Anda di halaman 1dari 52

PARASIT SISTEM

GEH
PARASIT SISTEM GEH

PROTOZOA CACING
CACING SISTEM GEH
Ascaris lumbricoides Fasciola hepatica
Trichuris trichiura Clonorchis sinensis
Necator americanus Opisthorchis felineus
Ancylostoma duodenale
Strongyloides stercoralis
Opisthorchis viverrini
Oxyuris vermicularis
Dicrocoelium denditicum
Trichinella spiralis
Taenia saginata
Taenia solium
Hymenolepis nana
Hymenopelis diminuta
Diphyllidium caninum
Diphyllobothrium latum
Echinostoma ilocanum
Fasciolopsis buski
Heterophyes heterophyes
Metagonimus yokogawai
Gastrodiscoides hominis
Ascaris lumbricoides
Roundworm, Cacing Gelang
Hospes : Manusia Penyakit : Askariasis
Habitat : Usus Halus
Penyebaran gografis : Kosmopolit, terutama negara-negara
tropis dan sub tropis
Morfologi :
- Cacing dewasa : * bentuk bulat panjang (silindris)
* kedua ujung lebih kecil
* Pada mulut terdapat 3 bibir
* Jantan 15 31 Cm
ekor melingkar dan mempunyai 2 spikula
* Betina 20 35 Cm
ekor lurus
Cacing betina bertelur 100.000 200.000 btr/hari
terdiri dari telur tidak dibuahi dan telur di buahi
Telur Tidak Dibuahi Telur Dibuahi
- Bentuk Lonjong - Bentuk agak bulat
- 90 x 40 mikron - 60 x 45 mikron
- Dinding diliputi lapisan luar - Lapisan luar albuminoid
agak tebal teratur
albuminoid tipis tidak - Lapisan hialin bening,
teratur tebal
- Lapisan hialin bening, tebal - Lapisan vitellin tipis
- Lapisan vitellin tipis - Isi : Sel telur yang tidak
- Isi : granula yang atropis bersegmen
(penuh) - Antara sel telur dan
- Antara sel telur dan dinding
dinding telur ada rongga kosong
tidak ada rongga kosong berbentuk bulan sabit
Dalam tinja kadang-kadang ditemukan telur
Ascaris lumbricoides yang dinding
albuminoidnya tidak ada (telur dekortikasi)

Bila telur telah berisi larva disebut telur


matang
DAUR HIDUP

Cacing dewasa hidup dalam usus halus manusia.


Cacing betina mengeluarkan telur sebanyak
100.000 200.000 butir sehari terdiri dari telur
yang dibuahi dan telur yang tidak dibuahi, telur-
telur tersebut keluar bersama dengan tinja
penderita. Dalam lingkungan yang sesuai (tanah
liat, kelembaban tinggi dan suhu 25 30 C),
telur yang dibuahi berkembang menjadi telur
matang (bentuk infektif) dalam waktu 3
minggu.
DAUR HIDUP
Bentuk infektif bila tertelan oleh manusia, menetas
di usus halus mengeluarkan larva, kemudian larva
tersebut menembus dinding usus halus masuk
kepembuluh darah atau saluran limfe, dialirkan
kejantung kanan lalu ke paru. Di paru larva
menembus dinding pembuluh darah alveolus, masuk
ke rongga alveolus, kemudian naik ke bronchiolus,
bronchus, trakhea sampai ke faring. Dari faring larva
tertelan kedalam esofagus lalu menuju ke usus
halus. Di usus halus larva berkembang menjadi
cacing dewasa jantan atau betina. Waktu yang
diperlukan mulai telur matang tertelan sampai
cacing dewasa betina bertelur memerlukan waktu
2 bulan ( 8 - 10 minggu). Makanan cacing dewasa
adalah zat-zat makanan dalam rongga usus halus.
Cacing dewasa dapat hidup selama 1 1 tahun
dalam rongga usus halus.
DAUR HIDUP Ascaris lumbricoides
Trichuris trichiura
(Trichocephalus dispar, Whipworm,cacing cambuk)
Hospes : manusia Penyakit : Trikuriasis
Habitat : Usus besar terutama sekum
Penyebaran geografis : Kosmopolit, terutama negara tropis dan
subtropis
Morfologi
* cacing dewasa berbentuk seperti cambuk
* 3/5 bagian anterior, halus seperti benang
* 2/5 bagian posterior, lebih gemuk
- Cacing Jantan : * 3 - 4 cm
* Bagian posterior melingkar ke ventral (>
360)
+ 1 spikulum

- Cacing Betina : * 4 - 5 cm
* Bagian posterior, membulat tumpul,
melengkung < 360
* Bertelur : 3000 10.000 butir/hari
- Telur : * 50 x 32
* seperti tempayan, pada kedua kutub
terdapat
tonjolan jernih
* dinding : - Luar : kuning tengguli
- dalam : jernih
* Isi : Sel telur
DAUR HIDUP

Cacing dewasa hidup di sekum dan kolon asendens dengan


bagian anteriornya yang halus masuk kedalam mukosa usus.
Cacing dewasa betina mengeluarkan telur 3000 10.000 butir
perhari, telur tersebut keluar bersama tinja. Dalam lingkungan
yang sesuai (tanah liat, suhu 25 30 C) telur tersebut
berkembang menjadi telur matang (bentuk infektif) dalam waktu
3 6 minggu. Telur matang tersebut bila tertelan oleh makanan,
menetas diusus halus mengeluarkan larva lalu menjadi dewasa
jantan dan betina. Setelah dewasa, cacing menuju ke sekum dan
kolon asendens. Waktu yang diperlukan mulai tertelannya telur
sampai menjadi cacing dewasa 30 90 hari (1 3 bulan).
Cacing dewasa dapat hidup 1-2 tahun.
DAUR HIDUP Trichuris trichiura
CACING TAMBANG
(Hookworm)
Pada Manusia :
- Necator americanus nekatoriasis
- Ancylostoma duodenale ankilostomiasis
Habitat : Usus halus (jejenum dan duodenum)
Penyebaran geografis :
Kosmopolit, terutama negara-negara tropis & subtropis
Morfologi :
- Cacing Dewasa : * Berbentuk Silinder/selindrik
* Berwarna putih keabuan
- Cacing Jantan : * 5 11 mm
* Ekor melebar (bursa kopulatriles)
* Mempunyai 2 spikula
- Cacing Betina : * 9 13 mm
* Ekor Lancip
* Bertelur 9000 10.000 butir/hari
- Necator americanus : Bentuk badan seperti huruf S
Dalam mulut terdapat sepasang benda khitin
- Ancylostoma duodenale : Bentuk badan seperti huruf C
Dalam mulut terdapat 2 pasang gigi sama besar
Telur : - Lonjong
- 60 x 40 mikron
- Dinding : tipis, bening, tidak berwarna
- Isi tinja segar : embrio stadium morula 2 16 sel
telur
tinja lama : Larva
Larva rhabditiform : - 250 mikron
- Oesophagus mempunyai bulbus ( rhabditoid)
1/3 panjang badan
- Mulut : terbuka, panjang dan sempit
- Genital premordial kecil

Larva filariform : - 700 mikron


- esofagus : badan, lurus (filariform)
- mulut : tertutup
- ekor runcing
- mempunyai selubung (sarung)

Larva filariform adalah bentuk infektif


DAUR HIDUP
Cacing dewasa hidup melekat pada usus halus. Cacing betina
N americanus bertelur 9.000 butir perhari, sedangkan A
duodenale 10.000 butir perhari. Telur-telur tersebut keluar
bersama dengan tinja penderita, setelah 1 1 hari telur
menetas mengeluarkan larva rhabditiform. Dalam waktu 35
hari larva rhabditiform tumbuh menjadi larva filariform (bentuk
infektif) yang dapat menembus kulit dan dapat hidup selama 7 8
minggu ditanah (tanah gembur tercampur humus dan terlindung
dari sinar matahari langsung). Suhu untuk N americanus 28 32
C, sedangkan untuk A duodenale 23 25 C. larva filiriform
tersebut menembus kulit masuk kapiler darah, mengikuti aliran
darah kejantung kanan lalu ke paru. Setelah sampai diparu larva
filariform menembus dinding alveolus masuk ke alveolus kemudian
naik ke bronchiolus, bronchus, trachea sampai ke pharynx. Dari
pharynx larva tertelan masuk ke esofagus, lambung sampai usus
halus. Setelah sampai di usus halus larva filariform berkembang
menjadi cacing dewasa jantan dan betina yang melekat pada
mukosa usus halus.
DAUR HIDUP

Waktu yang diperlukan sejak larva


filariform menembus kulit sampai
menjadi dewasa di usus halus kira-kira
10 12 minggu. Cacing dewasa dapat
hidup selama 5 tahun. Seekor cacing
N americanus dapat mengisap
darah 0,005 0,1 cc perhari, sedangkan
A duodenale 0,008 0,34 cc perhari.
DAUR HIDUP Hookworm (Cacing Tambang)
Strongyloides stercoralis
Threadworm, Cacing benang
Hospes : Manusia, kucing, anjing, kera, simpanse.
Habitat : Usus halus
Penyakit : Strongiloidiasis
Penyebaran geografis : Kosmopolit terutama daerah
tropis dan subtropis
Morfologi :
- Cacing dewasa ada 2 macam :
1. Cacing dewasa bentuk parasiter
* Hanya ditemukan cacing betina
* Panjang 2 mm
* Bentuk halus tidak berwarna
* Esofagus 1/3 panjang badan, bentuk filariform
* Uterus berisi telur
* Ekor berujung lancip
2. Cacing dewasa bentuk bebas
* Cacing : - Panjang 0,75 mm
- Esofagus : mempunyai bulbus, pendek
(bentuk rhabditoid), panjang badan
- Ekor : melengkung dgn 2 spikula
* Cacing : - Panjang 1 mm
- Esofagus : bulbus, pendek (rhabditoid),
panjang badan
- Uterus : berisi telur
- Ekor : berujung lancip

Telur : Mirip telur cacing tambang, jarang ditemukan oleh karena


telurnya langsung pecah menghasilkan larva rhabditiform
Larva rabditiform
- Panjang : 225 mikron
- Mulut : Terbuka, pendek dan lebar Genital
- Esofagus : Bulbus dan pendek premordial
panjang badan
- Ekor : Berujung lancip
- Genital premordial besar

Larva filariform
- Panjang : < 700 mikron
- Bentuknya lansing
- Tidak bersarung
- Mulut tertutup
- Esofagus : panjang badan
- Ekor : Ujung bercabang dua,
menyerupai huruf W

Larva filariform adalah bentuk infektif


DAUR HIDUP

Cacing dewasa betina bentuk parasitik hidup


di mukosa usus halus (duodenum dan
jejenum) berkembang biak secara
partenogenesis, mengeluarkan telur
beberapa lusin perhari, kemudian telur
tersebut menetas mengeluarkan larva
rhabditiform yang masuk kedalam rongga
usus halus lalu keluar bersama tinja
penderita. S stercoralis mempunyai 3 macam
daur hidup.
DAUR HIDUP

1. Daur hidup langsung


Larva rhabditiform yang keluar bersama tinja
penderita setelah 2-3 hari ditanah/air berkembang
menjadi larva filariform (bentuk infektif) yang dapat
menembus kulit. Bila larva filariform tersebut
menembus kulit manusia masuk kekapiler darah,
mengikuti aliran darah ke jantung kanan lalu ke paru.
Setelah sampai di paru, larva filariform menembus
dinding alveolus lalu masuk ke alveolus kemudian ke
bronchiolus, bronchus, trachea dan pharynx. Dari
pharynx larva tertelan masuk ke esofagus, lambung,
usus halus lalu menjadi dewasa di usus halus. Waktu
yang diperlukan saat larva filariform menembus kulit
sampai cacing betina mengeluarkan telur kira0kira
28 hari (4 minggu). Daur hidup langsung sering
terjadi di negara beriklim dingin.
DAUR HIDUP

2. Daur hidup tidak langsung


Bila daur hidup tidak langsung,larva rhabditiform
ditanah akan berubah/berkembang menjadi cacing
jantan dan cacing betina bentuk bebas. Kemudian
cacing jantan akan membuahi cacing betina. Cacing
betina mengeluarkan telur, kemudian telur tersebut
menetas mengeluarkan larva rhabditiform,
kemudian berkembang menjadi larva filariform yang
infektif yang dapat menembus kulit atau
berkembang lagi menjadi cacing dewasa bentuk
bebas. Bila larva filariform dari bentuk bebas
tersebut menembus kulit, maka proses selanjutnya
seperti pada daur langsung, sampai menjadi cacing
dewasa betina bentuk parasitik diusus halus.
DAUR HIDUP

3. Oto-infeksi
Pada oto infeksi, larva rhabditiform berkembang
menjadi larva filariform didalam usus halus atau
disekitar anus (perianal). Bila larva filariform
tersebut menembus mukosa usus halus atau kulit
perianal penderita, maka proses selanjutnya
seperti pada daur langsung, sampai menjadi
cacing betina parasitik di usus halus.
Oto infeksi tersebut penyebabnya belum
diketahui. Adanya oto infeksi dapat menyebabkan
Strongyloidiasis menahun pada seseorang.
DAUR HIDUP Strongyloides stercoralias

Daur hidup ada 3 macam


1. Daur hidup langsung
2. Daur hidup tidak langsung
3. Otoinfeksi
Oxyuris vermicularis
Enterobius vermicularis
Pinworm, Seatworm, Cacing kremi
Hospes : Manusia Penyakit : oksiuriasis/enterobiasis/infeksi
cacing kermi
Habitat : Sekum
Penyebaran geografis : Kosmopolit
Morfologi :
- Cacing Dewasa : * Kecil berwarna putih, pada ujung anterior
mempunyai
pelebaran kutikulum seperti sayap (cervical alae)
* Bulbus esofagus jelas sekali (rhabditoid)
* Cacing Jantan :
- Panjang 2 5 mm
- Ekor melingkar sehingga bentuknya nampak
seperti tanda tanya (?) mempunyai 2 spikula
* Cacing Betina
- Panjang 10 - 13 mm
- Ekor panjang dan runcing sehingga
nampak seperti jarum
- Uterus cacing betina yang gravid melebar dan
berisi telur
- Bertelur 11.000 butir/hari
Telur :
- 50 60 mikron
- Bentuk asimetris
- Dinding tipis tidak berwarna
- Berisi larva
DAUR HIDUP

Cacing dewasa jantan dan betina hidup pada rongga sekum, usus
besar dan usus halus yang berdekatan dengan sekum. Setelah
cacing jantan membuahi cacing betina, maka cacing betina yang
gravid bermigrasi ke daerah peri anal pada malam hari untuk
mengeluarkan telurnya yang berjumlah 11.000 15.000 butir.
Dalam waktu 6 jam setelah telur dikeluarkan oleh cacing betina,
telur-telur tersebut menjadi matang (bentuk infektif). Cara infeksi
adalah menelan telur matang atau bila larva dari telur yang
menetas didaerah perianal bermigrasi kembali ke sekum.Bila telur
matang tersebut tertelan, telur akan menetas di usus halus
mengeluarkan larva lalu menjadi cacing dewasa di sekum. Waktu
yang diperlukan mulai telur tertelan sampai menjadi cacing dewasa
2 minggu sampai 2 bulan.Bila telur matang pecah didaerah
perianal maka keluar larva kemudian larva tersebut bermigrasi
kembali kesekum, melalui anus, rektum, kolon sigmoid, kolon
desendens, koloon transversum dan kolon asendens. Proses
tersebut disebut retrograde infeksi atau retro infeksi atau oto
infeksi.Cacing jantan mati setelah kopulasi (membuahi yang
betina), sedangkan cacing betina mati setelah mengeluarkan telur-
telurnya.
DAUR HIDUP Enterobius vermicularis
Trichinella spiralis
Trichina spiralis, Cacing Trichina
Hospes : Manusia, babi, tikus, anjing, kucing, beruang
Habitat : Cacing dewasa hidup dalam mukosa usus halus
(duodeum, jejenum)
Larva ( bentuk kista) hidup dalam otot
Penyakit : Trichinelliasis, Trichinosis, Trichiniasis
Distribusi geografik : Kosmopolit, terutama negara-negara yang
penduduknya suka makan babi yang
kurang matang
Morfologi :
- Cacing dewasa halus seperti benang
- Cacing Jantan : * 1,4 1,6 mm
* Bagian posterior melengkung ke ventral
mempunyai 2 papil
- cacing Betina : * 3 4 mm
* Bagian posterior membulat dan tumpul
* Uterus berisi larva
* Bersifat vivipar melahirkan larva 1500 ekor
- Larva berukuran 100 mikron, pada otot larva menjadi kista
DAUR HIDUP

Cacing betina bersifat vivipar dan biasanya masuk ke


mukosa vilus usus, mulai dari duodenum sampai ke
sekum. Seekor cacing betina dapat mengeluarkan
1500 larva. Larva tersebut dilepaskan di jaringan
mukosa, masuk kedalam limfe dan peredaran darah,
kemudian disebarkan keseluruh tubuh, terutama otot
diafragma, iga, lidah, laring, mata, perut biseps dan lain-
lain. Kira0kira pada awal minggu ke-4 larva yang telah
tumbuh hanya menjadi kista dalam otot bergaris lintang.
Kista dapat hidup di otot selama kira-kira 18 bulan,
kemudian terjadi perkapuran dalam waktu 6 bulan
sampai 2 tahun. Infeksi terjadi bila daging babi yang
mengandung larva infektif yang terdapat dalam kista
termakan. Di usus halus bagian proksimal dinding kista
tercernakan dan dalam waktu beberapa jam larva
dilepaskan, dan segera masuk mukosa, kemudian
menjadi dewasa dalam waktu 1,5 2 hari.
Taenia saginata
Beef tapeworm, Cacing pita sapi
Hospes definitif : Manusia
Penyakit : Teniasis saginata
Hospes perantara : Sapi, kerbau dan hewan mamalia lainnya
Habitatnya : Cacing dewasa hidup dalam usus halus
Penyebaran geografis : Kosmopolit
Morfologi :
- Cacing dewasa : * Berbentuk pita terdiri atas :
- Kepala (skoleks)
- Leher (Collum)
- Badan (strobila) : proglotid immature
proglotid mature
proglotid gravida
- Panjang 4 12 m terdiri dari 1000 2000 proglotid
* Skoleks : - Bulat 1 2 mm
- Mempunyai 4 batil isap, tanpa rostelum dan
kait-kait.
* Proglotid gravida: - Berbentuk segi empat, panjang > lebar
- Uterus mempunyai 15 30 cabang lateral
- Lubang genital di bagian lateral (unilateral)
- Lubang uterus tidak ada

Telur : - Bentuk agak bulat


- (30 40) x (20 30) mikron
- Dinding bergaris radial
- Isi heksakan embrio (embrio dengan 6 kait-kait)

Larva (sistiserkus bovis) : - Gelembung


- - 1 cm
- Berisi cairan dan skoleks
DAUR HIDUP Taenia saginata
Taenia solium
Pork tapeworm, Cacing pita babi
Hospes defenitif : Manusia
Hospes perantara : Babi dan kadang-kadang Manusia
Penyakit : - Cacing dewasa Teniasis solium
- Larva Sistiserkosis
Habitat : Cacing dewasa dalam rongga usus halus
Larva dalam otot, otak, mata, hati
Penyebaran geografis : Kosmopolit, terutama pada negara-negara
yang penduduknya suka makan daging babi
kurang matang
Morfologi :
* Cacing dewasa : * Berbentuk pita terdiri atas :
- Kepala (skoleks)
- Leher (collum)
- Badan (strobila) : proglotid immature
proglotid mature
proglotid grafida
- Panjang 2-4 m kadang-kadang 8 m
- Jumlah proglotid < 1000
* Skoleks : - Bulat, kecil
- 1 mm
- 4 batil isap dan rostelum dengan
2 baris kait-kait
* Proglotid gravida :
- Berbentuk segi empat, panjang > lebar
- Uterus mempunyai 7 12 cabang
lateral
- Lubang genital di bagian lateral
(unilateral)
- Lubang uterus tidak ada

Telur : - Bentuk agak bulat


- (30 40) x (20 30) mikron
- Dinding bergaris radial
- Isi heksakan embrio (embrio dengan 6 kait-kait)

Larva (sistiserkus sellulose) : - Gelembung


- - 1 cm
- Berisi cairan dan skoleks dengan kait-kait
DAUR HIDUP Taenia solium
Hymenolepis nana
Dwarf tapeworm, Cacing pita kerdil
Hospes defenitif : Manusia, tikus, mencit
Hospes perantara : Tidak ada
Penyakit : - Himenolepiasis nana
Habitat : Usus halus
Penyebaran geografis : Kosmopolit
Morfologi :
* Cacing dewasa : * Berbentuk pita terdiri atas :
- Kepala (skoleks)
- Leher (collum)
- Badan (strobila) : proglotid immature
proglotid mature
proglotid gravida
- Panjang 2 - 4 cm
- Jumlah proglotid 100 - 200
* Skoleks : - Bulat, kecil
- 4 batil isap dan rostelum dengan 1 baris
kait-kait
- Rostellum bisa evaginasi atau invaginasi
* Proglotid gravida :
- Berbentuk trapesium, panjang > lebar
- Uterus berisi telur
- Lubang genital dibagian lateral (unilateral)
- Lubang uterus tidak ada

Telur : - Bentuk oval


- 47 X 37 mikron
- Dindingnya dua lapis yang tipis
- Isi heksakan embrio (embrio dengan 6 kait-kait)
- Dinding dalam mempunyai penebalan pada
dua kutubnya, dimana pada tiap kutub keluar 4 8 filament
* Telur adalah bentuk infektif
DAUR HIDUP Hymenolepis nana
Cacing dewasa di Telur berisi embrio
Usus halus

Tetap dalam Keluar bersama


usus tinja

Termakan manusia

Skoleks melekat Onkosfer menetas


Pada mukosa usus dan menembus vilus

Sistiserkoid pecah Sistiserkoid


Masuk ke rongga usus
Fasciolopsis buski
Giant Intestinal fluke
Hospes defenitif : Manusia, Babi, anjing, kucing
Penyakit : Fasciolopsiasis
Habitat : Usus halus
Hospes perantara pertama : Keong air tawar (Segmentina, Hippeutis)
Hospes perantara kedua : tumbuh-tumbuhan air (Eichornia grassipes,
Trapa natans, T. bicornis, Morning glory,
Elichoris tuberosa, Zizania)
Penyebaran geografis : China, Taiwan, Thailand, Malaysia, Laos, India
Vietnam dan Indonesia (Kalimantan Selatan)
Morfologi :
- Cacing dewasa :* Bentuk ovoid berwarna kemerahan
* Ukuran (20 75) x( 8 20) x (1 3) mm
* Batil isap mulut < batil isap perut
* Testes bercabang-cabang, atas bawah
* Ovarium bercabang-cabang
* Kelenjar vitalaria bagian lateral
* Sekum tidak bercabang
* Uterus berkelok kelok
Telur : * Bentuk lonjong
* Mempunyai operculum
* Dinding transparant
* Ukuran (130 140) x (80 85) mikron
* Isi sel telur (unembryonated)
DAUR HIDUP Fasciolopsis buski
Echinostoma ilocanum
Hospes defenitif : Manusia, anjing, burung, tikus, ikan
Penyakit : Ekinostomiasis
Hospes perantara pertama : Keong air tawar ( Gyraulus,
Anisus)
Hospes perantara kedua : Keong air tawar (Pila, Corbicula)
Distribusi geografik : Filipina, China, Indonesia, India
Morfologi : * Bentuk lonjong
* Ukuran (2,5 15) x (0,4 0,7) mm
* Terdapat duri-duri leher seperti bentuk tapal
kuda
* Batil isap mulut < dari batil isap perut
* Testis letaknya atas bawah
* Ovarium diatas testis
* Kelenjar vitallaria bagian lateral
* Kutikula berduri-duri halus
Telur : * Bentuk oval
* Mempunyai operculum
* Dinding transparant
* Ukuran (103 137) x (60 75) mikron
* Isi sel telur (unembryonated)
DAUR HIDUP Echinostoma ilocanum
Fasciola hepatica
Sheep liver flude
Hospes defenitif : Biri-biri, sapi, kambing, kuda, babi, unta, gajah,
keledai dan Manusia
Habitat : Saluran empedu dan hati
Penyakit : Fascioliasis
Hospes perantara pertama : Keong air tawar (Lymnea, Physa)
Hospes perantara kedua : Tumbuh-tumbuhan air
Penyebaran geografis : Kosmopolit
Morfologi : * Bentuk pipih seperti daun
* Ukuran (20 -30) x (8 13) mm
* Mempunyai kerucut kepala (Conus cephalicus)
* Sekum bercabang-cabang ( Diverticulum)
* Testis dendritik, atas bawah
* Ovarium dendritik diatas testis
* Batil isap mulut < batil isap perut
* Kelenjar vitallaria bercabang-cabang bgn lateral
* Uterus pendek berkelok-kelok
Telur : * Bentuk lonjong
* Mempunyai operculum
* Dinding transparant
* Ukuran (130 140) x (80 85)
mikron
* Isi sel telur (unembryonated)
DAUR HIDUP Fasciola hepatica

Anda mungkin juga menyukai