Anda di halaman 1dari 21

TRANSPORTASI JALAN

REL

OLEH
PUTRI OKTAFIANI MUCHLIS, MT
LATAR BELAKANG
Perkembangan transportasi kereta api
menggunakan jalan rel bermula dari
dikembangkannya usaha untuk
meningkatkan pelayanan transportasi
yang meliputi:
Kuantitas pengangkutan
Kecepatan perjalanan
Keawetan sarana dan prasarana
SEJARAH TRANSPORTASI JALAN
REL
1630 (Inggris)
Bermula dari pengangkutan batubara dengan
menggunakan kereta yang ditarik dengan kuda.
Abad ke 19
Kereta mulai ditarik dengan lokomotif
uap
1925 (New Jersey)

Kereta lokomotif diesel-listrik mulai


tercipta
1934 (Amerika)

Kereta diesel-listrik untuk penumpang


mulai tercipta dengan bentu streamline
Zaman Modern
KARAKTERISTIK TRANSPORTASI
KERETA API
1. Keunggulan dan Kelemahan Transportasi
Kereta Api
Mempunyai/memungkinkan jangkauan
pelayanan transportasi barang/ orang
dengan jarak pendek, sedang dan jauh
dengan kapasitas angkut yang besar.
Penggunaan energi yang relatif kecil

Kehandalan dan keselamatan lebih baik


dibanding moda lain
Ketepatan waktu
Ekonomis dalam hal penggunaan ruang
untuk jalurnya dibanding dengan moda
lain.
2. Kelemahan Transportasi Kereta Api
Memerlukan fasilitas dan prasarana
khusus (tersendiri)
Membutuhkan biaya pengelolaan,
investasi, dan biaya perawatan serta
tenaga yang cukup besar
Pelayanan barang/ penumpang hanya
terbatas pada jalurnya.
3. Perbandingan Karakteristik antara Jalan Raya
dan Jalan Rel
4. Perbandingan Karakteristik antara Jalan Raya,
Jalan Rel dan Transportasi Udara
STUKTUR JALAN REL
a. Komponen struktur jalan rel di bagi menjadi dua
bagian:
Stuktur bagian atas/bagian lintasan yg terdiri dari
rel, bantalan dan penambat rel
Stuktur bagian bawah/ pondasi yg terdiri dari balas
dan tanah dasar (Subgrade)
Gaya yang terjadi ketika kereta api melintas
diatas rel
Gaya Vertikal
Gaya yang berasal dari berat kereta api dan
merupakan beban yang paling besar yang diterima
oleh stuktur jalan rel
Gaya Horizontal tegak lurus sempur
Gaya ini disebabkan oleh snake motion kereta api,
yaitu gaya angin yang bekerja pada kereta api (sisi
kanan/ sisi kiri) dan gaya sentrifugal kereta api,
ketika kereta api melewati tikungan.
Gaya Horizontal membujur searah sempur
Gaya ini disebabkan oleh gaya yang terjadi akibat
pengereman, gesekan antara roda dengan kepala rel,
gaya akibat kembang susut rel dan gaya akibat rel
berupa tanjakan/ penurunan.
Besar dan asal gaya vertikal dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Gaya Lokomotif
Perhitungan beban gandar (axle load) dan beban
roda pada masing-masing lokomotif dapat
dihitung dengan rumus berikut:

Gaya pada bogie (Pb)= Wlok/2


Gaya Gandar (Pg)= Pb/2 (tergantung jumlah gandar)
Gaya Roda Statis(Ps)= Pg/2

Dimana :
Wlok = Beban lokomotif
Pb = Gaya pada bogie
Pg = Gaya gandar
Ps = Gaya roda statis
b. Gaya kereta (car/ coach)
Karena kereta api untuk angkutan penumpang, kereta
api karakteristik kenyamanan dan kecepatan yang
tinggi. Berat kereta api berisi penumpang adalah 40 ton,
karena ditumpu oleh 2 bogie (Pb =20 ton), masing-
bogie terdiri dari 2 gandar sehingga (Pg = 10 ton) dan
(Ps= 5 ton)
c. Gaya gerbong (wagon)
Gerbong digunakan untuk angkutan barang. Prinsip
beban sama dengan lokomotif, 1 gerbong terdiri dari 2
gandar (tanpa bogie) atau 4 gandar (dengan bogie).
d. Faktor dinamis
Akibat beban dinamik dari jalan rel, maka timbul faktor
dinamik. Untuk mentransformasi gaya statis ke gaya
dinamis digunkan rumus sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai