Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
www.themegallery.com
Pasca Hasil Perjanjian
Linggarjati
Hubungan RI – belanda tidak membaik, karena perbedaan
pendapat dalam menafsirkan isi perjanjian. Belanda berusaha
mencari alasan agar bisa melancarkan serangan.
Sementara itu belanda berusaha memecah belah persatuan
bangsa indonesia dengan mengadakan pembentukan negara –
negara boneka, melalui :
- Konferensi malino yang diprakarsai Van Mook
berlangsung 15 - 25 Juli 1946. Membahas tentang
pembentukan negara - negara federal.
- Konferensi Pangkal Pinang 1 Oktober 1946 yang
membahas tentang golongan minoritas.
- Konferensi Denpasar 18 - 24 Desember 1946 yang
berhasil membentuk negara Indonesia Timur dengan
sukawati sebagai presidennya.
www.themegallery.com
Belanda berusaha memperbesar
pasukannya di indonesia.Tuntutan
Belanda terakhir adalah agar dibentuk
pasukan keamanan bersama antara RI
dan Belanda, tuntutan ini ditolak RI.
www.themegallery.com
AMB I
Terjadi pada : 21 Juli 1947
Latar belakang : Perbedaan penafsiran bahwa
pihak belanda menganggap Indonesia bagian negaranya.
Sebaliknya Indonesia teguh mempertahankan
kedaulatannya, lepas dari Belanda.
Tujuan AMB I :
- Tujuan politik : Mengepung ibu kota RI dan
menghapuskan kedaulatan RI
- Tujuan ekonomi : Merebut pusat – pusat
penghasil makanan dan bahan ekspor
- Tujuan militer : Menghancurkan TNI
Akhir AMB I : Pada tanggal 4 Agustus 1947,
Belanda menerima resolusi Dewan Keamanan PBB untuk
gencatan senjata.
www.themegallery.com
Pasca AMB I
Untuk mengawasi pelaksanaanya dibentuklah komisi
konsuler yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
Belgia, Cina dan Australia. Komisi ini dipimpin oleh Dr.
Walter Foote dari Amerika Serikat.
www.themegallery.com
PERJANJIAN
RENVILLE
Terjadi pada tanggal 8 Desember 1947 - 17 Januari 1948
Berlangsung di kapal AS bernama Renville
www.themegallery.com
Penegah KTN :
- Australia oleh Richard C.Kirby
- Belgia oleh Paul Van Zeeland
- Amerika Serikat oleh Dr. Frank B.Graham
Masalah garis Van Mook menjadi penghambat
jalannya perundingan
Dua alasan RI menolak garis Van Mook :
www.themegallery.com
Pasca Hasil Perjanjian
Renville
Dalam upaya memecah belah negara kesatuan RI. Belanda
membentuk negara boneka seperti negara Borneo Barat, negara
Madura, negara Sumatera Timur dan negara Jawa Timur.
Negara boneka tersebut tergabung dalam BFO (Bijeenkomst
Voor Federal Overslao)
Seperti kejadian sebelumnya dalam perundingan Linggarjati,
pelaksanaan hasil perundingan Renville mengalami kemacetan.
Dua belah pihak saling tuduh bahwa pihak lawan tidak
menghormati hasil perundingan Renville.
Disaat perjanjian Renville dipermasalahkan, Belanda melihat
situasi RI yang kacau akibat pemberontakan PKI Madiun,
maka tanggal 18 Desember 1948 melalui Wali Tinggi
Mahkota Belanda Dr. Beel mengumumkan bahwa Belanda
secara sepihak membatalkan perjanjian Renville.
Puncaknya Belanda melancarkan AMB II.
www.themegallery.com
AMB II
www.themegallery.com
Kabinet PDRI
- Ketua (Perdana Menteri) merangkap Menteri
Pertahanan dan Penerangan : Syafruddin
Prawiranegara
- Menteri Luar Negeri : A.A. Maramis
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merangkap
Menteri Dalam Negeri dan Agama : Teuku Moh.
Hasan
- Menteri Keuangan merangkap Menteri
Kehakiman : Lukman Hakim
- Mensos dan Perburuhan, Pembangunan,
Organisasi Pemuda dan Keamanan : Sutan Rasyid
- Menteri Pekerjaan Umum merangkap Menkes : Ir.
Sitompul
- Menteri Perhubungan merangkap Menteri
Kemakmuran : Ir. Inderacaya
www.themegallery.com
PERJANJIAN ROEM -
ROYEN
Terjadi pada : 17 April – 7 Mei 1949
Perundingan dipimpin oleh Merle Cochran wakil
AS dalam UNCI
Moh. Roem
Delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. J.H. Van Royen
Anggota : Bloom, Jacob, Dr. Van Der Vede, Dr.
P.J. Koets, Van Hooqstraten dan Dr. Gieber
www.themegallery.com
Hasil Perjanjian Roem -
Royen
Pernyataan Indonesia :
1. Pemerintah RI mengeluarkan perintah penghentian perang
gerilya
2. Pemerintah RI turut serta dalam KMB untuk mempercepat
pembentukan RIS
Pernyataan Belanda :
1. Pemerintah Belanda setuju bahwa Pemerintah RI harus
bebas dalam suatu karesidenan Yogyakarta
2. Pemerintah Belanda membebaskan secara tidak bersyarat
para pimpinan RI yang ditawan sejak 19 Desember 1948
3. Pemerintah Belanda setuju RI akan menjadi bagian dari RIS
4. KMB akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudah RI
kembali ke Yogyakarta
www.themegallery.com
Pasca Perjanjian Roem -
Royen
1. Seluruh tentara Belanda harus segera ditarik dari Yogyakarta.
www.themegallery.com
KONFERENSI INTER -
INDONESIA
Untuk menghadapi KMB, pemerintah RI perlu menyamakan
langkah dengan BFO.
Sidang pertama dipimpin oleh wakil presiden diadakan di
Yogyakarta (19 – 22 Juli 1949) dengan hasilnya :
1. NIS disetujui dengan nama RIS berdasarkan demokrasi dan
federalisme.
2. RIS akan dipimpin oleh seorang presiden dibantu oleh
menteri – menteri
3. RIS akan menerima kedaulatan, baik dari RI maupun dari
kerajaan Belanda.
4. Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional,
presiden RIS adalah panglima tertinggi APRIS.
5. Pertahanan negara adalah semata – mata hak pemerintah
RIS, negara – negara bagian tidak akan memiliki angkatan
perang sendiri.
www.themegallery.com
Sidang kedua diadakan di Jakarta 30 Juli dengan hasilnya :
o Bendera RIS : Sang merah putih
o Lagu kebangsaan: Indonesia raya
o Bahasa resmi RIS : Bahasa Indonesia
o Presiden RIS dipilih oleh wakil – wakil RI dan BFO
o Anggota MPRS diserahkan kepada kebijaksanaan masing –
masing negara bagian yang jumlahnya 16 negara
www.themegallery.com
KONFERENSI MEJA
BUNDAR
Diadakan di Den Haag, Belanda
Pada tanggal 23 Agustus – 2 November
1949
Delegasi Indonesia diwakili oleh Drs. Moh
Hatta
Delegasi Belanda diwakili oleh Mr. Van
Marseveen
Mr. Van Marseveen
Delegasi BFO diwakili oleh Sultan Hamid
II dari Pontianak
Delegasi UNCI diwakili oleh Chritchley,
Herremans dan Merle Cochran
Setelah melalui perundingan yang alot,
KMB mencapai kesepakatan pada tanggal 2
November 1949.
Hasil terpenting KMB adalah Piagam Sultan Hamid II
Pengakuan Kedaulatan.
www.themegallery.com
Hasil Konferensi Meja
Bundar
1. Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat
2. Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun kemudian,
setelah pengakuan kedaulatan.
3. RIS dan kerajaan Belanda akan membentuk Uni Indonesia –
Belanda di bawah pimpinan Ratu Belanda.
4. RIS mengembalikan hak milik Belanda, memberikan hak
keonsesi dan ijin baru bagi pers Belanda.
5. RIS harus membayar utang – utang Hindia – Belanda sampai
waktu pengakuan kedaulatan.
6. Pasukan Belanda akan ditarik mundur dari Indonesia,
sedangkan KNIL akan dibubarkan, dengan catatan bahwa
anggotanya boleh masuk dalam jajaran TNI.
7. RIS terdiri atas RI dan 15 negara federal. Corak pemerintahan
RIS diatur menurut konstitusi yang dibuat oleh delegasi RI
dan BFO selama KMB berlangsung.
www.themegallery.com
Pengakuan Kedaulatan dan Kembali ke Negara
Kesatuan
1. Terbentuknya RIS
- 6 Desember 1949 KNIP membahas hasil KMB.
Hasilnya 226 suara menyetujui, 62 suara menolak
dan 31 abstein. Dengan demikian hasil KMB
diterima.
- 14 Desember 1949 diadakan pertemuan di Jl
Pegangsaan Timur 56 pihak RI dan BFO berhasil
menyetujui konstitusi RIS Drs. Moh Hatta
- 15 Desember 1949 diadakan pemilihan presiden RIS
- 16 Desember 1949 Ir. Soekarno terpilih sebagai
presiden
- 17 Desember 1949 pelantikan sebagai presiden
RIS di Bangsal Sitihinggil Yogyakarta oleh ketua
mahkamah agung Mr. Kusumah Atmaja.
- Drs. Moh Hatta diangkat sebagai perdana menteri
www.themegallery.com
- 20 Desember 1949 kabinet Hatta dilantik.
Kabinet ini terdiri dari para professional
sehingga disebut Zaken Kabinet.
- 27 Desember 1949 Mr. Assat dilantik
sebagai pemangku jabatan presiden RI.
- 27 Desember 1949 Ratu Yuliana
menandatangani piagam pengakuan Mr.Assat
kedaulatan Republik Indonesia Serikat di
Amsterdam.
- Pada saat yang bersamaan, di Jakarta
bertempat di Istana Merdeka, berlangsung
penandatanganan pengakuan kedaulatan
dari Waki Tinggi Mahkota Belanda Lovink
kepada wakil pemerintah RIS Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.
Sri Sultan HB IX
www.themegallery.com
2. Negara bagian dalam RIS
* Tujuh negara bagian :
1. Negara Madura 5. Negara Sumatera Timur
2. Negara Pasundan 6. Negara Sumatera Selatan
3. Negara Jawa Timur 7. Negara Indonesia Timur
4. Negara Republik Indonesia
* Sembilan satuan kenegaraan yang berdiri sendiri :
1. Jateng 7. Riau
2. Kalimantan barat 8. Dayak besar
3. Kalimantan timur 9. Belitung
4. Kalimantan tenggara
5. Daerah Banjar
6. Bangka www.themegallery.com
3. Kembali ke negara kesatuan (NKRI)
Faktor – faktor kuatnya tuntutan pembubaran RIS :
1. Anggota kabinet umumnya orang – orang republikan
pendukung NKRI
2. Ada anggapan di kalangan rakyat pembentukan sistem
federal RIS adalah upaya Belanda memecah belah bangsa
Indonesia
3. Pembentukan RIS tidak didukung ideologi kuat
4. Bentuk RIS tidak mendapat dukungan rakyat
5. RIS mendapat rongrongan dari sisa – sisa tentara Belanda
KNIL dan KL
www.themegallery.com
Konferensi Meja Bundar
www.themegallery.com