Anda di halaman 1dari 83

OBJEKTIF

PENGLIHATAN
Menjelaskan struktur mata dan organ asesoriusnya (termasuk
persarafan dan pendarahannya)
Menjelaskan kerja otot-otot ekstraokular (ekstrinsik) dan intrinsik
bola mata dan persarafannya
Menjelaskan jaras-jaras yang berhubungan dengan visual
PENDENGARAN & KESEIMBANGAN
Menjelaskan struktur telinga luar, tengah dan dalam
Menjelaskan topografi alat-alat yang terdapat pada telinga tengah
Menjelaskan lintasan n.facialis di telinga tengah
Menjelaskan jaras pendengaran dan keseimbangan
PENGECAP
Menjelaskan saraf-saraf yang menginervasi lidah (motorik dan
sensorik)
Menjelaskan jaras pengecapan sampai ke tingkat SSP
PENGHIDU
Menjelaskan saraf yang menginervasi sistem penghidu
Menjelaskan jaras penghidu sampai ke tingkat SSP
MATA
ORBITA

Source: Dynamic Human Anatomy, 2.0


TULANG-TULANG PEMBENTUK
RONGGA ORBITA
Atap : fossa cranii anterior, pars orbita os frontal
Medial: lamina papyracea; sinus ethmoidales
Lateral: proc.frontalis os zygomaticum & ala
magna os sphenoid
tebal berfungsi sebagai pelindung
terhadap trauma
Lantai: terutama maxilla; os zigomaticum &
palatinum
Apex: canalis opticus
Tulang-tulang orbita dilapisi oleh periorbita. Ke
arah canalis opticus berlanjut menjadi duramater
lapis periosteal
TULANG-TULANG PEMBENTUK
RONGGA ORBITA
FISSURA ORBITALIS FISSURA ORBITALIS
SUPERIOR INFERIOR
Fossa cranii media Fossa pterigopalatina
N. maxillaris
N. lacrimalis V. ophthalmica inferior
N. frontalis CANALIS OPTICUS
N. III Fossa cranii media
N. IV N. II
N. V 1 A. ophthalmica

N. VI CANALIS
N. nasociliaris NASOLACRIMALIS
Meatus inferior nasi
V. ophthalmica
Ductus nasolacrimalis
superior
STRUKTUR-STRUKTUR PADA FISSURA ORBITALIS SUPERIOR

Source:. Richard L Drake, Wayne Vogl & Adam W.M. Mitchell. Grays Anatomy for students. Elsevier. 2007.
Orbita, pandangan superior

Source: Dynamic Human Anatomy,


2.0
Bola mata terbenam dalam jaringan lemak yang mengisi
rongga orbita

Source:. Richard L Drake, Wayne Vogl & Adam W.M. Mitchell. Grays Anatomy for students. Elsevier.
2007.
Aksis orbita

Medial wall extends


farther anteriorly
than lateral wall

Keith L. Moore, Arthur F. Dalley & Anne M. Agur. 2010. Clinically oriented Anatomy. 6th ed. Lippincott Williams &
Wilkins
Otot-otot orbita
Suplai darah dan inervasi pada orbita

Source:. Richard L Drake, Wayne Vogl & Adam W.M. Mitchell. Grays Anatomy for students.
Elsevier. 2007.
Suplai darah dan inervasi pada
orbita

Source:. Richard L Drake, Wayne Vogl & Adam W.M. Mitchell. Grays Anatomy for students.
Elsevier. 2007.
MATA
Asesorius mata
Bola mata
Otot-otot okular dan ekstraokular
bola mata
ASESORIUS MATA

(Chantus)

Source: Moore & Agur. Essential clinical anatomy. 3rd ed. Lippincott Williams &
Organ assesorius mata
Eyebrows Conjunctiva Extrinsic muscles
Eyelids (palpebrae) Lacrimal apparatus Superior oblique

Orbicularis oculi Lacrimal gland Trochlea


Tarsal plate Lacrimal puncta Inferior oblique
Tarsal glands Lacrimal canal Superior rectus
Medial & lateral Lacrimal sac Inferior rectus
comissures
Eyelashes Nasolacrimal duct Lateral rectus
Palpebral fissure Medial rectus

Orbital fat
Palpebrae

Kelenjar tarsal: meningkatkan viskositas air mata &


mengurangi evaporasi air mata di bola mata
Kelenjar
lakrimal

Source: Van De Graaff. Human Anatomy. 6th ed. McGraw-Hill


Company. 2001
INNERVASI KELENJAR LACRIMAL

(NV1)
/
secretomotor(NVII
)
(NV2)

Source:. Richard L Drake, Wayne Vogl & Adam W.M. Mitchell. Grays Anatomy for students. Elsevier.
2007.
BOLA MATA
TIGA KOMPONEN UTAMA:
Tunica membentuk dinding bola
mata
Komponen optik meneruskan dan
mefokuskan cahaya
Komponen neural: retina & n.opticus
BOLA MATA
KOMPONEN OPTIK:
Aqueus humor: disekresikan oleh
corpus ciliaris
Lensa: digantung di belakang pupil
oleh lig.suspensorium (melekat pada
corpus ciliaris)
Vitreus humor: jelly transparan;
hyaloid canal (sisa a.hyaloid)
BOLA MATA
Ruangan:
Camera occuli/bulbi anterior (anterior
chamber)
Camera occuli/bulbi posterior (posterior
chamber)
Aqueus humor nutrisi dan oksigen utk lensa dan
kornea (avaskular)
Canal of Schlemm
Posterior (postremal):
Vitreous humor (jelly like)
Kontribusi pada tekanan intraokular
Mempertahankan bentuk bola mata
Menahan retina ke choroid
BOLA MATA

Source: Van De Graaf. Human Anatomy. 6th ed. Mc Graw Hill Companies. 2001.
Bola mata

a.centralis
retinae

Lapisan
fibrosa:
Sclera
Cornea
Lapisan dalam, retina
Lapisan vaskular: -Pigmented layer
melekat pada choroid
Choroid -Neural layer:
Corpus ciliaris fotoresereptor dan neuron

Source:. Richard L Drake, Wayne Vogl & Adam W.M. Mitchell. Grays Anatomy for students.
Elsevier. 2007.
Bola mata
Discus opticus blind spot, tempat n.II meninggalkan bola mata
tidak mengandung reseptor yang sensitif terhadap cahaya
Macula lutea: sangat sensitif cahaya, banyak mengandung cone
cells fovea centralis

Source:. Richard L Drake, Wayne Vogl & Adam W.M. Mitchell. Grays Anatomy for students. Elsevier.
2007.
Otot intrinsik mata: corpus ciliaris

Kontraksi
m.ciliaris
lig.suspensoriu
m rileks
lensa
menebal
pengelihatan
dekat
parasimpatis n
III
(occulomotor)

Lig.suspensorium Source:. Richard L Drake, Wayne Vogl & Adam W.M. Mitchell. Grays Anatomy for
students. Elsevier. 2007.
Otot intrinsik mata:
corpus ciliaris

Source: Keith L. Moore, Arthur F. Dalley & Anne M.


Agur. 2010. Clinically oriented Anatomy. 6 th ed.
Lippincott Williams & Wilkins
Otot intrinsik mata: Iris
Dilator, susunan radial melebarkan pupil
simpatis (ganglion cervicalis superior, T1)
Sphincter, susunan sirkular mengecilkan
pupil parasimpatis n III
Van De Graaff. 2001. Human Anatomy. 6th ed. McGraw-Hill Company.
persarafan otot intrinsik
mata

Source:. Richard L Drake, Wayne Vogl & Adam W.M. Mitchell. Grays Anatomy for students.
Elsevier. 2007.
Aliran humor aqueus

Van De Graaff. 2001. Human Anatomy. 6th ed. McGraw-Hill Company.


BOLA MATA
SUPLAI DARAH
Cabang-cabang a.ophtalmica:
A.ciliaris brevis posterior lapisan
choroid
A.ciliaris longus posterior sclera &
lapisan choroid sebelah anterior
A.ciliaris anterior
A.centralis retinae
Suplai darah bola mata

A.Ciliaris dan
Short posterior a/v.centralis retinae
ciliary vessels cabang a.ophtalmica
long posterior ciliary
artery Central retinal
artery & vein
Source: Keith L. Moore, Arthur F. Dalley &
Anne M. Agur. 2010. Clinically oriented
Anatomy. 6th ed. Lippincott Williams &
OTOT-OTOT
ORBITA
M. Orbicularis occuli
M. levator palpebrae
M. tarsus superior
EKSTRAOKULAR
Mm. recti : superior, inferior, medial, lateral
Mm. obliquus: superior, inferior
OCULAR
Mengontrol bentuk lensa dan ukuran pupil: M.
ciliaris, m. sphincter pupillae, m. dilator
pupillae
OTOT-OTOT EKSTRAOKULAR BOLA
MATA
OTOT ORIGO INSERSIO AKSI AKSI SEKUNDER SARAF
UTAMA
Rectus Annulus Aspek elevasi Aduksi; intorsi N.III
superior tendineus anterosuperio
r
Obliquus Os lacrimal Kuadran Elevasi Abduksi; ekstorsi N.III
inferior posterolateral
inferior
Rectus Annulus Aspek Depresi Aduksi, ekstorsi N.III
inferior tendineus anteroinferior
Obliquus Os sphenoidal Kuadran Depresi Abduksi, intorsi N.IV
superior posterolateral
superior
Rectus Annulus Aspek aduksi N.III
medialis tendineus anteromedial
Rectus Annulus Aspek Abduksi N.VI
lateralis tendineus anterolateral
Levator Os sphenoidal Lempeng Mengangka N.III
palpepbra tarsal kelopak t kelopak
superior mata atas mata atas
OTOT-OTOT EKSTRAOKULAR BOLA
MATA
OTOT-OTOT EKSTRAOKULAR BOLA
MATA

Source: Moore & Agur. Essential clinical anatomy. 3 rd ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2007
GERAK BOLA MATA
Bola mata berotasi disekeliling sumbunya.
Rotasi bola mata menggerakkan pupil.
Sumbu bola mata tidak sama dengan
sumbu orbita.
Sumbu gerak berdasarkan sumbu bola
mata, bukan sumbu orbita.
Sumbu-sumbu gerak:
Vertikal (SI): abduksi-aduksi
Transversal (LM): elevasi-depresi
AP: intorsi-ekstorsi
Gerak bola mata dimulai dari posisi primer atau
netral.
GERAK BOLA MATA

Source: Keith L. Moore, Arthur F. Dalley & Anne M. Agur. 2010. Clinically oriented Anatomy. 6 th ed. Lippincott Williams & Wilkins
GERAK BOLA
MATA:

Source: Moore & Agur. Essential clinical anatomy. 3 rd ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2007
GERAK BOLA MATA
AKSI SEKUNDER OTOT-OTOT BOLA MATA
Disebabkan oleh perbedaan sumbu orbita
dan sumbu bola mata
M.rectus superior dan inferior
Pada posisi primer, RS dan RI menuju bola
mata pada sisi medial, arah tarikannya medial
terhadap sumbu vertikal gerak sekundernya
aduksi
RS dan RI membentang ke lateral melewati
superior dan inferior sumbu AP RS intorsi; RI
ekstorsi. GERAK BOLA MATA
GERAK BOLA MATA

Bila bola mata di


abduksi oleh RL,
sumbu bola mata
sejajar dengan RS
dan RI, elevasi-
depresi hanya dapat
dilakukan oleh otot-
otot tersebut
Test klinik aksi RS
dan RI dan sarafnya
GERAK BOLA MATA:
clinical testing
Source: Keith L. Moore, Arthur F. Dalley & Anne
M. Agur. 2010. mm. 6th ed. Lippincott Williams
& Wilkins
GERAK BOLA MATA
M.obliquus superior dan inferior
Pada posisi primer, SO dan IO melintas ke
posterior melewati sumbu transversal SO
depresor; IO elevator GERAK BOLA MATA
Aksi sekundernya:
Melintas posterior sumbu vertikal abduktor
Berdasarkan arah lintasan ototnya,
mm.obliquus melintas inferior dan superior
terhadap sumbu AP dari medial ke lateral SO
intorsi; IO ekstorsi GERAK BOLA MATA
GERAK BOLA MATA

Bila bola mata di


aduksi oleh MR,
sumbu bola mata
sejajar dengan OI dan
OS, gerak elevasi-
depresi hanya dapat
dilakukan oleh otot-
otot tersebut
Test klinik aksi OI
dan OS dan sarafnya

Source: Keith L. Moore, Arthur F. Dalley & Anne


M. Agur. 2010. Clinically oriented Anatomy. 6 th
ed. Lippincott Williams & Wilkins
GERAK BOLA MATA: clinical
testing

Source: Keith L. Moore, Arthur F. Dalley & Anne M. Agur. 2010. Clinically oriented Anatomy. 6 th ed. Lippincott Williams
& Wilkins
GERAK BOLA MATA

Superior
rectus

Medial Vertical
rectus axis
Superior
oblique

Lateral Inferior
rectus oblique

Inferior
rectus

Source: Keith L. Moore, Arthur F. Dalley & Anne M. Agur. 2010. Clinically oriented Anatomy. 6 th ed. Lippincott Williams & Wilkins
GERAK BOLA MATA

Source: Keith L. Moore, Arthur F. Dalley & Anne M. Agur. 2010. Clinically oriented Anatomy. 6 th ed. Lippincott Williams & Wilkins
GERAK BOLA MATA
Setiap otot bola mata memiliki gerakannya
masing-masing, tetapi gerak bola mata
memerlukan koordinasi kedua bola mata
yang dapat bekerja secara sinergis
maupun antagonis. Pasangan otot ini
disebut dengan yoke muscle.
Contoh gerakan mata ke kiri:
Mata kiri: m.rectus lateral (abduksi)
Mata kanan: m.rectus medial (aduksi)
GERAK BOLA MATA:
JARAS
PENGLIHATAN

Source: Richard S Snell. Clinical Anatomy. 7th ed.


Lippincott Williams & Wilkins. 2010
Right-sided circumferential blindness due to
retrobulbar neuritis

Total blindness of the right eye due to division of


the right optic nerve

Right nasal hemianopia due to a partial lesion of


the right side of the optic chiasma

Bitemporal hemianopia due to a complete lesion


of the optic chiasma

Left temporal hemianopia & right nasal


hemianopia due to a lesion of the right optic
tract

Left temporal & nasal hemianopia due to a


lesion of the right optic radiation

Left temporal & right nasal hemianopia due to a


lesion of the right visual cortex

Source: Richard S Snell. Clinical Anatomy. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2010
REFLEKS AKOMODASI

Kontraksi m. rectus
medial
Lensa mata menebal
Konstriksi pupil

LGB

Source: Richard S Snell. Clinical Anatomy. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2010
REFLEKS PUPIL
Bila salah satu mata dipaparkan pada cahaya
terang, maka terjadi konstriksi kedua pupil (mata
kanan dan kiri) REFLEKS CAHAYA LANGSUNG
DAN KONSENSUAL
REFLEKS KORNEA
Bila salah satu kornea disentuh (kiri), maka kedua
kelopak mata akan berkedip (mata kanan dan
kiri)

Both
sides

Source: Richard S Snell. Clinical Anatomy. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2010
TELINGA

Oval window

Round window

Source: Richard S Snell, Wayne Vogl, Adam W.M. Mitchell. 2007. Greys Anatomy for Students.Elsevier.
TELINGA LUAR
AURICULA

Source: Dynamic Human Anatomy 2.0


Source: Dinamic Human Anatomy, 2.0. Saladin. Anatomy &
Physiology. Mc Graw Hill Companies. 2003.
TELINGA LUAR

Membentang dari
bagian dalam
cochlea membrana
tympani (+ 2,5 cm)
Dinding:
1/3 lateral
cartilago
2/3 medial
saluran tulang
temporal
Dinding ditutupi
oleh kulit,
berambut &
memproduksi
cerumen

Source: Dynamic Human Anatomy, 2.0.


MEMBRANA TIMPANI

Sangat sensitif terhadap nyeri.


Inervasi terutama oleh:
Source: Richard S Snell, Wayne Vogl, Adam W.M. - n.auriculotemporalis cabang n.trigeminus [V] + n.facial
Mitchell. 2007. Greys Anatomy for is[VII] dan n.auricularis cabang n.vagus [X]
Students.Elsevier.
Inervasi sensorik pada membran mukosa bangian dalam
membrana timpani: n.glossopharyngeaus [IX].
Source: Dymanic Human Anatomy,
2.0
TELINGA TENGAH
Terletak di di dalam os temporal.
Terdiri dari 2 ruang:
Cavum tympani
Recessus epitympanicus,
disebelah superior
Isi:
tulang-tulang pendengaran: os malleus, incus, stapes
Otot: m. tensor tympani (inn: N.V3), m.stapedius (inn: N.VII)
Innervasi
Plexus tympanicus, dibentuk oleh: cabang n IX & cabang-
cabang plexus carotis internus (n. caroticotympanicus)
membran mukosa dan isi telinga tengah (termasuk tuba
pharyngotympanica & daerah mastoid)
N. VII
TELINGA TENGAH
DINDING TELINGA TENGAH CAVUM TYMPANI:
Dinding tegmental (atap): dibentuk oleh tegmen tympani os
temporal
Dinding membranosa (lateral): dibentuk oleh dinding lateral
recessus epitympanicus
Dinding labirin (medial): memisahkan cavum tympani dengan
telinga dalam. Dibentuk oleh bagian awal cochlea, fenestra
vestibuli dan fenestra cochlea
Dinding carotid (anterior): memisahkan cavum tympani dengan
canalis caroticus yang berisi a.carotis interna. Ke arag superior,
dinding ini berhubungan dengan nasopharynx melalui tuba
pharyngotympanica.
Dinding mastoid (posterior); dibentuk oleh celulae mastoideum.
Menghubungkan cavum tymapny dengan antrum mastoideum
di bagian superiornya.
Dinding jugular (lantai): dibentuk oleh foramen jugulare yang
berisi v.jugularis interna.
TELINGA TENGAH
4. Atap (superior)

(4A)

(2C) (3A)

(2B)
(1C)
3. Posterior (dinding mastoid)
1. Anterior 2. Lateral
(dinding (dinding
carotis) (2A) bermembran)

(1B) 5. Lantai
(inferior/
dinding
jugular)

(3B)
(5A)

(1A)

Source: Dynamic Human Anatomy, 2.0


TELINGA TENGAH
(6A)

(6B)

(6C
)
& oval window (fenestra
vestibuli)
(6E) (6D)
6
.

(3C)

(6F)

Source: Dynamic Human Anatomy, 2.0


TELINGA TENGAH

Source: Marieb & Mallat. Human Anatomy. 3rd ed. Benjamin


TELINGA TENGAH
TUBA PHARYNGOTYMPANICA
Menghubungkan cavum
tympany dengan
nasopharynx.
Terdiri dari:
1/3 proksimal tulang
2/3 distal tulang rawan
Fungsi: menyamakan tekanan
dalam cavum tympany dan
tekanan atmosfir, oleh
m.levator & tensor veli palatini
Suplay darah; cabanga.carotis
externa & a.maxillaris.
Persarafan: plexus tympanicus
Source: Richard S Snell, Wayne Vogl, Adam W.M. Mitchell. 2007. Greys Anatomy for Students.Elsevier.
TULANG PENDENGARAN

Source: Dynamic Human Anatomy, 2.0

Kontraksi m.tensor tympani menarik handle maleus ke arah sehingga membrana tympani menegang dan
mengurangi vibrasi respon terhadap suara keras
Kontraksi m.stapedius berespon terhadap suara keras, menarik stapes ke arah posterior dan memiringkan dasar
stapes ke arah fenestra vestibuli, mengetatkan lig.annulare mengurangi osilasi berlebih
TELINGA DALAM
Terdiri labyrinth osseus dan membranaceus
seperti pipa bermembran di dalam pipa tulang
Pipa bermembran terbenam dalam perilymph.
Di dalam pipa bermembran berisi endolymph dan
terdapat gelembung-gelembung (sacculus)
Labyrinth osseus terdiri dari 3 area fungsional:
vestibulum, canalis semicircularis dan cochlea.
LABYRINTH OSSEUS
VESTIBULUM
Terletak di bagain tengah labyrinth osseus.
Berisi sacculus dan utriculus (bagian labyrinth
membraneus)
Di anterior berhubungan dengan cochlea
Di posterosuperior berhubungan dengan canalis
semicircularis
Ke arah posterior membuka ke pars petrosa os
temporal melalui aquaductus vestibularis. fungsinya
CANALIS SEMICIRCULARIS
Terdiri dari canalis semicircularis anterior, posterior,
lateral yang saling tegak lurus.
Ke arah vestibulum melebar membentuk ampulla
LABYRINTH OSSEUS
Semicircular canal

vestibul
e

Cochlea

Source: Keith L. Moore, Arthur F. Dalley & Anne M. Agur. 2010. Clinically oriented Anatomy. 6 th ed. Lippincott Williams
& Wilkins
LABYRINTH OSSEUS
COCHLEA
Seperti rumah siput yang salurannya membentuk 2.5 putaran
mengelilingi modiolus (tiang tulang), akhir putaran disebut apex
Lateral dari modiolus terdapat lamina spiralis, tempat melekatnya
ductus semicircularis (bagian bermembran) yang berakhir pada
apeks.
Di sebelah atas dan bawahnya terdapat
scala vestibuli dan tympani
(berisi perilymph) yang
berhubungan pada saluran sempit,
helicotrema di bagian apex.
Scala vestibuli fenestra
vestibuli
Scala tympany fenestra
cochlea
LABYRINTH MENBRANOSA
Terdiri dari ductus dan sacculus berisi
endolymph.
Dipisahkan oleh labyrinth osseus
oleh periosteum.
Organisasi labyrinth membranosa:
Ductus cochlearis pendengaran
Ductus semicircularis keseimbangan
Utriculus dan sacculus keseimbangan
LABYRINTH MEMBRANOSA

Source: Saladin. Anatomy & Physiology. Mc Graw Hill Companies.


