Komunikasi dengan Retorika Melakukan prediksi terhadap apa yang orang lain pikirkan secara lebih terorganisir dan terstruktur. Merekayasa sebuah pesan yang akan disampaikan sehingga dapat menampilkan diri penyampai pesan di mata orang lain, sesuai kehendak yang diinginkan. Kendala Dalam Berkomunikasi? Banyak distorsi yang dapat terjadi. Komunikasi bersifat irreversible. Ada kemungkinan misinterpretasi pesan. RETORIKA Seni dalam berbicara. Menekankan pada output verbal dan non-verbal. Erat kaitannya dengan mempengaruhi orang lain (doktrinisasi). Kunci: Kenali audiens (lawan bicara). Agar pembicara dapat memprediksi apa dan bagaimana harus berbicara agar audiens tersebut percaya apapun ucapan pembicara. PROSES KOMUNIKASI Proses mencari mutual understanding antara dua pihak yang berkomunikasi. Harus ada frame of reference dan field of experience. Teknik komunikasi sangat berperan untuk menjadi komunikator yang efektif. PROSES KOMUNIKASI SIKAP Sebuah konsensus (kesamaan persepsi kolektif pada satu isu tertentu) yang tercapai melalui diskusi sosial akan menimbulkan opini publik. Opini pada individu yang bersifat laten disebut sikap. Sikap adalah suatu predisposisi terhadap sesuatu obyek, yang didalamnya termasuk kepercayaan, perasaan, dan kecenderungan perilaku terhadap obyek tersebut. SIKAP Sikap bisa dipelajari, bersifat stabil, melibatkan aspek kognisi dan afeksi, dan menunjukkan kecenderungan perilaku.
Persepsi harus diubah melalui teknik-teknik
komunikasi yang efektif, seperti propaganda atau retorika. PERSUASI Asal dari konsep retorika Metode persuasi: adalah persuasi. 1.Propaganda Definisi persuasi adalah: - Propaganda lebih bersifat 1.Tindakan untuk mengubah satu arah. sikap dan perilaku - Menekankan pendekatan seseorang dengan menggunakan kata-kata dari satu orang ke lisan/tertulis. khalayak. 2.Suatu usaha untuk 2. Iklan/Advertising menanamkan opini baru. 3. Retorika 3.Suatu usaha yang dilakukan - Menekankan pada konsep secara sadar untuk dialogis. mengubah sikap, - Person to person. kepercayaan, dan perilaku orang dengan transmisi pesan. KLASIFIKASI RETORIKA Aristoteles 1.Deliberatif: mempengaruhi orang dengan menggambarkan keuntungan dan kerugian cara- cara alternatif. 2.Yuridis: memfokuskan diri pada apa yang terjadi pada masa lalu. 3.Demonstratif: mempengaruhi orang dengan wacana memuji atau menjatuhkan, tipe retorika ini berusaha memperkuat pembagian sifat baik dan buruk pada individu, lembaga, atau gagasan. ISI PESAN YANG IDEAL 1. Ada baiknya menggunakan ancaman-ancaman. Namun sejauh mana teknik itu akan efektif masih perlu dipertanyakan. 2. Agar efektif, setiap pesan harus membela opini yang kita tawarkan. 3. Pesan akan lebih persuasif jika kesimpulan pesan diberikan secara tegas, tidak diberikan kepada khalayak (mengambang). 4. Di depan khalayak yang bersahabat, ungkapkan satu sisi dari argumentasi. Sedangkan pada khalayak yang tidak bersahabat dan tidak punya komitmen ungkapkan dua sisi dari argumentasi. 5. Ungkapan-ungkapan yang metaforis lebih efektif dibandingkan ungkapan yang harfiah. 6. Distraksi-distraksi (humor/anekdot) sering tapi tidak selaluefektif STRUKTUR PESAN IDEAL 1. Susunan Klimaks: bagian yang terpenting diletakkan di akhir. 2. Susunan Antiklimaks: bagian yang terpenting diletakkan di awal. 3. Susunan Piramidal: bagian terpenting ada di tengah-tengah Untuk isu/topik yang sudah dikenal oleh audiens, maka tipe antiklimaks sangat efektif. Untuk topik/isu yang belum pernah dikenal, lebih efektif jika menggunakan tipe klimaks. CARA MEMBANGKITKAN Salah satu cara yang paling efektif untuk MASSA membangkitkan massa adalah dengan menggunakan pilihan kata/frase yang tepat. Berikut pilihannya: 1.Labelling: adalah lawan dari eufemisme. Artinya, menggunakan istilah-istilah yang dianggap tegas secara ofensif untuk menggantikan istilah-istilah yang kirang/tidak ofensif. 2.Puffery: berasal dari kata puff, yang artinya meniup-niupkan atau membesar-besarkan. 3.Metafora: menerangkan sesuatu yang tidak dikenal dengan mengidentifikasikannya dfengan sesuatu yang lebih langsung, jelas, dan lebih dikenal. TERIMAKASIH