Anda di halaman 1dari 36

INFEKSI DI

KELOPAK MATA

MELDA AGUSTIN
11131030000050
U I N J A K A RTA
ANATOMI DAN HITOLOGI PALPEBRA
BLEFARITIS
Definisi

Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata, baik


radang dikelopak dan tepi kelopak.

Radang bertukak atau tidak pada tepi kelopak bisanya


melibatkan folikel dan kelenjar rambut.
EPIDEMIOLOGI
salah satu penyakit mata yang paling sering, namun
informasi epidemiologis insiden dan prevalensi dari
blefaritis dengan jumlah populasi yang teridentifikasi
masih kurang.

Dalam studi lain, para optalmologist dan optometrist


melaporkan bahwa blefaritis ditemukan dalam praktik
klinik, yaitu sebesar 37% dan 47% dari jumlah pasien
mereka.

Dalam sebuah studi dengan sampel sebanyak 90 pasien


blefaritis kronis, didapatkan rata-rata usianya ialah 50
tahun.
ETIOLOGI
Alergi
Infeksi
Blefaritis akibat infeksi dapat disebabkan :
-Staphylococcus
-dermatitis seboroik
-gangguan kelenjar meibom
-atau gabungan dari ketiganya.
-virus : Herpes Zooster, Herpes Simpleks
-jamur: Candida
- kutu/ tuma
PATOFISIOLOGI kolonisasi
mikroorganisme
pada kelopak
mata
invasi
mikroorganisme
pada jaringan
kerusakan sistem
imun, kerusakan
yang disebabkan
oleh produksi toksin
bakteri, sisa buangan Reaksi inflamasi
lokal
dan enzim
kelopak mata merah,
bengkak, sakit,
eksudat lengket dan
epiforia
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Pemeriksaan
Gejala
fisik penunjang
Kelopak mata Palpebra Kerokan tepi
sering eritema palpebra
berminyak Edema Kultur
Terasa gatal palpebra KOH
Terasa Sakit saat
terbakar dipalpasi,
pada mata eksudat
Mata sering lengket
berair Epiforia
Bengkak di Skuama
kelopak mata
kering/berminy
Bulu mata
ak
kotor saat
bangun tidur Ulkus/ non
ulkus di tepi
palpebra
KLASIFIKASI BLEFARITIS
Blefaritis anterior
Berdasark Blefaritis
an letak posterior
anatomis

Blefaritis
Berdasark bakterial
an Blefaritis Virus
etiologi Blefaritis Jamur
Blefaritis
pedikulosis
BLEFARITIS SKUAMOSA
blefaritis + skuama pada pangkal bulu mata yang bila dikupas
tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit.
mengenai kulit di daerah akar bulu mata
sering pada orang yang berambut minyak.
Blefaritis ini berjalan bersama seboroik.
Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik
ataupun oleh jamur.
terasa panas dan gatal.
terdapat sisik berwarna halus-halus
mudah dikupas dari dasarnya tidak mengakibatkan perdarahan
penebalan margo palpebra disertai madarosis
BLEFARITIS SEBOROIK
Blefaritis seboroik biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut
(50 Tahun), dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa
kelilipan.

Gejalanya adalah :

sekret yang keluar dari kelenjar Meibom, air mata berbusa


pada kantus lateral, hiperemia dan hipertropi papil pada
konjungtiva.
BLEFARITIS ULSERATIF
blefaritis dengan tukak akibat infeksi staphylococcus.

-keropeng berwarna kekunung-kuningan yang bila diangkat


akan terlihat ulkus yang yang kecil dan mengeluarkan
darah di sekitar bulu mata

-skuama yang terbentuk bersifat kering dan keras, yang


bila diangkat akan luka dengan disertai perdarahan.

-bersifat sangat infeksius.

-Ulserasi berjalan lebih lanjut dan lebih dalam dan


merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok
(madarosis).
BLEFARITIS ANGULARIS
Blefaritis angularis merupakan infeksi Staphylococcus
pada tepi kelopak di sudut kelopak atau kantus.

Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata


(kantus eksternus dan internus) sehingga dapat
mengakibatkan gangguan pada fungsi puntum lakrimal.
BLEFARITIS VIRUS

Herpes Zooster
Herpes Simpleks
HERPES ZOSTER
Virus herpes zoster dapat memberikan infeksi pada
ganglion gaseri saraf trigeminus.
Biasanya herpes zoster akan mengenai orang dengan usia
lanjut.
Gejala tidak akan melampaui garis median kepala dengan
tanda-tanda yang terlihat pada mata adalah rasa sakit
pada daerah yang terkena dan badan berasa demam.
Lesi vesikel pada cabang oftalmik saraf trigeminus
superfisial di kelopak mata merupakan gejala yang khusus
pada infeksi herpes zoster mata.
HERPES SIMPLEKS
Vesikel kecil dikelilingi eritema dapat disertai keadaan
yang sama pada bibir merupakan tanda herpes
simpleks kelopak.
Dikenal bentuk blefaritis simpleks yang merupakan
radang pada tepi kelopak ringan dengan terbentuknya
krusta kuning basah pada tepi bulu mata yang
mengakibatkan kedua kelopak mata lengket.
Pemberian steroid merupakan kontraindikasi karena
dapat mengakibatkan menularnya herpes pada kornea.
BLEFARITIS JAMUR
Infeksi jamur terbagi menjadi :
infeksi jamur superfisial
infeksi jamur dalam.

- Infeksi jamur superfisial dapat disebabkan karena jamur


Candida.sp.
- Pada infeksi jamur dalam, pengobatannya dilakukan
secara sistemik. Yang dapat menyebabkan infeksi jamur
dalam seperti, Actinomycetes dan Nocardia.sp
DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil


pemeriksaan kelopak mata.

Banyak kasus blefaritis dapat didiagnosa dengan


menanyakan tentang tanda, dan melakukan
pemeriksaan mata serta memeriksa adakah penyakit
yang bisa mendukung seperti dermatitis seboroik.
TATALAKSANA
eyelid hygine
Bersihkan menggunakan kapas/ cotton bud dengan garam
fisiologis hangat/larutan bikarbonat/ shampo bayi non
detergent, dilanjutkan dengan pijatan palpebra untuk
membantu sekresi kelenjar meibom. Kemudian diberikan
antibiotik yang sesuai.
Pada blefaritis stafilokok, diobati dengan antibiotik antistafilokok
atau pemberian salep mata sulfonamid dengan aplikator kapas
1x sehari pada tepian palpebra.
Pengobatan pada blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid,
gentamisin atau basitrasin. Apabila ulseratif luas pengobatan
harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia.
Blefaritis angularis diobati dengan sulfa, tetrasiklin dan
Sengsulfat.
LANJUTAN
Pada blefaritis posterior, diberikan steroid topikal lemah
jangka pendek, misalnya prednisolon 0,125% 2 x sehari,
dan antibiotik sistemik dosis rendah jangka panjang,
doksisiklin 2x100 mg atau eritromisin 3x250 mg.

Terapi topikal dengan antibiotik atau substitusi air mata


umumnya tidak perlu dan dapat bertambah rusaknya
film air mata atau reaksi toksik terhadap bahan
pengawetnya.
Pengobatan pada infeksi virus bersifat simtomatik,
antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sekunder.

Bila disebabkan jamur, infeksi superfisial diobati dengan


griseofulvin 0,5-1 gram sehari dengan dosis tunggal
atau dibagi dan diteruskan sampai 1-2 minggu setelah
gejala menurun. Bila disebabkan kandida diberikan
nistatin topikal 100.000 unit/gram.
Pada infeksi jamur sistemik, diobati dengan sulfonamid,
penisilin, atau antibiotik spektrum luas. Amfoterisin B
diberikan untuk histoplasmosis, sporotrikosis, aspergilosis,
dan lainnya, dimulai dengan 0,05-0,1 mg/kgBB secara
intravena lambat selama 6-8 jam dalam dekstrosa 5%.
Dosis dinaikkan sampai 1 mg/kgBB, namun total tidak
boleh dari 2 gram. Pengobatan diberikan setiap hari
selama 2-3 minggu atau sampai gejala berkurang.

