Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERTEMUAN IV
Dalam perkembangbiakannya, sel
harus berkomunikasi dengan sel-
sel lain dan lingkungannya. Bentuk
komunikasi ini dinamakan interaksi
sel atau komunikasi antar sel.
Sistem komunikasi suatu sel
berperan teramat penting dalam
menentukan respon seluler yang
akan dilakukan oleh sel. Seluruh
peristiwa yang terangkum dalam
dogma biologi molekuler diawali
oleh adanya aktivitas komunikasi.
Komunikasi antarsel dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
A. Cell Junctions
Cell junctions adalah situs hubungan
yang menghubungkan banyak sel
dalam jaringan dengan sel lainnya
dan matriks ekstraseluler.
Terdapat 3 kelompok cell
junctions
1. occluding junctions yang bertugas
menempelkan sel bersama-sama dalam
epitel dengan cara mencegah molekul-
molekul kecil dari kebocoran satu sisi sel
ke sel lainnya.
2. Anchoring junctions bertugas melekatkan
sel-sel dan sitoskeleton ke sel tetangga
atau ke matriks ekstraseluler.
3. Communicating junctions bertugas sebagai
perantara jalan lintasan sinyal-sinyal kimia
atau elektrik dari satu sel yang sedang
berinteraksi ke sel lainnya.
B. Occluding Junctions
Terdapat dua klasifikasi fungsi occluding
junctions, yaitu sebagai berikut.
Tight junctions hanya dimiliki oleh
vertebrata, yang fungsinya menyegel
ruang antar 2 sel serta mencegah lalu
lintas molekul di ruang antarsel.
Septate junctions hanya dimiliki
invertebrate, terdapat protein discs-
large yang terhubung dengan protein
ZO dalamtight junctions.
C. Anchoring Junctions
Terdapat 4 bentuk yang tidak sama secara
fungsi, yaitu sebagai berikut.
Adherens junctions dan desmosom. Mereka
sama-sama memegang sel dan
pembetukannya oleh membrantrans
adhesion protein pada family chaderin.
Focal
adhesions dan hemidesmosom. Mengikat sel-
sel pada matriks ekstraseluler dan
pembentukannya oleh membran trans
adhesions protein pada famili integrin.
Communicating Junctions
Terdapat 3 kelompok perantara, yaitu sebagai
berikut.
Gap junctions, celah sempit di antara 2 membran
atau dinding sel ini membolehkan jalan lintasan ion-
ion dan molekul-molekul kecil yang dapat larut dalam
air.
Chemical synapses, sambungan khusus letak
sinyal neuron yang berhubungan satu sama lain
dengan sel-sel nonsaraf seperti pada otot atau
kelenjar.
Plasmodesmata, hanya terdapat pada tumbuhan.
Fungsinya menghubungkan sel yang satu dengan sel
lainnya melaluiretikulum endoplasma, memudahkan
pergerakan ion-ion dan molekul-molekul kecil seperti
gula, asam amino, dan RNA (ribonucleat acid) antar
sel.
METODE KOMUNIKASI
ANTAR SEL
Tiga metode komunikasi antar sel, yaitu:
1. Komunikasi Langsung
Komunikasi langsung, adalah
komunikasi antar sel yang sangat
berdekatan. Komunikasi ini terjadi
dengan mentransfer sinyal listrik (ion-
ion) atau sinyal kimia melalui hubungan
yang sangat erat antara sel satu
dengan lainnya.
2. Komunikasi Lokal
Komunikasi lokal, adalah komunikasi yang
terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan ke
cairan ekstrasel (interstitial) untuk
berkomunikasi dengan sel lain yang
berdekatan atau sel itu sendiri (sinyal
autokrin).
3.Komunikasi Jarak Jauh
Komunikasi jarak jauh: adalah komunikasi
antar sel yang mempunyai jarak cukup jauh.
Komunikasi ini berlangsung melalui sinyal
listrik yang dihantarkan sel saraf dan atau
dengan sinyal kimia (hormon atau
neurohormon) yang dialirkan melalui darah.
TAHAPAN KOMUNIKASI SEL
Dalam berkomunikasi, sel mempunyai
proses komunikasi yang dibagi menjadi
dua tahap, yaitu :
1. Penerimaan (reseption) ,
merupakan pendeteksian sinyal yang
dating dari luar sel oleh sel target. Sel
kimiawi terdeteksi apabila sinyal itu
terikat pada protein seluler, biasanya
pada permukaan sel yang
bersangkutan.
2. Transduksi, diawali dengan pengikatan
molekul sinyal mengubah protein reseptor.
Tahap transduksi ini mengubah sinyal
menjadi suatu bentuk yang dapat
menimbulkan respon seluler spesifik.
Secara singkat langkah-langkah transduksi
sinyal adalah:
a) Sintesis molekul sinyal oleh sel yang
memberi sinyal.
b) Pelepasan molekul sinyal oleh sel yang
memberi sinyal.
3)Transpor sinyal oleh sel target.
4) Pengikatan sinyal oleh reseptor
spesifik yang menyebabkan aktivasi
reseptor tersebut.
5) Inisiasi satu atau lebih jalur
transduksi sinyal intrasel.
6) Peubahan spesifik fungsi,
metabolisme, atau perkembangan
sel.
7) Pembuangan sinyal yang
mengakhiri respon sel.
MATRIKS EKSTRASELULER
Setiap organisme mengandung ribuan protein
yang beraneka ragam bentuknya dengan
berbagai macam fungsi.
Fungsi dari protein-protein tersebut antara lain
adalah sebagai pembentuk dan
mempertahankan struktur tubuh, transport,
perlindungan dan pertahanan terhadap
penyakit, pengendali dan pengatur, katalisator,
serta untuk pergerakan dan penyimpanan.
Protein struktur bertanggung jawab terhadap
stabilitas mekanik dari organ dan jaringan,
contohnya adalah kolagen (Koolman, 2001).
Matriks ekstraseluler hewan
Walaupun tidak memiliki dinding sel seperti sel tumbuhan,
sel hewan memiliki matriks ekstraseluler (MES)
atau extracellular matrix (ECM).
Bahan penyusun utama MES adalah glikoprotein yang
disekresikan oleh sel.
Glikoprotein merupakan protein yang berikatan secara
kovalen dengan karbohidrat yang biasanya berupa gula
rantai pendek.
Glikoprotein yang paling melimpah dalam sel hewan adalah
kolagen, yang membentuk serat-serat kuat di luar sel.
Faktanya, sekitar 40% dari total protein dalam tubuh
manusia merupakan kolagen.
Serat kolagen tertanam dalam jejaring yang merupakan
jaringan proteoglikan. Suatu molekul proteoglikan terdiri
dari satu protein inti kecil dengan banyak rantai
karbohidrat yang terikat secara kovalen, sehingga 95%
molekul tersebut bisa berupa karbohidrat (Campbell, 2010).
Dinding sel tumbuhan