Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PAYUDARA
Materi Pelatihan
Pemeriksaan fisik payudara.
Pengenalan sistem penderajatan
sendiri (SADARI)
Teknik perawatan payudara
semasa hamil dan laktasi.
Topografi Payudara (mammae)
Titik & Garis Pedoman Palpasi Payudara Bagian Volar Distal Jari 2.3,
dan 4
Palpasi Payudara
Terdapat 3 pola pemeriksaan palpasi payudara yaitu :
Pola vertikal (vertical strip pattern).
Pola melingkar (sirkular / konsentris).
Pola seperti jari-jari roda (radier pattern), dengan puting
susu sebagai pusatnya.
Lakukan palpasi dengan melakukan penekanan
ringan, medium, sampai dalam, atau melakukan
putaran yang kecil dan konsentris pada setiap titik
pemeriksaan.
Terkadang diperlukan penekanan yang lebih kuat agar
dapat mencapai jaringan yang jauh lebih dalam pada
payudara yang besar.
Pemeriksaan palpasi haruslah meliputi keseluruhan
payudara, termasuk bagian perifer, ekor (tail),
maupun aksila.
Teknik Palpasi Payudara (vertical strip
pattern)
Teknik Palpasi Payudara
Konsistensi jaringan.
Konsistensi payudara bervariasi tergantung pada struktur jaringan
kelenjar dan lemak (soft fat).
Payudara normal berkonsistensi kenyal.
Payudara yang berukuran besar, konsistensi akan terasa lebih lunak,
sebaliknya pada payudara yang kecil, konsistensinya umumnya lebih
kenyal.
Pelembekan
Nodul.
Palpasi secara hati-hati terhadap adanya benjolan ataupun massa
yang secara kualitatif berbeda, atau lebih besar daripada jaringan
payudara, dan tidak ditemukan pada palpasi payudara yang normal.
Adanya massa atau nodul, merupakan pertanda adanya perubahan
patologik yang memerlukan pemeriksaan lanjutan, seperti
mammogram, aspirasi, ataupun biopsi.
Bila menemukan massa atau nodul saat mempalpasi payudara,
lakukanlah penilaian, dan deskripsikan karakteristik dari nodul
tersebut.
Deskripsi Karakteristik
Nodul
Lokasi ---- dapat dengan sistem kuadran atau arah jarum jam, atau
dinyatakan dalam satuan jarak (dalam sentimeter) dari puting susu.
Ukuran ---- dalam milimeter.
Bentuk ---- melingkar, atau kistik, seperti cakram, atau ireguler bentuknya.
Konsistensi ---- kenyal, lunak, atau keras
Batas ----- berbatas tegas, atau tidak
Permukaan ---- licin, atau berbenjol-benjol.
Mobilitas ---- dengan hubungannya terhadap kulit, fasia pektoralis, dan
dinding dada. Gerakkan secara lembut massa, dan nilai apakah massa dapat
digerakkan.
Nyeri tekan, dan permukaan kulit payudara yang teraba hangat pada palpasi,
menandakan adanya proses inflamasi, atau infeksi pada payudara (mastitis).
Fluktuasi. Lakukan palpasi pada nodul yang dicurigai sebagai abses, dengan
menggunakan jari telunjuk dan jari tengah kanan pemeriksa. Bila terdapat
abses, akan terasa adanya fluktuasi.
Palpasi Areola & Puting
Susu
Palpasi daerah areola dan puting susu, dilakukan dengan
menggunakan bagian volar sebelah distal ibu jari dan jari
telunjuk pemeriksa.
Palpasilah masing-masing daerah areola dan puting susu,
dan catatlah bagaimana elastisitasnya.
Perhatikan ada tidaknya cairan (discharge) yang keluar
saat puting susu sedikit ditekan, catatlah warna, bau, dan
kekentalan dari cairan tersebut.
Discharge dapat berupa air susu, nanah, atau darah.
Discharge berupa darah merupakan suatu pertanda
adanya proses keganasan pada payudara.
Perhatikan ada tidaknya retraksi puting susu, yang
merupakan salah satu pertanda adanya pertumbuhan
massa di belakang puting susu. Bila puting terlihat
retraksi, palpasilah di sekitar jaringan, dan di belakang
puting susu.
Palpasi Areola & Puting
Susu
Pemeriksaan Aksila (ketiak)
Palpasi.
Beritahukan pasien terlebih dahulu bahwa pemeriksaan ini
mungkin akan terasa sedikit tidak nyaman.
Untuk mempalpasi daerah aksila (contoh sebelah kiri),
mintalah pasien untuk rileks, kemudian lengan kiri
diabduksikan, dengan posisi tangan ke arah bawah. Pemeriksa
menyangga pergelangan tangan kiri pasien dengan tangan kiri
pemeriksa.
Gunakanlah jari-jari pada tangan kanan pemeriksa, untuk
menekan ke dalam dan ke atas hingga, mencapai puncak
aksila setinggi yang dapat dicapai.
Jari-jari pemeriksa haruslah berada disebelah otot pektoralis.
Selanjutnya, tekanlah jari-jari ke dinding dada dan arahkan ke
bawah, untuk dapat meraba kelenjar getah bening pada
dinding dada.
Catatlah ada tidaknya nodus yang dapat teraba beserta
konsistensi serta ukurannya.
Pemeriksaan Aksila (ketiak)
Pemeriksaan Payudara Laki-
Laki
Pemeriksaan payudara pada laki-laki jarang
dilakukan, tetapi kadang menjadi begitu penting.
Inspeksi dilakukan terutama pada daerah puting
susu dan areola untuk melihat nodul,
pembengkakan, atau ulserasi.
Lakukan juga palpasi pada daerah areola dan
jaringan payudara, untuk menemukan ada tidaknya
nodul.
Jika payudara pria tampak membesar, harus dapat
dibedakan antara pembesaran jaringan lemak (soft
fatty enlargement) pada obesitas, dengan
pembesaran kelenjar, yang disebut dengan
ginekomastia.
Penderajatan (staging) Tumor