Anda di halaman 1dari 18

Effect of prolonged and

exclusive breast feeding


on risk of
allergy and asthma:
cluster randomised trial
Michael S Kramer, Lidia Matush, Irina Vanilovich, Robert
Platt,
Natalia Bogdanovich, Zinaida Sevkovskaya, Irina Dzikovich,
Penyaji Gyorgy Shishko, Bruce Mazer
Elsa Restiana, S.Ked

Pembimbing
dr. Sumardi Fransiskus Simanjuntak, SpA
AS Pendahuluan
I Perdebata
n
>70 th

Memiliki ASMA PENELITIAN INI:


efek ??? - Metode
terhadap Randomised
atopi pada controlled trial
- Diagnosis alergi
bayi skin prick tests
BIAS!
Penelitian
sebelumnya
..
Pendahuluan
Tujuan:
Untuk menilai apakah pemberian ASI
eksklusif dan prolonged dapat
mengurangi resiko asma dan alergi
pada anak usia 6,5 tahun.
METODOLOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN 1 SpA setiap 24
poliklinikk
Cluster Randomised
Trial Follow up dari
desember 2002-
April 2005
Tempat Penelitian
Diagnosis alergi
31 pasangan ibu-anak di belarusia
menggunakan
ISAAC
Sampel
13.889 (81,5%) dari 17.046 pasangan Skin prick test
menggunakan 5
ibu-anak (follow up hingga usia 6,5 th)
antigen

Intervensi
Kontrol positif : Histamine
Promosi breast feeding
Kontrol negatif : Saline

