Anda di halaman 1dari 25

RUPTUR TENDON

PEMBIMBING : dr. BESTARI HUTAGALUNG, SP.B

ERNITA ICA MARRESSA SINAGA


MONLI BATARI MANULANG
PUSPA HARIATI HARAHAP
MELVINA CHRISTY
ALEXANDER GINTING
1) Definisi tendon
tendon adalah struktur dalam tubuh yang
menghubungkan otot ke tulang. Otot rangka dalam
tubuh bertanggung jawab untuk menggerakkan
tulang, sehingga memungkinkan untuk berjalan,
melompat, mengangkat, dan bergerak dalam banyak
cara. Ketika otot kontraksi, tendon menarik tulang dan
menyebabkan terjadinya gerakan.
2) Anatomi tendon
Tendon terdiri dari jaringan padat dan jaringan ikat fibrosa
yang tersusun secara pararel. Endotendon mengelilingi
jaringan tendon dan epitendon mengelilingi unit tendon
keseluruhan. Kedua jaringan ikat membawa suplai darah
instrinsik ke struktur internal tendon. Selubung tendon
terdapat diatas tempat tendon melintasi sendi.
Selubung tendon terdiri dari dua lapisan, lapisan parietal di
luar dan lapisan visceral di dalam. Selubung ini mensekresikan
cairan sinovial untuk membantu tendon bergerak. Tendon
yang berselubung, mesotendonnya membawa suplai darah
ekstrinsik ke tendon. tendon yang tidak berselubung ditutupi
oleh paratendon, yang memungkinkan tendon untuk bergerak
dan memasok suplai darah ekstrinsik.
3) Proses Penyembuhan Tendon
Fase inflamasi (0-10 hari)
Urutan biologis ini sama dengan penyembuhan
luka pada umumnya, kecuali dalam kasus ini,
penyembuhan berlangsung lebih lambat. Bahkan,
pada lima sampai tujuh hari setelah terluka, tendon
menjadi lebih lemah.
Fase proliferasi (4-21 hari)
Sebuah kalus fibrovascular terbentuk di sekitar
tendon dan menyatukan semua struktur luka menjadi
satu bagian.
Fase Maturasi/Pematangan (28-120 hari)
Orientasi longitudinal dari fibroblas dan fiber
dimulai. Pada 45 hari, kolagen lisis dan pembentukan
kolagen mencapai kesetimbangan. Pada 90 hari,
pembentukan awal bundel kolagen mulai terlihat dan
pada 120 hari bundel ini tampak seperti yang terlihat
4) Definisi Ruptur tendon
Ruptur adalah robek atau koyaknya jaringan
secara paksa. pecah atau terputusnya tendon yang
diakibatkan karena tarikan yang melebihi kekuatan
tendon.

5) Lokasi Ruptur tendon


Empat daerah yang paling umum tempat
terjadinya ruptur tendon :
a. Quadriceps
b. Achilles
c. Rotator cuf
d. Biceps
a) Quadriceps
Ruptur tendon quadriceps relatif jarang terjadi dan
biasanya terjadi pada pasien yang lebih tua dari 40
tahun. Terdapat hubungan yang kuat dengan adanya
penyakit sistemik dan perubahan degeneratif
sebelumnya dalam mekanisme ekstensor lutut.
Ruptur paling sering terjadi secara unilateral. Ruptur
tendon bilateral sangat berkorelasi dengan penyakit
sistemik, tetapi telah dilaporkan terjadi juga pada
pasien sehat yang tidak memiliki faktor predisposisi.
Etiologi Ruptur Quadricep
Ruptur tendon quardiceps biasanya terjadi selama
kontraksi, cepat eksentrik dari otot quardiceps, dengan
kaki tertanam dan lutut fleksi sebagian. Cedera ini
biasanya terjadi selama jatuh. Mekanisme lain cedera
termasuk pukulan langsung, luka, dan penyebab
iatrogenik.
Banyak kondisi telah dilaporkan untuk berkontribusi
terhadap terjadinya degenerasi tendon quardiceps, antara
lain:
Gout
Obesitas
Diabetes mellitus
Penyalahgunaan steroid
Tumor
Imobilisasi
Manifestasi Klinis Ruptur Quadricep
Pasien biasanya datang dengan nyeri lutut akut,
pembengkakan, dan kehilangan fungsi setelah
tersandung atau jatuh. Mungkin tidak ada riwayat
nyeri lutut sebelumnya. Namun, pasien yang lebih
muda dengan jumpers knee biasanya memiliki
riwayat nyeri kronis, aktivitas yang berhubungan
patela yang diperburuk dengan melompat atau
berlutut. Anamnesis pasien tentang riwayat penyakit
sistemik, penggunaan steroid, infeksi, tumor, atau
operasi sebelumnya. Mungkin ada riwayat terdengar
suara pop pada saat cedera.
Penatalaksanaan
1) Konservatif
Pengobatan konservatif diindikasikan untuk ruptur
parsial. Immobilisasi lutut dalam ekstensi penuh
selama 3-6 minggu Kemudian latihan Range-of-motion
(ROM) dimulai untuk meningkatkan kekuatan
quardiceps, yang dilakukan sampai kekuatan kaki yang
terluka sama dengan kaki kontralateral.
2) Pembedahan
Perbaikan bedah pada awal terjadinya ruptur tendo
quardiceps memberikan hasil yang terbaik.
Pembedahan dapat dilakukan dengan cara :
* Operasi Terbuka
* Operasi Perkutan
b) Achilles
Ruptur tendon achilles biasanya terjadi pada pria
sehat berusia antara 30 dan 50 tahun yang tidak
memiliki cedera atau masalah pada kaki yang terkena
sebelumnya. Mekanisme yang paling umum dari
cedera yaitu fleksi plantar tiba-tiba, dorsiflexi tiba-tiba
dari kaki, dan dorsofleksi yang terlalu keras dari kaki
yang plantar fleksi.
Pemeriksaan Penunjang
A. Tes Thompson
Test Thompson / Simmonds-Thompson test
digunakan dalam pemeriksaan ekstremitas bawah
untuk menguji ruptur tendo Achilles. Pasien terletak
menghadap ke bawah (tengkurap) dengan kaki ditepi
tempat tidur. Jika tidak ada gerakan kaki (sedangkan
pada keadaan fisiologis akan terdapat gerakan
plantar fleksi) pada saat meremas betis yang
sesuai, menandakan kemungkinan ruptur tendo
Achilles
B. Test fleksi Lutut
Pasien diminta untuk aktif melenturkan lutut
sampai 90 derajat sambil berbaring rawan dimeja
periksa. Selama gerakan ini, jika kaki pada sisi yang
terkena jatuh ke netral atau dorsofleksi, diagnosis
ruptur tendon achilles dapat ditegakkan.
C. Tes sphygmomanometer/ Copeland Test
Untuk tes ini, manset Sphygmomanometer melilit
betis di bagian tengah sementara pasien berbaring
rawan. Manset mengembang hingga 100 milimeter
merkuri (13,33 kilopascal) dengan kaki di fleksi
plantar. Kaki kemudian dorsofleksi. Jika tekanan naik
sampai sekitar 140 milimeter merkuri (18,66
kilopascal), unit musculotendinous dianggap menjadi
utuh. Namun, jika tekanan tetap sekitar 100 milimeter
merkuri (13,33 kilopascal), maka diagnosis ruptur
tendon Achilles dapat ditegakkan.
Penatalaksanaan
1. Pengobatan secara operatif (surgical) ruptur tendon
