Anda di halaman 1dari 28

KEPUTUSAN PENDANAAN

SUMBER-SUMBER DANA
PERUSAHAAN
SUMBER DANA MENURUT ASALNYA
Sumber Intern
Sumber Extern
SUMBER DANA MENURUT JANGKA
WAKTUNYA
Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber Dana Jangka Menengah
Sumber Dana Jangka Panjang
SUMBER INTERN
(INTERNAL SOURCES)
LABA DITAHAN (RETAINED
EARNING)
PENYUSUTAN (DEPRECIATION)
SUMBER EXTERN
(EXTERNAL SOURCES)
KREDITUR
PEMILIK

PEMBERI DANA
Supplier
Bank
Pasar Modal
SUMBER DANA JANGKA
PENDEK
ACCRUAL ACCOUNT
HUTANG DAGANG
HUTANG BANK
COMMERCIAL PAPER
FACTORING
Accrual Account: jenis hutang bebas bunga.
Mis: kebiasaan perush membayar gaji bulanan
hutang gaji.
Commercial paper: bentuk promissory note
tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perush,
profitable dan dijual kpd perush lain spt bank,
asuransi. Jatuh tempo dalam waktu 1-9 bln.
Factoring/anjak piutang: badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk
pembelian/ pengalihan serta pengurusan
piutang/tagihan jangka pendek suatu perush
SUMBER DANA JANGKA
MENENGAH
TERM LOAN
EQUIPMENT LOAN
LEASING
MODAL VENTURA
Sumber dana jangka menengah
Term Loan: Sumber dana yang disertai
jaminan pembayaran secara periodik
mencakup bunga dan pokok pinjaman dari
peminjam. Jaminan ini dapat diperjual
belikan.
Equipment loan: pembiayaan yang
dipergunakan unt pengadaan perlengkapan
baru(biasanya berupa barang yang dengan
mudah diperjualbelikan).
Leasing; kontrak antara pemilik aktiva(lessor)
dengan pihak lain yang memanfaatkan aktiva
tsb(leasee) unt jangka waktu tertentu.
BENTUK-BENTUK LEASING
SALE AND LEASE BACK
OPERATING LEASES
FINANCIAL ATAU CAPITAL
LEASES
Bentuk- bentuk leasing:
Sale and lease backPerusahaan yang
memiliki aktiva menjual aktiva tsb kpd perush
lain (perusahaan leasing,bank,asuransi)
sekaligus menyewa aktiva tsb unt periode ttt.

Operating/service leasesPihak lessor


menyediakan pendanaan sekaligus biaya
perawatan yg keseluruhannya tercakup dalam
pembayaran leasing

Financial/Capital leasees. Bentuk leasing


yang tidak memberikan maintenance service,
tidak dapat dibatalkan dan harus penuh diangsur.
MODAL VENTURA

KARAKTERISTIK MODAL VENTURA

Tanpa jaminan
Bersifat aktif
Semua tingkatan pertumbuhan usaha
Penyertaan 3 6 tahun
Keuntungan bisa atas dasar bagi hasil
MODAL VENTURA
JENIS PEMBIAYAAN MODAL VENTURA
Penyertaan Saham Langsung
Penyertaan melalui obligasi konversi
Penyertaan partisipasi terbatas (pola bagi
hasil)
SUMBER DANA JANGKA
PANJANG
HUTANG JANGKA PANJANG
OBLIGASI
SAHAM PREFEREN
SAHAM BIASA
PENDEKATAN PRAKTIS DALAM
PEMILIHAN SUMBER
PENDANAAN
ANALISIS RENTABILITAS EKONOMIS (RE) DAN
RENTABILITAS MODAL SENDIRI (RMS)

ANALISIS ALIRAN KAS


ANALISIS RENTABILITAS (RE) DAN
RENTABILITAS MODAL SENDIRI (RMS)

RE = EBIT .
Total Aktiva

RMS = EAT .
Modal Sendiri
ANALISIS RENTABILITAS
EKONOMIS
Misalnya :
Perusahaan memerlukan tambahan dana
sebesar Rp200 juta. Suatu bank
mengatakan bersedia memberikan kredit
dengan suku bunga 18% per tahun.
Apakah tawaran tersebut sebaiknya
diterima?
ANALISIS RENTABILITAS
EKONOMIS
Analisis RE mengatakan bahwa sejauh
tambahan dana tersebut bisa memberikan
tambahan laba operasi (EBIT) lebih besar
dari 18% x Rp 200 juta = Rp 36 juta
dalam satu tahun, maka penggunaan
kredit bisa dibenarkan.
ANALISIS RENTABILITAS
MODAL SENDIRI
Dipandang dari pertimbangan RMS
penggunaan hutang diikatakan
menguntungkan kalau RMS dengan
penggunaan hutang lebih besar dari pada
RMS dengan menggunakan modal
sendiri.
Contoh:
Suatu proyek yang memerlukan dana sebesar Rp
100 juta. Taksiran Laba(EBIT) proyek tersebut
adalah Rp 25 juta setiap tahunnya. Pajak
perusahaan 20 %. Untuk mendanai investasi
tersebut tersedia dua alternatif pendanaan.
1) Dinanai 100% modal sendiri
2) 50% didanai dengan hutang dan 50% dengan
modal sendiri.
Kalau perusahaan menggunakan hutang,
diperkirakan bunga yang ditanggung adalah 20%
per tahun. Apakah perusahaan sebaiknya memilih
alternatif pendanaan 1) ataukan 2) ?
Analisis RE dan RMS Dalam
Pemilihan Alternatif Pendanaan
(Rp 000)
Keterangan Alternatif Alternatif
1 2
EBIT 25.000 25.000
Bunga 20 % - 10.000
EBT 25.000 15.000
Pajak 20 % 5.000 3.000
EAT 20.000 12.000
RMS 20 % 24 %
RE 25 % 25 %
Analisis dari Sisi Likuiditas
Untuk memperkirakan apakah
penggunaan hutang akan menimbulkan
kesulitan likuiditas atau tidak, bisa ditaksir
dng rasio keuangan DCS yang
= disebut :
Debt Service Coverage (DSC).

DCS = ( EBIT Penyusu tan)


AngsuranPokokPinjaman
Bunga Sewaguna
(1 t )
Misalkan perusahaan memerlukan tambahan dana
sebesar Rp.200 juta, yang akan dipergunakan untuk
penambahan aktiva tetap Rp. 120 juta dan modal kerja
Rp.80 juta. Aktiva tetap tersebut diperkirakan akan
berusia 4 tahun, dan karenanya beban penyusutan per
tahun Rp.30 juta. Perusahaan ditawari hutang dari suatu
bank dengan bunga 18% per tahun, jangka waktu dua
tahun, dan untuk tahun pertama harus membayar 50%
dari pokok pinjaman. Misalkan rentabilitas ekonomi dari
penggunaan hutang tersebut setiap tahun diharapkan
sebesar 25%, dan perusahaan membayar pajak
penghasilan sebesar 25%. Apakah penggunaan hutang
tersebut akan menimbulkan beban finansial yang lebih
besar dari pemasukan keuangannnya?
Jawab :

Jika Rentabilias Ekonomi 25%,


maka Laba Operasi adalah 200 juta x 0,25
= Rp 50 juta
Maka besar DSC adalah :
(50 juta 30 juta )
DSC = 36 juta 0
100 juta
(1 0,25)

= 0, 472

DSC < 1,00 berarti penggunaan hutang tersebut


akan menimbulkan kesulitan likuiditas
ANALISIS ALIRAN KAS
Analisis aliran kas hanya mem-
pertimbangkan dari segi
kemampuan untuk membayar
pinjaman tersebut tepat pada
waktunya, dengan kata lain
hanya mempertimbangkan dari
segi likuiditas saja.
Contoh:
MIsalkan Proyek senilai Rp 100 juta,usia
ekonomis 8 tahun. Aktiva tetap untuk
proyek itu senilai Rp 80 juta. Tidak ada
nilai sisa. Modal kerja Rp 20 juta. Apabila
dibelanjai dengan hutang sebanyak 50%.
Bunga hutang 20%/tahun, yang harus
dilunasi dalam jangka waktu 5 tahun
dengan angsuran pokok sama besarnya
per tahun,dimulai akhir tahun 1. Taksiran
EBIT per tahun Rp 25 juta. Pajak 20 %
Taksiran Kas Masuk dan Kas keluar( Juta)

Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8
Kas Masuk
EBIT 25 25 25 25 25 25 25 25
Depresiasi 10 10 10 10 10 10 10 10
Jumlah 35 35 35 35 35 35 35 35
Kas Keluar
- Bunga 10 8 6 4 2 - - -
- Pajak 3 3,4 3.8 4,2 4.6 5 5 5
- Angsuran 10 10 10 10 10 - - -
Jumlah 23 21,4 19,8 18,2 16,6 5 5 5
Surplus(Defi 12 13,6 15,2 16,8 18,4 30 30 30
sit)
Analisis Aliran Kas
Kesimpulan:Perusahaan tidak mengalami
kesulitan likuiditas .
Jika EBIT merosot menjadi Rp 10 juta,
apa yang terjadi?
Terima Kasih
Atas Perhatiannya

28

Anda mungkin juga menyukai