ISAAC (International Study of Asthma and Allergy in Childhood


METODOLOGI PENELITIAN
EKSPERIM
ENTAL
7.108
POPULAS orang
I KONTROL
6.781
orang

Analisis statistik : GLIMMIX


prosedur pada SAS (version 8.2)
HASIL PENELITIAN
Variabel Grup Grup Kontrol
Eksperimental
Usia Ibu
< 20 1017 (14.3) 897 (13.2)
20-34 5783 (81.4) 5598 (82.6)
35 308 (4.3) 286 (4.2)
Pendidikan Ibu
Lulus SD 310 (4.4) 3695 (54.5)
Lulus SMP 2441 (34.3) 2450 (36.1)
Lulus SMA 3395 (47.8) 3693 (54.5)
Sarjana 962 (13.5) 875 (12.9)
Anak-anak yang lebih
tua tinggal serumah
0 4176 (58.8) 3695 (54.5)
1 2368 (33.3) 2450 (36.1)
2 564 (7.9) 636 (9.4)
Riwayat Atopi 359 (5.1) 226 (3.3)
Ibu merokok selama 184 (2.6) 108 (1.6)
hamil 3653 (51.4) 3528 (52.0)
Anak laki-laki 3440 (418) 3441 (423)
Rata-rata berat lahir
HASIL PENELITIAN
Hasil kuisioner ISAAC
Pertanyaan Grup Grup kontrol ICC Odd ratio
eksperimen (n=6763)
tal
(n=7101)
Pernah mengalami 778 (11.0) 651 (9.6) 0.0 1.1 (0.6 ke
mengi (wheezing) 3 1.8)
Wheezing pada 12 238 (3.4) 188 (2.8) 0.0 1.0 (0.7 ke
bulan terakhir 1 1.6)
Pernah mengalami 97 (1.4) 68 (1.0) 0.0 1.2 (0.7 ke
serangan asma 0 1.9)
Gejala demam 384 (5.4) 257 (3.8) 0.0 1.1 (0.6 ke
2 1.9)
Gejala demam 262 (3.7) 192 (2.8) 0.0 1.0 (0.6 ke
pada 12 bulan 1 1.8)
terakhir
Gatal-gatal yang 350 (4.9) 241 (3.6) 0.0 1.3 (0.7 ke
rekuren 2 2.2)
HASIL PENELITIAN
Hasil Skin Prick Test
Antigen Grup Grup Kontrol ICC Odd Ratio
Eksperimental (n = 5595)
(n=5551)
Debu rumah 805 (14.5) 603 (10.8) 0.14 1.1 (0.5 ke
2.4)
Kucing 648 (11.7) 491 (8.8) 0.20 1.2 (0.5 ke
2.8)
Serbuk sari 526 (9.5) 397 (7.0) 0.18 1.2 (0.5 ke
2.9)
Rumput- 712 (12.8) 491 (8.8) 0.17 1.0 (0.5 ke
rumputan 2.3)
Alternaria 480 (8.6) 340 (6.1) 0.18 1.5 (0.5 ke
4.4)
Positif 1 1496 (27.0) 1013 (18.1) 0.19 1.2 (0.5 ke
2.6)
HASIL PENELITIAN
Hasil Anaslisis Sensitifas untuk Hasil Skin Prick test
Antigen Grup Grup Kontrol ICC Odd Ratio
Eksperimental (n = 4906)
(n=4100)
Debu rumah 504 (12.3) 299 (6.1) 0.04 2.0 (1.2 ke
3.4)
Kucing 347 (8.5) 182 (3.7) 0.05 2.1 (1.1 ke
3.9)
Serbuk sari 273 (6.7) 125 (2.5) 0.03 2.3 (1.3 ke
4.1)
Rumput- 369 (9.0) 209 (4.3) 0.06 1.5 (0.8 ke
rumputan 2.8)
Alternaria 258 (6.3) 77 (1.6) 0.05 3.5 (1.6 ke
7.7)
Positif 1 929 (22.7) 579 (11.8) 0.07 2.0 (1.1 ke
3.4)
DISKUSI
Intervensi yang dilakukan
Penelitian ini tidak mengurangi risiko
asma, demam, atau eksim
pada anak usia 6.5 tahun
dan tidak mengurangi
prevalensi nilai positif dari uji
Penelitian tusuk kulit namun
sebelumnya meningkatkan durasi dan
Prevalensi semua gejala Nilai positif tes
eksklusifitas tusuk kulit
menyusui ibu
alergi dan diagnosis yang tiga kali lipat lebih tinggi pada
lebih rendah di antara kelompok eksperimen
anak-anak PROBIT dibandingkan kelompok
dibandingkan anak lain kontrol
yang terlihat di negara-
Perlu dilakukan penelitian
negara industri Barat
di tempat lain dimana
tetapi mirip dengan
kejadian atopi sering
penelitian yang
terjadi
dilaporkan dari Eropa
DISKUSI
Skin prick test pada
penelitian ini dipengaruhi
oleh teknik yang digunakan,
potensi ekstrak, jarak
antara antigen, dan posisi
lengan yang digunakan Penting untuk
untuk penempatan. mencari penjelasan
lain mengenai
Langkah-langkah kesehatan epidemi baru-baru ini
masyarakat untuk alergi dan asma dan
meningkatkan inisiasi, durasi, mencari tahu faktor
dan eksklusivitas menyusui potensial penyebab
tidak memiliki dampak besar lain untuk
untuk mengurangi kejadian mengembangkan dan
atopi menguji intervensi
pencegahan yang
baru.
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini tidak mendukung
adanya efek perlindungan dari ASI
eksklusif ataupun berkelanjutan pada
asma dan alergi
CRITICAL APPRAISAL
Population (P)
Comparison (C)
Mengetahui antogen yang paling
banyak menyebabkan alergi dengan
adanya skin prick test
Mengetahui gejala paling banyak
Outcome (O) muncul pada alergi dengan adanya
kuisoner ISAAC
Tidak ada hubungan antara pemberian
ASI eksklusif dan ASI
berkepanjangan dengan penurunan
resiko alergi dan asma.
Keterbatasan penelitian

Design penelitian yang masih kurang


tepat, sebaiknya menggunakan
design penelitian kohort untuk
mengetahui hubungan pemberian
ASI eksklusif terhadap resiko asma
dan alergi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai