Anda di halaman 1dari 34

Sistem Kogenerasi

Siklus Atas Turbin


Gas
Disusun Oleh :
- Tri Lestari
- Nyimas Jannatu Adnin

Kelas : 6 EGB
Pokok Pembahasan

Apa Itu Kogenerasi?

Prinsip Kerja Turbin Gas

Sistem Kogenerasi Siklus Atas Turbin Gas


Apa itu Kogenerasi?

Kogenerasi adalah suatu proses pembangkitan dan


pemanfaatan energi dalam bentuk yang berbeda secara
serempak dari energi bahan bakar untuk menghasilkan tingkat
efisiensi maksimum, ekonomis dan ramah lingkungan.

Sistem kogenerasi adalah serangkaian atau pembangkitan


secara bersamaan beberapa bentuk energi yang berguna
(biasanya mekanikan dan termal) dalam satu sistem yang
terintegrasi.
Manfaat Kogenerasi
1. Meningkatkan efisiensi konversi energi dan
penggunaannya
2. Emisi lebih rendah
3. Penghematan biaya yang besar
4. Menghindari rugi-rugi transmisi dan meningkatkan
fleksibilitas pada sistem penggunaan.
5. Suatu kesempatan untuk meningkatkan diversifikasi plant
pembangkit, dan menjadikan persaingan pembangkitan.
Klasifikasi Sistem Kogenerasi
Berdasarkan Urutan Energi yang Digunakan

Siklus atas Siklus bawah

Sistem
Siklus Sistem atas
atas turbin Sistem atas pemanfaatan
Kombinasi turbin gas
uap kembali panas
Berdasarkan jenis steam (fluida)

Sistem kogenerasi turbin Sistem kogenerasi


uap mesin reciprocating

Sistem kogenerasi turbin


gas
Pembangkit Listrik Tenaga Gas

Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja.
Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Prinsip Kerja PLTG
Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke
dalam ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.
Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan
mengalir ke luar melalui nozel (nozzle).
Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan
lewat saluran pembuangan.
Siklus Turbin Gas
Proses 1->2 (kompresi isentropik) =
Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor:
Wc = ma (h2 h1)
Proses 2->3, pemasukan bahan bakar
pada tekanan konstan. = Jumlah kalor
yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3
h2)
Proses 3->4, ekspansi isentropik didalam
turbin. = Daya yang dibutuhkan turbin:
WT = (ma + mf) (h3 h4)
Proses 4->1, pembuangan panas pada
tekanan konstan ke udara. = Jumlah
yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 h1).
Sistem Kogenerasi Turbin Gas

Turbin gas sistem kogenerasi dapat menghasilkan seluruh


atau sebagian permintaan energi setempat, dan energi yang
dilepas pada suhu tinggi pada cerobong pengeluaran dapat
dimanfaatkan kembali untuk berbagai pengunaan pemanasan
dan pendinginan
Sistem Kogenerasi Turbin Gas
Siklus Terbuka
Udara dikirimkan melalui diffuser ke
ruang pembakaran yang bertekanan
konstan. Bahan bakar akan diinjeksi dan
dibakar. Pembakaran berlangsung
dengan udara berlebih. Gas buang akan
keluar dari pembakar pada suhu tinggi.
Gas buang yang bersuhu dan
bertekanan tinggi ini menuju turbin gas
dan menghasilkan kerja mekanis untuk
menggerakan kompresor dan beban
(generator listrik). Gas buang
meninggalkan turbin pada suhu yang
cukup besar (450-600 C). Panas yang
bersuhu tinggi kemudian dimanfaatkan
kembali pada unit HRSG.
Sistem Kogenerasi Turbin Gas
Siklus Tertutup

Fluida ini dipanaskan dalam suatu


penukar panas sebelum masuk
menuju turbin, dan didinginkan
setelah keluar turbin dan
melepaskan panas yang dapat
dimanfaatkan kembali.
Sistem Atas Turbin Gas
Turbin gas alam menggerakan sebuah generator. Gas buang
mengalir ke boiler pemanfaat panas yang membuat steam
dan panas untuk proses.
Siklus Brayton