2003.
LABYRINTH MEMBRANOSA
SACCULUS dan UTRICULUS
Sacculus, utriculus dan ductus endolymphaticus berupa
kantong.
Bagian depan bawah sacculus berubungan dengan ductus
cochlearis; bagian posteriornya dengan sacculus dan utriculus
endolymphaticus melalui ductus utriculosaccularis dan ductus
endolymphaticus.
Ductus endolymphaticus berakhir pada saccus endolyphaticus
di bawah duramater.
Dinding anterior sacculus menebal macula sacculi, berisi
saraf sensorik (N.vestibulocochlearis) untuk keseimbangan
Dinding lateral utriculus menebal maculla utriculi, isi
n.vestibulocochlearis
Lubang ductus semicircularis (5) bermuara ke utriculus.
Sacculus berespon terhadap akselerasi linier.
Utriculus berespon terhadap akselerasi sentrifugal dan vertikal.
Source: Van De Graaff. Human Anatomy. 6th ed. McGraw-Hill Company.
LABYRINTH MEMBRANOSA
DUCTUS
SEMICIRCULARIS
Membuka ke
utriculus
Dasar ductus
semicircularis
melebar
membentuk
ampulla yang
terdiri area
sensorik (crista
ampullaris) dan
saraf
Organ sensoriknya
berespon terhadap
gerakan dari
segala arah

Source: Van De Graaff. Human Anatomy. 6th ed. McGraw-Hill Company.


Gelombang suara mengenai membrana tympani bergetar
Getaran diteruskan dari telinga tengah ke dalam melalui tulang-tulang pendengaran
Basis stapes menggetarkan jendela oval (fenestra vestibuli)
Getaran basis stapes menghasilkan tekanan gelombang pada perilymph di scala
vestibuli
Tekanan ini menyebabkan perpindahan membrana basilaris pada ductus cochlearis.
Gelombang pendek (frekuansi tinggi) menyebabkan pergeseran dekat jendela oval
(dekat dasar cochlea); gelombang yang lebih panjang (frekuensi rendah) menuju ke
apeks.
Membrana basillaris membengkokkan sel rambut dan menstimulasi potensial aksi
nemuju otak melalui n.cochlearis.
Getaran ditransfer menyebari ductus cochlearis menuju perilymph sacala tympani.
Tekanan gelombang dalam perilymph diperkecil oleh membran pada fenestra cochlea
menuju cavum tympani
N.VIII

Source: Richard S Snell. Clinical Anatomy. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2010
JARAS
PENDENGARA
N

Source: Richard S Snell. Clinical Anatomy. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2010
Source: Keith L. Moore, Arthur F. Dalley & Anne M. Agur. 2010. Clinically oriented Anatomy. 6 th ed. Lippincott Williams
& Wilkins
JARAS KESEIMBANGAN

Source: Richard S Snell. Clinical Anatomy. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2010
Source: Van De Graaf. Human Anatomy. 6th ed. Mc Graw Hill Companies. 2001.
LIDAH

Source: Dynamic Human Anatomy,


2.0
Taste buds stimulasi N
VII,IX, X NS
1)hypothalamus &
amygdala (refleks otonom,
salivasi, dst. 2) thalamus

Source: Marieb & Mallat. Human Anatomy. 3rd ed. Benjamin


PENGHIDU

Source: Richard S Snell. Clinical


neuroanatomy. 7th ed. Lippincott
Williams & Wilkins. 2010
Source: Noback & Demarest. The human nervous system. 3rd ed. Mc Graw Hill.
1981.
Amygdala, hipothalamus reaksi emosional & reaksi viseral (muntah,
lapar)
Cortex sinyal ke sel granul, menghambat sel mitral mengubah kualitas
bau (bau makanan lebih terasa bila lapar, dst)
(Emotional responses)

urce: Saladin. Anatomy & Physiology. Mc Graw Hill Companies. 2003.

Anda mungkin juga menyukai