Achilles. Ada 2 macam operasi untuk penyembuhan
Ruptur Tendo Achilles :
Operasi Terbuka
Operasi Perkutan
2. Pengobatan secara non operative
Gips dipasang pada kaki yang terkena
3. Terapi obat
NSAIDs
c) Rotator cuf
Rotator cuff adalah sekelompok tendon yang
menghubungkan empat otot bahu atas ke tulang.
Kekuatan cuff memungkinkan otot untuk mengangkat
dan memutar tulang humerus. Robekan dapat terjadi
tiba-tiba oleh karena trauma tunggal atau
berkembang secara bertahap. Ketika tendon atau
otot-otot rotator cuff robek, pasien tidak lagi mampu
mengangkat atau memutar lengan nya dengan
kekuatan yang sama seperti sebelum cedera dan /
atau merasakan rasa sakit yang signifikan bila bahu
digerakkan. Rasa sakit ini juga sangat umum di
malam hari dan sering menjalar ke lengan
tendo rotator cuff terdiri dari :
tendo Supraspinatus
tendo Infraspinatus
tendo Teres minor
tendo Subskapularis
Gejala Klinis
Dalam kasus, biasanya pria lebih sering. Pasien
merasakan sensasi seperti robek disertai oleh rasa
nyeri yang berat. Gerakan bahu menjadi terbatas.
Rasa sakit secara bertahap berkurang namun berulang
antara 8 - 12 jam kemudian secara progresif, biasanya
di atas deltoid, yang diperburuk oleh pergerakan
lengan. Beberapa pasien mengatakan adanya sensasi
seperti bunyi klik pada bahunya.
Pemeriksaan Khusus
1) Pain Ablasion Test
2) Roentgenografi
3) Arthrography
4) Artroskopi
Penatalaksanaan
Ruptur tendo rotator cuff unik karena pengobatan
tanpa operasi adalah pengobatan pilihan utama
dalam cedera tendon kebanyakan. Lebih dari 90%
dari cedera tendon yang terjadi secara kronis dan
alami, dan 33% -90% dari gejala cedera kronis hilang
tanpa operasi.
Jika robekan kurang dari 50% dari ketebalan cuff
atau kurang dari 1 cm, jaringan mati dapat dibuang
dengan athroskopi. Sebuah sayatan kecil dibuat dan
alat yang disebut arthroscope di masukkan ke dalam
sendi. Melalui itu, ahli bedah dapat melihat dan
membuang jaringan mati tanpa melakukan bedah
terbuka.
d) Biceps
Ruptur tendon biseps adalah trauma yang terjadi
pada tendon biseps menyebabkan terpisahnya tendo
dari tulang. tendo biseps normalnya terhubung kuat
ke tulang. Ketika terjadi ruptur tendo biseps, tendo ini
terlepas, otot tidak dapat menarik tulang, dan
gerakan tertentu dapat melemah atau terasa nyeri.
Terdapat dua jenis ruptur tendo biseps :
1. Ruptur tendon biseps proksimal
Ruptur tendo biseps proksimal adalah trauma yang
terjadi pada tendon biseps di sendi bahu. Jenis cedera
adalah jenis yang paling umum dari cedera tendo
biseps. Umumnya sering terjadi pada pasien usia lebih
dari 60 tahun, dan biasaya menunjukkan gejala
minimal.
2. Ruptur tendon biseps distal
tendo biseps distal terdapat di sekitar sendi siku.
Trauma yang terjadi biasanya disebabkan oleh angkat
berat atau olahraga yang dilakukan oleh pria paruh
baya. Kebanyakan pasien dengan ruptur tendo bisep
distal perlu menjalani operasi untuk memperbaiki
tendo yang robek.

Penatalaksanaan
a. Konservatif
Pengobatan nonsurgical pada ruptur tendo biseps
terdiri dari istirahat, penguatan dan latihan gerak, dan
penggunaan obat anti-inflammatory drugs (NSAIDs).
b. Pembedahan
Melibatkan reattaching bagian tendon yang robek
ke tulang (tendonesis) atau memotong tendon untuk
menghasilkan robekan yang lengkap dan dilakukan
terapi seperti pada ruptur lengkap. Robekan pada
tendo m.biseps caput longum biasanya dirawat
secara konservatif karena cedera menyebabkan
perubahan fungsional yang minimal
Ruptur pada musculotendinous junction atau
ruptur dalam corpus tendon dilakukan pembedahan
(tendinoplasty) dengan perangkat augmentation
ligament atau dengan metode lipat
sederhana/menyelipkan. Setelah operasi, lengan
dipertahankan dalam posisi membungkuk selama 4
sampai 5 hari.
TERIMA KASIH~

Anda mungkin juga menyukai