yang
ada dalam cairan sekretori yang
mengandung IgA

4. Bersifat antiviral dan glutinin yang


efektif
E. IMUNOGLOBULIN E

Imunoglobulin E ditemukan sedikit


dalam serum terutama kalau berikatan
dengan mast sel dan basophil secara
efektif, tetapi kurang efektif dengan
eosinphil. IgE berikatan pada reseptor Fc
pada sel-sel tersebut.

Dengan adanya antigen yang


spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini
menjadi bereaksi silang untuk memacu
degranulasi dan membebaskan histamin
dan komponen lainnya sehingga
menyebabkan reaksi anaphylaksis.
Fungsi Utama :
a) melepaskan mediator dari sel mast
dan basofil setelah seseorang terkena
allergen

b) pertahanan utama terhadap infeksi


cacing ( dengan melepas enzim dari
eosinofil )

c) tidak memfiksasi komplemen dan


untuk melawan parasit
SIFAT DAN FUNGSI IMUNOGLOBULIN
LANJUTAN . . . . . . .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai