Zazillah
405110087
Gangguan Mood
Suatu kelompok kondisi klinis yang
ditandai oleh hilangnya perasaan
kendali dan pengalaman subjektif
adanya penderitaan berat
Faktor psikososial
Menurut Freud, orang rentan terhadap
depresi jika tidak mendapatkan cinta/kasih
sayang yang bermakna atau kehilangan
objek cintanya
Etiologi
Faktor biologis
Beberapa penelitian menunjukkan keterkaitan
neurotransmitter serotonin dan noradrenergik
Gangguan tidur, memendeknya masa latensi
Rapid Eye Movement (REM), meningkatnya
densitas REM, dan terganggunya kontinuitas
tidur
Individu berkepribadian antisosial, ambang,
ketegantungan, histrionik, depresif dan
skizotipal cenderung mengalami gangguan
distimik
Etiologi
Faktor psikososial
Teori Sigmund Freud: orang yang rentan
depresi adalah orang yang tergantung secara
oral dan membutuhkan pemuasan narsisistik
yang terus-menerus
Teori kognitif: pada situasi di mana ada
ketidaksesuaian antara kenyataan dan fantasi,
timbul harga diri rendah dan rasa putus asa
Perjalanan Penyakit
Usia awitan
Seringkali terjadi pada usia sebelum
remaja, terus berlanjut hingga usia 20an
dengan gejala yang samar-samar
Setelah mengalami satu dekade gejala
biasanya pasien baru mencari bantuan
Sekitar 20% dari mereka yang
mengalami neurosis depresi berkembang
menjadi gangguan depresi berat
Perjalanan Penyakit
Penyesuaian sosial
Biasanya memiliki fungsi sosial yang stabil
Kestabilan terganggu meninggalkan
aktivitas sosial dan kegiatan yang
biasanya menyenangkan dan
mengkompensasi dengan terus bekerja
(mekanisme pertahanan)
Sering mengeluh perasaan kosong dan
tidak bahagia untuk kegiatan di luar
pekerjaan
Perjalanan Penyakit
Sering merasa sedih sejak lahir atau
sepanjang waktu
15-20% akan menjadi hipomanik, manik, atau
gangguan mood campuran setelah pubertas
Pada orang dewasa seringkali bersifat
unipolar dengan atau tanpa gangguan depresi
mayor dan jarang menjadi hipomanik atau
manik
Gejala hipomanik dapat terjadi saat
peningkatan dosis antidepresan
Gejala Klinis
Gangguan bersifat kronis, menetap, tanpa episode
Mood terdepresi
Perasaan muram
Murung
Rasa sedih
Berkurangnya dan tidak adanya minat pada
aktivitas biasa
Sarkastik, nihilistik
Cenderung memikirkan hal sedih, membutuhkan,
dan mengeluh
Tegang dan kaku
Menolak intervensi terapeutik
Tidak terdapat gejala psikotik
Gejala penyerta:
Perubahan nafsu makan
Perubahan pola tidur
Harga diri yang rendah
Hilangnya energi
Retardasi psikomotor
Penurunan dorongan seksual
Preokupasi obsesif dengan masalah kesehatan
Gangguan sosial
Sering ditemukan pada pasien yang bercerai,
pengangguran, dan bermasalah sosial
Niculescu dan Akisal mengemukakan 2
subtipe gangguan distimik:
Distimik anksietas
Rendah diri
Kegelisahan yang tidak berarah
Sensitif terhadap penolakan dalam berelasi dengan
orang lain
Cenderung mencari pertolongan
Distimik anergik
Energi rendah
Hipersomnia
Anhedonia
Berespon lebih baik terhadap antidepresan
(meningkatkan depamin dan norepinefrin)
Kriteria Diagnostik Gangguan
Distimik (DSM-IV)
Perlu ada mood yang terdepresi sekurang-
kurangnya 2 tahun (1 tahun untuk anak-
anak dan remaja)
Gejala-gejala tidak boleh memenuhi gejala
depresi berat
Tidak boleh ada episode manik atau
hipomanik
Diperoleh awitan awal (sebelum 21 tahun),
atau akhir (21 tahun dan lebih)
Memungkinkan ditemukan ciri atipikal
A. Mood terdepresi sepanjang hari. Lebih banyak
hari-hari dia mengalami mood terdepresi
dibandingkan tidak terdepresi, diperoleh dari
penjelasan subjektif atau pengamantan orang
lain, sekurang-kurangnya 2 minggu
Catatan:
Pada anak dan remaja mood-nya dalam bentuk mudah
tersinggung (iritabel) dan lamanya harus 1 tahun
90 81 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
yang biasa.
80 71 Gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,
sekolah, dll.
70 61 Beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik.
60 51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.