T = 1000 K
h1 = 300,19 kJ/kg x 100 kg = 30019 kJ
h2 = 607,02 kJ/kg x 100 kg = 60702 kJ
h3 = H =
O2 yang dibutuhkan = 12,5 kmol

O2 yang disuplai = 12,5 kmol x 1,6 = 20 kmol =


640 kg
Udara yang disuplai = 20 kmol : 0,21 = 95,238
kmol = 2744,75 kg
O2 yang tidak digunakan = 20 kmol 12,5 kmol =
7,5 kmol = 240 kg

Udara
cp = 1,051 kJ/kg.K
cp = 2,268 kJ/kg.K H = 2744,75 kg . 1,051
H = 100 kg . 2,268 kJ/kg.K (303 K kJ/kg.K
298 K) (600 K 298 K)
= 1134 kJ = 871192,0469 kJ
cp = 1,234 kJ/kg.K
H = 275 kg . 1,234 kJ/kg.K (1000 K
298 K)
= 238223,7 kJ

cp = 1,092 kJ/kg.K
H = 240 kg . 1,092 kJ/kg.K
(1000 K 298 K)
= 183980,16 kJ

cp = 1,167 kJ/kg.K
H = 2106,664 kg . 1,167 kJ/kg.K
(1000 K 298 K)
= 1725850,77 kJ
cp = 2,2886 kJ/kg.K
H = 225 kg . 2,2886 kJ/kg.K (1000
K 298 K)
= 361484,37 kJ

H = h3 = - 1637212,953 kJ
Tabel Neraca Massa
Persen gas buang
CO2 = 9,681%

H2O = 7,90%

O2 = 8,341%

N2 = 74,002%
Total = 100%
h4 pada 500 K gas buang

Cp = 1,014 kJ/kg.K
cp = 0,972 kJ/kg.K

cp = 1,056 kJ/kg.K
cp =1,9517 kJ/kg.K
Wt = 995728,993 kJ/h
= 2765913 kW

Daya generator; = 0,8


Daya generator = Wt .
= 276,5913 kW . 0,8
= 221,273 kW
Siklus Rankine


Contoh soal
Udara masuk ke dalam kompresor dari sebuah siklus brayton
standar udara ideal pada 100 Kpa, 300 K dengan laju alur
volumetrik 5 m3 /s, rasio tekanan kompresor adalah 10,
temperatur masuk turbin 1400 K dengan keefektifan
regenerator terpasang yaitu 80%. Hitung efisiensi thermal
dari siklus apabila menggunakan regenerator dan apabila
tidak menggunakan regenerator
Contoh Soal
Regenerator

Q in

P2/P1 = 10

x 4
Ruang Bakar
V = 5 m3 / s
2
T = 1400 K
3
W siklus

Kompresor Turbin
Udara masuk
P1 = 100 Kpa
1
T1 = 300 K
Asumsi
Tiap komponen dianalisis sebagai volume atur kondisi lunak
Proses di dalam turbin dan kompresor adalah isentropik
Tidak ada penurunan tekanan di dalam airan yang melewati
penukar kalor
Efek energi kinetik dan potensial diabaikan
Fluida kerja adalah udara yang dianggap sebagai gas ideal
Penyelesaian:
Kondisi 3
Kondisi 1:
T = 1400 K
T = 300 K
h3 = 1515,4 kJ/kg
h1 = 300,19 kJ/kg (tabel udara)
Pr3 = 450,5
Pr1 = 1,386
Maka
Maka

Untuk mendapatkan h2, dapat dilakukan Untuk mendapatkan h4, dapat


interpolasi dengan menggunakan data Pr2 dilakukan interpolasi dengan
yang didapat. Dari interpolasi didapat nilai menggunakan data Pr4 yang didapat.
h2 = 579,9 kJ/kg Dari interpolasi didapat nilai h2 =
808,5 kJ/kg
Efisiensi Thermal Sistem Tanpa Kogenerasi

Efisiensi Thermal Sistem dengan Kogenerasi

Anda mungkin juga menyukai