Pada blefaritis akibat alergi dapat diberikan steroid lokal


atau sistemik, namun harus dicegah pemakaian lama.
Untuk mengurangi gatal, berikan antihistamin.
PENCEGAHAN
Menghindari tempat yang berdebu

Tidak mengusap mata terlalu sering

Menjaga kebersihan mata

Menghindari pandangan mata terhadap layar monitor


yang terlalu terang

Menghindari bepergian jarak jauh diwaktu malam hari


DD

Dry eyes
Infiltrasi tumor palpebra
PROGNOSIS

Pada blefaritis prognosis baik dan dapat hilang dengan


terapi, tetapi dapat rekuren dan menjadi kronis.
KOMPLIKASI

Madarosis atau kerontokan bulu mata


Hordeolum
Kalazion
Konjungtivitis
Keratitis
Pertumbuhan bulu mata abnormal
HORDEOLUM
Hordeolum adalah infeksi kelenjar di kelopak mata.

Bila kelenjar meibom yang terkena, maka timbul


pembengkakan besar ke daerah konjungtiva tarsal yang
disebut hordeolum interna.
Sedangkan hordeolum eksterna yang lebih kecil dan
superfisial adalah infeksi di kelenjar Zeis atau Moll.
Biasanya ukuran hordeolum interna lebih besar
dibandingkan hordeolum eksterna.
Etiologi : infeksi stafilokok, biasanya Staphylococcus
aureus pada kelenjar sebasea kelopak.
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri, merah, dan bengkak adalah gejala utama hordeolum.
Gejala lengkap dari hordeolum adalah :
Bengkak pada kelopak atas atau bawah
Rasa sakit
Merah
Lunak
Keropeng pada tepi kelopak
Rasa panas
Gatal
Rasa silau
Mata berair
Rasa kelilipan
Penglihatan terganggu
TATALAKSANA

Pengobatannya adalah kompres hangat, 3-4 kali sehari


selama 10-15 menit.

Pengangkatan bulu mata dapat memberi jalan untuk


drainase nanah. Diberikan antibiotik lokal (salep mata
tetrasiklin/ kloramfenikol 3x sehari) dan dilanjutkan
selama 3-7 hari.

Antibiotik sistemik yang diberikan adalah ciprofloksasin


250-500 mg atau amoksisilin 3 kali sehari.
INSISI HORDEOLUM
Jika keadaan tidak membaik atau nanah tidak dapat keluar dari
kantung nanah, maka dilakukan insisi dan drainase bahan purulen.

Untuk hordeolum eksterna, dibuat insisi horizontal pada kulit yang


sejajar dengan margo palpebra untuk meminimalisir luka parut,

Sedangkan pada hordeolum interna, dibuat insisi pada daerah


fluktuasi pus, tegak lurus (vertikal) pada margo palpebral. Setelah
dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi
jaringan meradang, kemudian diberi salep antibiotik.
PROGNOSIS

Baik dan dapat timbul berulang.


DD

Kalazion
KESIMPULAN
Blefaritis adalah radang pada kelopak mata dengan gejala
umumnya ialah kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat
lengket dan epiforia.
Blefaritis di klasifikasikan berdasarkan letak anatomisnya dan
etiologinya.
Tatalaksana utama blefaritis adalah eyelid hygine atau
membersihkan pinggiran kelopak mata serta pemberian obat-
obatan yang sesuai dengan pembagian kategori dan
etiologinya.
Pencegahannya adalah dengan selalu menjaga kebersihan
mata, menghindari tempat yang berdebu, tidak mengusap mata
terlalu sering, dan menghindari pandangan mata terhadap layar
monitor yang terlalu terang.
LANJUTAN

Hordeolum merupakan peradangan pada kelenjar


dikelopak mata dengan gejala nyeri, merah, dan
bengkak dikelopak mata.

Hordeolum terbagi menjadi hordeolum interna dan


eksterna

Tatalaksana hordeolum ialah dengan kompres air


hangat, dan pengeluaran pus yang ada didalamnya baik
dengan pencabutan bulu mata sampai dengan tindakan
insisi, serta diberikan antibiotik topikal.
REFERENSI

Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata Edisi Kelima.


FKUI: 2015;91-9.
McCulley JP. Classification of blepharitis. AAO :89;10.
Emptage, NP. Preferred Practiced Pattern of blepharitis.
AAO :2013.
Moorfields Eye Hospital. Blepharitis. NHS : 2015
Sullivan JH, Debra J, Shetlar. Palpebra, apparatus
lakrimalis & air mata. Dalam: Eva PR, Whitcer JP.
Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum Edisi 17. EGC:
2009.
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur (QS. An-Nahl: 78)

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai